NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

"Namanya siapa?" tanya Gavindra, seorang pebisnis muda, pemilik pabrik skincare sedang menatap intens pada seorang gadis yang merupakan karyawannya. Tiba-tiba saja bagian dari tubuh bawahnya menegang saat menatap gadis itu.

Sebuah moment yang sudah lama tak dirasakan oleh Gavindra merasakan gairahnya bangkit setelah dikhianati oleh sang kekasih. Dan ia pastikan bahwa perempuan itu akan menjadi incarannya.

Gadis itu bernama Jasmine Putri salah seorang tim content spesialist di perusahaan Gavindra. wajahnya cantik, postur tubuhnya tinggi, dan kepiawaiaannya public speaking menarik perhatian Gavindra yang baru menginjakkan kakinya di perusahaan ini.

Selama ini perusahaan miliknya dihandle oleh sang kakak, dan sekarang sang kakak harus pindah ke Singapura mengikuti sang suami, otomatis Gavindra mengambil alih posisi sang kakak itu.

Bagaimana kisah mereka? ikuti kisahnya yang penuh gelora dan di luar nalar. happy reading.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGINAP

Fadli dan Sandra tidak masuk. Fadli pelatihan, sedangkan Sandra anaknya sakit sehingga mengajukan cuti dadakan. Si kecil sampai masuk rumah sakit, alhasil Jasmine menghandle tiga pekerjaan tim. Jasmine ditelepon Sandra untuk pekerjaan yang harus dihandle. Komputer Sandra pun sudah dibuka oleh Jasmine, dan junior itu diarahkan menuju beberapa folder yang menjadi tugas Sandra untuk hari ini. "Yang sama tim keuangan juga deadline hari ini, Mbak?" tanya Jasmine sudah mumet duluan sebelum bekerja. Apalagi urusan dengan anak keuangan ini ribet sekali, analisis dan kurasinya sangat ketat.

Hufh, Jasmine menghela nafas pendek. Setidaknya ada 6 job des yang harus ia selesaikan sekarang. Semoga otaknya tidak nge-blok sehingga ide menyelesaikan pekerjaan muncul secara sistematis.

Dilihat dari kemudahannya, pekerjaan miliknya yang paling muda. Bikin pamflet dan edit video promosi paket bundling akan ia kerjakan terlebih dulu. Meski banyak deadline, Jasmine mengerjakan pelan-pelan agar tetap fokus. Yakin sih, akan selesai juga entah sampai jam berapa.

Di ruangan sendiri bekerja sendiri membuat Jasmine lupa akan segala hal, makan, bahkan untuk ke kamar mandi saja tidak terasa. Makan siang sudah lewat, tiba-tiba pintu ruangan terbuka mungkin OB yang biasa dimintai tolong.

"Aku pesan menu biasa saja, sama tambah camilan ya," ujar Jasmine sembari mengambil dompet hendak menyerahkan uang pada OB tersebut. Namun, Jasmine mendadak terdiam. Ternyata yang masuk bukan OB, tapi pemilik kantor.

Ia langsung berdiri, dan menganggukkan kepala hormat, seperti menyambut bos pada umumnya. "Fadli dan Sandra gak masuk?" tanya Gavindra layaknya bos cek kehadiran pegawai.

"Tidak Pak, Pak Fadli pelatihan dan Mbak Sandra cuti dadakan putrinya sakit," jawab Jasmine sangat formal. Dalam hatinya ingin mengumpat saja, sok-sok an formal tapi pikirannya mesum.

"Silahkan dilanjutkan pekerjaan kamu!" ucap Gavindra ramah, ia pun duduk di kursi kerja Fadli. Jasmine tak peduli, ia tetap mengerjakan tugasnya terserah pemilik kantor mau apa. Gavindra sendiri tak berniat mengganggu hanya ingin melihat perempuannya, tiba-tiba kangen.

Ia juga meminta Bimo mengambilkan laptop, dan mau bekerja di ruangan ini.

"Masih mengharap lo tuh, Min!" sindir Bimo setelah meletakkan laptop untuk bos muda. Ia sengaja duduk di depan kursi Jasmine. Namun, si perempuan tak menggubris sama sekali.

"Min, weekend ini kencan yuk. Gue traktir!" ucap Bimo melancarkan modus playboy. Gavindra menatap Bimo, dan penasaran dengan jawaban Jasmine.

"Ogah! Nanti kecyduk pacar Pak Bimo. Disiram es teh, dih!" ucap Jasmine sembari menatap layar dan tangannya aktif menggeser mouse atau mengetik di keyboard.

"Kan bisa mengaku lo adik gue!" masih berusaha padahal Gavindra sudah tak fokus dengan laptopnya. Tak menyangka Bimo senekad itu meski tahu Gavindra punya perasaan pada Jasmine.

Jasmine tertawa, kemudian menatap Bimo, "Basi ah kalau mengaku adik. Gimana kalau mengaku istri!" tantang Jasmine.

Bimo berdecak sebal. "Candanya horor ih," ketus Bimo kemudian beranjak keluar dan menasehati Jasmine agar hati-hati seruangan sama Gavindra, hati-hati kepincut. Jasmine tertawa saja, jangankan kepincut mereka tak tahu saja Jasmine dan Gavindra sudah mendesah bersama malah.

Sepeninggal Bimo, ruangan kembali sepi. Hanya suara klik mouse atau ketikan keyboard. Gavindra menghela nafas, dirinya sudah tak fokus. "Kamu sama yang lain bisa mengobrol seasyik itu, tapi tidak denganku!" protes Gavindra memecahkan keheningan ruang.

