NovelToon NovelToon
Dendam Membawa Cinta

Dendam Membawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Harem / Roman-Angst Mafia / Balas Dendam / CEO / Mafia
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: SNUR

Angel hidup dengan dendam yang membara. Kakaknya ditemukan tewas mengenaskan, dan semua bukti mengarah pada satu nama
Daren Arsenio, pria berbahaya yang juga merupakan saudara tiri dari Ken, kekasih Angel yang begitu mencintainya.


bagaimana jadinya jika ternyata Pembunuh kakaknya bukan Daren, melainkan Pria yang selama ini diam-diam terobsesi padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNUR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesalahan kedua angel

Ken menatap Angel lama,

Perlahan, Ken mengangkat wajah Angel dengan ujung jarinya.

“Angel…” suaranya rendah, hampir bergetar.

Angel tidak menjawab. Ia hanya menatap balik, matanya jernih namun dalam penuh perasaan yang tak perlu diucapkan.

Ken mendekat. Bibir Ken menyentuh bibir Angel dengan lembut sekadar sentuhan singkat, penuh kasih sayng. Ciuman itu tidak panas, tidak menuntut, melainkan penuh rasa syukur karena masih saling memiliki.

Angel menutup mata, membalas perlahan. Tangannya naik, memeluk leher Ken, seolah ingin mengatakan aku di sini dan hanya milikmu.

Ken menghela napas pelan di sela ciuman itu, lalu menempelkan dahinya ke dahi Angel.

“Terima kasih…” bisiknya.

“Karena tidak meninggalkanku.”

Angel tersenyum kecil, jari-jarinya menyusup ke dalam rambut Ken.

“Selama kamu mau bertahan, aku akan tinggal.”

Ken kembali mencium Angel kali ini sedikit lebih lama, lebih dalam, namun tetap lembut. Ciuman dua orang yang saling menenangkan, di tengah kejamnya dunia.

Adrian berdiri di depan pintu ruang CEO De Castello dengan tangan sedikit gemetar. Di tangannya, nampan berisi secangkir kopi hitam kopi yang seharusnya diantarkan oleh Angel. ia merutuki sikap Angel yang seenaknya di hari pertama bekerja. alasan apa lagi yang harus ia gunakan pada Daren.

Ia menarik napas dalam-dalam sebelum memberanikan diri mengetuk pintu.

“Masuk,” suara Daren terdengar dingin dari dalam.

Adrian melangkah masuk dengan hati-hati. jantungnya berdebar kencang siap menerima amukan sang tuan.

Ruangan itu sunyi, aura Daren terasa berat dan mencekam. Sang CEO sedang berdiri di depan jendela besar, membelakangi Adrian, kedua tangannya di saku celana.

Adrian meletakkan kopi itu di meja. “Ini… kopi Anda, Tuan.”

Daren menoleh perlahan.

Begitu melihat Adrian, alisnya langsung mengernyit.

“Saya tidak memesan kopi pada mu Adrian,” ucapnya datar, namun terselip nada sindiran dan tanya disana.

Adrian diam dan membungkukan tubuhnya. Ia harus berpikir keras alasan yang masuk akal.

“Di mana sekretaris saya?”

Adrian menelan ludahnya dengan kasar “Angel… sempat ada urusan mendadak, Tuan.”

“Urusan?” Daren melangkah mendekat, tatapannya menusuk seolah menembus tepat pada jantung Adrian.

“ini adalah hari pertama, dan dia sudah berani meninggalkan posisinya? ”

Nada suaranya rendah, tapi jelas berbahaya.

"ckk." daren berdecak kesal.

"belum ada dua jam dia sudah membuat dia kesalahn fatal. "

Adrian mencoba untuk tetap tenang. “Dia tadi mengeluh tidak enak badan, Tuan. Saya pikir—”

“Kamu pikir?” Daren memotong dengan tajam.

“Sejak kapan kamu berpikir untuk sekretaris saya, Adrian?”

Adrian mengepalkan kedua tangan di samping tubuhnya. “Saya hanya menggantikannya sementara tuan. Kopinya tetap sesuai pesanan, dan Angel sendiri yang mengantarkannya. "

Daren menatap kopi itu sebentar, lalu kembali menatap Adrian. Tatapan itu bukan sekadar marah melainkan tatapan curiga.

“Kenapa kamu terlihat gugup Adrian, tidak seperti biasanya. Ini bukan pembawaanmu!” ucap Daren pelan.

“Apa ada sesuatu yang tidak kamu katakan?”

Adrian menggeleng cepat. “Tidak, Tuan.”

Daren tersenyum tipis senyum yang tidak pernah berarti hal baik.

“yahh sungguh Menarik,” katanya dingin.

“Sekretaris baru saya menghilang, dan kamu yang menggantikannya. Padahal kamu sendiri yang bilang… Akan memastikan sekertaris baru saya dengan aman. ”

Ia berbalik ke mejanya, duduk perlahan di sana.

“Adrian,” lanjutnya tanpa menatap,

“kalau Angel berpikir dia bisa bermain-main dengan waktuku… dia salah besar.”

Adrian menunduk patuh. “Saya akan menyampaikan pesan Anda.”

