NovelToon NovelToon
Istri 108kg Tuan Bara

Istri 108kg Tuan Bara

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunga Peony

Hanya karena bentuk fisik yang tak seindah wanita lain. Alice harus menelan pil pahit sebuah pengkhianatan suami.

"Ckkk." Gavin berdecak seraya terkekeh mengejek. "Apa kamu tak berkaca, Alice? Lihat tubuhmu itu, sudah seperti babi putih. Bulat tak ada lekukan. Ukuranmu yang besar itu sudah membuatku jijik. Jangankan untuk menyentuhmu, senjataku saja tak mau berdiri saat melihatmu mengenakan pakaian minim di kamar. Apa pun yang kamu kenakan untuk merayuku, tak mampu membuatku berhasrat padamu. Apa kau mengerti!"

Penghinaan serta pengkhianatan yang Gavin lakukan pada Alice meninggalkan luka yang begitu dalam, hingga membuat hati Alice membiru.

Mahkota yang seharusnya ia hadiahkan pada suaminya, justru menjadi malam petaka dan cinta satu malam yang Alice lakukan pada Bara, kakak iparnya sendiri.

Bagaimana malam petaka itu terjadi? Bagaimana Bara bisa menyentuh Alice saat suaminya saja jijik menyentuhnya? Lalu apa yang akan Alice lakukan untuk melanjutkan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Peony, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Ancaman Jelita.

"Apa maksudnya ini, Ma?" Bara kaget melihat beberapa lembar foto gadis yang diletakkan Jelita ke atas meja kerjanya.

"Pilih salah satu yang kamu suka, lalu nikahi dia secepatnya!" ujar Jelita tegas. Ia melayangkan tatapan tajam pada putra sulungnya yang tahun ini tepat berusia 33 tahun. Usia yang tidak lagi muda untuk bersantai-santai mencari pasangan.

"Jadi Mama repot-repot datang ke kantor ini hanya untuk memberikan ini padaku? Aku pikir ada hal yang penting apa?"

Bara mengabaikan apa yang Jelita katakan. Tanpa melihat salah satu foto itu, Bara langsung mengesampingkannya ke pinggir meja dan hendak beralih menyelesaikan pekerjaannya kembali.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini Bara. Anak Gavin saja sudah berusia hampir lima tahun, dan kamu masih saja betah sendiri. Apa kamu sadar apa yang dikatakan orang-orang diluaran sana! Anak tertua keluarga Apsara mempunyai kelainan karena tak kunjung menikah!" marah Jelita.

Jelita menatap putranya dengan geram. Ia rampas map yang Bara pegang dan membuangnya ke lantai, Bara hanya melongo melihat sikap ibunya hari ini. Jelita berdiri di hadapan Bara, meraih kembali foto tersebut dan meletakkannya satu persatu di atas meja untuk di tunjukkan pada putranya itu.

"Ini Stella, lulusan universitas terbaik. Anak dari seorang dokter dan juga pengusaha. Kesibukannya sekarang sebagai seorang desainer butik ternama." Melihat tak ada respon dari putranya. Jelita kembali menunjukkan foto selanjutnya.

"Riana Putri, gadis ini seorang model. Usianya sama seperti Stella 28 tahun. Gadis yang aktif dan ceria, ia juga mandiri sesuai kriteria kamu yang tidak suka gadis yang manja, kan?"

"Ma, stop! Jangan buang-buang waktuku untuk hal yang tak penting ini. Untuk apa Mama menjelaskan aku satu persatu tentang gadis yang ada di dalam foto ini. Karena percuma, aku tak tertarik sedikit pun!" balas Bara yang mulai naik emosinya. Ia benci selalu dituntut untuk menikah. Ia akan menikah jika ia bertemu dengan wanita yang ia inginkan.

Ya lima tahun, waktu telah berlalu selama lima tahun sejak kepergian Alice. Semuanya tak ada yang berubah selain rasa sepi di hati Bara. Ia tak tahu apa yang sedang dirinya rasakan saat ini, tapi yang pasti Bara tak dapat melupakan semua kejadian lima tahun yang lalu itu. Rasa bersalahnya terhadap wanita itu masih saja mendera hatinya.

