Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.
Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.
Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duo Maut
Hingga tak terasa hari-hari berlalu, sudah hampir dua minggu mereka membina mahasiswa baru. Sekarang mahasiswa baru sudah mulai terbiasa belajar di Sungkyunkwan.
Ada yang belajar di dalam ruangan dengan fokus, dan sebagian lainnya belajar di lapangan panahan.
"Iyaaa.. Benar begitu.. Tatapan kalian harus lurus kedepan.. "
Jun Hwa mengajari mereka bersama yang lainnya dibawah terik sinar matahari. Sekarang Bersama Jun Hwa,Jae Gil menjadi alat peraga agar tidak selalu dian dan menyendiri
"Kalian lihat dia.. Perhatikan baik-baik.. Lakukanlah Jae Gil"
Teriak si Woo. Jae Gil bersiap untuk memanah titik target dengan jarak 20 meter. Dan tepat sasaran.
Mereka bertepuk tangan.
"Lalu jaraknya bertambah menjadi 40 meter.. Sekarang giliranmu Jun Hwa. "
Bong Gil menyuruh Jun Hwa melesatkan anak panahnya. Dan tepat pada sasaran.
"Sekarang lihat mereka akan menembakkan anak panah mereka tepat di sasaran yang sama. Ayooo lakukanlah"
Si Woo kembali menyuruh mereka melesatkan anak panah terakhir di jarak 100 meter. Mahasiswa baru meragukan mereka dan merasa bahwa mereka tidak bisa melakukan nya dengan jarak yang begitu jauh. Hingga. Jun Hwa dan Jae Gil berhasil membidik satu titik yang sama dan tepat sasaran.
"Wahhhh.. Wahhhhhh duo maut itu hebbb"
Man Sik teman Hae Jun berteriak kegirangan melihat keberhasilan Jung Hwa san Jae Gil. Tentu Sja Hae Jun langsung menginjak kakinya dengan keras. Dia semakin membenci Jun Hwa san Jae Gil, Hae Jun berfikiran bahwa mereka sengaja ingin disanjung oleh para mahasiswa.
Semua mahasiswa baru yang ada di lapangan bertepuk tangan.
"Jun Hwa san Jae Gil beristirahat lah sebentar lalu kembali kemari.. Dan yang lainnya bersiap diposisi masing-masing dan belajar melesatkan anak panah kalian di jarak 7 meter terlebih dahulu. "
Si Woo mempersilakan Jun Hwa dan Jae Gil untuk beristirahat sejenak sedangkan yang lain mulai membina panahan mahasiswa baru.
"Kau sudah menemukan informasi baru? "
Jun Hwa bertanya pada Jae Gil sambil meminun segelas air.
"Aku hanya dapat informasi bahwa Pyo Myung Sik terakhir kali terlihat dekat desa kebakaran Yeongdam. Dan banyak yang menyangka dia menjadi salah satu korban kebakaran itu dan meninggal dalam keadaan terbakar. "
Jae Gil menjelaskan sedikit hal yang ia dapatkan tentang Pyo Myung Sik.
"Apa kau bilang? Desa Yeongdam? "
Seketika kepala Jun Hwa terasa sakit dan berdengung. Jae Gil menanyakan keadaannya.
"Apa kau baik-baik saja...? "
"Iyaaaa... Aku, seperti nya aku hanya kelelahan. Sepertinya kita harus membagi tugas antara menjadi pembina dan untuk mengumpulkan banyak bukti, kalau begini terus ayahku bisa digulingkan kapan saja oleh Bong Ji Hun dan yang lainnya"
"Kau benar... Kita harus mencari cara yang lebih efektif. Nanti malam kita diskusikan"
Jae Gil juga berfikiran sama halnya dengan Jun Hwa ia merasa perkembangan tentang kasus ini hanya sedikit karena mereka terlalu banyak menghabiskan waktu menjadi pembina.
Di suatu tempat, tepatnya di danau Hyun sedang menuliskan sesuatu. Sambil terlihat murung. Bibi berjalan mengendap untuk mengagetkan nya.
"Kau sedang apa???!!!!!! "
"Astagaaaa ya ampun bibi... Kau selalu saja mengagetkan ku... "
"Apa sih yang kau lakukan sendirian disini, selama kurang lebih dia minggu kau tampak tidak bersemangat... "
"Bibi, jika ada seseorang yang selalu mengikutimu tapi tiba-tiba dia berubah biasanya kenapa? "
"Yaaaa... Itu pasti karena mmmmm mungkin kita melakukan kesalahan besar padanya sehingga dia menjauhi kita.. Kau pintar tapi hal seperti itu saja kau tidak tau"
"Bibi.. Aku serius.. "
"Aku juga serius.... Salah satu cara agar kalian kembali akrab ya dengan meminta maaf padanya.. "
Bibi Hyun memakan buah persik yang tadinya dia bawa untuk Hyun.