NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Punya Pilihan.

Kekacauan pun Sudah Reda,Semua Kasus berproses di tangani Oleh polisi.

posisi Aliansi SriGethuk telah rapuh tak sekuat dahulu. konsistensi dan loyalitas para anggota pun mulai pudar

Kekacauan yang telah terjadi akhirnya telah mereda, dan semua telah ditangani oleh polisi. Namun, dampak dari insiden tersebut masih terasa pada Aliansi SriGethuk.

Posisi Aliansi SriGethuk Sepertinya Sulit untuk bangun kembali. Konsistensi dan loyalitas para anggota mulai pudar, dan beberapa di antaranya telah mulai meninggalkan Aliansi.

Japra, yang telah berusaha untuk mempertahankan Aliansi, merasa bahwa ia telah kehilangan kendali. Ia tidak tahu bagaimana cara untuk memulihkan kepercayaan dan loyalitas para anggota.

Sementara itu, Prayogo, yang telah berhasil menghindari tanggung jawab atas insiden tersebut, merasa bahwa ia telah berhasil menghancurkan Aliansi SriGethuk.

Prayogo tertawa lepas dengan puas, sambil menatap ke arah Japra Dari Kejauhan dengan mata yang penuh dengan kemarahan dan kebencian.

"Hahaahahahaha, Aku puas sekarang, hai Japra! Penghianatan mu pada ku sudah kau bayar, walaupun belum lunas hahahaha!" teriak Prayogo dengan suara yang keras dan menakutkan.

Prayogo terus tertawa dengan puas, sambil menikmati kemenangannya atas Japra. Ia merasa bahwa ia telah berhasil menghancurkan Kawannya yang telah menghianatinya, dan bahwa ia telah menjadi pemenang dalam pertarungan kekuasaan.

Di Ruang Kerjanya Japra pun mondar mandir. Japra mulai merasa kebingungan dan khawatir tentang keamanan proyeknya. Ia menyadari bahwa dengan kematian Yudas dan kehancuran Aliansi SriGethuk, maka proyeknya juga terancam.

Ia Pun Cemas tentang keadaan ini, apakah proyeknya akan tetap aman?. Japra juga khawatir bahwa Prayogo akan mencoba menggangu Proyeknya.

Di dalam lamunan Japra lalu Datanglah prayogo ke kantornya.

Prayogo pun datang mensurvai dan mengaudit proyek japra.

Tanpa Basa basi Japra pun langsung bertanya

" Halo pak Japra, saya dengar posisi proyek tidak baik2 saja, ada apa gerangan" Tanya prayogo pura pura tidak tahu

Japra merasa tidak nyaman dengan kedatangan Prayogo, karena ia tahu bahwa Prayogo memiliki motif tersembunyi. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan kecurigaannya.

"Ah, Pak Prayogo, saya tidak tahu apa yang Anda maksud. Proyek ini berjalan dengan lancar, tidak ada masalah yang signifikan," jawab Japra dengan nada yang santai.

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Oh, saya dengar bahwa ada beberapa masalah keamanan dan penundaan proyek. Saya khawatir bahwa proyek ini tidak akan selesai tepat waktu."

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memanfaatkannya, dan ia tidak ingin memberikan informasi yang sensitif tentang proyeknya. "Saya tidak tahu apa yang Anda maksud, Pak Prayogo. Proyek ini berjalan dengan baik, dan saya yakin bahwa Proyek akan selesai tepat waktu."

prayogo pun menjelaskan. Keamanan proyek tambang sangat rapuh, para pekerja pun tidak nyaman kerja di tambang karna pengamanan tak ekstra.

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memanfaatkannya dengan menyoroti kelemahan keamanan proyek tambang. Ia berusaha untuk tidak menunjukkan kekhawatirannya.

"Benar, Pak Prayogo, keamanan proyek tambang memang sangat penting. Tapi, saya telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di sini," jawab Japra dengan nada yang santai.

