DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua ibu untuk Yu Lan
Saat ini Ming Xi menikmati momen menjadi seorang ibu walaupun itu hanya sebentar namun itu sangat bahagia
"Maafkan Ibunda nak, Ibunda tidak bisa menjadi seorang ibu yang sesungguhnya. Tapi nak ibunda sangat bersyukur ada ibu Wei La" sambil menatap wanita yang sedang membuat susu.
"Yang mulia apa yang anda katakan, sebaik seorang ibu angkat lebih baik ibu kandung, anda adalah ibu terbaik bagi pangeran Yu Lan"
Mendengar itu Ming Xi tersenyum miris "Yu Lan, tidak bisa terus menerus bersama ku, kau adalah ibu terbaik Wei, kau tahu aku tidak bisa memberikan kasih sayang secara utuh dan kau diberi kesempatan oleh dewa untuk menyayangi nya"
Setelah melihat sang putra tertidur Ming Xi meletakkan Yu Lan kecil di tempat tidur dan menghampiri Wei La
"Wei, aku tahu perasaan mu, aku tahu kesempurnaan seorang wanita itu terlihat jika dia mampu memberikan keturunan, namun Wei kau lihat aku kan"
Wei menatap Ming Xi lalu mengangguk
Aku bisa memberikan keturunan, namun suamiku yang seorang raja, tidak membuat nya merasa puas. Kau tahu kejadian beberapa bulan lalu dia ingin membunuh Yu Lan?"
Wei La kembali mengangguk sebagai jawabannya
"Bagiku, pria seperti nya sangat lah egois, Furkada menuduh putra ku Yu Lan akan merebut tahta Incaru hiks~ jelas jelas mereka adalah saudara kandung, tapi sepertinya suamiku itu tidak akan mau mendengarkan apa yang aku katakan"
Mendengar curahan hati sang permaisuri, membuat hati Wei La miris, ia merasa dia lah yang paling menderita namun saat mendengar cerita dari Ming Xi akhirnya dia sadar jika dia masih beruntung, meskipun dia belum bisa memberikan keturunan pada sang suami. Tapi Tuhan memberikan kesempatan untuk menjadi seorang ibu dengan mengurus Yu Lan.
"Yang mulia saya sering berpikir jika saya wanita tidak berguna, karena anda tahu saya belum bisa memberikan keturunan untuk suami ku, tapi benar apa yang anda katakan mungkin dengan adanya pangeran kecil aku bisa belajar menjadi seorang ibu dengan mengurus nya"
Ming Xi mengangguk "Iya Wei, kau anggap dia sebagai putra mu pun aku tidak masalah, kau tahu aku sangat senang saat tahu jika Kang Fa mau mengurus putra ku"
"Benarkah yang mulia, bagaimana anda bisa tahu jika kami berniat akan mengasuh pangeran kecil?" tanya nya antusias
"Aku meminta salah satu orang kepercayaan ku memata-matai suamiku, aku tahu jika suami ku tidak menginginkan kehamilan ku sebelum Incaru di nobatkan menjadi pangeran mahkota" jelas Ming Xi
"Jadi karena itu, yang mulia raja tidak menginginkan pangeran kecil?"
Ming Xi mengangguk "Coba kau pikir bayi sekecil itu, apakah dia tahu akan tahta? Yang ada dia hanya ingin kasih sayang kedua orang tuanya, itu saja"
"Yang mulia, aku akan menjaga putra anda dengan sebaik mungkin, saya juga tidak akan memisahkan anda dengan pangeran"
Ming Xi pun mengangguk "Aku tahu kau adalah wanita yang baik Wei, tapi aku hanya ingin kau terus menyayangi putra ku, meskipun suatu saat aku mengambilnya"
Wei La terkejut "Maksud yang mulia aku masih bisa menganggap nya putra ku?"
Ming Xi mengangguk "Benar kau juga Ibunda nya"
Wei La pun sangat bahagia
"Sudah saatnya aku harus kembali" sambil menatap Yu Lan yang sedang tertidur
"Sayang, ibunda pulang dulu ya, nanti kalau ada kesempatan Ibunda akan datang dan kita bermain bersama"
Saat itu seorang pria yang menjadi pengawal pribadi permaisuri pun datang
"Maaf yang mulia, sudah saatnya kita kembali ke istana"
Mendengar ucapan dari pria itu Ming Xi mengangguk
Namun sebelum ia pergi "Wei sekali lagi, aku minta padamu, tolong jaga putra ku dan jangan biarkan Furkada bahkan perdana menteri itu tahu keadaan putra Yu Lan"
Wei La mengangguk "Anda tidak perlu khawatir yang mulia, aku dan suamiku akan menjaga nya dengan baik"
Setelah itu Ming Xi pergi dan kembali ke istana dengan menaiki sebuah tandu kecil.
Di tengah perjalanan Ming Xi pun mencoba mengendalikan emosinya untuk tidak menangis ia pun mencoba bertanya pada sang ajudan
"Apakah, yang mulia tahu jika aku keluar istana lagi?"
Mendengar pertanyaan itu sang pengawal terdiam namun tidak lama "Anda pasti sudah tahu meskipun kita tidak mengatakan nya yang mulia pasti sudah menurunkan mata mata nya yang mulia"
"Hm, kau benar juga"
Sedangkan di istana benar apa yang dikatakan sang pengawal Furkada memang menurunkan seorang mata mata untuk mengawasi Ming Xi
"Apa yang kau dapatkan, apa benar jika permaisuri datang ke tempat pangeran?"
"Benar yang mulia, beliau juga berada di tempat itu sangat lama"
"Hn, baik lah sekarang kau bisa kembali lakukan tugasmu, dan ingat jangan sampai orang itu tahu"
"Baik yang mulia, saya akan pastikan orang itu tidak tahu jika yang mulia permaisuri tidak mendatangi tempat pangeran Yu Lan berada"
Setelah mengatakan itu orang yang menjadi mata mata pun pergi
"Seandainya kau tahu yang sebenarnya, kau akan memikirkan hal yang sama dengan ku istri ku"
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