Mikayla Zaneta bertemu lagi dengan Nicholas Jayandru, mantan pacarnya waktu SMA yang sudah menenggut kehormatannya.
Tapi laki laki itu sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah
Mikayla membencinya. Semudah itu Nicholas mendapatkan pasangan, sedangkan Mikayla sudah insecure. Ngga mungkin ada laki laki yang mau menerimanya yang sudah tidak virgin lagi.
Semoga suka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lunch bareng calon suami orang lain
Mereka sebebas ini? Mikayla jengah melihatnya.
Dia melirik Rido yang tampak ngga terlalu mempermasalahkannya.
Mikayla ngga tau, siapa yang paling semangat dalam olah bibir itu. Yang jelas keduanya belum ada niat melepaskan.
Terbayang lagi dalam ingatan suramnya saat berci n ta dengan laki laki itu.
Ternyata laki laki itu ngga menganggap spesial dirinya.
Flashback on
"Nicho, hentikan." Mikayla ngga tau apa yang sudah mereka minum hingga tubuhnya merasa sangat panas dan gerah.
Laki laki itu pun sudah dalam keadaan polos, sama seperti dirinya yang sedang di dekap dengan sangat erat.
Nafasnya dan Nicho menghamburkan hawa panas.
"Maaf, Mika. Aku akan tanggung jawab." Nicholas terus mengatakannya dengan nafas terengah.
Hingga Mikayla menjerit karena pertahanan terakhirnya berhasil dilolosi Nicholas.
Mikayla hanya bisa menangis, tapi dia juga ngga kuasa menghentikan keinginan Nicho. Karena tubuhnya juga menginginkannya.
Flashback end
Lamunannya tersadarkan ketika mendengar suara tunangan Nicho menggeram marah.
"Ak aku ngga bisa nafas, Nicho." Dia ingin menarik bibirnya menjauh, tapi Nicholas lagi lagi mengerjainya, membuat oksigen ngga tersisa lagi di paru parunya.
"Kamu masih saja bo doh, Liza." Nicholas melepaskan ci umannya dengan kasar.
Tunangannya sampai menumpukan kedua tangannya di atas meja kerja Nicholas dengan nafas yang terengah engah.
Dia melakukan inhale dan exhale perlahan berulang kali, sementara Nicholas sudah berjalan meninggalkannya.
"Nichooo.... Tunggu," rengek Liza sambil mengejar tunangannya. Diabaikannya jalan nafas lnya yang belum normal.
Keduanya sudah meninggalkan ruangan kerja Nicho.
Rido melirik wajah Mikayla yang tampak sedikit memerah.
Dia merasa malu atau cemburu, ya?
Tapi menurutnya ci uman tunangan pak bosnya sangat hot. Wajar pak bos mau menikahinya.
Mikayla menunduk lebih dalam. Betapa kasiannya dirinya.
Sejak itu Mikayla menolak semua ajakan pesta. Dia ngga nau peristiwa buruk itu terulang lagi dalam hidupnya
Nicholas memang mau bertanggung jawab. Tapi mami laki laki itu tidak menyukainya.
Bahkan mengancam akan memecat papinya. Menurut mami Nicho, dia mengenal bos papinya. Dan hal itu mudah dilakukannya.
Mikayla pasti lebih memilih keluarganya.
Seandainya saja malam lucnut itu tidak ada, dia akan mampu berdiri tegak di depan Nicho. Bahkan mungkin sudah punya kekasih yang satu kasta dengan dirinya.
Hati keclnya saat ini ngga bisa menerima perlakuan Nicho di depan matanya.
Kebenciannya muncul begitu saja.
Dasar laki laki brengsek kurang ajaaarrr!
Saat kepalanya lagi mumet begitu, telpon dari omanya malah datang.
"Ada apa, oma....?" tanyanya malas malasan tapi dengan suara perlahan.
"Kamu belum transfer, ya, Mika. Opa mau reservasi hotel buat acara kita malam minggu besok."
Mikayla menghirup oksigen sebanyak banyaknya untuk melegakan rongga dadanya.
"Oma, maafkan, Mika ngga bisa transfer lagi. Okta kecelakaan."
"Kata tantemu sudah ditanggung yang nabrak, jadi ngga ada alasan, kan?"
"Tapi ngga seluruhnya oma. Okta masih harus dioperasi lagi." Ringgo pasti ngga akan menolak dimintai pertanggungjawaban secara total. Tapi Mika ngga mau memanfaatkan kebaikan laki laki itu.
"Kamu bisa minta sama orang itu Mikaaa .... Oma ingin pestanya di hotel bintang lima! Tidak ada bantahan! Semua anak anak oma sudah transfer, hanya keluarga mama kamu yang belum!"
"Sesekali bintang tiga ngga apa apa, oma. Atau di rumah oma saja. Maaf, oma, Mika lagi kerja."
Bodohlah dianggap ngga sopan. Dulu waktu masih ada papanya, oma opa dan tante serta omnya sudah sering kecipratan hidup mewah mereka.
Sekarang mereka harusnya memahami kondisinya yang sudah tidak sama seperti dulu lagi, kan?