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Saya tidak yakin bahwa langkah-langkah yang Anda ambil sudah cukup, Pak Japra. Saya telah mendengar bahwa para pekerja sangat tidak nyaman bekerja di tambang karena pengamanan yang tidak memadai."

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memaksa dia untuk mengambil tindakan yang lebih drastis untuk meningkatkan keamanan proyek tambang. Ia tidak ingin memberikan Prayogo kesempatan untuk mengambil alih kontrol atas proyeknya.

"Tapi, saya tidak bisa membiarkan keamanan proyek ini terganggu. Saya akan mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan di sini," jawab Japra dengan nada yang lebih serius.

Lantas Caranya gimana? " Tanya prayogo

"Saya akan meningkatkan jumlah personil keamanan di sini, serta memasang kamera pengawasan dan sistem keamanan lainnya," jawab Japra dengan nada yang santai.

Prayogo tersenyum dan mengangguk. "Itu ide yang bagus, Pak Japra. Tapi itu tak evektif, saya memiliki ide lain yang mungkin bisa membantu meningkatkan keamanan proyek ini."

"Apa ide Anda, Pak Prayogo?" tanya Japra dengan nada yang lebih curiga.

"Semua Aliansi Bapak Silahkan di tarik dari lapangan, Aliansi bapak tidak efisien menjaga keamanan. dan aku ingin staf dan karyawan bapak di copot semua, ganti yang baru ,Aku bersedia membantu mu"

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk mengambil alih kontrol atas proyek tambangnya.

"Apa yang Anda maksud dengan 'tidak efisien'?" tanya Japra dengan nada yang lebih keras. "Aliansi saya telah bekerja keras untuk menjaga keamanan proyek ini."

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Saya tidak ingin berdebat tentang hal ini, Pak Japra. Saya hanya ingin membantu Anda meningkatkan keamanan proyek ini,Fakta menunjukan bahwa semua tim lapangan tidak bisa kerja atau bodoh. Dan saya yakin bahwa dengan mengganti staf dan karyawan yang ada sekarang, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik."

"Saya tidak membutuhkan bantuan Anda, Pak Prayogo,"

jawab Japra dengan nada yang lebih keras. "Saya dapat mengurus keamanan proyek ini sendiri."

" buktinya sangat banyak huru hara kan Pak?. dan huru hara itu Merajalela Dan aku tahu itu sumbernya dari Aliansi bapak sendiri. itu sudah tidak Sehat,perusahaan merugi, dan saya berhak memonitoring dan mengaudit kinerja anda, kamu jangan Keras kepala kayak gitu. " jawab prayogo telak

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memaksanya untuk menerima keadaan yang tidak menguntungkan dirinya. Ia merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk mengambil alih kontrol atas proyeknya dengan cara yang tidak adil.

"Saya tidak bisa menerima itu, Pak Prayogo," jawab Japra dengan nada yang lebih keras. "Saya telah bekerja keras untuk membangun Aliansi ini dan menjaga keamanan proyek ini. Saya tidak bisa membiarkan Anda untuk mengambil alih kontrol atas proyek ini dengan cara yang tidak adil."

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Saya tidak ingin mengambil alih proyek,tetetapi Aku punya kewajiban tentang hal ini, Pak Japra. Saya hanya ingin memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan lancar dan aman. Dan saya yakin bahwa dengan mengganti staf dan karyawan yang ada sekarang, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik."

"Saya tak Perlu bantuan Anda dan Saya juga tak perlu butuh pengakuan dari Anda untuk menilai kinerja saya."

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Saya tidak peduli dengan perasaan Anda, Pak Japra. Saya hanya peduli dengan hasil yang Anda capai. Dan hasil yang Anda capai sangat memalukan. Dan Saya Berhak menilai Dengan hal ini."

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memaksanya untuk merasa lemah dan tidak berdaya. Ia tidak ingin memberikan Prayogo kesempatan untuk mengambil alih kontrol atas proyeknya.

