NovelToon NovelToon
Siapa Aku Di Sisimu?

Siapa Aku Di Sisimu?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Shalema

Sepuluh tahun ingatan Kirana terhapus. Saat membuka mata, Kirana mendapati dirinya sudah menikah dengan pria asing yang menyebutnya istri.

Namun, berbeda dengan kisah cinta yang diharapkan, pria itu tampak dingin. Tatapannya kosong, sikapnya kaku, seolah ia hanya beban yang harus dipikul.

Jika benar, Kirana istrinya, mengapa pria itu terlihat begitu jauh? Apakah ada cinta yang hilang bersama ingatannya, atau sejak awal cintanya memang tidak pernah ada.

Di antara kepingan kenangan yang terhapus, Kirana berusaha menemukan kebenaran--- tentang dirinya, tentang pernikahan itu, dan tentang cinta yang mungkin hanya semu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shalema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyerahkan diri (2)

"Bersiap Sayang, aku baru saja mulai," ujar Barra dengan nada mengancam.

Barra meloloskan kaosnya melewati kepala. Lalu melemparnya begitu saja. Ia lalu melepaskan semua tali gaun Kirana dengan tergesa-gesa. Nasib gaun itu sama dengan kaos Barra, teronggok begitu saja di lantai.

Semua bagian tubuh Kirana sudah terbuka. Kirana menyilangkan tangan di dada, dan merapatkan kakinya. Pipinya memanas dan memerah.

"Jangan ditutupi, Sayang! Ini indah... Aku rindu melihatnya," ujar Barra menarik tangan Kirana, lalu memeganginya di atas kepala.

Dari tatapan sendu dan suara parau, Kirana tahu kalau suaminya sudah terbakar gairah. Barra lalu mengukung Kirana untuk kedua kalinya. Ia kembali meraup bibir Kirana dengan rakus. Tangannya yang lain menjelajah meraba tubuh Kirana. Tidak ada bagian yang terlewat.

Kirana terus dibuai dan dimanja dengan cumbuan dan sentuhan Barra. Tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali menggeliat, membusungkan tubuhnya meminta lebih dari Barra.

Saat Barra membebaskan tangannya, Kirana memberanikan diri mengimbangi permainan, meski Barra masih mendominasi. Desahan demi desahan keluar dari mulut Kirana.

Entah sudah berapa ribu kupu-kupu yang keluar dari tubuhnya. Gelenyar itu hanya hilang sebentar, namun kembali lagi dengan gelombang yang lebih tinggi. Membuat desahan berubah menjadi teriakan kecil. Kirana menyebut nama Barra di setiap gelombang itu.

Keringat membanjiri tubuh Kirana. Rambutnya basah. Kirana sudah merasa lemas, namun Barra masih jauh dari kata berhenti. Barra belum mau menyatukan tubuh mereka. Ia terus memanjakan Kirana.

Hingga akhirnya, Barra mengangkat kepalanya dari bagian bawah tubuh Kirana, lalu menatapnya dalam. "Sayang... Tolong ingatlah kalau ini aku. Ingatlah setiap sentuhanku. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu," pintanya lirih.

Bibir Barra kembali meraih bibir Kirana. Memagutnya dengan memabukkan. Membawa Kirana terbang tinggi. Barra mendorong tubuhnya, perlahan dan penuh kelembutan. Ia harus mencoba beberapa kali hingga akhirnya berhasil memasuki tubuh Kirana seluruhnya.

Kirana mengerang saat Barra berhasil menerobos masuk. Ia mengingat ini. Kirana pernah merasakan Barra di dalam dirinya. Tapi, entah bagaimana, memorinya berkata perasaannya yang dulu berbeda dengan saat ini.

Saat mulai menggerakkan tubuhnya, Barra mengikuti ritme nafas Kirana. Barra seperti tidak memburu puncak. "Buka matamu, Kira. Lihat aku!" ucapnya.

Kirana membuka matanya. Mereka saling menatap sepanjang perjalanan. Tiap desahan dan lenguhan, terucap nama Kirana dan Barra silih berganti. Keduanya saling menemani, tidak membiarkan salah satunya sendirian.

Ketika Kirana merasakan sesuatu mengalir di dalam tubuhnya. Dunia seakan hilang. Yang ada hanya mereka berdua, sedang mengikat cinta. Tidak hanya dengan penyatuan tubuh namun dengan jiwa. Kirana yakin, mulai saat ini ia tidak akan pernah melupakan Barra lagi.

