🌹David Fernandez and Lily Kristina🌹
Lily seorang cleaning service terjebak dalam sebuah situasi rumit dengan CEO perusahaannya yang bernama David Fernandez. Lily yang saat itu sedang membereskan ruangan David tiba-tiba dibawa oleh sang CEO menuju altar.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Mengapa David seorang CEO pemilik real estate terbesar di Asia tiba-tiba menikahi gadis yang sama sekali tidak dia kenal?
* Merupakan Buku pertama dari Serries David - Luke - Sebastian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan Oma
🌹VOTE🌹
"Lily…" David merangkak ke atas ranjang.
Dan Lily segera berdiri sebelum David melakukan sesuatu, dia berdehem. "Aku akan menyiapkan air mandi."
"Kita akan mandi bersama."
Lily diam mematung menatap David yang kembali beraring sesaat. "Apa? Kenapa kau diam? Siapkan airnya."
Lily mengangguk, dia segera melangkah ke kamar mandi. Membuat David tersenyum senang ketika Lily menurut dan Oma yang sudah pergi. Sambil berbaring, David menatap foto Lily lebih lama. Pipi chubby-nya hilang, dan David agak tidak menyukainya. Membuatnya tidak lagi merasakan empuknya pipi Lily saat menciumnya.
Sementara Lily yang menyiapkan air sedang dilanda perasaan bingung, jantungnya berdetak kencang setiap David akan melakukan sesuatu yang membuat matanya panas.
Lily bingung, air sudah siap, tapi dia malu untuk memanggil David.
"Apa sudah siap?"
Lily terkejut, dia mengangguk.
"Kemarilah, gosok gigimu dulu."
Lily mendekat ke arah westafel, di mana David sedang membuka pakaiannya satu per satu.
"Apa yang kau lakukan? Buka bajumu."
"Aku akan memandikanmu dulu."
"Kita mandi bersama. Jangan protes dan jangan percaya diri, aku hanya ingin kau menggosok bagian tubuhku dengan lebih bersih dan menyeluruh."
Lily masih diam, dia malu.
"Cepat."
"Iya." Lily membuka pakaiannya dan hanya menyiksakan pakaian dalam, begitu pula dengan David.
Mendekat untuk mengambil sikat gigi, David menyeringai saat Lily menggosok gigi di sampingnya. Tingginya yang sebatas dada membuat Lily agak kesulitan melihat cermin yang memang sengaja David pasang agak tinggi.
"Butuh bantuan?"
"Tidak."
"Ya kau butuh."
"Astaga!" Lily terkejut saat David mengangkatnya dan mendudukan di westafel. Menelan ludahnya kasar, Lily melanjutkan menggosok gigi.
"David!" Lily kembali dibuat terkejut akibat David yang menggendongnya dan mendudukannya dalam bathub.
"Kau tidak akan membuka pakaianmu?" David bertanya sambil dia melakukannya.
Wajah Lily berpaling. "Tidak."
"Kenapa? Kau malu, atau kau takut tergoda melihat tubuhku?"
"Bukan begitu."
Lily menahan napas ketika David mendekat dan meminta istrinya untuk menggosok tubuhnya. Apalagi saat David mendudukan Lily di pangkuan, jantung Lily berdetak kencang.
Namun, momen itu tidak bertahan lama. Pasalnya pintu kamar mandi didobrak paksa.
"Apa yang sedang kau lakukan pada Lily?!" Teriak Oma.
Dan Lily otomatis menyembunyikan seluruh tubuhnya dalam pelukan David.
"Oma!"
"Astaga! Astaga! Ayo keluar Eta!"
Setelah Oma pergi, Lily yang bertubuh mungil masih bersembuyi dengan memeluk David. "Apa sudah keluar?"
David menyeringai. "Belum."
🌹🌹🌹
"Apa mereka tidak turun, Eta?" Tanya Oma pada Eta yang turun dari lantai dua.
"Tuan Muda ingin sarapan di kamarnya, Nyonya Besar."
