NovelToon NovelToon
Satu Malam Dengan Pria Autis

Satu Malam Dengan Pria Autis

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: eunhyeayu90

Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...

Instagram eunhyeayu90

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

halaman 31

Ruby memulai aktivitasnya sehari-hari seperti biasanya bekerja, setelah pulang ia akan menuju ke apartemen tipe studio yang ia sewa👇

Tempat tinggal yang begitu sederhana, dengan biaya sewa yang begitu mahal baginya tapi cukup untuk tempat tinggal yang nyaman seorang diri di ibukota metropolitan ini.

Disetiap malam ia merenung dan memikirkan keadaan putrinya.hampa,sedih dan rapuh selalu ada bersamanya.Menyesal,tentu saja.Ibu mana yang tega meninggalkan putrinya begitu saja.

Ruby tersadar akan sesuatu,ia kemudian mengambil jaketnya dan pergi begitu saja.Ia berjalan dengan cepat menuju ke halte bis dan meninggalkan gedung apartemen itu.

Ruby saat ini berdiri di sebuah apartemen yang pernah ia tinggali saat mengandung putrinya.

'Aku masih punya harapan,aku harus bertemu dengan Jerry sepupunya William.semoga saja Jerry masih berkunjung di sini.'

Batin Ruby penuh harap

Ruby tampak terbiasa masuk kedalam apartemen ini,ia bahkan kaget jika kode masuk ke tempat apartemen Jerry masih sama.Tanpa pikir panjang ia berjalan menuju hunian itu.

Sesampainya di depan pintu apartemen,Ruby tampak ragu untuk menekan belnya.Ia memejamkan matanya sekilas dengan penuh harapan agar mendapatkan hasil yang baik.Tangannya menjulur ke benda bulan di sisi pintu.Satu kali,dua kali tidak ada sahutan.Ruby hanya bisa terdiam nelangsa.Ia begitu bodoh, Jerry dari keluarga kaya,mana mungkin Jerry kembali ke apartemen ini.Pasti banyak tempat tinggalnya.

Ruby duduk di depan pintu dengan wajah yang begitu sedih,pupus sudah harapannya.Ia menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya,ia bingung harus bagaimana.

"hey kau siapa?"

Ruby terjungkir kaget dengan teguran itu,ia mendongak dan melihat ke atas dan buru-buru berdiri.

"kamu...Kamu kan wanitanya William?" ucap Jerry dengan ragu karena penampilan Ruby sudah berubah,Ruby sekarang tampil dewasa dan ada sedikit riasan di wajahnya yang imut.

Ruby tersenyum bahagia karena Jerry masih mengingatnya. "Aku bersyukur kamu masih mengingatku.."

Jerry kemudian merubah ekspresinya menjadi datar,

"ada perlu apa kamu kemari?" tanya Jerry

"aku boleh meminta nomor telepon William kepada mu?" Tanya Ruby

Jerry melihat malas kearah Ruby, "aku tidak punya..!"

"tidak mungkin..kamu pasti memilikinya..aku mohon kepada mu, berikan aku nomor ponselnya...Aku..aku ingin menanyakan keadaan putri ku.." ucapnya dengan lirih

"kenapa kamu baru sekarang datang.. kemana saja selama ini?2 tahun lebih...ahh.. hampir 3 tahun... sudah selesai main-mainnya ? dan sekarang kamu datang untuk mencari putri mu?" sarkas Jerry

Ruby menggelengkan kepalanya, "aku selama ini masih mencari informasi tentang keadaan Putriku ke pak Darman,tapi sepertinya mereka telah membatasi ku untuk bertemu dengannya...aku meminta nomor ponsel William tapi tidak diberikan...Aku tidak pernah melakukan apapun seperti yang kamu tuduhkan,aku juga terluka melihat kondisi putriku lahir tidak sehat dan harus menjalani perawatan intensif.Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan putriku kepada William dan keluarganya...Aku tidak bisa merawatnya karena aku sendiri tidak memiliki apapun.."

