NovelToon NovelToon
Dibenci Keluarga Suami Diratukan Pemuda Kaya

Dibenci Keluarga Suami Diratukan Pemuda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rohima_Cahaya18

Aisyah tidak mengetahui jika suaminya telah menikah lagi dengan seorang wanita kaya pilihan mertuanya. Kenapa suaminya tidak pernah bilang jika suaminya telah menikah lagi.

Teriris sudah perasaan Aisyah, suaminya rela mengkhianati cinta di pernikahan mereka.
Mereka hanya menikah karena terpaksa, dikarenakan kedua orangtua Aisyah yang sudah sakit menderita kanker Paru-paru.

Maka keluarga Suami menerima pinangan tersebut dengan hati sukarela. Termasuk Papa Hasan dari keluarga suami merasa iba untuk menikahi anaknya.

Namun sayang, setelah menjadi istrinya Aisyah bukan di perlakukan baik di dalam sebuah rumah mewah milik suaminya tetapi dijadikan sebagai P3mb4ntu oleh Keluarga itu sendiri.

Apakah Aisyah akan mengambil haknya sebagai seorang istri, atau sebaliknya ia ingin cerai dengan suaminya tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecelakaan

Sejak kedatangan Tasya membuat Aryo pusing. Apakah harus menikahi perempuan yang selama menjadi suami orang. Tetapi, Aryo juga mencintai, Aisyah. Baginya Aisyah pantas mendapatkan kebahagiaan hidupnya.

Tetapi bagaimana mungkin, secara tidak langsung Hasan menyetujui permintaan dirinya untuk segera menikahi Aisyah. Tapi yang di pikiran jika Aryo berbohong pada Tasya dirinya akan di nikahi oleh sepupu tersebut.

"Arghhhh, kenapa Tasya datang lagi. Bibik," Teriak suara Aryo memanggil pembantunya.

"Iya den, ada apa?" tanya nya kepada tuan nya.

"Apakah Bibik setuju kalau saya menikahi, Nona Aisyah. Jika setuju Bibik katakan iya, jika tidak tidak mengapa," ucapnya terlalu berat untuk di bicarakan.

"Setuju banget, den Aryo. Sudah Bibik tebak kalau Aden pasti mempunyai perasaan pada, Non Aisyah. Non Aisyah sayang kali, anak yang di lahirkan tanpa seorang Ayah, apakah Aden siap menikahi, Non Aisyah." Papar Bik Asri tertegun sejenak mendengar jika tuannya ingin menikahi perempuan itu.

"Doakan ya Bik, insyaallah saya akan buat Aisyah bahagia. Aisyah layak di bahagia kan Bik, bukan begitu."

Keduanya tersenyum manis jika kabar gembira bagi Aryo akan segera terlaksanakan, tidak ada yang bisa menghalangi jalan bagi Aryo. Aryo ingin membuat bagaimana reaksi Ali, setelah istrinya bahagia bersama Aryo.

Mengobrol penuh dengan Bik Asri, kemunculan Ali sudah di depan pintu. Ali menyambar begitu saja tanpa mengetuk kepada pemilik rumah, namun Aryo senang akhirnya Ali mendengarkan semua penjelasan Aryo.

"Dasar baj!ng4n kamu, kamu sengaja kan sembunyikan istriku. Dimana Istriku, Aisyah kamu dimana? Aisyah," emosi Ali makin tinggi, masuk kedalam rumah tanpa seizin Aryo. Bahkan Ali memasuki ruangan persatu.

"Tenang Ali! Saya ga tahu keberadaan, istrimu dimana, jadi harap tenang. Kamu sudah dianggap maling, berhentilah mencari, Aisyah."

Sambil menaikkan kerah kemeja batik Aryo, Ali merasa di khianati oleh teman sendiri dan Laginya jika kini Ali masih tetap kuat ingin mencari informasi tentang istrinya.

Bik Asri tidak terima jika Tuanya di perlakukan kasar seperti itu, ia sengaja keluar dengan meneriaki warga setempat yang sedang ngopi di warung kopi

Pinggir jalan, sontak membuat Bik Asri memberitahu jika ada seorang pria yang sengaja kemarin mencari Keributan.

"Bapak-bapak maaf menggangu waktunya sebentar! Itu ada pria kemarin yang sengaja ganggu keributan di rumah majikan saya. Bapak-bapak bisa cara damaikan, saya mohon Bapak-bapak sekalian," Tukas Bik Asri ia takut jika sampai membuat keributan keras hanya gara-gara soal perempuan.

"Pria mencari istrinya itu, Bik? Emang apa mau nya dia, emang secantik apa Istrinya."

"Ga ada takut mat! Itu orang, Ayuk kita kerumah Pak Dokter sekarang, bisa-bisa Pak Dokter malah di hajar lagi."

Bik Asri akhirnya bisa mendapatkan bantuan dari Bapak-bapak sekalian, ketakutan Bik Asri tetap kekeh, tidak mau Aryo mendapatkan hal terduga. Selama ini Ali memang selalu mendengar percakapan Papa juga Aryo, maka ia harus lebih berhati-hati kepada mereka.

Bugghhh...

Bugghhh...

