Tahun ini Ares pindah rumah di Kediri, karena di tempat tinggal lamanya kedua orang tuanya kesulitan untuk mencari nafkah untuk kebutuhan Ares.
Selama ia berada di Kediri banyak hal yang tak akan pernah terlupakan oleh Ares,Bayu,Zaka.
Mereka adalah sahabat dari sejak pertama kali Ares pindah di Kediri.
Saat bulan November,ada kejadian yang menimpa Mereka di desa.
Ayah dan ibu Ares tak bisa melakukan apa-apa karena terikat oleh pekerjaan mereka?
Dulu Kediri terkenal oleh suasananya yang membuat candu.Namun,sekarang saat malam,Kediri tidak seperti apa yang mereka bayangkan.
Kota ku,Kediri titip salam jika aku berpisah dengan mu saat aku akan pergi nanti.
Jangan kau lupakan sesosok orang yang menyelamatkan area mu dari orang-orang yang hilang jalan dan bejad.
Dan sekarang,apakah kita akan memecahkan siapa pelaku dari semua masalah ini Zaka,Bayu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Approniar Rizky prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Diriku bisa merasakan bahwa tubuhku kembali bergabung menjadi satu dan pulih seperti semula,namun rasa sakit tersebut masih terasa bahkan lebih mematikan. Entitas tersebut selalu berbuat seenaknya kepada diriku,aku tak meminta namun selalu saja ia kabulkan.
Ini seperti aku bisa merasakan seperti kematian sebelumnya. Aku berharap,kali ini adalah kelahiran yang terakhir.
***
Ares terbangun dan tertegun. Dalam pandangan matanya, seluruh tempat area malam benar-benar meledak karena bom yang pemuda bawa tersebut. Ia mendelik melihat bahwa banyak korban jiwa yang terkapar di mana-mana,di balik reruntuhan ia melihat sebuah jas hitam yang ia kenal seperti..
"Oh,tidak!!!"
Dengan cepat ia berlari dengan tergesa-gesa,hampir saja reruntuhan kecil di sana membuatnya terjatuh. Namun Ares harus memastikan bahwa itu bukanlah salah satu dari mereka. Jantungnya berdegup kencang,kedua tangannya gemetar saat mencoba mengalihkan reruntuhan yang menimpa orang tersebut,hingga pada akhirnya sebuah suara lirih dari orang tersebut terdengar memanggil namanya, "A—res.."
Ares mencoba untuk memindahkan reruntuhan bangunan yang menimbun tubuh orang tersebut. Ia sangat gelisah dan seluruh tubuhnya mulai berkeringat dingin.
"Tenanglah. A-aku akan membantumu,bertahanlah," ujarnya menyuruh orang tersebut untuk bertahan sejenak. Tubuhnya penuh luka dan sayatan dari bangunan dan sisi tajam reruntuhan,seluruh area malam ini berkobar menyebarkan hawa panas yang tak bisa di tahan oleh baju biasa.
Namun,Ares tetap kekeh untuk menyelamatkan orang tersebut dan berharap semua akan baik-baik saja,walau tubuhnya sudah mulai sedikit terbakar oleh hawa panasnya.
Saat reruntuhan terakhir di alihkan. Matanya mendelik dan sebuah air dari sana meluncur tanpa sepengetahuannya,jantungnya mulai berdegup kencang,seluruh tubuhnya lemas menatap orang tersebut,mulut terasa terbungkam oleh sebuah benda halus tak kasat mata.
Orang tersebut ...
Telah tiada. Ares terlambat untuk menolongnya,dan saat Ares melihat ke arah rambut dan wajah. Ia sangat terpukul dan tangisannya semakinnya sendu. Bayu Ksatria E. Telah mati sebab tertimbun reruntuhan pada bagian pinggul hingga kaki. Ares menahan segenap jiwa untuk tak mengeluarkan air matanya lagi. Namun,kenyataan secara langsung menghantam isi kepalanya.
Zaka dan Sagnari berjalan tertatih-tatih berpegangan pundak satu sama lain. Ares segera menghampirinya dan mencoba untuk memberi kabar buruk terhadap mereka semua. Bahwa ini adalah pertarungan terakhir mereka,dan harus sesegera mungkin memenangkan dan menghancurkan Jeta.
Ares berlari dan berseru dari kejauhan. "Zaka! Bunda!"
Mereka berdua terjatuh lemah dan tak sadarkan diri. Dengan langkah yang cepat ia berlari untuk menangkap mereka yang kini tengah terduduk lemah,Ares memanggil nama Zaka dan Sagnari sebab mereka tak lagi membuka mata.
Jantung Ares berdebar kencang melihat bahwa Zaka mulai pendarahan hebat di punggungnya dengan sebuah pedang tertancap.
"Zaka!! Bertahan Zak,kan ku carikan medis."
Dengan berat hati Ares terpaksa meninggalkan mereka di sana untuk mencari para medis di sekitar.
Sejauh manapun ia berlari, sejauh manapun ia berteriak,maut pasti akan segera menjemputnya kembali. Semua akan mati dan tak akan ada yang bertahan beberapa lama lagi.
"Seharusnya begitu."
Berjalan dalam gelapnya ruangan
Sebuah cahaya akan memberi bantuan
Saat buku-buku jari mengetuk papan
Di sana pasti ada peralatan
Untuk membantu persiapan
Antara terancam atau aman
"ini masih panjang Ares.."
adek suka baca cerita kakak 😘😘😘❤️❤️❤️
Mungkin Akan "Segera" tamat,Karena Cerita sudah di hampir di ujung puncak pertemuan antara Keluarga dan Anak.
jangan mati dulu.Ares belum sempet balikan sama kamu 🥺🥺