NovelToon NovelToon
Seniman Jalanan Ternyata CEO

Seniman Jalanan Ternyata CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Tamat
Popularitas:345.7k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Cerita ini lanjutan Aku Yang Tidak Sempurna.

Bakat yang di milikinya adalah warisan dari sang mama yang seorang pelukis terkenal.

Namun ia lebih memilih menjadi pelukis jalanan untuk mengisi waktu luangnya. Berbaur dengan alam itu keinginannya.

Dia adalah Rafan Nashif, seorang pelukis jalanan dan sekaligus seorang CEO di perusahaan.

Namun tidak banyak yang tahu jika dirinya seorang CEO, bahkan pacarnya sendiri pun tidak tahu.

Sehingga ia di hina dan di selingkuhi karena di kira hanya seorang seniman jalanan yang tidak punya masa depan.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran, mampir yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, jika nama tempat, nama orang ada yang sama itu hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31

Hari Minggu Rafan kembali lagi ke jalan untuk melukis. Ia sudah beberapa minggu tidak melukis, jadi ada perasaan rindu dalam dirinya.

Rafan kembali ke setelan awal, yaitu memakai motor yang biasa ia pakai saat menjadi pelukis jalanan. Juga pakaian sederhana miliknya.

Tidak ada yang menyangka jika ia seorang CEO. Karena dari penampilannya saja sudah tidak meyakinkan untuk menjadi seorang CEO.

"Pergi dulu Ma, Oma," ucap Rafan berpamitan. Rafan mencium pipi Seruni kiri dan kanan.

"Kirain sudah berhenti," kata Seruni.

"Kangen Ma dengan suasana jalanan," ujar Rafan. Seruni tidak lagi berkata, dia mengerti dengan putranya itu.

Baru saja naik ke motornya, ponselnya berdering. Rafan melihat nama pemanggil yang ternyata Farrel.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, jalan yuk!"

"Aku lagi mau jalan."

"Melukis?"

"Hmmm, cari-cari tambahan."

"Kau ini selalu saja begitu. Gak capek apa?"

"Selama aku senang, kenapa tidak? Lagipula lumayan buat tambahan."

Farrel tidak bisa berkata apa-apa lagi, kemudian ia menutup teleponnya setelah mengucapkan salam.

Rafan menghela nafas, kemudian menghidupkan mesin motornya dan segera pergi dari situ.

Rafan akan mangkal di tempat biasa. Karena di sana biasanya banyak orang lewat. Siapa tahu ada yang berminat untuk di lukis.

Farrel tidak tahu jika penghasilan Rafan dari melukis di sumbangkan untuk anak-anak panti dan orang miskin yang memang butuh uang.

Kadang bukan uang saja, bahkan sembako dan keperluan lainnya juga Rafan berikan kepada orang miskin.

Rafan memberikan nya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Walau pun pada akhirnya orang tua juga tahu.

Mereka tidak melarang, bahkan mendukung niat baik Rafan dalam berbagi rezeki. Selama ia menjadi pelukis jalanan, ada saja rezeki nya. Karena niat awalnya demi membantu orang.

"Pagi-pagi begini masih belum ramai," gumam Rafan setelah tiba di tempat yang di tuju.

Baru saja Rafan duduk, seorang pria separuh baya datang menghampirinya. Pria itu dari ingin memberikan tantangan kepada Rafan.

"Mas nya pelukis?" tanya pria itu.

"Iya Pak. Bapak mau di lukis?" jawab Rafan. Pria itu tersenyum. Dengan angkuhnya pria itu berkata.

"Mas, aku beri satu tantangan. Kalau Mas bisa, saya akan memberikan uang 1 M," tantang pria itu.

"Oke, asalkan jangan melenceng dari tema," ucap Rafan menyanggupi.

"Mas yakin? Tapi kalau Mas kalah, Mas harus bayar saya dengan jumlah yang sama, ujar pria itu.

Rafan pun menanyakan tantangan apa yang harus ia lakukan? Pria itu pun menjawab, melukis menggunakan benang.

Rafan tersenyum tipis, namun pria itu tidak menyadarinya. Rafan pun permisi untuk membeli peralatannya. Karena ia memang tidak menyediakan nya.

