Cerita ini sekuel dari Menikahi Mafia Kejam
Sebuah malam kelam mengantarkan Devi Aldiva Brodin pada malapetaka yang merubah hidupnya seratus delapan puluh derajat. Kesalahan fatalnya yang menggoda sang atasan yang divonis impoten saat ia dalam keadaan mabuk berat. Dan pria itu adalah Ibra Ashford Frederick merupakan pria yang sudah beristri sekaligus atasannya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya, yuk simak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitting
"Boy...kau mengaku sebagaimana keponakan Daddy pada karyawan Daddy?," tanya Ibra yang baru saja selesai melakukan meeting. Ada beberapa karyawan yang langsung mengatakan jika keponakannya begitu sangat menggemaskan.
Zion yang sedang duduk di meja kerja Daddy-nya mengangguk kecil."Iya Dad," jawab Zion dengan wajah datarnya.
"Why?," tanya Ibra dengan kedua kening berkerut. Harusnya kedua anaknya ini mengakui jika dia adalah Daddy mereka.
"Dad...kami tidak mau membuatkan kegaduhan sementara orang-orang tahu Daddy itu Duda. Orang-orang akan berpikiran buruk pada Daddy jika mereka tahu identitas kami," jawab Zion.
Ibra terhenyak mendengar jawaban Zion, kenapa ia tidak pernikahan berpikiran ke arah sana sebelumnya.
"Kak...kau itu keren sekali bisa berbicara sepanjang itu," puji Zoey mengacungkan kedua jempolnya pada Zion.
"Dimana kerennya Zoey?. Yang ada capek," jawab Zion memutar bola matanya keatas.
"Hihihi...Dad, Kak Zion persis seperti Daddy, irit bicara," ucap Zoey terkikik pelan melihat saudara kembarnya itu tampak menatapnya tidak suka.
Ibra tersenyum kecil lalu menghampiri Zion, kedua matanya terbelalak saat melihat apa yang dilakukan Zion pada laptopnya.
"Maaf Dad... mereka harus diberikan pelajaran," ucap Zion.
Ibra menghela nafas beratnya, entah mengidam apa Devi dulunya sehingga kedua anaknya ini terlalu genius untuk anak seusia mereka.
"Perusahaannya sudah tinggal nama Dad, tidak hanya bangkrut. Dan lihatlah ini," ucap Zion memperlihatkan video di mana perusahaan Megantara menjadi sorotan publik, karyawan perusahaan itu melakukan demo besar-besaran meminta hal mereka.
"Kami tidak suka ada yang mengganggu Daddy, apalagi wanita tadi. Kami tidak mau memiliki Mommy baru selain Mommy kami," timpal Zoey.
"Daddy hanya menginginkan Mommy kalian sebagai istri Daddy. Tidak ada yang lainnya," jawab Ibra.
"Benarkah Daddy?. Kalau begitu cepat nikahi Mommy biar kita bisa tinggal satu rumah," ujar Zoey tersenyum senang mendengar jawaban Daddy-nya.
"Tentu saja," jawab Ibra.
"Dad...lamar Mommy sekali lagi tapi dengan cara yang lebih romantis agar Mommy tidak bisa menolak Daddy. Kemarin itu Daddy melamar Mommy sangat tidak romantis sekali," ucap Zoey.
Ibra mengacak rambut hitam Zoey."Harusnya kalian ini seperti anak seusia kalian yang masih sibuk dengan mainan bukan dengan deretan angka rumit seperti ini," jawab Ibra.
"Kami ini sudah dewasa Daddy, bukan anak-anak lagi," jawab Zoey memasang wajah gemasnya. Ia tidak suka ada yang mengatakan jika ia dan Kakaknya adalah anak-anak.
"Benar," angguk Zion.
Ibra menggeleng kecil lalu melirik jam tangannya. Ja menghubungi Nia melalui sambungan telepon. Ia sudah ada janji dengan seorang desainer untuk fitting baju pengantin.
Tok tok tok
"Masuk,' seru Ibra.
Pintu terbuka, tampak Nia memasuki ruangan Ibra dengan langkah anggunnya dengan membawa i pad di tangannya.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak?," tanya Nia berdiri dengan jarak seratus meter dari meja kerja Ibra dengan senyuman khas ramahnya.
"Saya ada sedikit urusan setelah ini, apakah kamu sudah mengosongkan jadwal saya siang ini?," tanya Ibra.
"Sudah Pak," angguk Nia.
"Kalau begitu saja titip perusahaan sebentar sama kamu," ucap Ibra.
"Baik Pak, ada lagi?," tanya Nia.
"Itu saja," jawab Ibra.
"Kalau begitu saya permisi dulu Pak," jawab Nia lalu melangkah meninggalkan ruangan Ibra. Ia menggeleng kecil, pasti terjadi sesuatu tadinya di ruangan atasannya sehingga dalam hitungan menit perusahaan Megantara hanya tinggal nama. Kini berita tentang bangkrutnya perusahaan Megantara tengah menjadi pembicaraan publik. Di tambah video para karyawan yang menuntut hak mereka tengah menjadi perbincangan hangat.
