NovelToon NovelToon
Benih Kembar Darah BingBai

Benih Kembar Darah BingBai

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.

Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.

13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.

Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.

Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?

Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Ketakutan Hua Yi

“Ibu baik-baik saja, Sayang! Hanya luka kecil, karena bertarung dengan seseorang orang.” Hua Yi jelas bingung menceritakannya.

“Katakan siapa orang yang berani melukaimu, Ibu?”

Amarah Yi Chen terpancing, dia tidak tahan melihat ibunya terluka seperti itu. Dia akan membalas siapapun yang berani menyakiti ibunya.

“Bukan siapa-siapa ….”

“Aah … Sepertinya kami harus mencari tahunya sendiri, karena Ibu tidak mau mengatakannya.”

Jia Rui segera menyela ucapan Mamahnya, dia sama marahnya dengan Yi Chen. Sebab tidak boleh ada yang menyakiti ibunya walau hanya seujung rambutnya.

Hua Yi hanya bisa menghela napas panjang dengan sikap kedua putranya yang terlalu mengkhawatirkannya. Dengan terpaksa Hua Yi sepertinya harus menceritakan apa yang terjadi hingga dia terluka seperti itu.

“Baiklah, Ibu akan memberitahu kalian apa yang terjadi tapi setelah kalian mengetahui yang sebenarnya. Berjanjilah pada Ibu kalau kalian tidak akan melakukan apapun kepadanya. Janji?” Hua Yi meminta kedua putra untuk berjanji kepadanya lebih dulu agar tidak bertindak dibelakangnya.

“Tentu, jika Ibu menceritakan yang sejujurnya tanpa ada yang ditutupi dan alasan orang itu menyerang Ibu juga jelas.” Yi Chen yang menjawab, sedangkan Jia Rui hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju.

“Orang yang menyerang Ibu adalah pemimpin Biro yang baru, sepertinya dia melakukan itu karena ingin menguji kemampuan Ibu saja sebagai pertimbangan apakah masih layak menjadi anggota Biro—”

“Tidak mungkin seperti itu, Ibu! Aku lihat luka yang Ibu alami bukan karena untuk menguji kemampuan bela dirimu, tapi untuk menekan energi spiritualmu agar ….” Jia Rui tampak menggantung ucapannya, sebab dia tidak yakin dengan dugaannya.

“Agar apa?” Baik sang Ibu maupun Yi Chen pun menjadi penasaran dengan apa yang belum Rui sampaikan pada mereka.

“Tidak apa, Ibu! Mungkin benar dia hanya ingin menguji kemampuan bela diri Ibu saja. Lebih baik, kita cepat kembali pulang agar aku bisa mengobati luka Ibu,” ujar Jia Rui segera mengalihkan topik pembicaraannya.

“Terima kasih, Sayang! Sebagai hadiahnya karena kalian sudah mengkhawatirkan Ibu seperti ini. Maka malam ini, Ibu akan memasakan kalian berdua makanan kesukaan kalian dengan porsi besar. Bagaimana, kalian suka?”

Hua Yi tetap menanggapi pengalihan Jia Rui, sebab dia juga merasa bahwa pemimpin Biro yang baru itu menyerangnya jelas bukan untuk menguji kemampuannya, tetapi ingin memastikan sesuatu di tubuhnya.

Sejak kembali dari Biro, Hua Yi pun terus memikirkan tentang pertarungan itu dan pembicaraan yang terjadi diantara mereka. Memiliki lebih dari satu aura dan energi spiritual, jelas merupakan hal yang mustahil terjadi. Tapi bagaimana bisa pemimpin Biro yang baru mengatakan dia memilikinya. Belum lagi perasaan tidak asing yang Hua Yi rasakan pada pria itu.

“Horee … Kami berdua sangat sayang padamu, Ibu! Ayo, kita pulang.”

Kedua anak kembar itu tampak kegirangan menyusuri jalan menuju ke rumah sederhana mereka. Mereka juga menyempatkan mampir ke pasar terdekat untuk membeli bahan-bahan makanan yang dibutuhkan.

...****************...

Sesampainya dirumah, Hua Yi langsung menuju dapur di susul oleh kedua putranya yang berniat membantunya menyiapkan makan malam. Pada akhirnya, Hua Yi tetap tinggal di rumah sederhana itu karena Tuan Jiang yang tidak menuruti permintaannya. Setidaknya rumah itu tidak jauh berbeda dengan rumah yang selama ini dia tinggali bersama kedua putra kembarnya saat dalam persembunyian.

“Ibu, apakah kau pernah bertemu dengan para penguasa dari lima alam yang terkenal itu? Atau setidaknya melihat wajah mereka?” Jia Rui bertanya ditengah acara makan malam mereka.

“Jika Kaisar alam manusia, sepertinya ibu pernah melihatnya saat menerima penghargaan dulu. Sedangkan untuk penguasa empat alam lainnya, Ibu tidak pernah bertemu apalagi melihat wajahnya. Memangnya kenapa?” tanya Hua Yi penasaran kenapa kedua putranya menanyakan hal seperti itu.

“Benarkah? Aku dengar para penguasa lima alam sangat hebat, tampan dan awet muda, eeh … Sepertinya tidak dengan Kaisar alam manusia,” ujar Jia Rui meralat perkataannya.

“Uhukk … Uhukk …”

“Ibu baik-baik saja?” tanya Yi Chen yang segera memberikan segelas air putih untuk Ibunya itu.

