Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Tidak di urus
Untung nya ada para pembantu yang menolong Alika dan membawa kerumah sakit, bagian kening bocor dan di jahit lima. Yusuf sudah di beri tahu dan kata nya nanti akan datang, tapi sampai Alika pulang pun belum juga datang sehingga Alika pun serasa sangat di abaikan oleh suami nya yang sibuk mengurus pernikahan.
Entah bagai mana nanti nasib nya saat Yusuf sudah menikah dengan Melati, pasti nya dia begitu di abaikan seperti nasib Bu Sri. karma tidak pernah salah alamat dan sekarang Alika harus menerima apa yang sudah dia lakukan sebelum nya, sebab Alika sangat jahat dan bermulut pedas pada siapa pun.
Bu Sri yang tidak bisa punya anak pun tidak lepas dari hinaan nya karena dia merasa menjadi wanita yang sempurna, saat Harun di paksa menikahi Melati pun Alika terus terusan mencela Lisa yang tidak mau hamil lagi atau merelakan suami nya menikahi Melati, memang Alika sungguh kejam sebelum nya.
"Tega kamu sama aku, Mas." Alika mengusap air mata nya yang meleleh.
Dari berangkat sampai pulang pun cuma pembantu saja yang mengantarkan dia, terasa sangat sakit di hati karena di buat begini oleh suami nya. posisi dia sudah tergeser oleh wanita lain, malah sekarang timbul pula niat di hati Alika agar hamil lagi supaya perhatian Yusuf kembali pada nya.
Tapi bagai mana bisa hamil karena di sentuh saja tidak pernah setelah dua bulan melahirkan anak, entah kenapa Yusuf tidak mau menyentuh istri nya. padahal biasa nya yang nama laki laki pasti akan sangat haus sex, namun Yusuf tidak sehingga membuat Alika heran.
"Tuan sibuk karena mau mengurus pernikahan kata nya, Nyonya." ujar pembantu.
"Dia menghubungi mu?" Alika menatap pembantu nya.
"Barusan dia menghubungi dan meminta saya menjaga Nyonya." jelas pembantu.
"Biadab! kau kurang ajar, Mas Yusuf!" Alika berteriak kencang karena begitu marah akibat di abaikan begitu saja oleh suami nya.
Pembantu terdiam tidak berani lagi mau berkata kata karena dia tau Alika mudah emosi, nanti yang ada malah dia kena amuk. Alika sedang di landa rasa gelisah tidak karuan, selain geram dengan sikap Yusuf, Alika juga takut dengan hantu nya Bu Sri yang gentayangan kesana kemari sehingga membuat dia sangat takut.
"Hubungi dia sekarang!" suruh Alika pada pembantu nya.
"Baik, Nyonya." Pembantu pun menurut saja lalu menghubungi Yusuf.
"Ada apa lagi, sudah ku katakan agar kau mengurus nya!" bentak Yusuf di sebrang telefon.
"Bisa nya kau menyuruh dia mengurus ku, kau di mana?!" Alika langsung menyambar ponsel pembantu nya.
"Aku sedang sibuk, Alika!" Yusuf berkata tanpa dosa.
"Sibuk apa? kau sibuk dengan wanita itu sehingga tidak pernah pulang!" teriak Alika benar benar marah.
"Tentu saja aku dengan Melati, kami mau menikah jadi ya harus mengurus semua nya!" jawab Yusuf.
"Bisa kamu berkata begitu, Mas! tidak kah kamu pikirkan perasaan ku, aku ini istri kamu." Alika terus saja berteriak.
Yusuf tidak menjawab nya melainkan langsung mematikan sambungan telefon karena malas pula mau debat dengan istri nya, padahal saat ini bisa di bilang Alika terluka sehingga butuh suami yang bisa mendampingi nya, namun sang suami malah sibuk dengan wanita lain sehingga istri sah terabaikan.
"Alika ya?" Melati mendekati Yusuf yang nampak kesal.
"Sibuk sekali dia, paling juga cuma luka dikit!" sahut Yusuf.