***
"Daddy kita mau kemana?," tanya Zoey.
"Jemput Mommy kalian," jawab Ibra menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Memangnya kita mau kemana Daddy?," tanya Zoey menatap penuh tanda tanya pada Ibra yang fokus pada jalanan yang ia lewati. Jalanan cukup sibuk karena bertepatan dengan jam istirahat siang.
"Fitting baju pengantin Mommy kalian," jawab Ibra.
Zoey dan Zion menatap Ibra dengan senyuman lebarnya."Daddy... benar mau menikah sama Mommy. Tapi bukankah malam itu lamarannya batal ya," ucap Zoey.
"Apakah menurut kalian Daddy harus melamar Mommy kalian lagi?," tanya Ibra. Semalam Devi setuju untuk melakukan fitting baju pengantin dan ia pikir Devi sudah setuju untuk menikah dengannya.
"Iya Dad," angguk Zoey.
"Serahkan pada kami untuk mengurusnya Dad. Daddy tinggal siapkan cincin saja. Malam kita lamar Mommy lagi. Dan aku jamin Mommy tidak akan menolak," jawab Zoey.
Ibra mengangguk kecil."Baiklah," angguk Ibra.
Tidak lama mobil Ibra berhenti di depan apartemen di mana Devi sudah berdiri menunggu kedatangannya. Ibra meminta Zoey untuk pindah ke belakang lalu turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil ingin Devi.
"Silahkan masuk!," ucap Ibra.
"Terimakasih," jawab Devi lalu masuk ke dalam mobil.
"Ya...," angguk Ibra.
Ibra kembali masuk kedalam mobil dan duduk di balik kemudi. Ia melirik pada Devi yang sedang berbicara dengan Zoey. Ini yang ia inginkan, kebahagian kecil seperti ini.
Ia kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dan fokus pada stir mobilnya. Ia membiarkan Zoey dengan segala celotehannya.
Dan setelah beberapa menit berkendara, mobilnya yang dikendarai Ibra sampai didepan sebuah butik. Setelah memarkirkan mobilnya, Ibra turun dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Devi dan kedua anaknya.
"Pak ini-- Devi tidak melanjutkan ucapannya saat menatap butik yang ada di depannya yang merupakan butik ternama di kota ini dan seluruh rancangannya sudah mendunia.
"Ayo!," ucap Ibra menarik pergelangan tangan Devi memasuki butik ternama di kota itu diikuti twins dari belakang yang diam-diam mengambil gambar kedua orangtuanya dari belakang.
Zoey langsung memosting foto sang Mommy di sosial media milik Mommy nya yang sudah ia sabotase dengan caption "#satulangkahmenujukebahagian"
Zion yang melihat kelakuan adiknya menggeleng pelan. Meski ia yakin sekali setelah ini Mommy nya pasti akan mengamuk saat mengetahui unggahan adiknya di sosial media Mommy nya.
Zion dan Zoey langsung memasang wajah kalem saat sudah berada di dalam butik. Keduanya langsung berdiri di depan kedua orangtuanya menatap deretan gaun pengantin yang ada di butik itu.
"Aku tidak sabar untuk segara dewasa, bisa memakai gaun-gaun ini," ucap Zoey menatap penuh kagum gaun-gaun yang ada di etalase.
"Bukannya kau mengatakan sudah dewasa Zoey," sindir Zion meledek adiknya itu.
"Sifatku bukan tubuhku, Kakak Zion ku tersayang," jawab Zoey lalu melabuhkan kecupan di pipi Zion lalu tersenyum puas melihat kekesalan Kakaknya itu.
"Zoey..."
Zion menatap tajam Zoey yang tampak tersenyum puas. Ia paling tidak suka bila yang mencium pipinya. Ia menggosok pipinya bekas ciuman Zoey, adiknya ini suka sekali membuatnya malu di depan umum.
"Tolong carikan gaun terbaik untuk calon istri saya," ucap Ibra pada pemilik butik. Ia ingin Devi tampil sempurna di hari pernikahan mereka.
"Baik Tuan Ibra," jawab Romania yang merupakan pemilik butik itu dengan senyuman ramahnya.
"Vero....," teriak wanita yang akrab di panggil Roma itu pada salah satu karyawannya.
Tidak lama seorang wanita tampak datang dari arah belakang dengan sedikit tergopoh-gopoh. Wanita itu tampak terkejut melihat siapa yang berdiri dihadapannya.
Tidak hanya wanita itu, Ibra dan Devi tidak kalah terkejutnya melihat siapa wanita yang dipanggil Roma untuk melayani mereka.
...****************...
anak Arsa kalah jauh sama anknya Ibra ya Thor ,,anak Ibra the next mafia anaknya Arsa the next CEO ternama
lebih tegas Daddy mu kamu Weh Weh no good 👎👎👎👎