NovelToon NovelToon
AISHA

AISHA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Aisha Febriani menikahi seorang pria yang belum ia kenal sebelumnya. Sejak kecil ia tinggal di kampung halaman neneknya. Namun setelah ia menginjak usia 19 tahun, ia dijemput oleh kedua orangtuanya dan pindah ke kota.
Di saat yang sama, Aisha dilamar oleh seorang pria tampan yang belum ia kenal. Mereka menikah berdasarkan wasiat ayah pria itu. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa ternyata pria itu memiliki seorang kekasih, dan mereka saling mencintai. Namun pria itu juga bersikap baik pada Aisha sampai suatu hari, kejadian tidak terkira membuat Aisha harus menerima penderitaan yang bertubi-tubi.
Aisha, tidak akan pernah menyerah. Meskipun pada awalnya ia tidak mengenal suaminya, tapi ia yakin, ia sudah lebih dulu jatuh cinta pada suaminya sejak pandangan pertama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.

Setelah semalaman berfikir bagaimana cara untuk mendapatkan kembali hati Aisha, Rey baru bisa tidur jam tiga pagi. Rey harus bangun pagi untuk menyapa ibunya yang memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah. Jika tidak, ibunya pasti akan mengomel sepanjang hari.

Hari ini, Rey sengaja tidak pergi bekerja, ia akan mencari Aisha di tempat pertama kali ia bertemu setelah sekian lama berpisah. Rey yakin bahwa Aisha mungkin tinggal tidak jauh dari sana.

"Tidak kerja?" Tanya Ibu Rey dengan tatapan menyelidik.

"Tidak." Jawab Rey.

"Sudah menjadi kaya? Sudah malas kerja." Ujar ibunya menyindir.

"Aku Bosnya. Apa perlu kerja begitu keras setiap hari?" Ujar Rey. Ibunya menghela nafas kasar sambil meletakkan makanan untuk Rey.

"Setidaknya, kamu harus pikirkan masa depan Rafka. Beri dia contoh yang baik!" Kata Ibunya.

"Bu, aku selalu memberikan dia yang terbaik. Hanya saja kali ini aku ingin bekerja keras untuk hal lain." Jawab Rey.

"Hal apa yang bisa kau lakukan?" Cibir Ibunya.

"Yang pasti ini juga baik untuk Rafka jika aku berhasil." Jawab Rey.

"Kau akan menemui wanitamu dan memaksanya untuk kembali? Ibu sarankan kau menyerah saja. Dia tidak akan memaafkanmu."kata ibunya.

"Setidaknya berdoalah yang baik untuk anakmu ini, Bu. Jangan malah membuat aku seolah-olah tidak memiliki harapan!" Ujar Rey protes.

"Kalau ibu jadi dia, ibu juga memilih untuk tidak akan berurusan denganmu." Kata Ibunya lagi.

"Sepertinya kalian adalah dua wanita yang berbeda. Jadi kalian tidak akan sama. Dia jauh lebih baik dari yang terlihat." Jawab Rey.

"Sebegitu yakin? Ibu ingin tahu butuh berapa lama kamu akan kembali mendapatkannya." Kata Ibu Rey tidak percaya bahwa Rey bisa memenangkan kembali hati Aisha yang sudah terluka sejak lama itu.

"Beri aku waktu satu bulan." Jawab Rey.

"Baik. Aku akan mencatatnya dengan jelas. Aku akan mengadakan resepsi pernikahan yang besar untuk kalian jika kau memang berhasil dalam waktu kurang dari satu bulan." Jawab Ibu Rey.

"Dan ibu harus memberikan contoh yang baik untuk Rafka dengan menepati janji ibu." Ujar Rey sambil terkekeh.

"Kapan aku mengingkari janjiku?" Kata Ibu Rey dengan yakin.

Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ibu Rey sangat berharap Rey bisa mendapatkan Aisha kembali. Karena walau bagaimana pun Aisha adalah wanita yang baik, ia pantas menjadi menantunya, ia juga pantas untuk mendapatkan Rey. Namun yang membuatnya ragu adalah apakah Rey bisa menghapus rasa sakit di hati Aisha selama ini?

......

Benar-benar sial. Aisha tidak bekerja selama beberapa hari, perutnya terasa perih dan kosong sejak kemarin. Ia tidak mendapatkan sesuatu untuk di makan. Sekarang ia harus bekerja dengan menahan lapar untuk mendapatkan beberapa uang yang tidak banyak untuk membeli sesuatu untuk memuaskan perutnya.

Andai saja waktu itu, ia dan Rey tidak bertemu, mungkin ia masih bisa makan sampai sekarang. Tapi mau bagaimana lagi, ia bukan wanita yang tega menelantarkan seseorang yang membutuhkan bantuannya. Terlebih itu adalah suami tercintanya.

Aisha baru pulang dari tempat ia bekerja, yaitu di sebuah rumah yang memerlukan tenaga Aisha sebagai buruh rumah tangga. Aisha biasa memasak dan bersih-bersih rumah.

Panas matahari hari ini begitu menyengat, Aisha masih harus pulang untuk mencuci beberapa pakaian tetangga yang menyewa jasanya sebagai juru cuci pakaian.

Perut lapar dan tenggorokannya yang kering membuat dirinya hampir pingsan di jalanan. Untung ia masih bisa sedikit menahannya.

Aisah baru saja menyebrang jalan, rumah kontrakannya ada di belakang supermarket. Setiap hari ia pasti akan lewat sana. Sehingga ia terus ingat bagaimana pertemuannya dengan Rey waktu itu.

Masih teringat jelas bagaimana Rey mengejarnya hingga mengalami kecelakaan, tubuh pria itu tergeletak lemah di jalanan. Rasanya ia tidak ingin mengingat hal itu lagi, namun ia tidak bisa pindah karena ekonominya yang masih dibawah kata sulit sekarang.

"Aisha."

Wanita itu mulai mempercepat langkahnya, sepertinya ia sudah berhalusinasi karena mendengar suara Rey saat ia mengingat pria itu. Namun Aisha baru sadar bahwa Rey memang sedang memanggilnya saat lengannya dipegang oleh seseorang.

"Jangan pergi dulu!" Ucap Rey membuat Aisha menoleh.

"Apa lagi? Aku sudah tidak ada urusan lagi sama kamu." Kata Aisha melepaskan cekakan tangan Rey.

"Tapi, aku masih ada urusan sama kamu." Ucap Rey.

"Ya sudah. Selesaikan sekarang!" Kata Aisha.

"Aku tidak mau urusanku sama kamu selesai. Aku mau kamu kembali sama aku. Kita pulang, dan merawat Rafka bersama-sama." Ucap Rey.

"Sudah aku katakan. Aku tidak bisa. Aku tidak mau kembali sama kamu. Jadi, berhentilah memaksaku. Jawabanku akan selalu sama meskipun kamu berusaha sekeras apapun." Kata Aisha.

"Kamu tidak menginginkan Rafka lagi? Apa kamu tidak ingin melihat Rafka bahagia?" Tanya Rey.

"Ibu mana yang tidak ingin melihat anaknya bahagia? Ibu mana yang tidak merindukan anaknya setelah lama berpisah?" Ujar Aisha marah. Ia menghela nafas pelan sebelum melanjutkan. "Hanya saja, ia tidak akan bisa bahagia jika aku ada di sisinya."

"Aisha apa kamu tidak tahu-" ucap Rey tertahan.

"Aku tahu. Aku tahu dia seperti apa selama ini. Aku benar-benar tidak bisa bersama kalian." Potong Aisha.

"Berikan aku alasannya Aisha!" Desak Rey.

"Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu." Jawab Aisha.