*
*
*
Saat Mika baru saja keluar dari ruangannya, langkahnya terhenti melihat Ringgo sedang mengobrol dengan Nicholas.
"Hai, Mika....," sapanya ramah.
Mika tersenyum sambil melirik Nicholas.
Tunangannya sudah pergi?
"Bisa makan siang bareng?" tanya Ringgo.lagi sementara Nicholas juga balas meliriknya.
Vara-sekretaris Nicho yang ada di dekat kedua laki laki berkelas itu menatap Mikayla kepo.
Kok, bisa dua bos naksir Mika dan ngga peduli padanya?
Dia bingung apa yang membuat Mika tampak menarik di mata bos bosnya.
Bukannya mereka sangat selektif, ya?
"Saya udah janjian sama teman teman," tolak Mikayla halus.
"Kalo ngga keberatan, saya nimbrung, ya," pinta Ringgo penuh harap.
Mikayla yakin teman temannya pasti akan menyambut kehadiran Ringgo.dengan tangan terbuka dan senyum yang sangat lebar.
Tapi dia ngga mau memberi harapan pada Ringgo yang ujung ujungnya akan menyakiti hatinya juga.
"Tapi kami nanti berempat perempuan semua."
"Ya enggak apa... Anggap saja aku pengawalnya," kekehnya.
Kemudian dia menoleh pada Nicholas.
"Pak Nicholas mau ikutan juga?"
Eh, kaget Mikayla dalam hati. Dan dia lebih terkejut ketika mendengar persetujuan Nicholas.
"Oke."
Bukannya dia udah makan?
Saat itu Rido juga keluar.
"Rido, ikut yuk," ajak Nicholas langsung
"Kemana, bos?"
"Lunch bareng." Kali ini Nicholas menatap Rido.
"Biar rame."
"Oke."
Mikayla melihat layar ponselnya, karena notif Alea sudah masuk.
Lea, Pak Ringgo, Pak Nicho sama Pak Rido juga mau ikut. Gimana, nih?
Nggak lama kemudian jawaban Alea malah membuat Mikayla tambah kesal.
Wow... Keren, dong. Makan sama bos bos ganteng
Saking sebalnya Mikayla mengetikkan balasannya lagi.
Pak Rido bukan bos.
Balasan Alea datang lebih cepat.
Asisten bos, kan. Masih nyerempetlah
"Kita pergi sekarang, Mika?" tanya Ringgo membuat perhatian Mikayla teralihkan.
"Iya. Kita mau makan dimana, ya, pak?"
"Saya share kan lokasinya. Sekalian promosi restoran tante saya yabg saja dibuka," gelak Ringgo.
Mikayla tersenyum mendengarnya, dan ngga lama kemudian pesan share lokasi Ringgo masuk di ponselnya.
Mikayla mengirimkan pesan Ringgo ke nomer Alea.
Okeh
Rido mengamati bosnya yang tampak santai dengan kedua tangan di saku jasnya.
Tunangan pak bos kemana?
*
*
*
Alea, Nala dan Rumi nampak canggung saat mereka sudah berada di restoran mewah milik tante Ringgo.
Ringgo memesankan ruangan privat untuk mereka.
"Keren, pak, restorannya," puji Rido setelah mengamati suasana restoran yang menyajikan makanan nusantara dengan ornamen dinding bangunan yang mewah.
"Tante saya menggandeng salah satu juara oke chef. Menunya memang unik unik," jelas Ringgo.
"Oh ya.... Oke chef memang acara favorit mama saya," kekeh Rido.
Alea dan teman temannya ikut tersenyum lebar.
Mereka juga suka menontonnya.
"Bisnis restoran anda selalu sukses, ya." Nicholas mengeluarkan suaranya, memuji bisnis keluarga rekan bisnisnya.
"Keluarga anda adalah pelanggan VIP restoran kami," ucap Ringgo bangga.
"Karena makanan dan servisnya selalu nomer satu," puji Nicholas apa adanya.
Keluarga besarnya juga sahabat sahabat orang tuanya selalu saja merekomendasikan restoran milik keluarga Ringgo. Padahal ini bukan bisnis utama keluarga itu, tapi malah sangat terkenal.
"Terimakasih, tanteku pasti senang mendengarnya," balas Ringgo.
"Oh iya, mami anda sudah menghubungi tante saya untuk resepsi pernikahan anda," sambungnya lagi.
Alea, Nala dan Rumi menatap Mikayla yang tampak berubah wajahnya.
Nicholas tersenyum.
"Mami saya tau yang terbaik."
Hidup lagi capeknya di buat tertekan ama Mantan dan Mama Mantan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Mika klu punya saudara kelakuan'nya begitu mending end aja
Menyala lah Oma suci
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
semoga aja bener si nyonya adalah anak yatim piatu yg kere ,yg ga punya keluarga, karna kebaikan Oma suci dan suami, jadi si nyonya di pungut jadi menantu
kepo abis, di tambah lagi ngegibahin bos Nicko lancar banget, ga ada jaim jaimnya.😂😂😂
Untuk Mika sama siapa saja oke asal dia dan keluarganya bahagia.