**********

Seseorang menarik lengan Kirana. Membenturkannya ke dinding. Ia memejamkan mata, merasakan sakit di pergelangan tangannya.

"Lepaskan aku!" pinta Kirana.

Orang itu tidak menggubrisnya. Kirana membuka matanya, sesosok pria sedang menghimpitnya. Kirana memfokuskan pandangannya, ingin melihat siapa pria itu. Tapi, tidak bisa. Wajahnya samar.

Pria itu kemudian membuka mulut berbicara pada Kirana. Namun, anehnya dengan jarak sedekat itu, Kirana tidak bisa mendengarnya.

Lalu, pria itu mencium bibirnya. Kirana bisa merasakan kemarahan dalam kuluman dan lumatannya. Kirana mencoba memalingkan wajahnya. Tapi tidak bisa. Pria itu menahan tengkuknya. Ia menggigit bibir Kirana hingga sedikit mengeluarkan darah. Lidahnya memasuki rongga mulut Kirana.

Kirana merasa tubuhnya dijamah dengan kasar. Air mata mulai jatuh di pipi Kirana. "Tolong, lepaskan aku!" isak Kirana.

Pria itu kembali berbicara. Lagi-lagi Kirana tidak bisa mendengarnya. Lalu, tiba-tiba Kirana merasa tubuhnya melayang. Pria itu mengangkat Kirana di bahunya seperti karung. Kirana mencoba memberontak, dan memukuli punggungnya. Tapi, tidak berhasil.

Pria itu lalu menjatuhkan Kirana di atas kasur. Membuka celana panjang Kirana dengan paksa. Menaikkan kemejanya ke atas dadanya. Lalu, Kirana melihat pria itu membuka celananya sendiri.

"Tidak! Jangan! Aku mohon jangan! Tidak seperti ini," teriak Kirana. Tapi, pria itu tidak mendengarnya. Ia seperti kerasukan. Lalu, dengan kasar menghujamkan dirinya pada Kirana. Kirana mengerang merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Ia memejamkan matanya.

Kirana mendengar suara klakson di belakang mobilnya. Ia baru membuka matanya saat merasakan benturan hebat. Mobilnya terguling. Kepalanya membentur sesuatu, darahnya mengalir deras. Dadanya sesak. Tak lama benturan kedua datang.

"Aaah, hhhh, hhhh," Kirana terduduk. Kepalanya berdenyut. Ia tidak bisa bernafas.

"Kira... Sayang," seseorang menepuk pipinya.

Kirana memfokuskan pandangannya. "Mas Barra?"

"Iya, ini aku. Mimpi itu lagi?" Barra membawa Kirana dalam dekapannya.

Kirana mengangguk. Ia mulai menangis. "Sakit, Mas! Tubuhku sakit," keluhnya. Tangisnya semakin kencang.

Barra mengeratkan dekapannya. Menciumi kepala Kirana. Menepuk-nepuk punggung Kirana, memberikan ketenangan. Kirana menumpahkan tangisnya di dalam dada Barra.

"Pakailah," Barra memberikan kaosnya pada Kirana. "Tunggu!" Barra mengambilkan air putih.

Kirana meneguknya hingga habis. Barra merapikan rambut yang menutupi kening dan pipi Kirana. "Kepalamu sakit?"

Kirana menggeleng.

"Kecelakaan itu bukan salahmu, meski memang kecepatan mobilmu di atas rata-rata. Ada truk yang mengalami rem blong lalu melanggar lampu merah. Terjadi kecelakaan beruntun, hingga mobilmu ditabrak lebih dari satu kali," cerita Barra dengan nada sedih.

"Mas...," Kirana terhenyak. Ia tidak menduga Barra akan bercerita tentang peristiwa kecelakaan itu. Kirana memeluk Barra. "Terima kasih sudah mau bercerita," lanjutnya.

"Kita tidur lagi," ajak Barra kembali merebahkan diri.

Kirana meletakkan kepalanya di dada Barra. Tangannya melingkar manis di pinggang suaminya. Ia mendengar nafas Barra teratur. Suaminya sudah tertidur kembali.

Kirana belum bisa tenang. Bukan karena peristiwa kecelakaan. Tapi, tentang seorang pria yang memaksakan diri padanya. Apakah itu hanya mimpi ataukah kilasan ingatan yang terkunci?

