NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupan Elena

Titik Balik Kehidupan Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Keluarga
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Kehidupan Elena awalnya baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat dia melihat adiknya--Sophia berselingkuh dengan kekasihnya.

Tak hanya itu, Sophia juga memfitnahnya dengan tuduhan pembunuhan terhadap Kakek mereka. Hal itu membuat Elena harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun. Dia kehilangan semuanya dalam sekejap mata.

Elena akhirnya menyadari bahwa Sophia telah merencanakan semuanya sedari awal. Sang adik menggunakan kepribadian yang manis untuk menjebaknya dan mengambil alih harta keluarga mereka.

Setelah keluar dari penjara, dia bertemu dengan seorang pria yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Apakah Elena bisa memulihkan namanya dan membalaskan dendamnya pada sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Hubungan seumur hidup

Satu minggu kemudian.

" Proses pembelian tanah di kota A hampir selesai, dokumen jual beli dan akta tanah akan segera di serahkan, setelah itu panggil semua orang di departemen perencanaan untuk mengadakan rapat," jelas Andreas pada asistennya.

"Baik, Tuan."

Johnny berjalan ke arah pintu untuk keluar, tetapi ponsel yang berada di saku celananya bergetar. Dia mengambil dan melihat dari siapa panggilan tersebut, begitu melihatnya matanya melotot.

"Bos?" panggilnya.

"Kenapa belum keluar?" tanya Andreas tanpa menoleh.

Johnny mendekat, "Petugas keamanan di lobby berkata bahwa Nona Sophia ada di bawah dan ingin bertemu dengan Anda," ucapnya.

"Untuk apa dia ke sini? Aku tidak memiliki janji dengannya, usir saja, " balas Andreas acuh.

"Tapi... Dia sudah berdiri di lobby lebih dari tiga jam, dan kata security dia sudah datang 30 menit setelah kita sampai kantor. Dia terus mengatakan bahwa ingin menemui anda, tetapi tidak diijinkan pihak keamanan dan masih bertahan sampai sekarang," jelas Johnny.

Andreas memijat pelipisnya, "Biarkan saja, terserah jika dia ingin di sini sampai malam. Kamu ikut aku ke ruang rapat sekarang," ujarnya.

"Petugas keamanan juga berpikiran yang sama. Tapi Bos, bagaimanapun dia adalah putri dari keluarga Atmadewa, dan dia mulai menangis tanpa mengatakan satu patah kata kepada security."

"Banyak orang yang menyaksikannya di bawah, bahkan banyak karyawan yang mengenalinya. Saat saya mendengar dia datang untuk menemui anda, saya memikirkan apa yang harus bos lakukan padanya," jelas Johnny lagi.

Andreas melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah hampir jam 12 siang. Semalam Elena tiba-tiba meminta untuk bertemu dengannya sore ini, jika dia menemui Sophia setelah selesai rapat, bisa-bisa dia batal bertemu dengan wanita pujaan hatinya itu.

Di tengah keributan ini, dia mencariku pasti karena ingin meminta bantuan. Karena dia datang untuk menemuiku, dia tidak akan berani membuat masalah. Biarkan dia merasakan manisnya dulu, lalu biarkan dia perlahan menunggu kematian seperti seekor katak yang di rebus air bersih, batinnya.

"John, turun dan katakan padanya aku ada rapat. Aku benar-benar tidak memiliki waktu untuk bertemu dengannya. Katakan juga jika dia mengalami kesulitan dia bisa meneleponku secara pribadi, dan jangan membuang waktu seperti ini," ucap Andreas.

"Baik, Bos."

...****************...

Pukul 3 sore, Elena dan juga Ken datang ke kafe yang berada di samping gedung Royal Palace, tempat dia membuat janji dengan Andreas.

Saat masuk ke dalam kafe, Ken yang berada di gendongannya melambaikan tangannya kepada para pengunjung yang mana membuat orang yang melihatnya merasa gemas.

"Elena!" panggil Andreas yang sudah duduk manis di tengah ruangan.

Elena mendekati Andreas, "Aku merasa bahwa kamu sangat istimewa, seperti seorang janda yang membawa putranya ke acara kencan buta," celetuk pria itu dengan senyum lebar.

"Tutup mulutmu!" balas Elena garang. Dia masih belum terbiasa dengan godaan-godaan yang dilontarkan oleh Andreas, terlebih lagi mereka sedang berada di tempat umum.

