 
                            Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.
Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.
Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.
Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 "Kedatangan Bangsawan dan Mata-Mata"
...Ketenangan dan kemakmuran Desa Matahari Terbit tidak luput dari perhatian dunia luar. Berita tentang sebuah desa kecil yang tiba-tiba makmur, memiliki alat-alat canggih, ramuan mujarab, dan sistem keamanan yang efektif, mulai menyebar hingga ke telinga para bangsawan di kastil-kastil feodal terdekat. Mereka yang terbiasa memungut pajak dari desa-desa miskin, kini mencium 'potensi' baru....
...Suatu pagi yang cerah, saat Kenzo sedang mengawasi pembangunan kincir air sederhana untuk menggiling gandum (sebuah 'inovasi' lain untuk meningkatkan 'produktivitas'), rombongan penunggang kuda bersenjata lengkap tiba di gerbang desa. Bendera-bendera dengan lambang singa emas berkibar di tiang-tiang mereka....
...Ichiro, yang memimpin Divisi Patroli, segera siaga. Kaito dan Tatsuya bersama beberapa anggota Unit Keamanan lainnya mengambil posisi defensif di menara pengawas yang baru dibangun. Kenzo, meskipun merasakan ketegangan, tetap tenang. Ini adalah 'uji coba' pertama 'sistem keamanan' mereka terhadap ancaman manusia....
..."Siapa kalian? Apa urusan kalian di Desa Matahari Terbit?" Ichiro bertanya, suaranya tegas....
...Pemimpin rombongan, seorang ksatria dengan baju zirah mengkilap, melangkah maju. "Kami datang atas perintah Yang Mulia Lord Valerius, Penguasa Tanah Timur. Kami mendengar desas-desus tentang desa ini. Tentang kekayaan barunya, dan... inovasinya." Matanya tajam, menatap bangunan-bangunan yang kokoh dan ladang-ladang yang subur. "Aku adalah Kapten Reynald. Dan kami datang untuk... 'mengamati'."...
...Kenzo, dengan Haru di sampingnya, maju. "Selamat datang di Desa Matahari Terbit, Kapten Reynald. Aku Kazuki, Pemimpin desa ini. Kami tidak punya sesuatu yang istimewa, hanya kerja keras dan sedikit keberuntungan."...
...Reynald menyeringai. "Keberuntungan? Ladang yang subur ini, alat-alat yang luar biasa ini, dan... Unit Keamanan yang bersenjata lengkap ini. Itu bukan sekadar keberuntungan, Kazuki. Itu adalah 'kekayaan' yang harus dilindungi. Dan juga, 'diatur'."...
...Ichiro mencengkeram Tombak Predatornya lebih erat. "Kami bisa melindungi diri kami sendiri, Kapten."...
..."Begitukah?" Reynald menatap Ichiro dengan pandangan meremehkan. "Pemburu desa. Kalian mungkin hebat melawan binatang buas, tapi melawan ksatria Lord Valerius?"...
...Kenzo tahu ini adalah 'negosiasi' di bawah tekanan. Reynald bukan hanya datang untuk 'mengamati', tapi untuk 'menilai' seberapa besar mereka bisa dieksploitasi. Kenzo telah membaca sejarah tentang bangsawan feodal yang semena-mena....
..."Kami adalah desa yang damai, Kapten," Kenzo berkata, nadanya tenang. "Kami hanya ingin hidup dan bekerja dengan tenang. Kami juga membayar 'pajak' kami secara teratur kepada Lord Valerius."...
..."Pajak..." Reynald tertawa. "Pajak dari desa kecil seperti kalian? Aku yakin Lord Valerius akan sangat tertarik dengan 'pajak' yang bisa kalian berikan sekarang. Terutama dengan 'inovasi' yang kalian miliki."...
...Kenzo tahu apa yang dimaksud Reynald. Lord Valerius ingin mengambil alih atau setidaknya memeras kekayaan baru desa mereka. Ini adalah 'ancaman eksternal' pertama terhadap 'kerajaannya'....
..."Kapten Reynald," Kenzo berkata, ia menunjukkan keramahan yang palsu. "Kami mengundang Anda dan rombongan untuk tinggal sebentar. Lihatlah sendiri apa yang kami miliki. Biarkan Haru dan Midori menyiapkan hidangan terbaik kami. Dan kami bisa menunjukkan 'proses produksi' kami."...
...Reynald menyipitkan mata. "Mengundang kami? Kau tidak takut kami akan mengambil semua yang kalian punya?"...
..."Kami percaya pada 'keadilan' dan 'kesepahaman', Kapten," Kenzo tersenyum. "Lagipula, akan lebih sulit bagi Lord Valerius untuk 'mengatur' sesuatu yang tidak ia pahami."...
...Reynald tertawa. "Baiklah, Kazuki. Kami akan menerima tawaran keramahanmu. Aku ingin melihat apa yang bisa dilakukan desa kecil ini."...
...Kenzo tahu ini adalah 'mata-mata' yang terang-terangan. Reynald dan pasukannya akan mengamati setiap detail, mencari celah, dan melaporkan semua informasi berharga kepada Lord Valerius. Ini adalah 'uji coba' sistem keamanan dan juga 'strategi pertahanan' Kenzo yang paling kompleks....
..."Ichiro-san," Kenzo berbisik. "Aktifkan 'protokol pengawasan'. Jangan biarkan mereka melihat 'rahasia dagang' kita. Dan 'persiapkan aset' kita."...
