"Plak!!!",Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Arya,membuat Arya marah.
"Kau!!".
"Tega kamu mas membawa perempuan lain kerumah bahkan bercinta diatas ranjang kita,apa kau semiskin itu sampai tidak bisa menyewa kamar hotel untuk melampiaskan hasrat bejadmu!!!",teriak Hanum marah.
"Dia akan menjadi nyonya Wiguna yang baru menggantikan dirimu!",teriak Arya.
"Apa,kenapa apa salahku!!!".
"Salahmu karena kau mandul,sedangkan dia sekarang sedang mengandung anakku!.
Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk membina sebuah rumah tangga,tapi semua hancur dengan datangnya perempuan lain dikehidupan mereka.
Dengan hati hancur dan sakit hati Hanum memutuskan memilih bercerai dengan Arya dan mencoba kembali kedunia modeling dan memilih menjadi model majalah dewasa.
Tapi ditengah perjalanan balas dendamnya muncul Dom Alexander pria yang lebih segala galanya dari Arya yang tertarik dengan pesona seorang Hanum.
Ikuti kisah perjalanan hubungan mereka.
Happy reading😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.Kunjungan Dadakan 2.
Hanun menatap kearah Dom,dia gugup bagaimana menjawab pertanyaan Dom yang seolah bernada menjebaknya.
"Apa kau tidak ingin melakukannya Dom?",tanya balik Hanum berusaha untuk menutupi rasa gugup yang semakin dirasakannya itu.
Tiba tiba Dom langsung menggulingkan tubuhnya kesamping Hanum, tapi masih tetap menatap kearah Hanum.
"Tentu saja aku ingin kita bercinta,apa kau pikir aku tidak normal karena tidak langsung menyerangmu dari tadi malam",ucap Dom yang membuat Hanum gelagapan menjawabnya.
"I...itu...bukan maksudku mengatakannya",ucap Hanum dengan wajah tertunduk.
Melihat Hanum tertunduk,Dom meraih wajah itu agar kembali menghadap kearahnya lagi.
"Aku ingin kau merasa nyaman dulu denganku,baru mengajakmu bercinta".
'Maksudmu?',tanya Hanum tidak mengerti.
"Aku tidak ingin hanya melakukannya satu malam denganmu,jadi aku ingin kau terbiasa dengan kedekataan kita''.
'Maksudmu kau ingin menunggu sampai aku jatuh cinta padamu begitu?".
"Tidak,tapi sampai kau terbiasa dengan sentuhan sentuhanku pada tubuhmu",ucap Dom dengan mulai menggerakan jarinya disekitar leher Hanum.
"Hentikan!,jangan melakukan itu aku tidak ingin !",ucap Hanum dengan menepis tangan Dom dari lehernya.
Dom hanya tersenyum tipis,melihat Hanum menepis tangannya dan berbalik memunggunginya.
Dom memiringkan tubuhnya untuk memeluk Hanum dari belakang dan mulai menelusupkan tangannya keda piyama longgar Hanum untuk mencari sesuatu yang akan disentuhnya.
"Dom hentikan kataku apa kau tidak dengar!",hardik Hanum.
"Tidurlah aku hanya ingin tidur smbil memelukmu seperti ini,rasanya sangat nyaman",ucap Dom.
"Tapi Dom...jangan seperti ini aku tidak bisa tidur kalau tanganmu tidak mau diam".
"Apa kau tidak suka aku menyentuh milikmu seperti ini".
"Bukannya tidak suka tapi..Ah...kau membuatku ingin...".
"Katakan saja kau ingin aku melakukan yang lain selain ini".
"Hemmm",gumam Hanum.
"Hemmm,apa artinya iya?",tanya Dom dengan mulai menggigit cuping telinga Hanum lembut.
"Terserah kau saja,Dom ",ucap Hanum dengan memejamkan matanya menikmati permainan tangan dan lidah Dom.
"Aku suka mendengar kau meminta padaku",bisik Dom dengan semakin inten menggoda titik sensitif yang berada dibelakang teling Hanum.
"Hemmm",gumam Hanum lagi karena dia sudah semakin terbuai dengan apa yang Dom lakukan padanya.
"Apa kau ingin berhenti sekarang Hanum?",bisik Dom lagi karena melihat Hanum tidak menyahut lagi apa yang dikatakannya.
"I...itu...Dom...Ah...jangan...jangan..berhenti...aku mau lagi...",desis Hanum saat merasakan Dom akan menarik jarinya yang dari tadi sudah bermain dibagian bawah tubuhnya membuat Hanum benar benar sudah seperti orang kehilangan akal,dengan yang Dom lakukan.
"Kau suka...",bisik Dom lembut pada Hanum.
"Ya...aku suka kau melakukannnya dengan lembut seperti itu...rasanya sangat nyaman..."
"Nikmatilah malam ini aku akan memuaskanmu",ucap Dom lembut.
"Hemmm...".
"Jangan ditahan Hanum keluarkan saja ".
