Dibenci Keluarga Suami Diratukan Pemuda Kaya

Dibenci Keluarga Suami Diratukan Pemuda Kaya

Tidak Dihargai Kehadiran nya

Aisyah Maharani, seorang istri pendiam tidak banyak bicara. Perangai lemah lembut, berhijab, suka anak-anak. Usia Aisyah 22 tahun menikah dengan seorang Pria kaya pengusaha bernama Muhammad Alif Naufal. Keduanya belum memiliki sebuah keturunan karena dulunya Aisyah sering sakitan semenjak kedua orangtua Aisyah meninggal dunia.

Dibalik musibah tersebut, ada rintihan dibalik rumah tangganya saat Aisyah sudah sah menjadi istri dari Naufal. Dibalik pakaian tertutup Aisyah sering mendapatkan perlakuan kasar bahkan suami sendiri sangat membenci bila Aisyah tidak pernah mematuhi peraturan dirumahnya.

Seharian harus menjadi babu didalam rumah tersebut. Hati siapa yang tidak sakit mendapatkan perlakuan kasar dari suami sendiri yang zolim. Suami yang tidak pernah bersyukur memiliki keindahan seperti Aisyah yang sudah resmi menjadi istri Naufal.

Memang berat yang Aisyah jalani sekarang, ia tidak pernah sedikit pun berani menyentuh suaminya padahal Aisyah sendiri adalah istri sahnya. Suami yang sering gonta-ganti pasangan dengan yang lebih baik dari Aisyah.

Walaupun kini Aisyah hanya duduk menunggu kepulangan suaminya yang saat ini masih ada mengelola bisnis bareng orangtuanya.

Sibuk dengan urusan dunia tanpa tahu mengabari ada istri sahnya. Boleh jadi Aisyah yang harus sabar tetap semangat selalu berprasangka baik kepada suami.

Saat Aisyah duduk dia tak sadar jika Adiknya sengaja menumpahkan sisa minyak jelantah ke permukaan lantai agar bisa Kaka iparnya jatuh dan merengek supaya pergi dari rumah suaminya.

Sella Aulia, adik dari suami nya itu merasa tidak senang dan keberatan ada istri dari abangnya untuk tinggal di dalam rumah tersebut. Nyatanya Aisyah yang tidak pernah keluar sekedar memasak untuk membuatkan sarapan pagi.

Terkejut namun Sella berhasil empunya tertawa menyaksikan langsung dari mata sendiri saat melihat penampakan yang luar biasa. Sella yang pura-pura berjalan tak menanggapi apa yang terjadi dengan Aisyah yang sekarang. Lebih lanjut untuk duduk di sofa sambil mengemil Snack dan buah segar.

"Kamu lagi! Rasakan makanya jangan kepedean kalau disini. Oh ya, jangan lupa bersihkan lantai nanti kalau mama pulang bisa-bisanya kamu malah tambah dimarahin balik," tukas Sella tak perduli dengan Aisyah hanya sedih dengan keadaan seperti ini.

Aisyah rasanya susah bangkit lantaran kondisi Aisyah tidak baik-baik saja. Aisyah yang kini mengandung anak suaminya. Aisyah yang sedih sudah sekian lama Aisyah merindukan sosok suaminya. Apakah ingin bertanya langsung mengenai suaminya yang tak kunjung pulang?

Namun tak ada rasa ingin bertanya, menegur Aisyah saja tidak mau apalagi cara untuk bertanya mengenai suaminya. Sella dengan berat hati sengaja membuat hidup Aisyah semakin rumit dan bersalah dalam keluarga mereka. Tak hanya itu, jika nanti dirinya akan tahu sebenarnya jika suaminya yang selama istrinya sayang telah membawa wanita lain.

"Cepat bersihkan lantai keburu mama pulang! Eh pembantu udah udik dari kampung lagi. Kamu itu disini hanya sebagai pesuruh istri pembantu. Lagian, suami mu juga tak kunjung pulang."

"Mas Naufal pasti pulang, sella. Mas Naufal pasti mengingat aku sebagai istrinya, lagian mas Naufal itu udah suami aku seharusnya mas Naufal harus nurut sama istrinya bukan sama kamu, adiknya," ujar Aisyah malah melawan ucapan sella penuh menyindir jika dirinya harus menang.