...Ichiro mengangguk, mengerti. Pertempuran berikutnya Kenzo bukan dengan serigala, melainkan dengan bangsawan serakah. Dan kali ini, medan perangnya adalah 'informasi' dan 'psikologi'....
...Selama Reynald dan pasukannya beristirahat di desa, Kenzo segera mengaktifkan 'protokol pengawasan'. Haru dan Midori, yang dulunya adalah petani sederhana, kini telah menjadi 'agen rahasia' yang terlatih. Mereka ditugaskan untuk menghibur para ksatria, menyajikan makanan terbaik, dan memastikan mereka selalu merasa nyaman, namun tidak terlalu banyak melihat-lihat....
..."Ibu, pastikan mereka selalu ditemani," Kenzo berbisik kepada Midori. "Jaga agar mereka tetap di area publik. Jangan biarkan mereka mendekati gubuk Kakek Genji atau Nenek Kiku."...
...Midori mengangguk. "Siap, Kazuki. Kami akan membuat mereka mabuk dengan keramahan kami."...
...Ichiro, Kaito, dan Tatsuya bersama Unit Keamanan lainnya, segera menerapkan 'taktik penyamaran'. Gulungan Kayu Api Naga yang baru ditebang segera disembunyikan di bawah tumpukan jerami di gudang pusat. Alat-alat inovatif Kakek Genji yang belum diproduksi massal disembunyikan di bawah tanah. Nenek Kiku menyembunyikan ramuan-ramuan paling mujarabnya, dan hanya menunjukkan ramuan-ramuan biasa....
..."Manajer Kecil, bagaimana dengan kincir air yang sedang dibangun?" tanya Haru. "Itu pasti akan menarik perhatian mereka."...
..."Biarkan saja," Kenzo tersenyum licik. "Itu adalah 'distraksi'. Kincir air adalah 'inovasi' yang menarik perhatian, tapi tidak terlalu mengancam 'nilai' mereka. Biarkan mereka terkesan dengan 'teknologi' yang tidak terlalu penting."...
...Reynald dan pasukannya memang terkesan dengan keramahan penduduk desa. Makanan yang disajikan melimpah dan lezat, jauh lebih baik dari jatah mereka di kastil. Mereka juga senang melihat kincir air yang sedang dibangun....
..."Sistem irigasi kalian luar biasa, Kazuki," Reynald memuji, setelah Haru menunjukkan ladang-ladang yang subur. "Dan kincir air ini... Ini adalah 'teknologi' yang jarang kulihat di desa-desa kecil."...
..."Kami hanya mencoba bekerja lebih keras, Kapten," Kenzo menjawab dengan rendah hati. "Dan Ayah kami, Haru, adalah petani yang sangat cerdas. Ia punya banyak ide."...
...Reynald mengangguk, ia meminum sake yang disajikan Midori. "Tapi aku mendengar kalian juga memiliki Unit Keamanan yang tangguh. Melawan beruang dan serigala? Dan Tombak Predator itu... Aku melihatnya di tangan pemburumu. Bilahnya terbuat dari baja yang sangat bagus."...
...Kenzo tersenyum. "Ichiro memang pemburu yang hebat, Kapten. Tombak itu... itu adalah warisan keluarga. Sudah lama sekali. Kakek buyutnya adalah pemburu legendaris."...
...Ichiro, yang mendengar itu, menahan tawa. Warisan keluarga? Kenzo memang pandai berbohong dengan wajah datar....
...Sepanjang hari, Kenzo terus memainkan peran sebagai anak kecil yang ceria namun sedikit canggung, sesekali menyisipkan informasi yang 'menyesatkan' namun meyakinkan. Ia memastikan Reynald melihat apa yang ingin ia perlihatkan: sebuah desa yang makmur karena kerja keras, gotong royong, dan sedikit keberuntungan, bukan karena rahasia dagang yang revolusioner....
..."Kapten Reynald," Kenzo berkata, saat mereka berjalan melewati pasar desa. "Kami punya surplus gandum yang banyak. Mungkin Lord Valerius akan tertarik untuk membelinya dengan harga yang pantas?"...
...Reynald menyipitkan mata. "Gandum? Lord Valerius selalu mencari gandum. Berapa banyak yang kalian punya?"...
..."Sangat banyak," Kenzo tersenyum. "Cukup untuk memberi makan pasukannya selama beberapa bulan. Kami bisa mengantarnya ke kastil dengan gerobak kami."...
...Ini adalah 'penawaran' yang sulit ditolak. Gandum adalah komoditas vital. Jika Lord Valerius bisa mendapatkan pasokan gandum yang stabil dari desa mereka, ia mungkin akan lebih tertarik pada 'hubungan bisnis' daripada 'eksploitasi'....
...Malam itu, Reynald dan pasukannya beristirahat di balai desa. Mereka makan, minum, dan mendengarkan cerita-cerita dari penduduk desa. Mereka melihat sebuah desa yang makmur, ya, tapi tidak ada tanda-tanda 'ancaman' atau 'rahasia' yang bisa meruntuhkan kekuasaan Lord Valerius....
...Kenzo tahu bahwa Reynald akan melaporkan semua ini kepada Lord Valerius. Dan ia berharap, laporan itu akan mengarahkan Lord Valerius pada 'kesimpulan' yang ia inginkan: Desa Matahari Terbit adalah 'aset' yang berharga, bukan untuk diperas, melainkan untuk 'dimanfaatkan' secara strategis....
......
 
                     
                    