NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak

Cermin Yang Retak

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Hamil di luar nikah / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:952
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

Cinta adalah satu kata yang tidak pernah ada dalam hidup Ruby. Hati dan kehidupannya hanya ada rasa sakit, derita, amarah, kebencian dan dendam yang membara.
Sedangkan Kevin adalah satu nama yang tidak pernah masuk dalam daftar hidupnya.

Sayangnya kehadiran Kevin yang tanpa sengaja mampu menghidupkan rasa cinta dalam hati Ruby. Sekeras apapun Ruby menolak cinta itu, tapi hatinya berkata lain yang membuatnya semakin marah.
Cinta yang seharusnya indah namun membuat hidup Ruby semakin tersiksa. Ruby merasa telah mengkhianati Ibu dan prinsipnya untuk tidak akan jatuh cinta.

Akankah Ruby mengakui dan menerima cinta itu? Atau pergi dan menghilang membawa cinta yang semakin menyiksa hidupnnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Ruby menyambut kedatangan Kevin dengan senyum cerah, wanita itu langsung memeluk kekasihnya yang baru saja masuk dalam unit apartemennya. Ia menghirup dalam-dalam aroma maskulin yang menjadi favorit nya.

"Kenapa lama sekali? Aku merindukanmu," kata Ruby manja.

Kevin tersenyum dan membalas pelukan Ruby. "Kamu sudah makan?" Ruby menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada stok makanan instan, aku tidak mau makan sayuran mentah seperti kambing." Ruby memanyunkan bibirnya.

Sejak Kevin tinggal di apartemennya, Ruby memang tidak punya stok makanan instan. Atau lebih tepatnya, Kevin tidak mengizinkan Ruby makan makanan yang tidak sehat. Dan selama ini Kevin lah yang berbelanja juga memasak makanan untuk mereka.

"Ini sudah malam, kenapa tidak pesan makanan saja?" Kevin menarik Ruby menuju dapur.

"Makanan di luar tidak seenak masakan mu." kata Ruby tanpa sadar, ia langsung menggigit bibirnya.

Kevin menggulung kemeja panjangnya hingga siku, pria itu membuka kulkas dan mengambil bahan-bahan yang mudah dan cepat untuk di masak.

"Kamu benar-benar tidak ingin belajar memasak?" Kevin mulai memotong wortel, jamur, dan tahu.

Ruby menggeleng. "Aku tidak suka memasak." sahutnya hanya memperhatikan setiap gerakan tangan Kevin.

"Kalau begitu, kau harus menerima lamaran ku. Karena hanya aku pria yang mau menerima wanita tidak bisa memasak sepertimu," Kevin memang sudah beberapa kali melamar Ruby, namun wanita itu menolaknya.

Wajah Ruby berubah menjadi dingin. "Sudah aku katakan jika aku tidak suka membahas hal ini!" sungutnya lalu pergi dari dapur.

Kevin menghembuskan napas pasrah, kekasih rahasianya itu memang selalu marah jika ia membicarakan hubungan yang menjurus ke ikatan yang serius. Entah apa yang ada dalam pikiran Ruby, bukankah seharusnya wanita akan senang jika kekasihnya berniat serius dan memberikan kepastian? Namun hal itu tidak berlaku pada Ruby, ia lebih suka dengan hubungan yang menggantung dan tak tentu arah.

Setelah selesai memasak, Kevin menemui Ruby yang mengurung diri di kamar mereka. Namun Kevin tak melihat Ruby dalam kamar, ia berjalan kearah balkon dan terlihat Ruby sedang duduk dalam ayunan dengan sesuatu diantara jarinya.

"Bee." Kevin berjalan cepat dan mengambil rokok yang ada di tangan Ruby. "Apa yang kamu lakukan?" Kevin sedikit membentak Ruby. Kali ini ia benar-benar tidak mengerti apa yang ada di pikiran Ruby. Merokok? Sejak kapan? Kevin baru kali ini melihatnya.

Ruby hanya melirik sekilas, lalu mengambil kembali rokok baru dari dalam bungkusnya. Hal itu tak ayal membuat Kevin marah dan merebut bungkus rokok dari tangan sang kekasih.

"Apa yang kau lakukan!" sentak Ruby marah.

Namun Kevin tak kalah marah melihat itu. "Seharusnya aku yang bertanya? Apa yang kau lakukan? Dan sejak kapan kamu merokok?" tanya Kevin berapi-api.

