Pernikahan Rocky dan Brigita rupanya menjadi awal munculnya banyak konflik di hidup mereka. Brigita adalah bawahan Rocky di tempat kerja. Mereka harus menikah karena satu alasan tertentu.
Statusnya sebagai seorang janda yang mendapatkan suami perjaka kaya raya membuat gunjingan banyak orang.
"Aku harus bisa mempertahankan rumah tanggaku kali ini,"
Apa dia berhasil mempertahankan rumah tangganya atau justru lebih baik berpisah untuk kedua kalinya?
***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Rocky
“Kalau begitu layani aku, katamu butuh uang kan?”
“Di… disini?” jawab Sera gugup.
Rocky menarik kepala Sera untuk menunduk ke bawah di bagian sensitif pria. Dia menyandarkan tubuhnya di meja sambil berdiri, dia bisa melihat Sera dari atas.
“Kenapa gemetar. Kau yang bilang butuh uang, kenapa tidak jual saja dirimu?!” pekik Rocky.
Sera menengadahkan pandangannya. “Berapa uang yang akan di berikan padaku?” suaranya bergetar.
“Seharga satu botol singleton 18. Itu sudah bagus untuk ukuran pemula sepertimu,”
Dengan berat hati Sera membuka ritsleting celana atsannya itu dan mulai melakukan gerakan dengan mulutnya secara cepat. Naik dan turun berirama dengan hembusan napas Rocky yang terdengar jelas.
“Aarrrrh, terus lah aku sedang membayangkan apabila Lena yang melakukan ini padaku!” ucapnya.
Sera menghentikan gerakannya, dia tidak menyangka setelah menikah sikap asli Rocky keluar dan itu mengerikan baginya.
“Kenapa berhenti!! Terussss!!” Rocky mendorong kembali kepala Sera hingga wanita itu hampir tersedak.
“Yes, good, Lena!”
“Sedikit lagi, kamu telan itu di mulutmu dengan baik oke?”
Akhirnya permainan itu selesai dan dia melepaskannya ke dalam mulut Sera yang ia bayangkan bahwa itu adalah Lena.
Sera berlari keluar ruangannya menuju kamar mandi memuntahkan segala yang ada di dalam mulutnya.
“Tak apa Sera, dunia tidak akan berakhir hanya karena hal seperti ini. Kamu dapat tambahan uang untuk orang rumah,” Sera bicara pada dirinya sendiri di depan cermin.
“Kau memang j4lang!”
Sera menoleh dan ternyata ada Titi disana, keluar dari bilik kamar mandi sampingnya.
“Kau juga tak ada bedanya,” pangkas Sera tak mau kalah.
“Aku?”
“Ya, benar kau! Kau juga sama, berkhianat pada Brigita sahabat kita.” pekik Sera sambil bertolak pinggang.
.
.
Kitchen B Style Lounge
Lena tengah sibuk dengan pekerjaan nya yang di dampingi oleh Zoel sebagai manager yang juga orang kepercayaan Rocky.
“Len, aku sengaja membawamu disini. Aku melihat jarak antara kamu dan Pak Rocky. Sedang ada masalah?”
“Tidak ada, hanya tidak ingin terlalu dekat agar tidak ada berita buruk nantinya.” jawab Lena matanya masih memperhatikan staff dapur membuat masakan.
“Benar, namun jangan terlalu menjauh itu bisa membuat posisimu juga bahaya. Kamu tahu kan beliau bisa melakukan apa saja?”
Lena mengangguk.
Tap.. Tap.. Tap
Langkah kaki dari sepatu pantopel mulai terdengar memasuki dapur. Wajah tampan dengan tatapan tajam dan kulit coklat sudah berada di depan pintu mentap Lena dengan sedikit menyunggingkan senyum.
Lena sedikit membungkuk hormat.
“Bagaimana Zoel apa dia belajar dengan baik?” tanya nya pada Zoel yang berada di samping Lena.
“Cukup baik, cepat tanggap.”
“Kalau sudah selesai kamu ikut saya Lena ke hotel…” Rocky diam sejenak. “Tenang bukan seperti yang kamu pikirkan. Saya mau kamu bantu keluarga saya.”
Lena menghela napas lega. “Baik, Pak.”
.
Setengah jam berlalu akhirnya Lena selesai dari pekerjannya di dapur. Ia segera menghampiri Rocky ke hotel seperti yang ia bicarakan tadi.
Selama di jalan dari lounge menuju hotel ia hanya sellu terheran dengan rencana Rocky yang tidak pernah ia duga.
“Hey, Sayang. Ada apa kamu kesini?” cegat Arga di lobi hotel.
