NovelToon NovelToon
Jejak Dosa Di Ujung Restu

Jejak Dosa Di Ujung Restu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua / Hamil di luar nikah / Dark Romance / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Bagi Aditya, Reina bukan sekadar kekasihnya tapi ia adalah rumahnya.
Namun dunia tak mengizinkan mereka bersama.
Tekanan keluarga, perjodohan yang sudah ditentukan, dan kehormatan keluarga besar membuat Aditya terjebak di antara tanggung jawab dan juga cinta.

Dalam keputusasaan, Aditya mengambil keputusan yang mengubah segalanya. Ia nekat menodai Reina berkali kali demi bisa membuatnya hamil serta mendapatkan restu dari orang tuanya.

Cinta yang seharusnya suci, kini ternodai oleh ketakutan dan ambisi. Mampukah Aditya dan Reina mengatasi masalah yang menghalang cinta mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Aditya menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau kedua orang tuanya itu tega mempermainkan hidup orang lain hanya demi mempertahankan reputasi maupun penilaian orang lain terhadap nama baik keluarganya.

“Jadi ayah lebih peduli pada reputasi keluarga ini daripada keselamatan hidup seseorang yang tidak bersalah?”

“Keselamatan?!” seru Pak Arman. “Dia tidak pantas, Aditya! Dia bukan dari dunia kita! Wanita miskin itu hanya pedagang kaki lima yang ingin naik derajat lewat dirimu!” ucap pak Arman yang tamparan kata-katanya itu membuat dada Aditya bergetar hebat.

“Bagaimana bisa ayah menilainya dengan penilaian hina yang seperti itu, ayah sama sekali tidak mengenalnya.” ucap Aditya yang merasa tidak terima Reina dihina oleh ayahnya sendiri.

“Ayah tidak perlu mengenalnya!” potong Pak Arman dengan nada tinggi. “Yang perlu ayah tahu adalah dia tidak pantas menjadi menantu keluarga Wiranegara. Dan apakah kau tahu Aditya, Ayah sudah memutuskan kalau kamu akan menikah dengan Alisha Permadi. Tanggal pernikahan kalian sudah ditetapkan. Dan itu tinggal satu minggu lagi.”

Ruangan mendadak senyap.

Aditya mematung, menatap ayahnya dengan tatapan dingin.

“Apa ayah serius?”

“Sepenuhnya.”

Aditya tertawa pendek dan getir. Ia tidak menyangka kalau ayahnya lebih memilih untuk mengorbankan kebahagiaan anaknya sendiri daripada melihat anaknya bahagia bersama wanita pilihannya.

“Jadi ini alasan kalian mengirim preman preman itu untuk mengusir Reina? Supaya aku muak dan menjauhinya?” tanya Aditya yang membuat Pak Arman menatapnya dengan tajam.

“Kalau itu yang diperlukan untuk membuka matamu, maka ya.”

Suasana diantara mereka semakin tegang dan panas. Aditya menatap ayahnya cukup lama sekali, sampai akhirnya suaranya keluar nyaris berbisik tapi penuh luka.

“Kau benar, Ayah. Aku memang buta selama ini. Tapi bukan karena Reina. Aku buta karena menaruh hormat pada orang yang tega menghancurkan kehidupan wanita tak bersalah demi menjaga nama besar kosong ini.”

“ADITYA!” bentak ayahnya sembari menampar wajah Aditya dengan keras hingga membuat sudut bibirnya berdarah.

Pak Arman memegangi tangannya yang terasa sakit setelah menampar pipi putranya, sementara Aditya yang tersungkur ke lantai karena tamparan keras dari ayahnya, hanya bisa tersenyum sinis. Luka di hatinya semakin perih.

Jika saja bukan karena Reina yang menyelamatkannya dari usaha bunuh diri yang dilakukannya karena merasa kesal dengan perlakuan orang tuanya yang selalu memaksakan keputusan mereka kepada dirinya, mungkin ia sudah lama mati.

Reina tidak hanya berhasil membuka pikirannya kalau kehidupan di depan sana masih ada secercah harapan untuk bahagia, tetapi juga rumah untuk Aditya pulang ketika ia tidak mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan dari kedua orang tuanya.

Sejak kecil hingga sekarang, kedua orang tuanya itu hanya sibuk membangun nama besar mereka dan memintanya untuk melakukan apapun keputusan mereka, dan itu tak ubahnya membuat Aditya seperti mayat hidup.

Aditya kemudian berdiri, dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia dengan tegas menyatakan perang atas keputusan yang diambil oleh ayahnya terhadap dirinya.

"Jika akhirnya hidupku akan berakhir seperti, maka aku benar benar menyesal telah lahir di keluarga ini. Ayah boleh memutuskan apapun yang ayah suka kepadaku, tapi ingat satu hal ini ayah, aku tidak akan pernah menikah dengan Alisha. Tidak hari ini, tidak untuk besok, dan tidak untuk sampai kapanpun.” ucap Aditya dengan tegas dan berbalik untuk keluar dari ruangan itu.

“Aditya!” panggil Pak Arman dengan keras yang suaranya bergema keras, tapi Aditya tidak menoleh.

Ia membuka pintu ruang kerja dengan hentakan keras dan melangkah cepat melewati ruang tamu. Semua orang di sana menatap kaget, Bu Ratna terlihat pucat, Alisha terlihat bingung saat melihat luka dibibir Aditya, dan kedua orang tua Alisha yang kikuk ikut berdiri.

