NovelToon NovelToon
Bola Kuning

Bola Kuning

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:93
Nilai: 5
Nama Author: Paffpel

Kisah tentang para remaja yang membawa luka masing-masing.
Mereka bergerak dan berubah seperti bola kuning, bisa menjadi hijau, menuju kebaikan, atau merah, menuju arah yang lebih gelap.
Mungkin inilah perjalanan mencari jati diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Paffpel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Juan dan Rian saling menatap. Gerakan mereka masih terhenti seketika dan mulut terbuka sedikit.

Alis Juan merapat sedikit dan matanya nggak fokus. “Yan… jangan-jangan Arpa mau ngejauh dari kita?”

Rian natap fokus Arpa yang lagi membelakangi mereka. Rian mengusap-usap jari-jarinya. “Bukan jangan-jangan lagi, Jun. Dia emang lagi ngejauh dari kita,” pandangan Rian ke bawah.

Juan menggenggam tangannya dan rahangnya mengeras sebentar. "Terus kita harus gimana, Yan?” alisnya mendekat dan sedikit turun.

Rian natap sebentar Juan. Dia menggelengkan kepalanya terus memalingkan mukanya. “gua… nggak tau, Jun. kita bahas pas pulang sekolah aja, nanti lu ke rumah gua ya, soalnya bentar lagi bel masuk bunyi.”

Bel masuk pun berbunyi, mereka berdua jalan menuju kelas. Jalan mereka pelan dan saling memalingkan muka, tanpa bicara apapun lagi.

Mereka masuk kelas dan ngeliat Arpa, dia diam, tanpa ekspresi, tanpa gerakan. Hanya… diam.

Juan menekan bibirnya terus lanjut jalan ke kursinya. Rian menatap Arpa dengan mata yang gelisah. Dan lanjut melangkah ke kursinya.

Pelajaran jalan begitu saja, Arpa memperhatikan guru yang sedang mengajar. Tapi wajahnya datar, otot-otot mukanya jarang bergerak. Sorot matanya tenang tapi kadang seperti kosong. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Arpa.

Bel pulang pun berbunyi. Arpa langsung merapihkan alat tulis dan tasnya. Dia berdiri dan ingin pergi.

Tangan Juan ingin menggapainya, mulutnya terbuka tapi suara nggak mau keluar. Dia gagal menggapai Arpa, dan perlahan-lahan menurunkan tangannya.

Arpa pergi begitu saja, tanpa kata, tanpa suara, hanya bergerak untuk melangkah.

Rian megang bahu Juan. Juan nengok dan langsung mengalihkan pandangannya dari Rian.

“Ayo, ke rumah gua dulu.” kata Rian.

Juan mengangguk pelan dan berdiri. “Ayo,”

Juan dan Rian pun pergi ke rumah Rian. Di jalan mereka mengobrol, tapi hanya sedikit.

Di sisi Arpa, dia pulang sendirian, dadanya masih terasa berat, rasa bersalah terus menghantuinya. Tatapannya kosong.

Arpa jalan menuju rumahnya. Isi kepalanya penuh dengan suaranya sendiri yang menyuruh dirinya untuk menjauh dari Juan dan Rian.

Arpa pun sampai di rumahnya, dia ngelangkah masuk ke dalam. Ibunya ngedenger suara pintu dibuka dan ngelirik Arpa.

Ibunya ngeliat mata Arpa yang setengah terbuka dan kosong. Bahunya Arpa turun dan gerakannya lemah.

Alis dalam ibu Arpa sedikit naik. Bibirnya menurun tipis dan matanya melembut. Perlahan-lahan ibu Arpa mendekati Arpa lalu memeluknya. “Kamu gapapa nak?” kata ibu Arpa dengan nada yang lembut.

Muka Arpa tetap datar, dan matanya masih kosong. “Arpa… gapapa bu,” kata Arpa dengan nada datar. Dia ngelepas pelukan ibunya dan melangkah pergi ke kamarnya.

Ibu Arpa menatap Arpa dari belakang sambil megang dadanya. Alisnya turun sedikit dan bertemu di tengah. Bibirnya di tekan satu sama lain.

Sedangkan Rian dan Juan, akhirnya mereka pun sampai di rumah Rian. Rian ngebuka kunci pintu rumahnya dan masuk. “Masuk, Jun.”

Rian ngelepas sepatu dan nyalain lampu. “Duduk aja di situ, Jun,” Rian nunjuk sofa.

Juan ngelepas sepatunya dan ngelangkah ke sofa. Dia duduk di sofa itu. Sedangkan Rian, dia ngambil minuman di kulkasnya.

Rian jalan ke sofa sambil bawa dua minuman. Dia naruh minumannya di meja dan duduk di sofa.

Juan mainin jari-jarinya. “Terus… kita harus gimana nih, Yan?”

Mata Rian nunduk sedikit dan bahunya turun. “Kita… biarin aja, Jun,” kata Rian dengan nada pelan.

Alis Juan terangkat dan dia nengok ke arah Rian pelan-pelan. “Biarin aja gimana, Yan?! Si Rap itu sahabat kita, Yan!” kata Juan dengan nada lumayan tinggi.

Alis Rian mengkerut sedikit, tangannya nyenggol meja dan kakinya menghentak sekali. “Terus kita harus apa, Jun?! Lu mau kita maksa dia gitu?! Itu emang kemauan dia, Jun!”

Alis Rian mengkerut kuat dan bibirnya bergetar. “Lagian ini semua gara-gara lu, Jun! gara-gara lu murung, si Rap jadi ngerasa bersalah banget!”

Juan mengepalkan tangannya dan langsung berdiri. “Kok lu malah nyalahin gua! Lu nggak tau rasanya di tinggal temen, Yan! Lu cuman bocah kesepian!” Juan natap tajam Rian.

Rian berdiri dengan cepat dan langsung jalan ke depan Juan sambil narik kerah baju Juan. “Gua tau! Gua tau rasanya! itu yang lagi gua rasain dari tadi! Gua murung? Nggak! Gua cuman mikirin yang terbaik, dan lu marah? Lu ga layak marah, Jun, karena lu pengacaunya!”

Kelopak mata Juan terangkat, mulutnya terbuka dan langsung di tutup rapat. Badannya melemah. Dia memalingkan mukanya dari Rian.

Rian melepaskan genggamannya dari kerah Juan pelan-pelan. Dia mundur pelan-pelan dan jatuh di sofa terus nunduk sambil megang kepalanya.

“Maaf… Yan,” pandangan Juan ke bawah. Dia jalan pelan-pelan menuju pintu. Dia ngebuka pintu dan pergi tanpa bilang apa-apa lagi.

Rian diam lumayan lama. Dia mukul meja dengan keras berkali-kali. “Sekarang… gua… pengacaunya,” Rian menatap kosong lantai.

Sedangkan Juan. Dia lari, tapi tanpa arah. Bibirnya di gigit pelan. Rahangnya lemas dan alisnya jatuh sedikit.

Perlahan-lahan Juan berhenti lari dan jalan, jalannya pelan dan hati-hati. Dia berada di jembatan. Dia natap sungai. “Yan… lu bener… gua sekarang bukan cuman nggak berguna, tapi mengacaukan segalanya.”

Kedipan mata Juan melambat Dan kepalanya menunduk. Dia natap tanah. “Yan… lu bener, ngebiarin si Rap itu jalan terbaik, gua… nggak mau ngerusak lagi.” bahunya turun dan gerakannya lambat.

1
HitNRUN
Nguras emosi
tecna kawai :3
Masih nunggu update chapter selanjutnya dengan harap-harap cemas. Update secepatnya ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!