Ruby membuang napas kasar, pandangannya lurus ke depan. "Pergilah! Jika kau ingin sekali menikah dan berumah tangga, carilah wanita lain." katanya tanpa melihat wajah Kevin yang semakin mengeras.

"Apa kamu sungguh-sungguh dengan perkataan mu? Apa kamu sudah memikirkannya? Di sini bukan aku yang rugi, tapi dirimu sendiri." Kevin menghela napas kasar. "Aku mencoba memperbaiki semuanya, aku ingin bertanggung jawab padamu, kenapa ...,"

"Sudah aku katakan, aku tidak butuh itu! Jangan memaksakan sesuatu yang tidak aku sukai!" kata Ruby membuat Kevin semakin emosi mendengarnya.

"Baiklah, aku turuti kemauan mu." putus Kevin menyerah.

"Pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi."

....

Kepalan tangan Kevin memukul stir mobilnya. "Sial! Sial! Sial!" teriak Kevin dalam kemarahan yang memuncak.

Penolakan Ruby sangat melukai ego dan harga dirinya sebagai pria, padahal ia sudah mengorbankan banyak hal agar Ruby menerimanya. Namun semua pengorbanannya seolah tidak berarti di mata Ruby, entah apa yang ada dalam pikiran wanita itu.

Kevin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hatinya di penuhi dengan amarah dan kekecewaan. Ditolak berkali-kali dengan orang yang sama, itu membuatnya merasa di hantam badai emosi. Sebagai pria yang terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan, penolakan Ruby adalah pukulan telak bagi dirinya.

Kevin tidak hanya merasa sakit, tapi juga merasa memalukan karena ini pertama kalinya ia benar-benar jatuh cinta pada wanita. Tanpa disadari, kebersamaan mereka telah menumbuhkan rasa cinta yang mendalam dalam hatinya. Namun, sepertinya cinta itu tidak memiliki kesempatan untuk berkembang, karena Ruby terus-menerus menolaknya.

Mobil yang di kendarai Kevin berhenti di sebuah club malam, untuk pertama kalinya Kevin mendatangi tempat hiburan malam seperti ini. Ia merasa sangat frustasi, sehingga membutuhkan sebuah pelampiasan untuk meluapkan emosinya.

Usianya yang memenuhi syarat untuk memasuki tempat itu, membuat Kevin dengan mudah melenggang masuk ke dalam. Dentuman musik keras, aroma alkohol dan asap rokok menyambut indera pendengaran dan penciuman nya. Namun Kevin sudah mantap ingin menghabiskan malam ini di dalam club.

"Berikan aku satu botol whiskey," kata Kevin kepada bartender. Ia duduk di bar stool, lalu mengambil ponsel dari sakunya dan mengetikkan sesuatu.

"Dengan es batu?" tanya bartender itu meletakkan satu botol whiskey dan satu buah glass rocks.

"Tidak perlu," Kevin kembali menyimpan ponselnya lalu menuangkan cairan beralkohol itu dalam gelas yang disediakan.

Kevin bukan tipe orang yang suka minum-minuman seperti ini, mungkin sesekali ia mau minum saat merayakan sesuatu bersama teman-temannya. Kevin kembali menuangkan whiskey itu untuk kesekian kalinya, kepalanya sudah terasa berat, namun perasaan nya lebih rileks. Kevin mulai berbicara melantur dan sesekali tertawa.

Brakkk...,

Kevin meletakkan botol kosong itu dengan keras. "Berikan satu botol lagi," pinta Kevin sambil menggelengkan kepalanya. Bartender itu kembali memberikan apa yang di minta Kevin, dan ia langsung meminumnya.

"Dia pikir dia siapa? Berani sekali menolakku?" Kevin mencengkram kuat glass rocks yang ada di tangannya.

"Vin," seseorang menepuk pundak Kevin, pria itu menoleh. "Ckk, Lo ada masalah?" tanyanya duduk di bangku sebelah Kevin.

Kevin tertawa keras. "Kau mengenalku?" pria itu mulai kehilangan kesadarannya.

Membuat Steve berdecak kesal. Ya, Steve datang setelah membaca pesan dari Kevin, entah kenapa Kevin malah meminta Steve datang menemaninya, bukan Gio atau Dino.

Padahal, Steve termasuk teman baru. Karena Steve bertemu Kevin saat masa SMA, berbeda dengan Gio dan Dino yang menjadi teman Kevin sejak taman kanak-kanak.