"Apa kamu bilang! Ga bakal kalau suamimu itu bakal balik. Paling balik nikah lagi, percuma dapat istri Soleha kayak kamu, udah udik sok pake hijab. Apa ga panas, matahari saja silau melihat kau seperti itu," terka Sella yang menyindir lebih parah kepada Aisyah.

"Ga salah kalau yang panas itu yang membuka aurat. Malahan adem yang berhijab dan menutup aurat. Pahalanya besar sella, apakah mau mbak pake kan juga hijabnya, kebetulan hijab mbak merasa ada yang pas dengan ukuran wajahmu, sella."

"What! Bisa-bisa nanti sella kena kutu rambut dari hijab yang kamu berikan. Daripada dengerin kamu ceramah, lebih baik sella masuk ke dalam."

Ucapan Sella benar-benar menyakiti perasaan Aisyah. Yang lebih menusuk jika dirinya seorang perempuan udik yang tak layak ada dirumah suaminya. Haruskah pergi atau harus bertahan hidup dengan mereka yang penuh kebencian terhadap Aisyah.

Masuk pintu dengan suara menggelegar rasanya seperti disambar petir. Suara dari pintu terdengar suara hangat Mertuanya datang bersama salah satu seorang wanita yang sama sekali bagi Aisyah tidak mengenalinya.

Wanita tersebut sangat tidak suka dengan penampilan Aisyah yang serba tertutup. Termasuk Mertuanya justru malahan tidak menyukai penampilan Aisyah yang mencerminkan seorang pakaian arab.

Aisyah menyapa wanita tersebut dengan ramah sekali. Aisyah mempersilakan wanita itu untuk duduk ,sementara Sella yang diujung sambil nonton TV sambil makan cemilan malah kegirangan ada Sekar yang sekarang akan menjadi Kaka iparnya bukan Aisyah.

"Kak Sekar apa kabar? Mama kenapa ga bilang dulu kalau kedatangan kak Sekar ada disini. Hei! pembantu jangan berdiri disitu saja. Sana buatkan minuman untuk tamu. Kamu harus rajin interaksi ramah dengan tamu jangan seenaknya saja," ucapnya sambil tersenyum kecut kearah Aisyah.

Tak lama kemudian Aisyah sudah dibelakang dapur. Siapakah wanita tersebut mengapa Mertuanya sangat perduli dengan wanita tersebut. Dan tidak pernah ada celah sedikitpun diantara mereka.

Aisyah ada rasa sakit hati yang berbekas entah mengapa Aisyah masih kuat bertahan di dalam rumah tangganya. Jika saat ini wanita yang sedang bercerita dengan mertuanya malah ikut ke dapur mengamati gerak-gerik Aisyah yang kampungan.

"Ternyata itu kah istri mas Naufal. Alim tapi sepertinya sebentar lagi mungkin akan keluar dari rumah ini. Maafkan Sekar seharusnya kamu, Aisyah sadar diri karena sudah merebut orang yang Sekar sayang. Ini belum saatnya,kita tunggu yang terjadi selanjutnya Aisyah," batin Sekar menunjukkan sikap tidak suka kehadiran Aisyah. Namun saja, Aisyah yang melihat jika wanita tersebut terus memperhatikan mental Aisyah.

Segera pergi, Sekar hanya tersenyum simpul saat tahu empunya datang ingin membantu. Namun Sekar pura-pura jatuh agar Aisyah yang melakukan tindakan tersebut.

Sekar ingin mengambil haknya bagaimana pun sekarang Naufal belum tahu keberadaan Sekar sekarang. Aisyah yang tidak mengetahui lantas dituduh menjatuhkan Sekar. Sella yang berusaha diam malah ikut membentak keras sehingga Aisyah hanya menangis atas ketidakadilan dirinya diperlakukan kasar dengan cara tidak terhormat.

Mertuanya sebaliknya malah puas dengan akting Sekar. Sekar ingin mengambil haknya sebagai seorang istri Naufal.

"Nangis aja terus sana! lagian Mas Naufal juga tidak akan pulang, kalau kehadiran dirimu disini tidak di inginkan. Pergi saja sana."

"Jangan seperti itu sella, tidak baik dengan Kaka iparmu lagian Kaka iparmu juga suka bantuin kamu, sella".

Ketiganya puas sudah meracuni pikiran Aisyah. Sampai sekarang Aisyah masih menangis di kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!