"Dasar, mereka mau menghindar," decak Oma. "Lihat saja."
Oma makan seorang diri, sambil memikirkan cara licik agar David bertekuk lutut pada David. "Eta, kau tahu kemana Holland pergi?"
"Tidak, Nyonya Besar. Dia mendapat perintah dari Tuan Muda."
"Pergi ke mana kira-kira?"
Eta diam.
"Aku tahu kau mengetahui sesuatu, Eta. Ayo katakan."
"Aku dengar mereka pergi ke daerah Pasawahan."
"Psawahan? Dimana itu?"
"Di kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Nyonya Besar."
Oma makan daging dengan sekali lahap. "Mau apa ke sana? Bukankah itu tempat Lily besar?"
"Betul, Nyonya Besar."
Oma berdecak, masih menerka apa yang coba David lakukan. "Eta, kirim Lily susu."
"Susu yang mana, Nyonya Besar?"
Saat Eta membuka rak, di sana banyak susu yang diperuntukan Lily. Berjajar rapi yang Oma siapkan.
"Yang itu, berwarna pink."
"Ini, Nyonya Besar?"
"Itu untuk membesarkan dada dan bagian bawah bukan?"
"Iya, Nyonya."
"Seduh itu dan berikan pada Lily, beritahu pada Lily ini adalah untuk kesehatan."
"Baik, Nyonya."
Dan Eta segera membawa sarapan dengan susu yang Oma pesan. Dibantu oleh pelayan yang lainnya, Eta mengetuk pintu. "Sarapan anda, Tuan Muda."
"Masuk."
Saat Eta masuk, dia melihat David yang rebahan di paha Lily sambil memainkan ponsel. Dengan Lily yang terlihat risih juga malu.
"Ini susu anda, Nyonya. Sebaiknya diminum sebelum dingin."
David mengerutkan kening, dia menyusul Eta keluar. "Eta."
"Ya, Tuan?"
"Bawakan lebih banyak susu seperti itu."
"Ya?" Eta bingung.
David terkekeh. "Aku tahu itu bukan susu untuk kesehatan, tapi untuk memperbesar bagian Lily. Dan itu bagus, bawakan lagi."
Eta mengangguk kikuk. "Baik, Tuan."
🌹🌹🌹
"Kau tidak bisa berenang?"
Lily menggeleng.
"Oma pernah mengajakmu berenang?"
"Ya, tapi aku hanya melihat saja."
"Maka ini hari keberuntunganmu, aku akan mengajarimu."
Lily yang sedang merapikan walk in closet menatap tidak percaya. "Benarkah?"
"Akan aku pesan baju renangnya."
Belum juga Lily berucap, David sudah pergi. Pria itu menghubungi Marylin untuk membawakan pakaian renang paling seksi untuk dipakai Lily.
Tidak lama kemudian pakaian yang dipesan datang. David menyambutnya dengan penuh suka cita.
"Pesanan anda, Tuan Muda."
"Kemarikan." David menerima satu buah kotak besar. "Kau membawa banyak bukan?"
"Sesuai permintaan anda, Tuan Muda."
David menyeringai, dia kembali masuk ke dalam mansion dan membuka kotak di ruang tamu. David bingung, ada banyak pakaian renang untuk Lily di sana.
David mengambil yang bercorak floral dengan gaya one piece, membuat David tidak memilihnya. Kulit Lily putih, dan akan cocok menggunakan bikini hitam yang seksi.
"Akan aku pakai yang ini."
"Apa yang kau rencanakan, Anak Tengik?"
"Astaga, Oma. Apa yang Oma lakukan di sana?" David memasukan kembali pakaian itu dengan terburu-buru.
"Kau ketahuan sangat mendambakan Lily."
"Tidak, Oma," elak David.
"Kau tergila-gila padanya."
"Lily yang tergila-gila padaku, Oma."
Oma berdecak. "Akui saja, David, kau mencari kesempatan dalam kesempitan. Hahahaha, kasihan sekali kau."
🌹🌹🌹
TBC...
🤭🤭🤭
bilang salah