"Berapa banyak yang dia minum?" tanya Steve pada bartender yang ada di depannya.

"Itu botol kedua," kata bartender itu menunjuk botol whiskey yang sedang dituangkan Kevin dalam glass rocks, namun.

Brukkk ...,

Kepala Kevin jatuh diatas meja Bar, membuat Steve dan bartender itu melihat kearah nya.

"Sepertinya dia tidak biasa minum," kata bartender itu melihat Kevin yang tak sadarkan diri. Padahal baru minum satu setengah botol.

Steve menatap malas melihat temannya pingsan. "Sepertinya begitu," sahutnya mengeluarkan beberapa lembar uang, untuk membayar minuman Kevin, dan memapah tubuh Kevin keluar dari Club Malam.

"Merepotkan saja, kenapa tidak menghubungi Dino dan Gio saja." gerutu Steve memasukkan Kevin dalam mobilnya.

"Awas saja kau, berani sekali menolakku." kata Kevin meskipun matanya terpejam.

Steve menatap heran di balik kursi kemudi. "Sepertinya dia sedang ada masalah," gumamnya mulai melajukan mobilnya.

"Kau jahat sekali, Bee." gumam Kevin terdengar menyedihkan.

Steve hanya menggelengkan kepalanya, karena Kevin mulai mengoceh tentang hal yang tidak jelas. Pria itu fokus mengemudi dan menganggap ocehan Kevin seperti angin lalu, sampai telinganya menangkap suara yang membuat perasaan tidak enak.

Huk ... Huk ... Huk ...

Kevin memegangi perutnya, Steve menoleh kearah Kevin dan segera menepikan mobilnya.

"Sialan! Kau tidak boleh muntah dalam mobilku!" Steve keluar dari mobil, berniat menyeret Kevin keluar dari mobilnya, namun terlambat.

Huekk ... Huekk ... Huekk ....

Kevin muntah dalam mobil Steve, tepat saat Steve membuka pintu mobilnya.

Wajah Steve memerah melihat mobil kesayangannya kotor oleh muntahan Kevin, sedangkan Kevin kembali tertidur setelah mengeluarkan isi perutnya.

Brakkkk ...!

Steve membanting pintu mobilnya. "Awas saja kau," gumam Steve menahan amarahnya, karena kondisi Kevin yang sedang tak sadarkan diri.

*

*

*

*

*

TBC

Happy reading 🤗

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar, like, subscribe, dan vote 😉

Terimakasih pada readers setia author yang mampir, kalian adalah orang-orang yang sabar, karena masih membaca novel ini sampai bab ke-24. Cerita ini murni karangan author ya, ide dan sebagainya. Jadi, Mon maaf kalau gak sama dengan cerita di luaran sana, pokoknya kalian ikutin aja alur yang udah author persiapan ☺️

Sarangeeee sekebon jagung tetangga 🫰🏻🫰🏻🫰🏻

1
kalea rizuky
heran ruby ne di nikahin g mau jd kek lacur aja
kalea rizuky
berasa kurang Thor cpet kasih flashback ruby dendam ke siapa al atau kevin
Starry💫: Hallo Kk, terimakasii sudah mampir🤗
Alurnya memang sedikit lambat ya, tapi nanti ada part dimana semuanya akan terbuka. Terimakasih sudah bersedia meninggalkan kritik dan saran di kolong komentar☺️ Semoga KK dan keluarga sehat selalu 😇😇😇
total 1 replies
kalea rizuky
males deh klo. teka teki bengini Thor uda sejauh ini g ada flasback ruby jg kek murahan
kalea rizuky
aduhh by kok di kasih kevin sih virgin qm
kalea rizuky
lo akan kehilangan ruby klo lo serakah kevin
kalea rizuky
flasback nya mana Thor haduh
kalea rizuky
kevin playboy akut kasian ruby
kalea rizuky
lah kevin kok gt
kalea rizuky
np hidup nya ruby kayak rumit sih
kalea rizuky
klo bagus q kasih bunga/Tongue/
kalea rizuky
.masih jd teka teki
MommyRea
cuma berani mengira ngira aja Thor... nanti nya di Ruby juga cinta sama Kevin... hanya Ruby ada dendam apa ya Thor sama Kevin ?
Starry💫: Ikuti terus kisah merekaaa😆😆😆
total 1 replies
MommyRea
hadir Thor... permintaan othor di kabulkan.😊😊
Starry💫: Terimakasih 🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!