"Aditya, bibirmu terluka. Tunggu dulu, aku akan mengobati lukamu." seru Alisha sambil berdiri menghampiri Aditya dan mencoba untuk menghentikan kepergian laki laki itu.

Namun pria itu berbalik dan menatap Alisha dengan tatapan begitu tajam hingga membuat gadis itu bergidik ketakutan.

"Apa aku memintamu untuk mengobati luka ku? Apakah aku mengijinkanmu untuk berbicara denganku? Minggir, dan enyahlah kau dari pandanganku." Bentak Aditya dengan kasar.

Ia berjalan pergi tanpa menoleh lagi.

Pintu besar rumah keluarga Wiranegara tertutup keras di belakangnya, dan bergema dalam keheningan yang membuat semua orang terdiam.

Dan di dalam hati Aditya, amarah itu berubah menjadi bara, bara yang ia tahu, suatu saat akan membakar seluruh tembok keangkuhan yang mencoba memisahkan dirinya dengan Reina.

Udara siang hari itu berhembus dingin, tapi tidak untuk dada Aditya yang terasa semakin membara.

Begitu keluar dari kediaman besar keluarga Wiranegara, Aditya langsung menghampiri Dika yang sejak tadi menunggunya di halaman.

“Pak Aditya, apakah Bapak baik-baik saja? Apa yang terjadi di dalam?” tanya Dika dengan hati-hati.

Aditya tidak menjawab. Ia langsung meraih kunci mobil dari tangan asistennya itu dengan paksa.

“Pak, Bapak mau ke mana? Ini sudah siang, sebaiknya kita pergi ke kantor sekarang.” ucap Dika dengan khawatir dan langsung membuat Aditya membentaknya dengan cukup keras.

“Jangan ikut campur, Dika!” bentak Aditya dengan nada dingin.

Nada suara Aditya terdengar tajam, tapi tatapan di matanya lebih tajam lagi. Dika hanya bisa diam, membungkuk, lalu mundur satu langkah. Ia tahu betul, tidak ada gunanya menahan tuannya ketika sedang dalam keadaan seperti ini.

Aditya membuka pintu mobil dengan hentakan kuat dan langsung menyalakan mesin. Raungan mesin mobil sport hitam itu menggema di halaman rumah yang sepi, lalu melesat pergi dengan kecepatan tinggi menembus jalanan kota Surabaya yang mulai mendung oleh awan hitam.

Roda mobil berputar cepat, seolah mencerminkan isi kepala Aditya yang berputar tanpa kendali. Semua kata-kata ayahnya tadi terus bergema di telinganya.

Wanita miskin itu hanya pedagang kaki lima yang ingin naik derajat lewat dirimu.

Ia memukul kemudi mobil dengan keras, matanya terasa panas oleh amarah.

“Reina bukan wanita yang seperti itu!” seru Aditya pada dirinya sendiri, napasnya terengah. “Dia bukan seperti itu, Ayah… dia bukan wanita yang seperti itu…”

Mobil itu terus melaju, gedung gedung yang berdiri di pinggiran kota berkelebat di kaca depan. Di luar, dunia tampak ramai. Tapi di dalam mobil itu, badai amarah dan kekecewaan seolah sedang mengamuk tanpa arah.

Beberapa menit kemudian, mobil itu berhenti di depan sebuah tempat yang sudah terlalu sering Aditya datangi setiap kali pikirannya kalut, sebuah tempat bernama Savana Bar & Lounge, sebuah tempat eksklusif di tengah kota, namun cukup sepi menjelang tengah malam.

Aditya keluar dari mobil tanpa bicara apa pun, dan melangkah masuk dengan langkah berat namun tegas.

1
Putri_a_s
Aditya udah tahu sifat ayahnya seperti apa, makanya dia ambil keputusan ini.
Putri_a_s
ini baru keputusan yang tepat, kl gak gini nanti ditipu lagi sama pak Arman.
Putri_a_s
serius ini, gak ada rasa bersalahnya nih pak Arman sama anak sendiri?
/Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
Putri_a_s
dicintai secara ugal-ugalan sama Aditya, Reina ini.
Putri_a_s
/Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart/
Putri_a_s
sedihnya /Sob/
Putri_a_s
gini amat ya cobaannya, kamu harus bijak Reina. Aditya juga dalam posisi yang sulit demi bisa bersama kamu.
Putri_a_s
kasihan Aditya, dia pasti bingung banget
Putri_a_s
iya Aditya, menikah dengan dua orang sekaligus itu harus adil. dan kamu tidak bisa menikah dengan Alisha karena hati kamu cuma buat Reina
Putri_a_s
Aditya berada dalam dua jalan yang mengharuskannya memilih
Putri_a_s
dan apalah arti kata cinta jika kalian berdua tidak bisa bersama /Frown/
Putri_a_s
aish, kok ada seorang ayah yang tega menyuruh anaknya poligami?!
Putri_a_s
maksudnya nikah sama dua perempuan sekaligus gitu?!
Putri_a_s
dulu lihat apa sih buk? kok bisa menikah sama laki laki egois kayak pak Arman?!
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lanjutkan keputusanmu💪
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lebih baik gitu daripada entar ditipu lagi sama ayahmu yang raja tega itu.
Suhadi Mulyo
nyeseknya sampai sini/Scowl//Sob/
Suhadi Mulyo
jadi Aditya pasti sakit, jadi Reina, lebih sakit lagi karena harus membagi Aditya dengan orang lain /Scowl/
Suhadi Mulyo
kasihan banget Aditya, dia nggak pernah bahagia
Suhadi Mulyo
setiap banget Aditya ini orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!