"Ya...seperti itu aku suka Dom...Ah....lagi....semakin cepat ...',perintah Hanum pada Dom dia tidak perduli lagi kalau setelah ini Dom menyebutnya murahan atau apapun karena sekarang otaknya seolah kosong karena apa yang Dom lakukan pada dirinya.
Hanum mendesis saat merasa sesuatu akan meledak dari dalam dirinya.
"Dom...aku hampir sampai...",desisnya pada Dom.
"Keluarkan sekarang Hanum...",ucap Dom.
Dengan tanpa malu malu Hanum mengerang saat merasa sesuatu dalam dirinya meledak dengan bantuan tangan Dom.
Dom membalik tubuh Hanum menghadap kearahnya yang masih terengah engah karena pelepasan yang baru saja dirasakannya.
"Kau suka?", tanya Dom dengan merapikan anak anak rambut yang menempel didahi Hanum.
Tanpa merasa malu Hanum mengangguk mendengar pertanyaan Dom padanya.
"Aku juga,kau sangat cantik seperti ini",ucap Dom dengan menyesap lembut bibir Hanum yang masih setengah terbuka karena pelepasan yang baru selesai dirasakannya itu.
Setelah puas mengecap bibir Hanum Dom melepaskannya.
"Apa kau tidak ingin kita melakuannya sekarang?",tanya Hanum pada Dom.
"Lain kali saja",jawab Dom.
"Kenapa?"tanya Hanum kembali terlihat kecewa.
"Bukankah kau bilang besok kau ada pemotretan diluar kota,apa kau sanggup bangun kalau aku menginginkannya sekarang?",tantang Dom padanya.
"Kau pikir aku tidak akan bisa mengimbangimu kau menyebalkan",gerutu Hanum dan bermaksud membalikkan tubuhnya lagi untuk memunggungi Dom ,tapi Dom langsung mencegahnya melakukan itu.
"Aku janji kita akan melakukannya lain kali tapi tidak malam ini .Malam ini kalau kau ingin kau boleh menyentuhnya,aku tidak keberatan".
"Siapa yang ingin menyentuhnya aku tidak....".
"Ayolah Hanum..aku ingin kamu menyentuhnya ,aku benar benar takut tidak bisa mengendalikan diriku kalau sudah memulainya denganmu,jadi sentuh saja ya,supaya kalian semakin akrab,seperti aku aku juga sedang mengakrabkan diriku pada milikmu".
"Baiklah tapi sebentar saja", ucap Hanum.
"Hemmm".
"Dom!!!".
"Selama mungkin juga tidak masalah kau ingin menyentuhnya",goda Dom pada Hanum.
"Kau..ih..menyebalkan..",gerutu Hanum.
"Menyebalkan tampan bukan?",ucap Dom.
"Ya untungnya",jawab Hanum asal.
Dom tertawa mendengarnya,tawa pertama yang didengar Hanum setelah mengenalnya sampai saat ini.
"Kenapa kau diam ?",tanya Dom.
Karena Hanum diam sambil menatapnya.
"Kupikir kau orang yang sangat dingin tapi ternyata kau juga bisa tertawa".
"Hanya dengan orang tertentu yang membuatk nyaman".
"Apa aku membuatmu nyaman?",tanya Hanum penasaran.
"Kurasa,"
"Bagaimana dengan istrimu apa dia tidak membuatmu nyaman?",tanya Hanum tiba tiba.
"Tentu saja,bukankah kau istriku apa kau lupa?",tanya Dom dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Dom ayolah kau tau bukan itu maksud pertanyaanku".
"Aku tidak ingin membahas wanita lain saat bersamamu,sepertiaku tidak ingin kau membahas lakilaki lain selain aku saat bersamaku"
"Dasar egois",gerutu Hanum.
'Itu memang sifat dasar manusia bukan, jadi jangan menanyakan hal itu karena aku rasa kau juga tidak serius ingin mendengar hal itu dariku".
"Kau...kau menyebalkan kenapa kau selalu sok tau apa yang aku rasakan".
"Berhentilah mengoceh dan menggerutu apa kau tidak lelah melakukan itu dari tadi sekarang ayo kita tidur kalau kau memang tetap ingin bekerja,kalau kau tidak ingin bekerja lagi aku juga tidak masalah kurasa aku sanggup untuk menghidupi seorang Hanum'.
'Dasar sombong,kau tau alasan utamaku semangat untuk bekerja?",ucap Hanum tiba tiba.
"Hemmm,katakan jangan bilang bukan karena aku karena aku akan marah".
"Itu karena kau ".
Dom mengerutkan alisnya mendengar ucapan Hanum"Aku, apa kau ingin menghidupiku saat tua nanti karena itu kau sangat giat bekerja sekarang?".
"Bukan!".
"Lalu?".
"Tapi agar aku punya uang banyak dan bisa menyewa pengacara nomor stu dinegara ini,supaya aku bisa bebas darimu".
"Benarkah?".
Hanum mengangguk.
"Lakukan apa yang kau suka asal jangan menghianati aku karena aku tidak pernah memaafkan penghianatan".
Hanum terdiam mendengar apa yang dikatakan Dom.
capek deh
nama mirip2 jadi lupa
berantem terus