Tidak berapa lama Rafan sudah kembali ke tempat nya semula. Rafan duduk di kursinya dan pria itu dengan setia menunggu.

"Maaf Pak menunggu lama," ucap Rafan.

"Tidak masalah," ujar pria itu.

"Saya mulai ya Pak," ujar Rafan. Pria itu mengangguk. Pria itu meminta dilukiskan wajah istrinya. Pria itu pun menyerahkan foto istrinya.

Rafan mulai mengerjakan, ia harus cermat karena ini berbeda dengan lukisan cat. Ia memasang paku-paku kecil pada bingkai. Kemudian menautkan benang untuk saling terhubung.

Dengan bakat yang di milikinya, Rafan begitu terampil dalam mengerjakan. Menit demi menit berlalu, sedikit demi sedikit wajah seorang wanita pun mulai terbentuk.

Karena terlalu fokus, Rafan tidak menyadari kalau orang-orang sudah ramai mengerumuni nya.

Mereka semua takjub, dengan menggunakan benang bisa menghasilkan sebuah karya yang begitu indah.

Dan akhirnya Rafan pun berhasil menerima tantangan tersebut. Pria itu pun merasa kagum dengan keahlian Rafan.

"Waw hebat, ini baru seorang seniman sejati. Sebuah mahakarya yang menakjubkan," puji pria itu. Rafan hanya tersenyum.

Rafan menyerahkan lukisan tersebut kepada pria itu. Dan pria itu memberikan selembar cek yang nominalnya seperti yang di janjikan.

Namun Rafan menolak, karena ini hasil taruhan. Rafan takut itu tidak halal. Uang nya halal, namun cara mendapatkan nya dengan cara taruhan.

Rafan menganggap itu sama saja dengan judi. Sementara ia ingin memberikan hasil dari yang ia kerjakan untuk menyantuni anak-anak yatim.

"Maaf Pak, saya tidak terima itu. Saya ikhlas menerima tantangan bapak. Sebaiknya uang itu bapak pergunakan untuk kebaikan," ucap Rafan.

Pria itu terdiam. Orang-orang pun melongo di buatnya. Cek senilai 1 M malah di tolak. Ada yang berpikir jika Rafan terlalu sombong, ada juga yang berpikir jika Rafan adalah orang kaya.

Mereka berspekulasi sendiri dengan pendapat mereka masing-masing. Bahkan ada yang bilang jika Rafan itu orang nya bodoh.

Namun Rafan tidak perduli, ia hanya tersenyum tipis menanggapinya. Sementara pria itu tetap ingin membayar, karena ia sudah kalah.

"Tidak Pak, terima kasih," ucap Rafan menolaknya.

"Baiklah, biar aku transfer jika Mas nya tidak mau cek," kata pria itu.

Rafan tetap menolak dengan cara halus. Ia tidak ingin orang tahu jika hasilnya melukis di jalanan adalah untuk di sumbangkan.

Akhirnya pria itu pun menyerah dan hanya memberikan kartu nama saja. "Jika Mas perlu apa-apa hubungi saya," ucap pria itu.

Rafan hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian pria itu pun pergi dengan membawa lukisan tersebut.

Rafan mengemasi barang-barang nya, ia akan berpindah tempat. Namun belum selesai ia berkemas seorang wanita menghampirinya.

"Kamu Rafan, kan?" tanya wanita itu.

"Oh iya Tante," jawab Rafan. Tante mau di lukis?" tanyanya menambahkan.

"Cuih." Tiba-tiba wanita itu meludah di depan Rafan. Walau pun tidak mengenai Rafan, namun itu tidak sopan.

Rafan kenal wanita itu, dia adalah tante nya Renata, namanya Sonya. Dia belum tahu jika Rafan adalah seorang CEO.

"Memang pantas Renata meninggalkan mu, hanya seorang pelukis jalanan. Apa yang di banggakan?" maki Sonya.

"Tante benar, Renata memang tidak layak untuk aku," jawab Rafan.

"Apa maksudmu?" tanya Sonya dengan nada sinis.