Bara sudah mencari keberadaan wanita itu. Ia juga sudah tahu jika Alice berada di Jerman. Bara juga sempat datang ke negara itu untuk menjemput wanita itu, tetapi penolakan keras yang di berikan Alice dengan tak ingin menemuinya membuat hati Bara kecewa.

Braak!

Jelita mengebrak meja dengan kesal. Berulang kali putranya menolak. Sebagai seorang Ibu ia menjadi putus asa akan kenyataan putra sulungnya tak kunjung menikah.

"Sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini, Bara! Apa kamu mau lihat Mama mati dengan tidak tenang karena melihatmu hidup sendiri! Atau kamu memang senang menyiksa Mama seperti ini!"

"Apa yang Mama katakan?" Bara mengusap wajahnya kasar. Ia cukup frustasi dengan tekanan yang diberikan Jelita padanya. Melihat wajah Jelita yang tak sedap di pandang dengan muka yang memerah, Bara tak ingin mengambil resiko, bisa saja darah tinggi wanita itu naik.

Bara berdiri dari tempat duduknya, ia menghampiri ibunya dan mengusap lengan kurus wanita yang tetap modis walau usianya yang sudah tua. Bagi Jelita, penampilan adalah nomor satu.

"Ayo kita duduk di sana saja ya, Ma. Agar lebih santai!" Bara mengajak Jelita duduk di sofa yang ada di samping meja kerjanya. Jelita menuruti kemauan putranya, mereka pun duduk berdampingan.

Bara menarik napas panjang untuk mengatur deru emosi di dadanya.

"Aku minta maaf, aku tahu apa yang Mama lakukan untuk kebahagiaanku. Tetapi pernikahan tidak bisa terjadi hanya sebatas perjodohan saja. Aku butuh cinta untuk menjalin komitmen," jelasnya dengan lembut. Mencoba berbicara dari hati ke hati pada ibunya itu. Bara berharap Jelita bisa mengerti apa yang ia inginkan.

Jelita memiringkan sedikit duduknya hingga posisinya saat ini tepat menghadap wajah Bara. Kedua tangan yang mulai keriput itu menangkup wajah tegas pria yang dulu ia kandung selama sembilan bulan. Retina matanya menatap manik coklat milik Bara dalam, mencoba menyelami isi hati putra sulungnya itu.

"Jika ada wanita yang ingin kamu nikahi, maka kejar wanita itu dan seret dia ke hadapan Mama. Siapa pun dia dan bagaimana orangnya Mama nggak akan protes sama sekali, asal kamu akhiri masa lajang ini. Mama tidak akan selamanya bisa menjaga kalian berdua, sebelum Mama pergi setidaknya izinkan Mama melihat anakmu hadir ke dunia ini!" pinta Jelita terdengar memohon.

Mencubit perasaan Bara. Ada rasa sakit yang ia rasakan melihat wajah sedih Jelita. Apakah ia egois? Apakah ia memang pria dingin yang tak memiliki hati seperti yang dikatakan oleh orang banyak diluaran sana?

Bara juga tak mengerti kenapa ia tak tertarik sedikit pun dengan wanita cantik di luaran sana.

Bara menghela napas berat. Permintaan sepele Jelita bahkan lebih sulit ia bereskan dibandingkan kasus terberat sekalipun.

"Baiklah, aku akan berusaha mencari wanita untuk kunikahi." Bara memegang kedua tangan Jelita agar terlepas dari wajahnya.

"Lima bulan! Dalam lima bulan kamu harus membawa wanita itu ke hadapan Mama. Jika tidak, kami harus menerima wanita yang Mama jodohkan padamu. Tak ada penolakan Bara!" tekan Jelita final akan keputusannya.

"Tapi Ma ...,"

"Tidak ada, tapi-tapian! Mama cukup bersabar dengan memberimu waktu lima bulan! Dan keputusan Mama tak bisa kamu ganggu gugat lagi. Jika kamu menolak, maka kamu putuskan saja hubungan ibu dan anak di antara kita berdua. Kamu jangan anggap aku ibumu lagi!" potong Jelita yang disertai ancaman yang membuat Bara terdiam.

Lelaki itu terpaku mendengat ucapan Jelita. Sebegitu teganya wanita itu memutuskan hubungan Ibu dan anak di antara mereka hanya karena ia menolak.

