Update setiap hari
Ketika pacarnya mengkhianatinya, cahaya kehidupan seolah musnah dalam kehidupan Anna. Untuk membalas dendam mantannya, gadis yang masih SMA itu rela mengorbankan diri menggantikan posisi Kakaknya yang menolak perjodohan ayahnya. Beberapa hari sebelum hari pengumuman kelulusan sekolah, Anna bahkan sudah menyandang status istri Allan, keturunan pengusaha sukses. Anna berpikir bahwa dia akan menemukan kebahagiaan dan dendamnya terbalaskan, namun ia tidak tahu rahasia yang suaminya simpan rapi. Anna butuh bukti akurat untuk memastikan bahwa kecurigaannya tentang suaminya adalah benar. Sayangnya tidak akan mungkin ada kata perceraian antara Anna dan Allan karena adanya kesepakatan hitam diatas putih sebelum pernikahan berlangsung, yang salah satunya menyatakan kalau Anna dilarang meminta cerai dari Allan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emma Shu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Party
Anna turun ketika Alan membuka pintu mobil untuknya. Ya ampun, ia diperlakukan sangat istimewa oleh pria sesempurna Alan. Rasanya bangga.
Alan menunjuk siku tangannya yang menjulur ke arah Anna dengan dagu, sebagai isyarat memerintah Anna supaya gadis itu menggandeng lengannya.
Agak kikuk, Anna melingkarkan lengan kanannya ke lengan kiri Alan. Mereka berjalan memasuki gedung. Perasaan Anna berkecamuk. Deg-degan, cemas, was-was tak menentu. Semua rasa mengaduk-aduk perasaannya.
Anna takut akan mempermalukan Alan. Ia takut sikap dan gerak langkah tubuhnya tidak sesuai dengan orang-orang berlevel tinggi di sekitar Alan. Ia takut menjadi biang kekacauan. Bagaimana jika ia merusak situasi dengan hal buruk yang ia sendiri tidak bisa memprediksi hal buruk seperti apa. Semoga
Jantung Anna kian berlarian saat memasuki sebuah ruangan luas yang dipenuhi manusia berpakaian rapi dan elit. Mereka sedang menikmati minuman dan makanan. Lampu-lampu di atas menambah kesan mewah. Andai saja tidak sedang difokuskan untuk berjalan dengan anggun, juga terus tersenyum ramah, ditambah harus bersikap elegan di depan banyak orang, Anna tentu sudah mengedarkan pandangan matanya ke segala arah untuk menikmati kemewahan ruangan. Repot sekali menjadi calon istri orang besar. Baru sebentar berperan menjadi calon istri Alan yang harus berakting untuk tetap tampil anggun, Anna sudah rindu dengan sosoknya yang seperti biasanya.
Anna sekilas membaca tulisan di layar berukuran besar yang dipantulkan melalui proyektor ke salah satu sisi dinding gedung. Kini Anna mengerti ia sedang mengikuti pesta perayaan perusahaan tempat Alan bekerja.
Sejurus pandangan mengarah kepada Alan dan Anna, membuat Anna semakin gugup. Ia merasakan sekujur tubuhnya mendadak dingin seperti es. Terutama telapak tangan dan kaki. Bukan suhu di ruangan yang terlalu dingin yang membuat suhu tubuhnya berubah drastis, melainkan kegugupan yang luar biasa. Begitu sulit menyesuaikan diri ditengah orang-orang besar seperti mereka. Anna menyesal kenapa harus mengikuti pesta itu. Tidak seharusnya dia ada di sana. Itu bukan tempatnya.
Denting suara gelas diadukan terdengar riuh diiringi tawa renyah dan suara perbincangan hangat.
“Mereka ngeliatin kita,” bisik Anna masih dengan tatapan mengarah ke depan dan senyum yang terus mengembang di bibir merahnya.
“Jangan gugup!” balas Alan dengan arah pandang yang sama.
Beberapa orang tampak menundukkan kepala dan tersenyum menyapa Alan, tak luput pandangan mereka mengarah kepada gadis di sisi Alan. Mereka memuji kecantikan Anna, kagum akan keharmonisan sepasang kekasih yang diketahui akan menikah. Alan dan Anna dipandang serasi.
Alan berhenti di depan meja dan mengambil segelas minuman yang sudah tersaji lalu menyerahkannya kepada Anna.
Minuman apa itu? Warnanya merah? Sirup apa fanta? Atau jangan-jangan minuman beralkohol? Pikir Anna bingung.
“Kamu nggak suka minuman ini?” tanya Alan melihat Anna yang tidak bersedia menyambut minuman itu.
Anna mengangguk. Kemudian menyambut minuman itu. Alan juga mengambil minuman yang sama, kemudian ia mengarahkan gelasnya kepada Anna.
Mengerti dengan maksud Alan, Anna pun mengarahkan gelasnya ke gelas Alan hingga kedua gelas beradu dan menimbulkan denting nyaring. Untung saja Anna sering nonton film romance, yang suka alay dengan gaya kebarat-baratan, toast.
Sekali teguk, Anna merem melek. Minuman itu seperti menggigit tenggorokannya. Pahit lagi. Ya ampun, minuman apa ini? Jangan bilang ada sesuatu yang dicampur ke dalam minuman ini, kemudian dia akan pingsan dan dibawa ke kamar oleh Alan. Lalu ditiduri lelaki itu. Hah? Kenapa pikiran Anna ngawur lagi?
TBC