"Saya tidak akan menerima kritik dari Anda, Pak Prayogo," jawab Japra dengan nada yang lebih keras. "Saya akan melanjutkan pekerjaan saya dan membuktikan bahwa saya dapat mencapai hasil yang lebih baik tanpa bantuan Anda."

"

Lha kamu itu gimana,Kamu Lupa?, aku adalah supervisi mu, kamu harus takhuk dengan ku, kalau kamu ngeyel begitu aku cukup Cut, bahakan PT Tirta handayani Sejah tera pun akan berdampak,kamu tak Seharusnya berbicara sombong dan angkuh seperti itu, apakah kamu lupa.?".

Tapi, ketika Prayogo menyebutkan nama PT Tirta Handayani Sejahtera, Japra baru sadar bahwa Prayogo sebenarnya adalah utusan dari PT Haji Bambang, pemilik PT Tirta Handayani Sejahtera.!

Japra merasa bahwa ia telah terjebak dalam permainan yang lebih besar daripada yang ia pikirkan. Ia merasa bahwa Prayogo tidak hanya ingin mengambil alih kontrol atas proyeknya, tapi juga ingin menghancurkan reputasinya dan mengambil alih PT Tirta Handayani Sejahtera.

Japra merasa bahwa ia harus berhati-hati dan tidak boleh menyerah.

"Oke, saya kalah, lantas Apa yang akan kamu lakukan pak prayogo.?" tanya Japra.

Kata prayogo, "Seperti semula di awal, Semua aliansi di tarik mundur, Di ganti semua Staff dan karyawan kantor. aku mau staf dan karyawan berikut berpengamanan Dan itu bersumber dari ku, dari usaha pribadi Prayogo.Itu akan efisien dan Lebih berpengalaman.. faham"

"Faham, Pak Prayogo," jawab Japra dengan nada yang pasrah. "Lantas aku dinpecat.?"

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak, Pak Japra. Anda tidak akan dipecat. Anda akan menjadi... penasehat saya. Anda akan membantu saya dalam mengambil keputusan yang tepat untuk PT Tirta Handayani SejahTerah.Karna kamu orang Asli tirta handayani,Aku tak mau Bos Ferdinan tau."

Japra merasa bahwa Prayogo sedang mencoba untuk memanfaatkannya sebagai boneka untuk mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya sendiri. Ia merasa bahwa ia telah kehilangan kontrol atas PT Tirta Handayani Sejah Terah dan bahwa Prayogo telah menjadi penguasa baru di perusahaan tersebut.

"Kamu masih menjadi Direktur lapangan di sini, tetapi semua karyawan dengan pos penting itu harus di isi orang orang ku."

"Lantas, apa artinya ini?" tanya Japra dengan nada yang bingung. "Apakah saya masih memiliki otoritas untuk mengambil keputusan di lapangan?"

Prayogo tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak, Pak Japra. Anda hanya akan menjadi Direktur Lapangan secara nama saja. Saya yang akan mengambil keputusan yang sebenarnya. Anda hanya akan menjalankan perintah saya."

Japra merasa bahwa ia telah menjadi boneka di tangan Prayogo. Ia merasa bahwa ia tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi di lapangan dan bahwa Prayogo telah menjadi penguasa sebenarnya di PT Tirta Handayani Sejahtera.

Japra pun lemes dan pasrah dengan keadaan ini.

Japra merasa bahwa ia telah kehabisan tenaga dan semangat untuk melawan keadaan ini. Ia merasa bahwa Prayogo telah berhasil mengambil alih kontrol atas PT Tirta Handayani SejahTera dan bahwa ia tidak memiliki daya untuk mengubah keadaan.

Dengan lemas dan pasrah, Japra mengangguk dan berkata, "Baik, Pak Prayogo. Saya akan melakukan apa yang Anda inginkan. Saya akan menjadi Direktur Lapangan secara nama saja dan menjalankan perintah Anda."

Prayogo tersenyum dan mengangguk, merasa bahwa ia telah berhasil mengalahkan Japra dan mengambil alih kontrol atas PT Tirta Handayani Sejahtera.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!