“Di minta Pak Rocky datang katanya butuh bantuan untuk keluarganya,” jawab Lena lirih.
Arga mengernyit. “Dia sudah menyuruhku, untuk apa pula menyuruhmu?”
Lena mengangkat kedua bahunya. Kemudian dia naik ke lift menuju lantai atas kamar VIP.
Di ketuknya pintu kamar itu, sebanyak tiga kali. Pintu tersebut terbuka dan Rocky yang menyambutnya. Pria itu sudah berganti pakaian, hanya kaos hitam yang melekat pada tubuh kekarnya serta celana panjang yang terlihat santai.
“Aku sedang memesan makanan, ikutlah makan bersama kami,” ucapnya.
Dari luar Lena bisa melihat bahwa Mama dan Kakak dari atasannya itu memandangnya dengan senyum. Mau tidak mau dia harus masuk serta menorehkan senyum kembali kepada mereka.
“Halo, jadi ini yang namanya Lena. Cantik!” cetus Ira. “Perkenalkan saya Ira, saya kakak dari Rocky.” tangannya terulur ke Lena.
Lena menyambut hangat serta menyalami Ibunda Rocky di kursi samping Ira.
Perbincangan mereka hanya sebatas formalitas saling mengenal saja, meskipun Lena masih berpikir untuk apa dirinya berada disana. Bukankah seharusnya Brigita?
Tok!
Tok!
Tok!
Pintu kamar kembali di ketuk dari luar, jantung Lena berdegup kencang sekali.
“Jangan sampai itu Kak Brigita, dia bisa salah paham soal ini,” batinnya.
Rocky berdiri, berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
Ceklek!
Sosok Arga muncul. Di samping staff hotel yang mendorong troli makanan. Mereka hanya saling melempar pandang dan mengerti maksud tatapan itu satu sama lain.
Seolah Arga berbicara mengapa Lena ada disana duduk bersama keluarga Rocky dan seolah pun Lena menjawab bahwa ia juga tidak tahu.
“Lena!” panggil Rocky.
Lena menoleh sedikit terkejut.
“Aku pesankan kamu sushi salmon lava, kesukaanmu bukan?” ucapnya.
“Terima kasih, Pak.”
Arga kesal mendengar hal itu, tapi dia tidak bisa melakukan hal lebih.
“Ini, Ma. Sebenarnya aku ingin menikahi Lena namun pada akhirnya entah mengapa aku malah memilih Brigita,” cetus Rocky dengan tegas tanpa ragu di depan Arga.
“Tapi dia sekarang aku anggap seperti adikku. Usul dari Brigita.” sambungnya kemudian.
Staff di samping Arga sempat melirik sekilas pada Arga yang hanya bisa terdiam. Sedangkan Lena hanya bisa tertunduk.
Ira dan Mamanya terlihat antusias dengan percakapan itu.
Setelah semua makanan tertata, Arga meninggalkan kamar hotel itu dengan perasaan kesal.
“Bagaimana perasaanmu melihat hal tadi?” seru Rocky menyusul langkah Arga.
“Biasa saja, itu hanya ucapan pria pengecut!” ketusnya.
Rocky tertawa puas. “Aku akan merebut Lena darimu, aku tidak mungkin kalah dari pria miskin sepertimu.”
“Coba saja,”
Arga tetap berjalan meninggalkan Rocky dan emosinya yang tertahan.
.
“Pak Arga kenapa diam saja tidak di lawan?”
“Biarkan saja, dia akan menyesal melawanku,” jawab Arga pada Dimas staff tadi.
Di dalam lift tangan nya mengepal keras. Pandangannya lurus kedepan namun kosong.
“Dengar-dengar gosip katanya Pak Rocky itu memang mengerikan ya, atau dia ada kelainan jiwa?” cetus Dimas lagi.
“Dia rekomendasi Mr Chris. Memang kompeten soal pekerjaan tapi kehidupan pribadinya buruk,”
“Saya khawatir dengan kekasihmu, Pak Arga. Takut menjadi bahan mainan oleh pria brengsekk seperti itu,”
Arga menghela napasnya. Mengetikkan suatu pesan di ponselnya.
“Cari tahu tentang Rocky dan masa lalu nya,”
...***...
Kesayanganku jangan lupa follow juga ya, supaya aku bisa mudah komunikasi sama kalian. Siapa tahu salah satu dari kalian menang giveaway kan.
Giveaway part pertama hihiw
Enaknya Rocky sama Brigita cerai aja apa nggak ya?
rekomendasi dech...
dijamin penasaran dan gemesin..
sukses thor
geli banget celap celup gitu kali
eeuyuh...ogah banget🤑
gretet aku ☺️☺️