Suamiku Seorang Presdir

Lexi yang masihh nampaak bingung pun memerintahkan vino untuk mencari keberadaan serly.

Vino pun mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari serly.

Sementara lexi terus menelvon serly tapi hasilnya masih nihil karna serly tidak mengngkat panggilannya.

Lexi bertambah resah dan gelisah.

Pikirannya mulai kacau.

Ditaman serly masih terus merenungi kejadian yang baru saja terjadi.Air matanya terus membasahi pipinya yang sesikit chuby itu.

Dia terus berfikir bahwa lexi telah menghianatinya.

Terbukti dari cara lexi yang tidak segera mengejarnya dan memberi penjelasan padanya semakin meyakinkan keyakinnan serly akan pengkhianatan lexi.

Fikirianmya sudah entah kemana.Hatinya terasaa lebiih sakiit.Dari pada sakiit yang pernah diberikan oleh Rafi mantan kelasihnya dulu ini jauuh lebih menyakiti hatinya pasalnya dia sudah berusaha membuka pintu hatinya kembali untuk percaya pada cintanya lexi.

Hari mulai gelap dan serly masih terus menangis termenung disana.Air hujan pun turun seakan ikut merasakan kesedihan yang diderita serly saat ini.

Tubuhnya basah kuyup diguyur air hujan yang semakin deras.

"kenapa?kenapa ini terjadi padaku Tuhan?"jerit serly diantara hujan yang semakin deras membasahi tubuhnya.

Serly masih terus berkecamuk dengan fikirannya dan terus menangis diantara air hujan tanpa menyadari tubuhnya yang sudah basah kuyup dan mulai menggigil.

Diujung jalan ada sebuah mobil yang melihat keberadaaan Serly yang tengah duduk dikursi taman.

Pemilik mobil itu turun dan membawakan sebuah payung.

Serly belum sadar hingga orang tersebut membukakan satu payung untuk serly dan meneduhinya dengan payung itu.

Serly yang sadar akan hujan yang sudah tidak mengguyur tubuhnya pun langsung mendongakkan kepalanya.

Sesaat pandangan mereka bertemu.

Belum sempat mengucapkan sepatah kata apapun Serly sudah terbaring pingsan dikursi itu.

Laki laki itu segera membuang payungnya dan mengangkat tubuh serly kedalam mobilnya.

Tubuh mereka sama sama basah kuyup.

Laki laki itu menutupi tubuh serly dengan jas yang dia gantung dibelakang kursi mobilnya.

"jalan pak"kata laki laki itu kepada sopirnya.

"kita mau kemana tuan?"tanya sopir itu.

"bawa ke rumah utama"jawab laki laki itu.

"baik tuan"jawab sopir itu dengan terus melajukan mobil yang dia kendarai itu.

Lexi yang sudah berada dirumah pun masih terus mondar mandir karna vino belum menemukan serly.

Dilihatnya hujan yang semakin deras menambah kekhawatiran lexi kepada serly.

Dia mencoba menghubungi Serly kembali namun hasilnya masih nihil karna saat ini ponsel serly sudah mati.

"siial"umpat lexi sembari melemparkan hp yang ada digenggamannya ke tembok.

Pikiran lexi bertambah kacau memikkrkan keadaan istrinya.

"kemana dia?setauku tidak ada saudara atau teman dekatnya selain teman kantornya"gumam lexi terus memikirkan keberadaan istrinya.

"apa mungkin dia balik ke negara A "gumam lexi yang terus berfikir mengenai dimana keberadaan istrinya itu.

Lexi pun menelvon vino untuk mengecek penerbangan ke negara A.Siapa tau serly balik ke negara asalnya.

Vino yang mendengar perintah bosnya lantas melakukan tugas yang diperintahkan.

Vino memeriksa semua jadwal penerbangan namun hasilnya nihil pasarllnya tidak ada nama serly diantara nama para penumpang itu.

Vino bahkan tidak hanya mnegecek penerbangan ke negara A.Tapi semua jadwal penerbangan hari ini dari negara ini ke negara yang lain bahkan dari kota ke kota dia sudah mengeceknya secara detail.