"Tante juga sudah tahu, kan? Aku orang nya seperti apa? Tapi aku bersyukur, semoga Renata dapat yang lebih baik dari aku," jawab Rafan.

Rafan tetap tenang, ia tidak perlu emosi menghadapi orang seperti itu. Akhirnya Sonya itu pun pergi.

Rafan juga pergi dari situ, ia ingin mencari tempat yang lebih tenang walau di tengah keramaian.

Rafan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Akhirnya ia berhenti di tempat keramaian.

Baru saja ia duduk, datang seorang gadis menghampirinya. Gadis itu ingin di lukis oleh Rafan.

"Mas pelukis ya?" tanyanya.

"Iya, ada apa ya?" tanya Rafan balik.

"Beberapa Mas bayarannya?" tanyanya lagi.

"Seikhlasnya saja," jawab Rafan.

Gadis itu tersenyum lalu dia meminta untuk di lukis. Rafan memintanya untuk duduk di depannya. Agar Rafan bisa melihat wajah gadis itu secara detail.

Rafan hanya melukis nya menggunakan pensil berwarna khusus. Dan butuh waktu lama, sebuah lukisan seperti hidup pun siap.

Gadis itu membayar satu juta. Rafan tersenyum lalu mengucapkan terima kasih. Gadis itu juga berterima kasih karena lukisannya sangat indah.

1
Rajo kaciak
klu sdh jodoh g akn lari , klu pun lari kejaaaar🤣🤣🤣🤣
Rajo kaciak
hadir thor , sepertinya seru
Pa'tam: Iya, terima kasih.
total 1 replies
Wisnu Mahendra
anak seumur 6th dikasi surat2 tanah?
Pa'tam: Benar bang, karena orang tuanya sudah punya firasat tidak baik. Tidak ada pilihan lain selain menitipkan sertifikat itu kepada anaknya yang pastinya sudah di percaya. Karena jika orang lain belum tentu bisa di percaya. Begitu inti ceritanya bang. jika Abang bijak, pasti bisa berpikir panjang dengan menyimaknya ceritanya.
total 1 replies
Priskha
seru kok thor bikin penasaran 🤭🤭🤭
Priskha
aq mampir lg thor....karyamu sll menarik....
Priskha
mulai lg dech Sekar ndak ada kapoknya....sdhlah jgn ikut campur urusan jodoh cucumu beruntung kmu tdk dibenci oleh Rafan mengingat masa lalumu dulu yg sdh membuang Seruni sejak bayi
Ditri
keren, menginspirasi
Chaidir Palmer1608
AWAS LOH SERUNI JANGAN SAMPAI JADI ORANG MUNAFIQ
Almeera sya
👍
Ayunda
Purwodadi bukannya di Jawa tengah ya
reza indrayana
Lanjut donk Thor dg kisah Dinasty kwluarga Farhan - Jovan yg otomatis kisah Rafan + Tari jg keluarga Farrel + Laksmi.., kami tunggu ya Thor...👍🏻👍👍🏻🙏🏻💙💛💙🫰🏻😘😘
reza indrayana
cerita yg bagus dn menariikk..., kisah yg penuh Hikmah + HebaaatTt....👍🏻👍👍🏻💛💙💛🫰🏻🫰🏻😘😘😘
reza indrayana
lanjut khusus keluargabesar Rafan & Farrel Thor...🥰🥰
reza indrayana
kesempitan dlm kesempatan...😍😍😍
reza indrayana
TDK terasa air mata jatuh begitu saja..., Haru banget kisah ini...😥😥😥
Healer
alur cerita yg menarik tq kod author Pak Tam karya beliau selalu menghiburkan dan memberi banyak pengajaran tentang kehidupan yg berbagi nikmat secara am khususnya...✌️👍👍
reza indrayana
lama TDK baca lagi KRNA.sibuIukk..., mkin bikin penasaran dg jiwa CEO muda nichh...🥰🥰🥰
Erna Susanti
Moga Tari jodoh nya Rafan😘
Erna Susanti
bau2 seruu nich👍
Ghiffari Zaka
lanjut Thor...di bab ini AQ blm komen🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!