"Alasan klasik..semua wanita begitu.. ekonomi adalah alasan utama wanita untuk melepaskan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, William menawarkan kehidupan untuk mu di Canada dan merawatnya bersama..tapi kau dengan egoisnya memilih jalan lain tanpa merundingkan nya terlebih dahulu.. sekarang kau menyesal karena ekonomi mu kurang membaik dan ingin kembali ke William dengan tipu daya muslihat mu..kau ingin mempengaruhi William dengan wajah polos ...ahh..tidak.. sekarang kamu terlihat lebih cantik dari sebelumnya,lebih berani memainkan alat-alat makeup mu...kau ingin memanfaatkan keadaan William yang sempat terlena denganmu?" ucap Jerry yang sudah sangat kesal dengan Ruby

Jerry sempat menjumpai William setiap akhir tahun,Dia tahu kondisi William saat itu,dan itu membuat usahanya sia-sia karena sempat mendukung hubungan mereka.melihat perubahan William saat ini yang sudah sangat membaik,dia tidak ingin membuat sepupunya itu terluka melihat Ruby kembali.

"aku tidak seperti itu,aku tidak pernah sekalipun memikat William dan aku tidak mungkin hidup bersama William di sana karena aku bukan siapa-siapa...Aku memiliki keluarga di sini,Aku ingin menemui putri ku karena aku adalah ibunya... sekarang aku memiliki pekerjaan yang bisa menghidupi anakku,dan sesuai kesepakatan bersama dengan ibu William, jika aku sudah baik dan memiliki pekerjaan aku bisa mengambil anak ku kembali!!" ucap Ruby

"kau terlambat.. William tidak akan membiarkan mu mengambilnya..kau pikir William sama dengan William yang dulu,kau salah.Kau akan kaget saat melihat perubahan William,dia lebih menyeramkan dari Tante helsye.. William yang kamu kenal sudah lama mati.. sekarang William hidup kembali dengan perubahan yang sangat drastis.memiliki anak membuat mentalnya sangat baik,dan perlahan dia memiliki jiwa penyerang yang menyeramkan.Kau tidak akan mudah mengambilnya.Aku juga mendengar jika William dan juga putri mu sudah mencabut kewarganegaraannya di sini.. mereka sekarang memilih kewarganegaraan Canada.Dan itu pasti menyulitkan mu.sesali semuanya seumur hidup mu.. Pergilah,aku tidak mau berurusan lagi dengan mu!" ucap Jerry dengan masuk kedalam apartemen yang pernah ditinggali oleh Ruby.

Ruby kaget dengan fakta yang baru saja di dengarnya, matanya terlihat memerah.Air matanya menetes.

"tidak... tidak mungkin... Putriku.." ucap Ruby dengan lirih.

...----------------...

sudah 3 hari berlalu saat pertemuannya dengan Jerry.Tidak mendapatkan hasil yang baik.Jiwa Ruby semakin sakit.Bekerja pun tak membuat menghilangkan permasalahannya.Teman-teman satu tim dengannya pun tidak melihat Ruby seperti biasanya yang sangat rajin dalam bekerja.Ruby banyak melakukan kesalahan seperti melupakan dokumen penting dalam persidangan ataupun lalai tidak mengantisipasi lawan dengan kekurangan.

"By..apa kamu sedang banyak masalah, sebaiknya kamu jangan ikut lembur dengan kami.pulanglah..dan beristirahatlah..kami akan mengerjakannya." ucap Farah teman satu tim dengan Ruby

"aku tidak apa-apa... maafkan aku karena membuat kalian khawatir " ucap Ruby

"Saat bekerja seharusnya kamu bisa fokus,jika kamu tidak bisa melakukan itu sebaiknya kamu tidak berada di sini.Buang-buang waktu mengganggu kami!!" ucap Kevin

Pak Wahyu melirik tajam kearah Kevin,Hanya Kevin yang tidak senang dengan ketidak profesional Ruby yang melibatkan pekerjaan dalam urusan pribadinya.

Kevin terdiam mendapatkan tatapan tajam dari seniornya itu.Mau tidak mau dia memutuskan untuk diam.Berdebat pun sudah malas, karena mereka yang didepannya ini berpihak kepada Ruby.

"kami tidak tahu apa yang terjadi padamu,tapi kami lihat kamu kurang fokus akhir-akhir ini.Lebih baik kamu tenang kan pikiranmu..dan beristirahatlah beberapa hari.setelah semua membaik kamu bisa kembali kerja." ucap pak Wahyu senior Ruby

Ruby menunduk sedih,ia merasa bersalah karena telah melibatkan masalah pribadinya di pekerjaan.

"maafkan aku.." ucap Ruby lirih.

"semua pasti memiliki masalah masing-masing...jadi jangan berkecil hati.sekarang pulanglah..tenangkan pikiranmu.." ucap Bu Dewi senior Ruby

Ruby mengangguk mengerti ia pun berjalan mengambil tasnya dan menunduk kepada rekan kerjanya.