“Hmm … Ibu baik-baik saja! Terima kasih, Sayang!” Hua Yi langsung meminum air yang diberikan oleh Yi Chen sampai habis, tidak lupa dia mengucapkan terima kasih.

“Rui, hentikan! Sebenarnya omong kosong apa yang ingin kau tanyakan.” Yi Chen memberikan peringatan keras kepada saudara kembarnya itu.

“Maaf aku, Bu! Aku tidak bermaksud …”

“Tidak apa-apa, Sayang! Ibu tahu kau hanya penasaran tentang mereka setelah mendengar pelajaran pertama dari gurumu, bukan?”

Hua Yi mengira bahwa rasa penasaran kedua putra kembarnya tentang Kaisar yang memimpin lima alam saat ini. Hingga sebuah kupu-kupu pengantar pesan menghampirinya yang Hua Yi ketahui berasal dari Biro.

~Seluruh anggota baru Biro diharapkan besok berkumpul untuk menjalankan misi pertama yang akan diberikan langsung oleh Pemimpin Biro yang baru, Yang Mulia Zhang Ding Cheng.~

Itulah isi pesan yang diantarkan oleh kupu-kupu tersebut kepada Hua Yi dan anggota baru lainnya. Hua Yi hanya bisa berdecak kesal karena dia harus berhadapan langsung dengan pemimpin baru itu yang sangat menyebalkan baginya. Belum lagi tuduhan yang pria itu layangkan padanya, sungguh membuat Hua Yi masih penasaran hingga detik ini.

“Haish, sialan! Haruskah aku mengundurkan diri lagi dari Biro? Sungguh aku tidak ingin bertemu dengannya lagi. Apalagi aura dan energi spiritualnya sangat mirip dengan Yi Chen dan Jia Rui. Aku takut bahwa pria itu adalah ayah dari anak-anakku. Hua Yi … Kenapa kau harus melupakan wajah pria itu ‘sih?” Hua Yi mengutuk pemimpin Biro yang baru itu, sekaligus dirinya sendiri dalam hatinya.

“Tidak! Tidak mungkin bahwa aku tidur dan bahkan memiliki anak dengan pria sepertinya. Mungkin semua ini hanya kebetulan saja. Ya … Hanya kebetulan yang sangat mirip. Bajingan sepertinya tidak mungkin ayah dari kedua putraku yang manis ini,” lanjutnya masih dalam hati.

“Ibu, apa yang sedang kau pikirkan? Apakah kau takut pada pemimpin Biro itu? Kalau begitu kami akan menemani Ibu saja besok agar tidak ada yang menganggumu lagi, termasuk pemimpin baru itu.” Perkataan Yi Chen seketika menyadarkan Hua Yi dari lamunannya.

“Benar, Bu! Biar kami hajar pemimpin Biro itu, siapa pun yang melukai Ibu dan membuatmu kesulitan maka harus berhadapan dengan kami berdua dulu,” imbuh Jia Rui sependapat dengan saudara kembarnya.

“Tidak perlu! Apa kalian lupa bahwa Ibu juga anggota terbaik di dalam Biro sebelumnya? Saat itu ibu hanya tidak siap saja menghadapi serangannya, sehingga sedikit terluka seperti ini,” ujar Hua Yi yang tidak ingin banyak orang yang mengincar kedua putra kembarnya itu karena kemampuannya, seperti Guru Jiang.

Bersambung ….

1
Fahmi Ardiansyah
hahaha akhirnya bertemu lg
Fahmi Ardiansyah
iya din Cen kmu lakukan aja pekerjaan itu Krn dari situ kmu akan ketemu hua Yo n anak2 mu
Fahmi Ardiansyah
dua anak itu anakmu sendiri
perahu kertas
sangatlah baik dan seru👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
perahu kertas
langsungkan thor
Dwi Rustiana
ayo Ding Chen jangan kelamaan memastikannya 🤣🤣🤣
tapi janji jangan syok ya kalo dah tau kebenarannya
Dwi Rustiana
sepertinya jalan takdir Ding Chen dan Hua Yi sungguh terjal dan berliku 🤔🤔🤔
@pry😛
next💪💪💪💪💪❤
@pry😛
wnt ny bailu sm dylan wang kah
@pry😛: ud aq liat kk gntg x aaaaa❤❤
total 4 replies
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍
Trie Vanny: Makasih atas dukungannya dan sudah berkenan mampir yah, kak!🙏🙏🙏
total 1 replies
@pry😛
next kk... gk sbr aq klo kmbr ank ny raja siluman tu🤣
Setiya Wulandari
bagus kak 😍 aq suka
Trie Vanny: Makasih, kak! Sudah berkenan mampir dan atas dukungannya🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Fahmi Ardiansyah
jia Rui memang benar klu dhi Chen ayah kandung kalian.
Dwi Rustiana
mau sembunyi sampe lubang semut juga pasti bakal diburu twins mending disitu temuin bapak kalian biar kalian dilindungi 🤭🤭🤭
Fahmi Ardiansyah
ya pasti langsung jadi adonan walau smlm tpi brualang2 klu melakukannya🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
ya mungkin bagi raja uang segitu gak ada apa-apanya.tpi apa raja mau membayar tagihan itu.
Fahmi Ardiansyah
iya hua Yi gimana bisa kmu nyuruh bayar pria itu.
Trie Vanny
Sangat bagus!👍👍👍
Fahmi Ardiansyah
salah target semoga membawa kebahagiaan bagi Huan yi
Fahmi Ardiansyah
hadeeeh ada aja gangguannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!