"Sengaja mungkin melukai tubuh nya agar dapat pethatian dari kamu." Melati meraba dada Yusuf yang sedang duduk.
"Ya kan perhatian aku sekarang bukan cuma untuk dia saja, sudah ada kamu sekarang." Yusuf menatap Melati.
"Kamu jangan abaikan aku ya, pokok nya aku tidak suka kalau di abaikan." Melati merengut manja.
Gemas sekali Yusuf ketika melihat Melati begitu, di sambar nya bibir yang sedang mengerucut itu sehingga adu lidah lah mereka. dasar Yusuf juga bukan pria yang baik sehingga mudah sekali berpaling, beda dengan Harun yang mati matian menolak Melati.
Silsilah keluarga mereka sangat rumit sekali, inti nya anak laki laki harus banyak. sebab ada yang harus di korbankan dan ada juga yang harus di besarkan, sebenar nya Bu Ageng punya empat putra dan yang dua meninggal untuk di korbankan oleh Romo nya sendiri.
...****************...
Ratmi cuma menarik nafas berat saja dan sama sekali tidak ada reaksi lain karena benar benar malas dengan semua ini, namun bila tidak ikut maka akan kena amuk oleh suami nya. dulu awal awal pun Ratmi sangat kaget, tapi Sri mengatakan tidak apa apa dan ini bagus untuk mereka semua.
Setelah terbiasa baru lah Ratmi paham bahwa ini ritual pesugihan, dia juga tidak seberapa paham ini pesugihan apa, sebab selama ini Romo tidak ada pergi ketempat lain. malah kekuburan orang tua nya dan melakukan ritual di sana, apa bila sedang melakukan ritual dan pasti Romo akan telanjang.
"Siap kan dirimu malam ini, Ratmi. aku akan bermalam di rumah mu!" pesan Romo menatap istri kedua nya.
"Kok kerumah Ratmi, Mas? ini kan malam malam biasa kamu sama aku." protes Ageng.
"Biasa nya juga sudah full sama kamu, apa salah nya sekali kali sama aku!" sengit Ratmi menatap Ageng.
"Diam kamu!" Ageng membentak dengan berani nya karena selama ini Romo selalu membela dia.
"Hentikan! aku yang memilih dan kamu tidak bisa protes." Romo menatap Ageng.
Ratmi menyeringai senang karena saat ini dia di bela oleh suami nya, lagi pula selama ini Romo juga selalu bersama dengan Ageng. bila sekali kali dengan istri lain maka sudah pasti Ageng akan protes, selama ini dia memang mau menang sendiri.
"Nanti malam aku akan datang kerumah mu." Romo menatap Ratmi penuh cinta.
"Baik, Kangmas." Ratmi tersenyum manis dan segera melirik Ageng.
"Ya sudah, aku akan pulang duluan dan kalian bersihkan dulu kuburan orang tua ku." suruh Romo.
"Baik."
Kedua nya menjawab serentak dan Romo segera pergi menggunakan mobil nya, bahkan dia tetap saja tidak pakai apa apa. untung nya biar pun sudah tua, tapi tubuh Romo tetap bagus dan kekar sehingga tidak membuat mata sakit melihat nya, sempat tubuh sudah keriput maka pasti nya sangat jelek.
"Bersihkan sana!" Ageng menatap Ratmi sengit.
"Aku tidak masalah membersihkan nya, lagi pula ini memang kuburan mertua ku." jawab Ratmi santai saja.
"Dasar suka cari muka!" geram Ageng sangat kesal.
"Tidak usah marah marah, mertua ku bisa terganggu dan dia kan belum kenal kamu." Ratmi berkata sambil tersenyum.
Memang saat Romo menikahi Ageng, orang tua nya sudah meninggal dunia dua dua nya. orang tua Romo meninggal berbarengan sehingga menjadi pukul berat untuk nya, jadi saat Ageng di nikahi sudah tidak ada mertua lagi.
Up nya perlahan guys, othor nya lagi penyakitan ini jadi enggak bisa ngebut mau up.
cepat sembuh