Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.
Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗
Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Aku yang Membuangmu!
Belcia tengah menyuapi Leticia, tapi tiba-tiba ponselnya berdering karena sang ayah menelpon. Akhirnya Belcia menyerahkan mangkok kecil yang berisi MPASI kepada Maria.
"Mar, tolong suapi Leticia dulu ya, aku mau menerima telepon," pinta Belcia dan Maria langsung mengambil alih mangkok tersebut.
"Halo, Pa," sapa Belcia saat sudah menyingkir, sementara di belakang sana Leticia menyemburkan makanannya dan berteriak-teriak memanggil Belcia.
"Emmmahhh!"
Belcia menoleh sambil mengulum senyum, "sabar ya, Sayang."
"Cia, kamu sedang apa?" tanya Bizard di ujung sana, karena dia mendengar teriakan Leticia.
"Aku sedang menyuapi Leticia, Pa. Bagaimana dengan Papa? Tumben menelponku, padahal baru satu hari aku tidak pulang," jawab Belcia sekaligus menanyakan tujuan Bizard menelponnya.
"Sepertinya rumahmu akan segera terjual," papar Bizard yang mengurus penjualan rumah dan aset milik putrinya. Mendengar itu tentu saja Belcia langsung tersenyum sumringah.
"Benarkah?"
"Iya, kalau oke, uangnya akan langsung ditransfer ke rekeningmu."
"Papa memang hebat. Nanti aku akan traktir makan di restoran mewah," ujar Belcia untuk merayakannya.
Rumah yang selama ini dia tempati bersama Ronan adalah hasil kerja kerasnya, sementara beberapa perabotan dia beli setelah menikah.
Namun, kini dia ingin melupakan semuanya, termasuk kenangan yang tercipta di sana. Untuk itu Belcia memutuskan untuk menjualnya, toh dia bisa mencari tempat lain dan memulai lembaran baru.
"Tidak perlu, uangnya kamu simpan saja untuk keperluanmu. Biar Papa yang traktir," balas Bizard yang mengerti keadaan sang anak. Apalagi sekarang Belcia juga sedang mengurus perceraian.
Belcia mencebikkan bibir, karena setiap dia ingin mengeluarkan uang untuk sekedar menyenangkan kedua orang tuanya, Bizard tak pernah mengizinkannya.
"Ish, kenapa selalu menolak sih, Pa? Aku tahu uang Papa lebih banyak, tapi aku juga ingin kalian merasakan kerja kerasku," cerocosnya.
"Sudahlah. Bagaimana? Kamu masih di rumah itu?" Bizard berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Iya, Pa, untuk beberapa hari ke depan sepertinya aku tidak bisa pulang. Dia sangat menempel padaku, tapi aku senang," terang Belcia. Ya, meski perlakuan Jasper tidak baik kepadanya, tapi jujur di sisi Leticia membuat perasaannya jauh lebih baik.
"Syukurlah kalau begitu. Tapi ... Tuan Smith tidak melakukan sesuatu padamu kan?"
Sejak kemarin itulah yang dikhawatirkan Bizard.
"Tidak kok, Papa tenang saja, anakmu ini bisa menjaga dan membela diri," jawab Belcia sedikit berbohong supaya sang ayah tidak banyak memberikan perintah maupun larangan.
"Memang harusnya begitu. Ya sudah Papa tutup dulu ya, Papa masih ada kerjaan," pungkas pria paruh baya itu yang langsung mendapat anggukan dari Belcia.
*
*
*
Sejak kamar Leticia dibuat, ruangan itu memang memiliki CCTV, tujuannya agar Maureen dan Jasper mudah memantau keseharian anak mereka saat mereka bekerja. Jasper ke perusahaan, sementara Maureen mengajar.
Mengingat hal tersebut, Jasper yang tengah duduk di kursi kebesarannya, akhirnya mengotak-atik komputer. Dia ingin melihat apa yang dilakukan Belcia terhadap putrinya saat dia tidak ada.
"CCTV ini akan membuktikan bagaimana sifat aslinya. Di depan semua orang dia baik, tapi mana tahu di belakang," gumam Jasper yang belum percaya seratus persen pada wanita itu. Dia menganggap bahwa apa yang dilakukan Belcia bukan ketulusan yang murni.
Jasper menatap layar komputer dengan seksama. Menelisik pergerakan Belcia dan Leticia yang ada di atas ranjang. Tiba-tiba matanya membulat sempurna.
"Ough!" Jasper yang terlambat menyadari tersentak dan langsung menutup wajahnya menggunakan satu tangan, hal itu membuat Arsen ikut terkejut.
"Ada apa, Tuan?" tanya Arsen seraya mendekat, pria itu ingin melihat ke layar komputer, tapi langsung dicegah oleh Jasper.
