Demi biaya pengobatan sang ayah, Ella rela meminjam uang pada rentenir tua yang berakhir harus menikahi pria tua itu karena Ella tak bisa mngembalikan pinjaaman serta bunga yang bertambah banyak..
Keberuntungan memihak Ella karena belum sempat menikahi Ella , rentenir itu sudah meninggal akibat kecelakaan ...
Namun kebahagiaan Ella harus sirna karena kini Ella harus menjadi istri kedua sekaligus budak dari anak rentenir itu yang bernama Alex..
Akankah Ella sanggup bertahan dengan Alex yang penuh banyak sifat dan juga istri pertama Alex yang selalu ingin memisahkan mereka..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
Sudah beberapa minggu ini Alex bersikap adil untuk kedua istrinya, 4 hari untuk Hanna dan 3 hari untuk Ella. Namun masih saja Ia merasa disalahkan oleh Hanna.
"Aku tidak mau jika waktu wekeend mu masih harus disana." kata Hanna saat keduanya tengah sarapan bersama.
"Kau tidak adiil, seharusnya Wekeend mu bersama ku karena aku istri pertama mu." keluh Hanna lagi yang membuat nafsu makan Alex berkurang.
"Bukankah kita sudah membahas tentang ini? lalu kenapa kau masih saja protes?" kesal Alex.
"Karena kamu masih tak adil." Hanna tak kalah kesal.
Alex segera bangkit dari meja makan nya dan berlalu meninggalkan Hanna.
"Sayang, kau belum menghabiskan sarapanmu!" Hanna panik karena Alex terlihat kesal.
"Sayang..." panggil Hanna mengejar Alex yang hendak berangkat ke kantor.
"Sayang maafkan aku."
"Aku harus kekantor Hanna, dan nanti malam aku pulang kesini." kata Alex sebelum memasuki mobil.
"Tapi kau belum menghabiskan makanan mu!" rajuk Hanna terus memeganggi lengan Alex agar Alex tak bisa memasuki mobil.
"Bagaimana aku bisa menghabiskan jika kau mengajak ku berdebat terus! sudahlah Hanna aku harus kekantor!" kesal Alex yang melepaskan paksa tangan Hanna lalu memasuki mobil.
Sementara Hanna menggepalkan tanganya "Aku harus melakukan sesuatu."
Mobil melaju sedikit lamban, Sandi melihat raut Alex dari spion terlihat jelas sangat kesal.
"Tuan kita kekantor?' tanya Sandi.
"Lalu kemana lagi!" jawab Alex ketus.
''Saya pikir Tuan mau kerumah Nona Ella." Kata Sandi yang mendapatkan tatapan tajam dari Alex.
"Aku berusaha untuk adil, jadi jangan mencoba memancingku agar aku kesana." kesal Alex.
"Baiklah Tuan maafkan saya."
...
Siang hari Ella sedikit ragu untuk memasuki sebuah gedung yang sangat besar. mengingat hari minggu kemarin Alex memintanya untuk selalu membuatkan makan siang lalu mengantarnya kekantor.
Dan ini gedung kantor Alex, sangat besar dan mewah. Alex memang memperkerjakan seorang sopir untuk Ella agar kemana pun Ella ingin pergi ada yang mengantar.
"Loh Non Ella kok disini?" tanya Sandi saat keduanya bertemu di lobi kantor.
"Hay Sandi,.. aku hanya ingin mengantar makan siang untuk Alex, apakah dia ada?" jawab Ella yang memperlihatkan satu rantang berisi makan siang.
"Kok tumben Non." tanya Sandi ragu.
"Tuan pemaksa itu yang menyuruhku." kesal Ella yang hanya dikekehi oleh Sandi.
Yaa jadi seperti ini yang dikatakan Tuan Alex adil, sangat adil hingga membuatnya mencuri curi waktu untuk menemui Ella, astaga Sandi hampir lupa jika Alex tuan nya sangat cerdas batin Sandi tanpa Ia sadari Ia terkekeh.
"Lho kamu kok malah ketawa?" tanya Ella binggumg melihat Sandi didepan nya tertawa.
"Eh, maafkan saya Nona, mari saya antarkan keruangan Tuan Alex." ajak Sandi. Ella pun mengangguk lalu mengikuti Sandi berjalan dibelakangnya.
Tok tok tok... Sandi mengetuk pintu lalu memasuki ruangan Alex dengan membawa Rantang yang tadinya dibawa oleh Alex.
"Kenapa kau kesini lagi?" tanya Alex terlihat kesal melihat wajah Sandi.
"Maafkan saya Tuan, saya mendapatkan pesan untuk mengantar makan siang ini dari Non Ella." Kata Sandi meletakan rantang dimeja sofa.
"Astaga, gadis itu tak kesini lagi?" kesal Alex, "ya sudah pergi sana!" ketus Alex mengusir Sandi yang sudah menahan tawa ingin tersenyum.