Kirana masih bisa merasakan hujaman pria itu di dalam dirinya. Sakit. Seluruh tubuhnya terasa sakit. Kirana semakin menelusupkan diri ke dada Barra, seolah mencari perlindungan. Barra memeluknya erat. Kedua tangannya merangkul Kirana. Kirana merasa aman dan terlindungi hingga akhirnya ia pun memejamkan matanya.

Barra terbangun saat adzan subuh terdengar. Ia melepaskan tangannya dari Kirana, menggeser tubuhnya perlahan.

Barra memakai celananya, mengambil kaos dari lemari. Ia menarik laci di meja sudut. Mengambil amplop coklat. Ia duduk di sisi tempat tidur.

Barra menghela nafas, berat. Ia menarik secarik kertas dari dalam amplop. Membaca isinya.

Surat gugatan cerai tertanggal hampir setahun lalu. Dalam surat itu tercantum nama Kirana Salsabila sebagai penggugat dan Albarraka Hutomo sebagai tergugat.

Barra memandang Kirana yang tengah terlelap. Tangannya terjulur mengusap lembut kepala Kirana. "Aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa melepaskanmu. Maafkan aku karena harus membuatmu mengalami rasa sakit ini, Kira," Barra menitikkan air mata.

Barra lalu melangkah ke halaman belakang.

"Mas Barra?" tanya Bu Wulan yang sedang merapikan dapur.

Barra mengambil korek lalu membakar kertas di tangannya.

"Mas, bukannya itu?"

"Aku harus membakarnya, Bu. Jangan sampai Kirana menemukan surat ini. Dia milikku, Bu. Aku tidak akan membiarkan dia pergi lagi. Aku tidak akan pernah melepaskannya," jelas Barra dingin.

Bu Wulan menganggukkan kepalanya. Sorot matanya penuh tekad sama seperti sorot mata Barra.

1
Istri Zhiguang!
Tanpa harus diberitahu, Kiran kayaknya bakal inget dengan sendirinya/Shy/ apalagi banyak orang yang kenal kiran udab ketemu dia dan ngomongin hal-hal masa lalunya walaupun gak begitu jelas/Frown/
Istri Zhiguang!
Kalo orang asing lihat semua ini pasti mereka bakal mikir ini keluarga yang damai banget/Smirk/
Istri Zhiguang!
Alma kayaknya nganggep Bu Wulan kayak ibunya sendiri/Smile/
Istri Zhiguang!
Wih, buat aku mana?/Proud/
Istri Zhiguang!
antara panik dan seneng tuh/Chuckle/
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝
astagaaa bar bisa ngk kondisikan situasi nya d sini bnyk yg jmblo🤣😍
Rosse Roo
ahhh, emang Barra nih bahasa cinta nya lewat perbuatan/Joyful//Joyful/
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝
bisa2nya mesra2an d sini😳🤣🤭
Rosse Roo
cukuplah dg ku saja Kiraaaan. batin Barra 🤧
Rosse Roo
kamu yg dulu tak seperti sekarang Kiran,, udah lebih baik jd yg seperti sekarang ajaaa Barra lebih suka 😩😩
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝
wkwk dasar bara, udah seneng juga d puji eh trnyata bunganya yg d puji🤣
Rosse Roo
aku jg lg sariawan nih, mana tmbh radang pula. 😌😌
Lonafx
duh mas Barra, gemes aku. tinggal langsung jawab aja apa susahnya sih.. 🤣🤣 atau apakah soal pekerjaan dia ini hal yg masih harus dirahasiakan jga🙈
Dasyah🤍
mungkin Barra memang cinta sama kamu Ki, cuman mama nya aja yang suka rada rada
Muffin🌸
Kayaa tapi biasanya cobaan ya juga berat kiraa. Entah feelingku nggak enak 😩
Muffin🌸
Mas bara aku juga mau dong 🌝
Drezzlle
Ayo gas Kirana
Drezzlle
udah siap2 malah pulang telat /Facepalm/
Jemiiima__
alex siapa lg dah Kirana kata guemah masa lalu lo tuh kek mana dah 😭
kayanya dulu bara cinta sendiri gak sih? kayanyaaa
Jemiiima__
bjirr atm berjalan? mksdnya Kirana dibully dulu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!