Sepeninggal Ruby, Kevin menatap tajam kearah punggung Ruby.Dan membuat Farah menyikut lengannya.

"Ada apa?" saut Kevin dengan lirikan tajamnya ke Farah

"kau tidak memiliki empati ya..kita satu tim jangan berbuat mengintimidasi sesama tim ya..!!" tegur Farah.

Kevin terlihat kesal dengan teguran Farah,dia kemudian beralih mempelajari Dokumen yang di depannya.

...----------------...

Di Apartemen,Ruby terdiam merenung menangis.Menyesal,tentu saja.Andaikan ia bisa memutar waktu.Ia tidak akan dengan mudahnya membuat perjanjian dengan bu Helsye yang tentu saja sekarang dirinya yang rugi sendiri.Dalam poin perjanjian itu,Anak Ruby mendapatkan pengobatan intens sampai sembuh,dan Ruby harus meninggalkan Canada untuk memperbaiki kehidupan ekonominya terlebih dahulu.Setelah semuanya terjamin,Ruby boleh mengambil anaknya.Setelah berjalannya waktu, pihak dari keluarga William seakan menjauhkan Ruby dengan anaknya, terbukti dengan minimnya informasi yang ia dapat dengan perkembangan putrinya dan susahnya ia bertemu dengan Bu Helsye.

Ponsel Ruby bergetar dan ia melihat nama Adiknya yang menghubungi.Ruby segera mengangkatnya,

"Ada apa?" tanya Ruby dengan lirih

"kakak menangis lagi?" tanya Raka

"tidak..!!" ucap dusta Ruby.

Ia tidak mungkin terlihat menyedihkan lagi di depan Keluarganya,ia harus terlihat kuat.Setelah ia bercerita tentang informasi yang didapat dari Jerry kepada orangtuanya.ayah maupun ibunya begitu sedih dan menangis.Dan itu membuat Ruby merasa memberikan beban kepada keluarganya.

"pergilah ke Canada...Ayah mengambil pinjaman bank 100 juta,dan aku sudah mentransfer ke rekening mu.Temui anak kakak dan bawa anak kakak pulang.Bujuk ayahnya untuk bisa mengijinkan kakak membawanya." ucap Raka kepada kakaknya

Ruby kaget,ia tak menyangka orang tuanya nekat mengambil pinjaman sebanyak itu untuk kebutuhannya ke Canada.

"Raka.. kenapa kamu tidak mencegahnya,kakak bisa mengusahakan nya sendiri.. kenapa harus mengambil pinjaman ke bank.." ucap Ruby

"itu sebagai bentuk dukungan dari ayah dan bunda kak.. Kakak tidak usah khawatir,Aku sudah hampir lulus.. setelah lulus kuliah aku bekerja dengan keras dan akan membantu ayah untuk membayar angsurannya.Sekarang kakak jangan mengecewakan mereka yang sudah berupaya untuk kakak.Kakak harus kuat demi keponakan ku.." ucap Raka di balik telepon.

Telepon kemudian ditutup secara sepihak oleh Raka.Dan membuat Ruby menangis.Ia terharu dengan upaya dari keluarganya.

Ia mengecek kembali rekeningnya,ia melihat jumlah uangnya yang cukup untuk pergi ke Canada.

"Olivia... Mama akan menemui mu nak..." ucap Ruby dengan lirih.

.

.

.

Selamat sore...gengs... selamat beraktivitas ✌️ seru nggak?

Instagram eunhyeayu90

1
Andini Dwi pertiwi
lanjut kaaa, aku bakal kasih tau ke temen², bguss bgtt, sarann yaa kaaa semoga happy end, dan konfliknya ga terlalu berbelit+beratt, smngttt❤
Andini Dwi pertiwi
lanjut kaaa aku usahain nemenin kka dri awalll hheww😍
perahu kertas
lama lama Ruby in bikin menjengkelkan
Dinda Putri
kenapa ga di nikah kan aja thoooorrr
Miss Ayu: beda agama kak..sedih bgt🥺🥺
total 1 replies
perahu kertas
tidak Ruby tolong jangan😭
Purnama Pasedu
Ruby cuti dulu kuliah,ntar Wili yg bayarin kuliahnya
Purnama Pasedu
tetap lanjut ya ruby
Purnama Pasedu
nikahin aj nyonya,walau nasab bayi ko Wili nasab ibu
Purnama Pasedu
Rubby jangan marahin ya
Purnama Pasedu
lanjut
Purnama Pasedu
di grebek,nikah ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!