Lagi-lagi Aryo kalah saing dengan pukulan keras mengenai perut Aryo, Aryo sudah kehilangan tenaga untuk membalas pukulan tersebut. Sampai akhirnya, datang Para warga komplex yang di perintahkan Bik Asri datang tepat waktu, saat Ali ingin memukul perut Aryo yang terakhirnya.

Kedua Bapak berperawakan tinggi, jenggot tumbuh dimana-mana, otot gede, bermuka datar langsung mengapit tangan Ali. Sehingga Ali kepayahan ini membalas dendam yang selama ini ia lakukan untuk menghabisi nyawa Aryo. Tak peduli tak sayang pada Ali, tetapi ia lebih sayang kepada istrinya. Apapun yang terjadi, Ali masih sah menjadi suami, Aisyah.

"Lepaskan Gue! Awas kau Aryo, kau tidak akan hidup bahagia. Selama istriku belum ketemu, dasar merampas milik orang."

"Ayok ikut kami, kamu sudah kelewatan batas sudah menyakiti Dokter Aryo, sekarang kamu ikut kami ke kantor Pak RT."

"Lepaskan gempal! Gue bisa jalan sendiri."

Saat Ali melepaskan diri dari cengkeraman mereka, alhasil meloloskan diri dari cengkraman tubuh gempal. Ali sekuat tenaga tidak terima melihat Aryo bahagia, ia akan membuat kesengsaraan pada hidup Aryo. Ali kabur tak mengira jika di belakangnya ada sebuah truk bermuatan batu bata, hingga terjadi kecelakaan.

Syok berat, saat Aisyah sedang memberi nutrisi kepada bayinya, batin Aisyah bergemuruh hebat. Merasakan jika jantung berdegup kencang seolah ada sesuatu yang sedang terjadi.

Shakila tiba-tiba menangis kuat, entah mengapa jika Shakila menangis seperti tak biasanya. Ada apakah ini? Mengecek kondisi tubuh Shakila, tetapi tak ada disana. Lalu kenapa anaknya menangis histeris.

Sudah di kasih Asi, tangisannya tak kunjung reda. Aisyah lebih baik menelpon, Dokter Aryo. Takut jika kelurga Aryo mengalami kejadian sesuatu.

Saat Aisyah sedang melihat tv di berita, di jalan Raya kembang bariton, pemilik depan rumah Aryo ada sesuatu orang pria yang di tabrak oleh supir truk bermuatan batu bata kini harus merenggang di RS.

Yang tak lain suami sendiri, Aisyah menutup mulut. Sedangkan tangisan Shakila pecah. Ia tak harus bagaimana lagi, ia segera kesana. Ia memesan grab mobil untuk mengantar ke tujuan Rumah Aryo.

"Yaa Allah lindungilah suamiku, Maafkan lah kesalahan suami hamba."

"Apakah ini ada kaitan seorang Ayah dan anak? Yaa Allah maafkan Bunda, Bunda belum bisa bertemu dengan Ayah mu, Shakila."

Lirih suara Aisyah tercekat, ia sengaja tak mengkabari Dokter Aryo, tetapi disana ia memiliki hutang Budi kepada Aryo.

Aisyah menunggu di depan sembari melihat mobil yang dipesan, takut tak sesuai permintaan pasien. Shakila ia tutupi dengan selimut bayi, agar tak mudah kepanasan. Mobil grab muncul, masuk dan ia segera pergi dari tempat tersebut.

Berulang kali ponsel Aisyah berbunyi, tetapi Aisyah tak ada jawaban. Bik Asri semakin panik. Aryo habis di hajar lebih banyak oleh Ali, kedua pipinya hampir bonyok dan perutnya begitu sakit.

Bik Asri tidak tahu kalau di depan tersebut sangat ramai orang berteriak. Entah mengapa banyak orang ramai-ramai ingin membantu, namun takut mereka di salahkan oleh orang lain.

Bik Asri menutup kembali pintu nya rapat-rapat, ia tak mau mendengar kebisingan orang-orang disana. Tetapi Bik Asri tidak tahu jika Ali mengalami kecelakaan parah.

"Aden sepertinya kita ke RS saja, lihatlah banyak luka di pipi aden, Bibik takut nanti Aden meninggalkan Bibik, Bibik udah anggap aden itu anak sendiri."

"Ga usah, Bik! Saya baik-baik saja, saya kuat," katanya sambil berdiri, nyatanya berdiri malah membuat tubuhnya ambruk lagi.

Bik Asri resah, Aisyah tak kunjung datang. Apakah Aisyah sedang tidur atau tidak baik-baik saja," ungkapan Bik Asri takut mengada-ada.

Setelah sampai di lokasi, Aisyah malah di kagetkan banyak orang-orang beramai saling membicarakan tentang pria yang sempat dari rumah Dokter Aryo, ingin melihatnya namun sudah di angkat oleh pihak ambulance.

Buru-buru ingin sekedar melihat, tak sadar tubuhnya sudah di dorong oleh Sekar. Sekar mengira kalau Aisyah penyebab kecelakaan tersebut. Walaupun Sekar Cacat, tetapi Sekar tak suka kehadiran Aisyah.

"Aduh, astaghfirullah, sakit."

"Rasakan itu! Kamu lebih baik urusi anak kamu hasil hubungan haram, dasar tak tahu balas Budi."

Aisyah ingin marah? Sekar yang tidak tahu malah menuduh kehamilannya di tanggung kan oleh pria lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!