NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Bercocok tanam
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 32

"Mau cium cucu ayah, Bun," jawab ayah sembari melihat ke arah ibu mertuaku yang berdiri di depan pintu kamar.

"Jangan di ganggu kalau Icha tidur, Yah," kata ibu mertuaku dengan ketus.

"Iya, Bun," jawab ayah lirih.

Kemudian ayah beranjak dari tempat tidur dan pergi ke halaman belakang.

"Nak Tuti, Mbok Marni sudah datang, waktunya Icha mandi," ujar ibu mertuaku.

"Iya, Bu," ujarku dan bergegas membawa Icha ke mbok Marni.

Kemudian Icha di mandikan dengan hati-hati oleh mbok Marni. Aku yang memperhatikan sedikit khawatir, takut Icha tergelincir atau lepas dari gendongan mbok Marni.

Dalam gendongan mbok Marni, Icha tampak menikmati aktivitas mandinya, tidak menangis atau mengeluh justru terlihat sangat senang di mandikan dalam sebuah bak yang berisi air hangat.

Setelah di mandikan, Icha langsung di kenakan pakaian yang membuatnya hangat, yang sebelumnya pusarnya di perban kembali.

Pada malam harinya. Jam menunjukkan pukul 20.30, kebetulan di luar hujan lebat sekali, kemudian suamiku meminta ijin untuk pergi ke cafe langganannya.

"Dik, aku ke cafe dulu ya," ujar suamiku.

Saat itu aku lagi tidur bersama Icha.

"Hujan Mas," sahutku.

"Aku pakai mobil ayah, Dik" kata suamiku.

"Kenapa kalau libur dulu ke cafenya, Mas, menemani anak kita saja disini," pintaku mencoba menahan suamiku untuk tidak pergi.

Tapi suamiku bersikeras ingin tetap pergi walaupun aku sudah mencoba melarangnya.

"Aku di tunggu dari tadi sama teman-teman, Dik, harusnya tadi jam 7," ujar suamiku.

"Ya sudah, hati-hati, Mas," sahutku sedikit kecewa.

Sekitar 20 menit setelah suamiku pergi, tiba-tiba ayah masuk ke dalam kamarku, kemudian beliau duduk di sebelahku.

"Icha sudah tidur?" tanya ayah melihat ke arah Icha sembari duduk di pinggiran ranjang.

"Iya, Yah," jawabku juga melihat ke arah Icha.

"Ayah pengin sekali," berbisik ayah di telingaku.

"Astaga, Ayah, tidak boleh, Yah," ketusku.

"Pakai cara lain," ujar ayah seraya menatap ke arahku.

"Maksudnya cara lain, Yah?" tanyaku sedikit bingung.

Tanpa aku duga, ayah mertuaku memegang tanganku, dan menuntunnya, ayah hanya sekejap melemparkan tatapan, sebelum kembali berkutat dengan tanganku.

Aku memandangi wajah ayah sedangkan tanganku membelai dan menggenggamnya. Ku rengkuh ayah dalam dekap, ku rengkuh dan ku hujani kecupan.

Ku rengkuh dan kubelai dengan sayang, dengan sebuah bisikan yang menenangkan, untuk mengobati lukanya, untuk menghilangkan dukanya, untuk meyakinkannya akan rasa.

Beberapa saat kemudian, suara hujan terdengar kembali semakin deras. Suaranya bertalu-talu menampar genting dan dedaunan, sesekali suara guntur menggelegar membahana menemani desiran angin.

Belaian jemariku terhenti sesaat, saat ku rasakan tubuh Ayah mertuaku menegang. Setengah jam berlalu, lalu ayah berterima kasih padaku.

"Terima kasih, sayang," bisiknya di dekat telingaku.

Aku hanya mengangguk pelan. Ayah mertuaku tersenyum memandangku, lalu bergegas menuju kamar mandi.

Aku ingin tidur nyenyak malam ini, setidaknya ragaku rebah dengan hati yang penuh bunga, menghadirkan mimpi mengusap lembut hayal keindahan, menina bobokan putriku di sampingku, akan aku puja mimpi yang menemani mengiringi arti malam ini.

Kini putriku sudah berusia 2 bulan. Setiap hari Icha menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa, Icha sudah bisa memiringkan badan ke kanan dan ke kiri, lucunya kini dia sudah bisa meraih kaki dengan tangannya dalam posisi terlentang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!