Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Ibu, lihat kakek sudah sadar." ucap David yang melihat kakeknya baru saja membuka matanya.
Ibu Rania pun melihat ayahnya yang sudah sadar, sedangkan kakek Ardi melihat ke arah Raden.
"Apa kakek membutuhkan sesuatu?" tanya Raden.
"Hem, kakek mau melihat kamu menikah begitu pun dengan David." ucap kakek Ardi.
"Kek, aku masih kuliah." ucap David.
"Kamu masih kuliah, bagaimana kamu bertunangan dulu. Jika kamu sudah tamat kuliah, kamu langsung menikah saja." ucap ibu Rania.
David pun menghela napasnya, dia tidak bisa menolak keinginan kakeknya.
"Baiklah ibu." jawab David.
"Maaf kek, aku tidak mau menikah lagi." ucap Raden.
David dan ibu Rania pun menoleh ke Raden, sedangkan ibu Rania sangat kasihan kepada putra yang tertua.
"Nak Raden, ibu mengerti apa yang kamu rasakan." ucap ibu Rania.
Tiba tiba saja Raden merasakan mual dan dia pun berlari masuk ke kamar mandi yang sudah di sediakan di ruang rawat vvip.
"Ada apa dengan dia, Leon?" tanya ibu Rania.
"Sejak tadi malam pak Raden sering muntah dan di pagi hari tadi, pak Raden meminta rujak berkuah jeruk nipis." jawab Leon menjelaskan apa yang terjadi.
"Kenapa yang di alami oleh Raden sama seperti ayahnya, di saat aku mengandung David. saat itu ayahnya yang sering mual dan sering makan asam asam, apa jangan jangan Revan..." batin ibu Rania berpikir.
Mereka pun hanya menunggu Raden keluar dari kamar mandi, sedangkan Ziora dan mommy Bella begitu pun dengan Ayyana. Mereka bertiga baru saja keluar dari rumah sakit.
"Mom, aku lapar." ucap Ayyana.
"Baiklah, kita akan pergi ke restoran." jawab mommy Bella.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam mobil, sedangkan Ziora sedang memikirkan sesuatu.
"Apa kak Revan lupa, apa yang di janjikan?" pikir Ziora.
Dret!
Tiba tiba saja ponsel Ziora berbunyi menandakan ada pesan masuk, dia pun melihat ponselnya dan terlihat jika Revan mengirim pesan.
"Ziora, maafkan aku yang sudah mengingkari janji." pesan Revan.
"Apa kak Revan bisa membaca pikiran saya?" batin Ziora.
Ziora pun membalas pesan Revan.
"Iya kak Revan." pesan Ziora.
Ting!
Tiba tiba saja ponsel mommy Bella berbunyi, sedangkan mommy Bella melihat ponselnya. Jika putranya mengirim pesan.
"Apa mommy bisa membawa Ziora pergi Ziarah?" pesan Revan.
"Nanti mommy membawa Ziora, setelah selesai makan." pesan mommy Bella.
CRITT!
Tiba tiba saja pak sopir menginjak rem mendadak, membuat mommy Bella melihat pak sopir Anto.
"Anto, kenapa kamu menginjak rem mendadak?" tanya mommy Bella.
"Maaf nyonya, tapi mobil itu tiba tiba saja berhenti di depan." jawab pak sopir Anto yang menunjuk mobil hitam.
Mommy Bella begitu pun yang lain, melihat kedepan dan mereka melihat pria yang bertopeng berjalan mendekati mobil mereka.
"Anto, cepat mundur!" tegas mommy Bella.
"Ba-baik nyonya." jawab pak sopir Anto.
Anto pun berusaha menyalahkan mobil tapi mobil tak kunjung menyalah, Sedangkan mommy Bella melihat pria bertopeng semakin dekat dengan mobil. Dia pun menoleh ke pak sopir Anto.
"Ayo cepetan Anto!" gertak mommy Bella.
"Iya nyonya." jawab pak sopir Anto yang sedang berusaha menyalahkan mobil.
Di saat pria bertopeng sudah mengetuk mobil dan membuat mereka panik. Sedangkan mommy Bella berusaha menelpon putranya, tak lama kemudian sambungan telpon pun terhubung.
"Ada apa mom? Aku sedang rapat di perusahaan." ucap Revan di seberang telpon.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