kau begitu arogan mengaku kalau dirimu mencintaiku, maafkan aku, tolong jangan tinggalkan aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keynza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Jery menyatakan bahwa Tania tidak ada penyakit yang serius hanya asam lambung tinggi badan Tania menjadi drop.
"Oke Rend, gue balik dulu, ini gue kasih resep nya, gue balik ya masih ada urusan lagi." kata Dokter Jery.
"Oke Jery, thanks ya."
"Oke sama-sama, mana Andhra?." tanya Jery
Andhra duduk di ruang keluarga memainkan gitarnya.
Andhra menengok ke arah Jery."Aku disini Om..,"
"Hah..!, rupanya disini. Jagoan Om ada sesuatu untuk kamu." kata Dokter Jery.
Dokter Jery mengeluarkan sesuatu dari Tas nya, coklat kesukaan Andhra."Wah! thanks Om." Seru Andhra.
"Oke sama-sama, Rend wajah putra mu persis saat kita masih kecil ya?."
"Kita gue kali." protes Rendra.
Rendra dan Dokter Jery kerap canda saat saling jumpa, kemudian Jery pamit pulang.
"Andhra mau ikut ke rumah Om?." ajak Jery
"no Uncle Grandpa is coming." ucap Andhra dengan bahasa yang kerap di gunakan bahasa Inggris adalah ajaran dari kedua orang nya.
"Okay," jawab Jery mengacak rambutnya.
Putra semata wayang Rendah banyak di sukai orang-orang selain tampan yang mewarisi wajah Papi nya Andhra pun jago dalam mainkan gitar dan juga komputer di usia nya yang masih 4 tahun Andhra memiliki otak yang cerdas kepintaran nya mewarisi Opa nya orang tua Rendra. Maka itu kasih sayang Rendra curahkan semua pada anaknya, namun Tania kadang rasa cemburu melihat anak dan Papi nya kalau sedang kumpulan ia merasa di dicuekin.
"Papi apakah mommy baik-baik saja?." tanya Andhra dengan celotehan nya yang mengemas kan.
"Ya, Mommy baik-baik saja, hanya butuh istirahat mommy akan kembali sehat." jawab Rendra.
"Oke aku akan temui Mommy, Papi tidak boleh pergi kemana pun." sambung Andhra.
"Siap jagoan Papi, hari ini mau makan apa?, biar papi pesan kan." timpal Rendra.
"Pizza Mozarella keju, daging di tangah." Jawab Andhra riques.
"Oray."
Anak kecil yang memiliki kemampuan Elektronik dan juga heker dia juga pernah membekukan perusahaan Opa nya dan hampir satu Minggu tidak bisa beroperasi kendala internet yang tidak bisa di gunakan, itu saat Tania menangis karena Rendra sudah menyakiti Mommy nya, semua komputer terkunci tertera di layar komputer PAPI WICKED. Dari itu Tomi sudah membaca siapa dalang di balik semua itu, Tomi bukannya malah Tomi tersenyum menggelengkan kepalanya, Ia tahu kalau itu ulah Andhra.
Tok...Tok..Tok.
Bibi lari membuka pintu, menarik gagang pintu nampak Tomi berdiri.
"Tuan Besar, mari masuk Tuan, Tuan Rendra dan Den Andhra sudah menunggu kedatangan tuan." Ucap Bibi.
"Terimakasih..., apa kabar Tini?" sapa Tuan Tomi.
"Alhamdulillah baik tuan besar." jawab Tini mengikuti langkah Tuan Tomi.
"Mommy apa kah?, Opa sudah datang?." tanya Andhra pada Tania.
"Sepertinya coba tengok." kata Tania.
Andhra pun dengan melangkah cepat menghampiri sumber suara berada.
"Opa.....!." Teriak Andhra menghampur pelukannya.
"Hai..!, cucu opa yang taman seluruh Indonesia, Opa sangat merindukan kamu."
"Aku pun, sangat merindukan Opa, Opa lama sekali di Jerman."
"Berkat cucu opa semua pekerjaan Opa berjalan mulus."
"Opa sebaiknya Opa harus lebih hati-hati lagi, dengan orang yang Opa percaya itu." Ucap Andhra.