"Bagaimana? aku boleh masuk nggak?" tanya Ella yang menunggu diluar saat Sandi sudah keluar dari ruangan Alex.
"Masuk saja, jangan lupa ketuk pintu dulu." pesan Sandi yang hanya diangguki oleh Ella.
Tok .. tok ...Tokk... Ella membuka pintu lalu memasuki ruangan Alex.
"Apa lagi sih hah? kau membuatku kesal!!" bentak Alex yang membuat Ella terkejut.
"Apa salahnya? dia saja baru masuk!" awalnya Ella kesal namun saat Ella melihat Tubuh tegap Alex yang duduk didepan laptopnya dengan lengan kemeja yang dinaikan setengah membuat Alex terlihat manly dan tampan, ah iya tampan suaminya yang beda umur lebih sepuluh tahun dengan Ella itu memang terlihat tampan.
"Ella??" Alex terkejut melihat Ella yang berdiri didepan pintu.
"Apakah aku menganggu? aku hanya mengantar makan siang untukmu sesuai permintaan mu." kata Ella yang kini sudah duduk disofa, Alex pun segera bangkit dan menghampiri Ella.
"Tidak, tentu saja tidak menganggu, aku bahkan menunggumu sejak kemarin? kenapa kemarin kau tak kemari?" tanya Alex yang kini sudah duduk didekat Ella.
"Bik Sumi demam, aku tak tega jika harus meninggalkan nya." Jelas Ella "Kau ingin makan siang sekarang?" tanya Ella.
"Boleh, apa yang kau bawa?" tanya Alex nampak antusias.
"Aku hanya memasak Ca bayam, sambal dan ikan goreng, apa kau menyukainya?" tanya Ella.
"Apapun yang kau bawakan aku menyukainya." kata Alex yang membuat Ella sedikit lega karena awalnya Ella pikir Alex tak menyukainya. Ella juga merasa sedikit aneh dengan setiap perlakuan manis yang selalu Alex berikan padanya.
"Baiklah, akan kusiapkan." Ella sibuk menyiapkan makan siang dipiring sedangkan Alex terlihat memeluk Ella dari belakang sambil sesekali mengecup lehernya.
"Astaga, kau tak akan meminta disini kan?" tanya Ella yang terganggu dengan sentuhan sentuhan tangan Alex.
"Aku tidak janji!" Kata Alex santai.
"Astaga, aku tak mau! disini kantor bagaimana jika ada yang masuk?' panik Ella membuat Alex terkekeh.
"Aku tak akan meminta disini, tapi disana." kata Alex menunjuk sebuah pintu dengan Telunjuknya.
"Ruangan apa itu?" tanya Ella.
"Coba kau lihat." perintah Alex, Segera Ella menghentikan aktifitasnya lalu bergegas berjalan mendekati Pintu itu untuk melihat ruangan apa itu.
Betapa terkejutnya Ella melihat sebuah ruangan yang dibuat seperti kamar hotel, disana terdapat ranjang yang sangat besar dan yang lebih penting ada kaca yang menghadap arah luar dimana Ella bisa memandangi kota yang Ia tinggali itu.
"Pasti jika malam akan terlihat indah." kata Dara lirih sambil terus menganggumi keindahan kamar diruangan Alex itu.
"Tentu saja, kapan kapan kita bisa menginap disini." kata Alex yang kini sudah memeluk Ella dari belakang.
"Sudahlah, lepaskan dulu.. ayo kita makan siang." Ajak Ella berusaha melepaskan pelukan Alex.
"Tentu saja kita akan makan siang setelah satu ronde terlebih dahulu." Alex segera mengecupi leher Ella.
"Astaga, tak bisakah kita melakukan nanti setelah makan siang." kesal Ella berusaha memberontak.
"Tidak! aku ingin sekarang dan nanti." Alex segera melepas kemejanya dan membawa Ella ke ranjang miliknya.
Ella yang sudah dibawah kungkungan Alex hanya bisa pasrah toh Ia melawan pun juga percuma.
Kenyataannya tidak hanya satu ronde namun 3 ronde membuat Ella lemas dan tertidur.
Alex cukup puas melihat Ella yang terkapar lemas hingga pulas, tak sia sia bukan Alex menyuruh Ella kekantornya nyatanya bisa membuat Alex merasa senang setelah tadi pagi ia sempat dibuat kesal oleh Hanna.
Alex mengecup kening Ella sebelum Ia meninggalkan Ella untuk membersihkan diri dikamar mandi.
BERSAMBUNG...
JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN KOMEN YAAA...
kl mau cepat emang harus rajin jalan sejak bbrp bulan sebelumnya.
kl mau bisa HB juga asal hati2.
saya lahiran pling lama kontraksi 4 jam.
ada tmn ga sampe 1 jam kontraksi langsung lahiran dan langsung pindah ke ruang perawatan jalan sendiri krn dia rajin bgt jalan2