"Bohong. Kamu berbohong Aisha. Aku tahu kamu masih mencintaiku." Kata Rey bersikeras membuat Aisha mengerti dan mau kembali bersamanya.

"Terserah apa katamu. Aku tidak mau berurusan lagi denganmu." Ujar Aisha kemudian pergi meninggalkan Rey begitu saja.

Aisha tidak berhenti meneteskan air matanya meskipun ia ingin menahannya. Rey, kenapa pria itu tidak menyerah saja? Kenapa pria itu seolah mempermainkannya? Dulu, saat mereka masih bersama, apa yang dia lakukan? Apa yang dia lihat? Kenapa baru sekarang ia mengejarnya? Kemana dia saat itu?

Aisha masuk ke dalam rumahnya dan langsung berbaring di kursi ruang tamunya. Di dalam rumahnya itu masih sangat berantakan karena Aisha masih belum sempat membersihkannya. Tubuhnya lelah, perutnya lapar dan beberapa kali mengeluarkan bunyi yang khas.

Aisha meraih segelas air mineral yang ada di atas meja dan meminumnya sampai habis. Ia berharap rasa laparnya bisa berkurang dengan meminum air itu. Aisha juga memejamkan matanya agar bisa tertidur dan memulihkan tubuhnya.

.........

Aisha kaget dan terbangun saat mendengar suara benda diletakkan di atas meja yang ada di dekatnya. Rupanya Rey yang datang dan meletakkan beberapa bahan makanan dan juga sekotak makanan siap makan di atas meja.

"Kenapa kamu bisa tahu aku disini?" Tanya Aisha.

"Punya mulut, tentu saja aku bertanya." Jawab Rey.

"Rey, pergilah!" Ucap Aisha.

"Tidak. Aku tahu kamu lapar. Jadi aku bawain kamu makanan. Cepat makan mumpung masih hangat!" Ucap Rey seakan tidak mempedulikan usiran Aisha.

"Aku tidak lapar." Ucap Aisha.

"Aku sangat tahu bagaimana kamu. Makanlah Aisha!" Ucap Rey. Sebelumnya Rey memang sudah melihat Aisha yang menahan lapar sampai tertidur. "Makanlah meskipun sedikit. Aku khawatir jika kamu sampai sakit." Lanjut Rey.

"Jangan pedulikan aku, Rey!" Kata Aisha.

"Aku peduli. Sangat peduli." Kata Rey. "Aku minta maaf, Aisha. Selama ini memang aku bersalah." Lanjut Rey.

"Aku sudah memaafkanmu. Tapi, untuk kembali, aku tidak bisa. Harap kamu mengerti." Kata Aisha.

"Kamu ingin bukti apa untuk mengerti ketulusanku?" Tanya Rey.

"Aku tidak ingin bukti. Aku hanya ingin kamu pergi!" Kata Aisha.

"Aisha." Gumam Rey pelan.

"Pergi Rey! Pergi sekarang juga!" Usir Aisha dengan nada yang lebih tinggi membuat Rey terdiam dan akhirnya pergi meninggalkan Aisha sendirian.

Aisha agak menyesal membuat pria itu pergi seperti itu. Tapi ia tidak punya pilihan lain, Rey berhak mendapatkan wanita yang lebih baik darinya. Aisha hanya bisa berharap semoga ia bisa untuk benar-benar melupakan Rey dan cintanya. Ia ingin hidup baru dengan keadaannya yang sekarang.

...........

Bersambung

1
Proposal
Semangat kaa, jangan lupa mampir juga yaa~/Smile/
kalea rizuky
harusnya sena di laporin Rey bloon
kalea rizuky
Rey lebih kotor karena menikahi jalang
kalea rizuky
laki. goblok klo. aisyah mau di. madu ya tolol. kek g ada. laki. lain aja.
Queisha Calandra: makasih udah mampir ya kak!!! ♥️♥️
total 1 replies
kalea rizuky
aisyah kek. pengemis males cwek bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!