Daren mengangkat pandangan. mata hitamnya penuh amarah.

“Menyampaikan?”

Ia menyandarkan punggung ke kursi.

“Tidak perlu. Aku sendiri yang akan menanyakannya.”

Udara di ruangan terasa semakin dingin. Lagi-lagi Adrian merutuki Angel. sepertinya ini adalah kesalhannya sendiri yang menawarkan posisi itu padanya.

“Kamu boleh keluar,” ucap Daren akhirnya.

Adrian mengangguk cepat dan berbalik pergi. Begitu pintu tertutup, ia mengusap wajahnya kasar.

“Angel…” gumamnya cemas.

“Kamu benar-benar membuat masalah besar kali ini.”

"huhhh, ternyata ini pilihan yang salah. aku kira dengan ini kamu akan mulai menjauh dari Ken dan hanya fokus pada daren" Mata Adrian tiba-tiba saja berubah, tidak ada raut lembut ataupun gugup di sana yang ada hanyalah mata tajam penuh perhitungan.

Di dalam ruangan, Daren menatap secangkir kopi itu lama.

Uapnya perlahan memudar.

Matanya menyipit.

"Angel." gumamnya pelan.

"Tadi pagi aku luluh olehmu, kali ini aku akan pastikan menghukummu dengan kejam. "

ia menutup matanya sebentar, membiarkan otak dan tubuhnya beristirahat meski hanya sejenak.

Adrian berjalan cepat menyusuri koridor, menjauh dari ruang CEO. Begitu menemukan toilet yang sepi, ia masuk dan mengunci pintu itu, lalu menyandarkan punggung ke dinding. Napasnya masih terasa berat.

Ia segera mengeluarkan ponsel dan menekan nama Angel.

Nada sambung terdengar beberapa detik yang terasa terlalu lama untuk dirinya.

“Angel… angkatlah,” gumamnya gelisah.

akhirnya panggilan tersambung.

“Adrian?” suara Angel terdengar pelan namun tegang.

“Kamu di mana?” Adrian berbisik, matanya refleks melirik ke pintu, memastikan tidak ada siapaun yang mendengar. “Daren sudah menanyakan dirimu. dan ki ini aku yakin kamu tidak akan lolos.”

Angel terdiam sesaat. “Aku… tidak di kantor.”

Adrian mengusap wajahnya. “Aku tahu. Tapi dengar sepertinya dia curiga. Jangan membuat semakin rumit angel. selama lima tahun aku bertahan di posisi ini ingat karena apa? karena kamu? ”

Di seberang sana, Angel menarik napas panjang. “Aku minta maaf. Ada keadaan darurat.”

“Keadaan darurat seperti apa sampai kamu meninggalkan kantor hari pertama?” suara Adrian ditekan rendah. “Kalau Daren tahu kamu pergi karena Ken—”

“Dia tidak boleh tahu,” potong Angel cepat. “Adrian, tolong. Aku butuh waktu, beri aku waktu setengah jam. aku akan segera sampai.”

Adrian memejamkan mata. “Aku sudah menutupinya sebisa mungkin. Tapi aku tidak bisa menahan Daren terlalu lama Kamu harus siap dengan konsekuensinya.”

“Aku siap,” jawab Angel pelan, namun tegas. “Rencana ini tidak akan berubah.”

Keheningan singkat menyusup.

“Angel…” Adrian menurunkan suaranya. “Kamu yakin masih bisa fokus dengan misi ini? Kamu terlalu bergantung pada ken. ”

Angel tidak langsung menjawab. “Aku tahu apa yang kulakukan.”

Adrian menghela napas. “Baik. Tapi dengar aku. Daren bukan pria yang mudah dibohongi. Sekali dia curiga, dia akan menggali sampai ke akar.”

“Aku mengerti,” jawab Angel. “Terima kasih sudah membantukj.”

“Aku bukan melindungi kamu,” Adrian berkata jujur. “Aku melindungi semua orang yang bisa terseret kalau ini meledak.”

Angel terdiam, lalu berkata pelan, “Aku akan kembali. Seperti tidak terjadi apa-apa.”

“Pastikan begitu,” sahut Adrian. “Dan Angel…”

“Ya?”

“Hati-hati. Kamu sedang bermain di dua api.”

Panggilan terputus.

Adrian menatap layar ponselnya lama, lalu memasukkannya kembali ke saku. Ia menatap pantulan dirinya di cermin wajah tegang, mata penuh kekhawatiran.

“Ini sudah terlalu jauh…” gumamnya.

.

1
arka
angel sayang banget sama si ken
trian
👍👍
Sela Nuraeni
👍
trian
menarik
trian
ken sadis
heliuna
seruu👍👍
arka
kem cinta mati sama si angel
arka
keren
Sela Nuraeni
siapa nathan
Sela Nuraeni
kayaknya si ken cinta mati sama ang
heliuna
kejamnya si kem
heliuna
🤭
heliuna
curiga ni
arka
jangan jangan si Natah ini pacarnya kakak angem
arka
si ken ternyata sadis juga
Rani Anggraeni
/Facepalm/
Sela Nuraeni
kepooo. bikin penasaran
Sela Nuraeni
bikin penasaran
heliuna
seru
heliuna
bikin penasaraneru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!