"Perasaan Bapak saja, saya asyik ke semua orang," sahut Jasmine cuek. Tak melihat keberadaan Gavindra, dan fokus pada pekerjaan. Biarkan dianggap tak sopan, karena Gavindra sudah masuk ke zona merah. Bisa-bisanya seruang berdua dengan Jasmine, bagaimana kalau mereka ada yang memergoki.

"Iya, tapi kalau sama aku asyiknya pakai aktivitas lain," sindir Gavindra sedikit ketus. Tentu iri lah pada Bimo, yang bisa mengajak bicara Jasmine selancar itu. Sedangkan dirinya yang sudah melihat tubuh Jasmine luar dalam malah sering didiamkan, gak adil banget.

Jasmine pun memejamkan mata, gak bisa nih bos ganteng dibiarkan lama-lama di sini, bisa-bisa dia ngomong seenaknya dan khawatir keceplosan. "Inu kantor, jaga hati, jaga lisan, jaga sikap Anda Pak Gavindra yang terhormat," ucap Jasmine dengan wajah juteknya menatap Gavindra.

"Sampai detik ini aku berusaha mengikuti semua permintaan kamu, maka aku berharap agar kamu sedikit ramah saat bicara sama aku!"

"Baik akan aku usahakan!" jawab Jasmine masih ketus, lalu kembali ke pekerjaan. Gavindra pun tak memperpanjang daripada memancing amarah Jasmine malah pekerjaan terbengkalai semua.

Pintu ruangan terbuka, diiringi Arga dengan membawa bungkusan makanan! "Min, gue ba," Arga kaget ada Gavindra dalam ruangan ini. Mana suaranya keras lagi, mati deh. Ultimatum Gavindra dulu ternyata tidak dihiraukan Arga, buktinya sekarang dia bisa seramah itu dengan Jasmine, membawakan makanan lagi.

"Selamat siang, Bapak. Maaf saya tidak tahu kalau ada Bapak. Saya hanya mengantarkan makanan, orderan Sandra untuk Mimin," Arga spontan menepuk bibirnya, keceplosan nama panggilan kesayangannya untuk Jasmine.

"Santai saja, saya cuma menemani Jasmine karena rekan timnya gak masuk."

Arga mengangguk, kemudian menyerahkan bungkusan makanan untuk Jasmine di meja. "Dari Sandra, dia bilang lo pasti lupa makan karena pekerjaan!"

"Emang terbaik Mbak Sandra ini, makasih Mas!" ucap Jasmine sembari tersenyum pada Arga. Gavindra sekali lagi harus menahan rasa iri pada mereka yang diperlakukan ramah oleh Jasmine.

"Gue balik ya!"

"Gak ikut makan?" tanya Jasmine sembari menatap Arga. Teman Jasmine itu hanya menggeleng dengan melirik tipis ke arah Gavindra.

"Biarin aja, gak usah digubris."

"Gue udah kenyang, eh gue ambil satu ya, dimsumnya!"

"Dih, itu kesukaan gue!"

"Ya elah, Min. Ya udah lo gak suka yang mana?"

"Gak suka sama yang namanya cinta dan pernikahan," ucap Jasmine sambil memasukkan dimsum menggunakan sumpit.

"Dalem cuy!" ucap Arga kemudian membawa satu kotak dimsum yang tidak disukai Jasmine, ia pun sempat pamit ke Pak Bos sebelum keluar ruangan.

Gavindra murka mendengar pernyataan Jasmine. Lama-lama dia ngelunjak juga ternyata. Laptop ditutup Gavindra dengan keras, keluar ruangan pun tanpa pamit pada Jasmine.

Perempuan yang lagi makan hanya tersenyum sinis, sengaja biar dia gak berada di ruangannya terus. Jasmine pun kembali meneruskan pekerjaan dan sesekali mengisi perutnya.

Tak terasa hari sudah petang, pantas saja hampir jam 7 malam. Pekerjaan deadline hari ini sudah diselesaikan Jasmine dengan baik. Ia menggeliatkan badannya, memutar badan hingga berbunyi. Betapa lelahnya hari ini.

Ia pun mengirimkan pesan pada Gavindra kalau malam ini tidak pulang ke apartemen, ia akan pulang ke rumah dengan alasan ada barang yang tertinggal. Jasmine ingin mengistirahatkan lelah tubuhnya dengan tidur berkualitas dan tidak ada gangguan Elangnya Gavindra. Tak perlu menunggu balasan, Gavindra pun sudah menjawab pesannya.

Oke!

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
gojam Mariput
pengen Jasmine & Gavindra bersatu, tapi konflik mereka berat bgt ....
nunggu otornya aja deh.
banyak kejutan tiap bab nya, seru, tegang , penasaran
ditunggu lanjutannya thor
Lel: ok...masalah hati tidak boleh dipaksa
total 1 replies
gojam Mariput
huh gavindra....
mumet kan, lagian elang Mulu yg difikirin
Lel: biar tahu rasaaaa
total 1 replies
gojam Mariput
ya ampun Jasmine , dalam bgt ya luka hati mu, sampe diluar logika tindakan yg kamu lakukan.
Lel: banget
total 1 replies
gojam Mariput
ayo lanjut thor
gojam Mariput
ngakak aku Thor baca part ini.
Lel: gak jelas emang si bos
total 1 replies
gojam Mariput
bos sedeng
gojam Mariput
wah ada yg baru....
aku hadir thor
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!