Elena menurunkan Ken dan duduk di depan Andreas, si kecil langsung menghampiri Andreas, meminta untuk di pangku. "Paman An! Aku sangat melindukanmu," ucapnya langsung memeluk tubuh besar Andreas.

"Paman juga merindukanmu dan Ibumu," balas Andreas dengan senyum lebar.

"Cukup, An! Aku bersedia datang ke sini karena ingin membahas bisnis denganmu. Jangan nodai otak anakku dengan omong kosongmu itu," cela Elena.

Bukan Andreas namanya jika dia menyerah, "Aku sudah ingin mengatakannya dari semalam, tapi kamu buru-buru menutup telepon, dan sekarang kamu juga tidak membiarkanku mengatakannya pada anakku?"

Elena berdiri dan mengambil Ken dipangkuan Andreas, "Anakku tidak ada hubungannya denganmu, berhenti berbicara omong kosong."

"Anakmu akan memiliki hubungan denganku jika kamu memiliki hubungan denganku," balas Andreas santai.

Melihat Elena yang kembali duduk dan tidak menjawab ucapannya, Andreas kembali berbicara. "Jadi, kenapa kamu ingin bertemu denganku hari ini? Jika kamu tidak memberitahuku, aku akan benar-benar menganggap kamu datang untuk kencan buta denganku."

Elena mengambil sebuah amplop berwarna coklat dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja, dia mendorong amplop tersebut ke arah Andreas. "Ini uang yang aku kumpulkan untuk membayar sewa, hitunglah," ujarnya.

"Karena kamu yang lebih dulu membeli tanah di kota A, jadi aku tidak bisa menggunakannya secara gratis," lanjutnya.

Satu minggu yang lalu, saat Matthew mengatakan ada tanah kosong yang strategis di kampung halamannya, Elena datang ke sana untuk melakukan survei. Tapi saat dia sampai sana, ternyata Andreas sudah dulu membeli tanah itu, dan saat pria itu tau apa yang akan Elena lakukan dengan tanah tersebut, Andreas menawarkan agar digunakan oleh Elena secara gratis.

"Haruskah kamu terus bersikap tegas padaku? Kamu tahu perasaanku padamu, ini tidak ada gunanya," jawab Andreas sama sekali tidak berminat mengambil amplop tersebut.

"Karena aku memutuskan untuk bersamamu, jadi aku harus memberimu uang," balas Elena.

Mendengar kalimat itu, Andreas tersentak kaget, "Apa yang baru saja kau ucapkan? Kamu ingin bersamaku? Maksudmu.... apakah ini berarti?"

Elena menoleh ke arah lain, tetapi rona merah di kedua pipinya tidak bisa berbohong. "Aku tidak ingin kamu bertindak seperti sugar daddy, aku bisa menghasilkan uang sendiri," ucapnya.

"Jika kamu benar-benar serius dengan ucapanmu minggu lalu, maka terima uang ini," lanjutnya.

Kali ini Andreas mematung di tempat, dia setuju? ucapnya di dalam hati, bunga-bunga bermekaran di hatinya.

"Kenapa kamu masih diam? Cepat ambil uang ini, jika tidak kami akan pergi," kata Elena saat melihat pria di depannya seperti orang linglung. Dia benar-benar berdiri menggendong Ken dan ingin pergi, tetapi Andreas sudah sadar dan menghentikannya.

"Aku akan menerima uang ini, jangan pergi dulu," ucap pria itu.

"Apakah kamu sudah memikirkannya dengan matang? Jika kamu terlibat denganku, itu akan menjadi hubungan seumur hidup." lanjutnya.

Elena tidak menjawab, tapi sebelum datang ke sini, dia sudah tau jika dia terlibat dengan Andreas, maka dia tidak akan bisa mundur lagi.

Bersambung

Terima kasih sudah membaca 🤗

1
neur
lanjuuuut KK 👍😎
Cha Sumuk
kirain setelah klr dr penjara lebih badas dn jd wanita tangguh eh ga taunya lemah lembek mf ga lnjut bc lh bikin greget aja
Sindy Puspita: Sebelumnya terima kasih sudah mampir🤗 kalau ada waktu lagi, bisa baca bab 10 ke atas ya kak, nnti bisa lihat balas dendam Elena di mulai
total 1 replies
Sindy Puspita
Yang mau ikutan ngelabrak si Sophia besok kumpul di pertigaan rumahnya Elena ya🤭
tutiana
cepetan Ndree,,, awas hilang jejak lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!