Keterdiaman Bara cukup membuat Jelita tahu jika lelaki itu sedang memikirkan dengan baik-baik apa yang ia ucapkan. Merasa tak ada lagi yang ia perlu bicarakan lagi, Jelita pun memutuskan untuk pergi. Ia mengambil tasnya terlebih dahulu di atas meja kerja Bara dan berlalu keluar pintu tanpa pamit.

"Lima bulan? Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan istri hanya dalam waktu lima bulan? Sedangkan lima tahun saja terlalui dengan tak bermakna! Arkhhhh!" gerutu Bara seraya menjambak rambutnya sedikit. Kepalanya kini mulai berdentum hebat, ia pusing dengan permintaan mamanya yang ia nilai terlalu berlebihan.

Ia menikah dengan tidak menikah apa bedanya? Toh ... Jelita juga sudah memiliki cucu dari Gavin. Seorang bocah lelaki yang begitu nakal dan membuat hari-harinya memusingkan.

Bara tidak menyukai anak itu, baginya anak itu terlalu berisik. Apa karena ia tak menyukai anak kecil? Apa ia tak menginginkan sebuah keluarga kecil di hidupnya? Atau ia hanya sedang menunggu seseorang untuk kembali?

1
💗 AR Althafunisa 💗
Yang kasihan itu Bryan, udahan semasih ada orangtua kasih sayangnya kurang 😭😭😭
💗 AR Althafunisa 💗
Bodoh kamu Dion kalau mengikuti kata Gisella, ujung-ujungnya ga bahagia berakhir di penjara 😂
💗 AR Althafunisa 💗
Itulah kamu Gavin, ga akan pernah puas. Ada istri di rumah yang dulu dibilang cantik dan sexi sekarang malah nyari pemuas di luar. Ya karena kamu yang b*ch
💗 AR Althafunisa 💗
Jelaskan atuh, kamu setia menunggu Alice makanya ga nikah-nikah 😪
💗 AR Althafunisa 💗
Lah tau ya, makan tuh cantik. Cinta kalau memandang fisik ya begitu 😆
💗 AR Althafunisa 💗
Gavin itu orang yang ga akan pernah puas sama kecantikan wanita, jadi kalau ada yang lebih cantik lagi pasti lari lagi ke lain hati. Lama-lama kambing aja dilirik sama dia 😪
💗 AR Althafunisa 💗
ya sama dengan mu, kan belum lama nikah udah hamil lho. 😪
💗 AR Althafunisa 💗
Kamu mah ada niat terselubung Alice buat balas dendam sama mantan suami n pelakor. Apapun alasannya, yang namanya balas dendam itu tak baik 😪
💗 AR Althafunisa 💗
Anehnya, kenapa sudah pada berumah tangga tinggal di rumah yang sama. Makanya kejadian Bara di goda adik iparnya Gisella, itu salah satu nilai negatif nya kalau tinggal serumah sampai 3 kepala rumah tangga. Hadeuhhh...
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
Dewi Soraya
msak bara g ngenali pdhl udh diksh laporan m ank buahny klo alice kembali ke rmh ortuny.pusing q mlh crtamy
Dewi Soraya
aneh
Dewi Soraya
lho gmn si.itu kn ankny bara.trs ko dy bilng ankny gavin trs ko bs msh sk m gavin.ni crtany arahny kmn??mw dibalikin m gavin ko msh dibuat sk m gavin
Dewi Soraya
yy ko gt y jelita g tulus.alice cm dianggp brng yg bs digntikan dg brng yg lain
Dewi Soraya
pdhl td bilng gisel itu wanita murahan gnti2 psangan ko jelita bs berubah secpt itu dg melihat gisel aj
helmiza emi
bagus ceritanya,sy suka
Siti Maskanah
nanti kalo sdh hamil ..dia baru mau bara...sabar dl aza
Nana Niez
kl sdh mati,, baru km boleh ikutan ngelayat
Nana Niez
yoona sok baik,, udh tau mau diperkosa si biskui masih aja sok sok an ikut njenguk,, nanti disana dibentak mertua nya nangis lagi,,, mewek lagi,, cewek macam apa iniiiii
Nana Niez
akhirnya,, cm q scroll SMP hbs,, krn terlanjur kecewa,, entahlah,, kecewa sm pemeran ceweknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!