Menikah bukanlah target seorang Loralei Nyx dalam waktu dekat. Tapi, pada kenyataannya, dia harus berakhir menjadi seorang istri juga.
Menyandang status sebagai pendamping CEO dari keluarga Dominique yang tersohor adalah impian banyak wanita. Namun, tidak bagi Loralei yang membenci suaminya sendiri, tak lain adalah bosnya.
Agathias Gemala Dominique. Pria galak yang selalu membuat hidup Loralei tidak tenang satu detik saja. Tiba-tiba memaksa untuk menikah dengannya tanpa memberikan pilihan, pertanda harus mau menjadi mempelai wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
Sejak kejadian di bar dan trik yang dilakukan oleh Agathias berhasil membuat Loralei memohon supaya pria itu melanjutkan ke step yang jauh lebih mengenakkan, akhirnya si bos galak nan menyebalkan melakukan cara sama ketika ingin bersetubuh. Loralei masih enggan menganggap perbuatan mereka adalah bercinta karena belum ada rasa apa pun kecuali sebal. Ya ... walaupun dia menikmati juga permainan bibir, jari, tangan, dan bagian alat inti dalam saluran reproduksi yang lebih mempesona lagi ketika menghentak.
Loralei yang terbuai dengan segala kelembutan permainan suaminya pun sampai abai dengan pengaman. Ia tidak memperdulikan atau bertanya. Toh pada akhirnya Agathias akan melakukan apa pun yang dirinya tak suka, bukan? Jadi, percuma saja kalau meminta supaya jangan sampai membuatnya hamil.
Meski sudah beberapa kali melakukan penyatuan badan, tapi tetap tidak membuat Loralei cinta dengan Agathias. Padahal, pria itu juga sudah jarang marah-marah atau membentaknya, mungkin sesekali kalau ia tidak langsung menurut. Memang sisi otoriter masih tetap melekat. Mungkin itu yang membuatnya sulit menaruh hati.
“Hari ini aku tak mau tahu, kau harus pindah ke apartemenku!” titah Agathias sembari menyandarkan kepala di kursi kerja dan menatap istrinya yang sedang berkutat di depan komputer.
“Kenapa harus pindah? Di tempat tinggalku sendiri saja kau menjajah terus, apa lagi di apartemenmu,” tolak Loralei diiringi decakan.
“Dua minggu aku tinggal di tempatmu, mau taruh mana harga diriku? Seorang suami menumpang di apartemen istrinya? Bagaikan pria benalu saja.” Agathias bangkit dan itu mambuat Loralei otomatis waspada.
Entahlah, setiap kali Agathias melakukan pergerakan, pasti membuat dada wanita itu menjadi berdebar. Demi apa pun, pesona cucu keluarga Dominique memang tidak main-main. Tapi, jika mengingat ketidakjelasan landasan pernikahan mereka, membuat ia harus berjaga-jaga. Siapa tahu hanya akan dibuat sakit pada kemudian hari.
Agathias berjalan santai dengan tangan kiri masuk ke dalam saku. Dia menuju pintu, bukan Loralei. Barulah wanita itu menghembuskan napas lega.
“Jika kau tidak mau pindah dari sana, maka apartemen itu akan ku beli.” Agathias hanya mengambil sebuah papperbag yang baru saja dibawakan oleh resepsionis. Lalu kembali menutup pintu, kali ini tujuannya adalah meja kerja Loralei.
“Jangan! Itu satu-satunya aset yang ku miliki,” tolak Loralei. Memang memiliki suami seperti Agathias ini membuat jantungnya terus terpacu dengan debaran. Ada saja kelakuan gila yang membuatnya bergeleng kepala. Semua diselesaikan menggunakan uang, jelas saja ia kalah.
“Kalau begitu, pindah ke apartemenku!” paksa Agathias sembari meletakkan papperbag ke atas meja Loralei. Dia duduk di tepi samping komputer sekretaris yang sejak dahulu selalu bisa membuatnya ingin melihat sosok itu, entah karena wajah yang cantik atau penurut.
“Aku tidak mau menerima apa pun darimu. Hari ini sedang tak ingin melayanimu.” Loralei mendorong benda yang diberikan oleh Agathias. “Dan kita harus membuat perjanjian jika kau ingin mengajak tinggal di apartemenmu.” Ia mendongakkan kepala sehingga bisa bertemu tatap dengan mata yang selalu tajam dan sulit untuk dibaca.
“Itu hadiah untukmu, bukan dibeli menggunakan kartu yang kau bawa maupun mobile banking ponsel merah. Jadi, terima saja.” Agathias memang senang sekali membelikan barang untuk Loralei. Mulai dari wanita itu masih sekretaris biasa dan belum ia nikahi.
Loralei mengernyit tanpa menghilangkan kewaspadaan. “Tumben, dalam rangka apa?” Ia melihat isi di dalamnya dan ternyata membuat melongo.
panggil aja cloo
penulisan rapi
alur jelas
kocak abis...