"Jangan! Jangan ke sini!" serunya dengan sangat keras. Langkah Arsen terhenti, dia makin kebingungan dengan tingkah bosnya, karena ternyata Belcia sedang menyusui Leticia secara langsung. Jasper yang belum tahu terkejut bukan main.
"Memangnya kenapa, Tuan? Ada masalah?" tanya Arsen lagi, dia merasa penasaran tapi Jasper malah mendelik dan mengusirnya.
"Jangan lihat, bukan apa-apa!" ucap Jasper dengan suara gagap. Kemudian dia segera menutup layar komputer. Dia tidak ingin membuat sang asisten berpikir yang tidak-tidak, apalagi menganggapnya pria mesyum.
Arsen hanya bisa menggaruk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali, dan memilih untuk kembali ke tempatnya.
Aneh. Kata Arsen dalam hati.
***
Weekend.
Karena hari ini Jasper tidak pergi ke perusahaan, pria itu berencana untuk membawa Leticia mengunjungi makam Maureen. Dan niatannya itu sudah disampaikan kepada Maria.
"Nyonya, hari ini Nona Kecil akan dibawa Tuan ke makam Nyonya Maureen, jadi sepertinya Nyonya bisa pergi dari rumah ini," ujar Maria memberi informasi kepada Belcia. Dia berpikir bahwa Belcia akan senang, karena akhirnya bisa memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
"Oh, berarti aku tidak ikut?" balas Belcia, karena sebenarnya dia sudah tahu hal itu dari Lidya semalam.
Maria langsung menganggukkan kepala, sementara senyum di bibirnya perlahan menghilang karena dia merasa telah salah bicara. Wajah Belcia tak terlihat senang.
"Apakah aku ada salah, Nyonya?" tanya Maria dengan hati-hati.
Sontak Belcia langsung menggelengkan kepala dan tersenyum. Tak seharusnya dia memiliki perasaan bahwa dia hanyalah peran pengganti, yang diingat saat dibutuhkan.
"Tentu saja tidak. Hari ini aku juga punya rencana lain," jawab Belcia berusaha meyakinkan.
Sebelum pergi, Leticia lebih dulu disusui supaya tidak rewel dan tidur di dalam mobil. Setelahnya Belcia juga meninggalkan rumah keluarga Smith, dia mendatangi penjara untuk bertemu dengan suaminya, lebih tepatnya akan jadi mantan suaminya.
Melihat kedatangan Belcia, Ronan yang semula murung langsung berubah sumringah. Dia berjalan cepat dan langsung menghambur memeluk Belcia tanpa tahu malu.
"Sayang, akhirnya kamu datang juga. Sudah lama kita tidak bertemu, aku sangat merindukanmu, Bel," ucap Ronan dengan mimik sedih.
Namun, hal itu tak membuat Belcia merasa iba, dia justru melerai pelukan mereka dengan kasar.
"Aku datang bukan untuk ini!" kata Belcia dengan tatapan dingin. Dia jijik dengan Ronan yang tak menyadari kesalahannya sedikit pun, bahkan kata maaf saja tidak terucap.
"Lalu untuk apa, Bel? Kamu tidak akan membiarkan aku di sini kan?" balas Ronan yang terlalu percaya diri bahwa Belcia masih mencintai dan mau memaafkannya. Akan tetapi keteguhan Belcia tetap sama seperti terakhir kali. Dia ingin semuanya berakhir.
Belcia menggeleng keras, dia duduk dan diikuti oleh Ronan.
"Rumah sudah terjual termasuk semua barang-barang di dalamnya. Karena kamu hanya menyumbang 20%, aku akan mengembalikannya sebagai harta gono-gini," jelas Belcia dengan serius. Sementara Ronan langsung terperangah.
"Maksudmu, Bel?" tanyanya.
"Aku sudah mengajukan gugatan," jawab Belcia sambil tersenyum. Seakan inilah yang ditunggu-tunggu olehnya. "Aku yang akan membuangmu, Ron. Kamulah yang tidak berharga!" lanjutnya dengan senyum yang semakin lebar. Karena sebentar lagi satu bebannya menghilang.
Seketika wajah Ronan langsung memerah.
***
Semangatin ngothor dengan komen kalian dongsss💋
lagian kamu tuh kok kagak punya malu? kamu tuh tinggal di rumah siapa? meskipun kamu kakak dari almarhum maureen, bukankah maureen sudah tiada. terus kenapa kamu masih bertahan di rumah jasjus, dengan alasan ingin mengawasi leticia 😒 jelas2 leticia ogahh sama kamu? kok yaa masih betah bertahan di rumah iparr...memuakkan 😒