"Why?,"
"Lihat saja nanti opa ada tikus di perusahaan Opa sebaiknya Opa pecat dia."
"Siapa yang akan di pecat?." Saut Rendra.
"Dady.., gimana kabar Dady?." sapa Rendra mencium tangan Dady nya.
"Dady baik seperti yang kamu lihat, apa lagi kalau sudah bertemu dengan Cucu Dady ini kesehatan Dady semakin sehat."
Saatnya makan malam, Tomi dan Andhra sudah duduk di meja makan tinggal tunggu Rendra dan Tania belum keluar dari kamar.
Hidup ku sangat bahagia kehadiran Cucu ku ini semakin aku semangat harus menjaga kesehatan ku, aku masih ingin melihat cucu ku tumbuh dewasa, Andhra cucu ku membawa kebahagiaan didalam keluarga Wiratama. Batin Tuan Tomi menatap Andhra.
"Kenapa Opa menatap ku seperti itu?." tanya Andhra.
"Opa bahagia saat opa bersama cucu Opa, Opa ingin Andhra tinggal bersama Opa di kediaman Opa, tapi Opa rasa itu tidak mungkin, Papi Andhra dan Mommy Andhra pasti tidak ingin jauh dari Andhra." Ucap tuan Tomi.
"Bagaimana?, kalau Opa tinggal bersama Andhra disini, kan jadi ramai."
"Betul kata Andhra Dad, Dady disana sendiri tidak ada yang merawat Dady."Saut Tania
"Apakah Dady mu ini sudah terlihat tua?," Canda Tuan Tomi
"Dady masih terlalu gagah tapi Dady sendiri disana, kalau Dady disini ada yang menemani Dady." kata Rendra.
"Apa tidak sebaiknya kalian mengalah tinggal di kediaman Dady, Oh ya Tania bagaimana Ayah kamu sudah kembali ke Jakarta?."
"Kabar ayah baik Dady mungkin bulan depan Ayah pulang ke Jakarta." jawab Tania.
"Sudah lama Dady tidak main catur sama ayah kami, tolong kabarin Dady kalau sudah di Jakarta."
"Iya dad, sekarang Dady makan dulu, Andhra hayo makan yang benar."
"Iyes Mom."
Ruang makan hening sejenak menikmati makan malam menu yang disajikan semua kesukaan bersama.
Ting. Pesan masuk.
Tania melirik Rendra, seketika Rendra mengurungkan niatnya, dan meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Selesai makan Tania mengambil ponselnya itu setelah Tomi dan Andhra kembali ke kamar.
Pak Rendra ada jadwal meeting sekarang, apa bapak bersedia menghadiri nya?. pesan dan Vania.
"Sudah deh tidak usah curiga dia sekertaris baru ku di kantor." kata Rendra.
"Mas aku ini istri kamu!, apa tidak bisa meeting besok pagi?."
"Aku juga tidak tahu, semua jadwal kegiatan di kantor semua Vania yang pegang."
Oh...Tania Putri Sapto betapa bodoh nya dirimu!, apa selamanya kita seperti ini, Mas kita pernah berpisah, jangan sampai aku pergi lagi dan bawa Andhra kamu tidak bisa bertemu dengan nya lagi sampai kapan pun, kalau kamu memaksa untuk pergi silahkan.
"Tapi ini urusan pekerjaan, sayang Mas tidak akan macam-macam percayalah, kalau kamu tidak yakin hayo ikut tidak usah ganti pakaian, biarkan seperti itu." kata Rendra.
"Oke aku ikut."
Tania membalas pesan dari Vania. "Oke Vania atur pertempuran kita dimana?."
Vania Sharelok, tempat nya, setelah di lihat-lihat itu adalah Hotel milik Tuan Tomi. Rendra pun pergi menggandeng Tania.
Vania Larissa senyum-senyum membayangi pertemuan nya dengan Rendra, Vania niat ingin menemui Rendra dengan alasan ada pertemuan Meeting malam ini di Restoran hotel Jakarta, Vania tidak tahu kalau Rendra datang tidak sendirian melainkan bersama Tania. Apa yang ada di pikiran Vania, saat ini hanya dia yang tahu.
...----------------...
Hadir lagi yuk mampir dukung karya ku ya like komen, biar semangat update lagi. Terimakasih.