Cindi seorang gadis cantik yang dikagumi oleh banyak kaum adam.namun tak seorangpun yang bisa melelehkan hatinya yang dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mak'e Dirayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab#32
tanpa mengetuk pintu,cindi langsung masuk kedalam ruangan big bosnya itu, kemudian dia duduk dikursi yang ada didepan meja kerja rafa,
rafa tidak menyadari bahwa yang duduk didepannya adalah cindi karna terlalu fokus dengan laptop nya ,dia tahu jika ada seseorang yang baru masuk keruangannya dan duduk didepannya, dia mengira elfa yang ada disana.
"ada apa lagi el?" tanya rafa tanpa melihat lawan bicaranya dan masih fokus dengan laptopnya.
"maaf membuatmu kecewa,tapi saya bukan elfa" jawab cindi tanpa ekspresi.
rafa mengerjap,terkejut karna cindi berada didepannya saat ini.
"cindi..."
cindi hanya tersenyum dingin kepada rafa,dan menyodorkan sebuah kartu berwarna emas serta sebuah amplop berwarna coklat.
rafa melihat kartu itu,rafa tahu itu adalah kartu yang diambil cindi dari berangkasnya waktu itu,dan amplop? apa yang ada didalamnya?
"ini adalah surat pengunduran diri serta kartu yang seya pinjam dulu,maaf pak saya belum bisa mengembalikan uang yang saya cairkan waktu itu,saya akan mengembalikannya suatu saat nanti,jadi mohon bapak memberikan nomor rekening bapak"tutur cindi.
rafa tidak habis fikir dengan yang cindi utarakan kenapa dia jadi membahas soal hutang?jadi ini yang cindi fikirkan saat bertemu dengannya?apa tidak ada rasa rindu untuknya?dan apa cindi hanya menganggap hubungannya saat itu hanyalah kesepakatan semata seperti hubungan cindi dengan kevin saat itu?ada banyak sekali pertanyaan yang muncul dipikiran rafa,tapi entah mengapa tidak bisa ia utarakan dan terhenti diujung tenggorokannya.
tidak mendengar jawaban dari rafa,cindi kemudian membalikan tubuhnya dan bermaksud untuk pergi.
langkahnya terhenti ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh rafa.
rafa menariknya sangat kencang hingga dia terjatuh dipelukan sipenarik,rafa memeluk tubuh cindi dari belakang semakin erat karna cindi mencoba memberontak.
tidak dapat melepaskan diri akhirnya cindi hanya mampu terdiam.rafa memutar tubuh cindi hingga menghadap padanya.
mata mereka saling beradu,tatapan yang tadinya tajam kini berubah menjadi sayu.
"aku tidak akan melepaskanmu... karna hutangmu terlalu banyak padaku" entah mengapa bibir rafa melah berkata seperti itu.pada hal rafa ingin bilang kalau dia sangat merindukan gadis pujaannya.
cindi mengerjap beberapa kali,seingat dia,dia hanya mencairkan uang 20 juta dari kartu itu,kenapa rafa menganggap uang 20 juta menjadi uang yang banyak? sejak kapan dia begitu pelit soal uang pada cindi?.
"aku sudah melunasi uang kuliahmu hingga wisuda...bagai mana caramu melunasinya?"
"tapi aku sudah bekerja diapartemenmu selama 1 minggu,kamubilang kalau kamu puas dengan kinerjaku maka kamu akan membayarku 20 juta satu bulan" cindi memundurkan langkahnya agar tidak terlalu dekat dengan rafa,karna dekat dengan rafa membuat jantungnya seakan mau loncat keluar.
"siapa bilang aku puas dengan kinerja mu?"rafa memajukan langkahnya karna cindi menjauhinya"bisa bisanya kamu melupakan wajahku...dan yang lebih membuatku kecewa lagi kamu malah mengingat elfa..."rafa melanjutkan langkahnya,membuat cindi mati langkah karna dibelakang cindi ada meja kerja rafa.
cindi merasa resah karna rafa mengunci gerakannya dengan kedua tangan rafa berada dikedua sisinya yang bertumpu pada pinggiran meja.rafa semakin mendekat dan membuat cindi semakin mati gaya.
"eh"cindi kaget karna rafa mengangkat tubuh cindi,mendudukannya diatas meja kerjanya.
"kamu sama sekali tidak mengingatku?" rafa membelai pipi cindi yang mulus itu "apa tidak ada rindu dihatimu untukku? sampai-sampai wajahku pun tidak kamu ingat"
cindi diam dan menunduk,dan rafa mengangkat wajah cindi dengan jari telunjuknya.
"maaf" ...cup... rafa mengecup bibir cindi karna tidak suka jawaban maaf dari cindi. dan cindi hanya mengerjap bingung.
"rafa kam-" ...cup... kembali rafa menempelkan bibirnya diatas bibir cindi.
"sudah ***-"...cup...lagi-lagi rafa melakukannya.cindi kemudian menutup bibirnya dengan kedua telapak tangannya.
senyum seringai rafa kembangkan.kemudian ditariknya kedua tangan cindi yang menutupi bibirnya.
rafa mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya kebibir cindi yang terlihat menggoda dengan lipstik merah muda yang ia pakai,
cindi mengerjap melebarkan matanya tapi entah mengapa cindi tidak dapat memberontak,dia mengikuti permainan rafa saat ******* bibir tipisnya,dan kini cindipun membalas lumatan lembut dari rafa.
merasa ciumannya disambut baik oleh cindi,rafa menurunkan bibirnya menuju leher cindi yang ceruk hingga meninggalkan bekas kecupan disana.usai bermain dileher jenjang cindi,rafa kembali lagi kebibir cindi dan mengecupinya dengan penuh nafsu hingga hanya terdengar suara kecupan didalam ruangan itu.
maaf ya buat para reader... author tu bingung bikin adegan yang kayak begini... jadi kalau feel nya kurang dapet mohon dimaklumi ya...
jangan lupa jempolnya ya
terimakasih♡♡♡
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.
Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.
Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.
AE Publishing Cab. Gresik
*paling lambat 15 Agustus 2023
safana jangaan mau dibatain tuntut terus seenak nya aja, kan dari awal safana sudah menolak,eh si brengseknya nya malah maksa dihh