Valerie Zionathan. Seorang gadis cantik yang menarik, meskipun memiliki kekurangan karena matanya yang buta karena kecelakaan yang terjadi padanya, kecelakaan yang di sebabkan oleh seorang pemimpin organisasi mafia yang sangat terkenal kejamnya, Gabriel Smith, putra sulung dari Gerald Smith dan Celine Smith.
Kesialan Valerie tidak sampai di kebutaan matanya saja, tetapi dia juga mendapatkan kesialan lain, harus di jodohkan dengan Gabriel untuk melunasi hutang keluarganya, Gabriel sangat membenci wanita, beginya wanita sangat merepotkan. Apakah setelah menikah akan menjadi perubahan untuk Valerie dan Gabriel.?
Ini kelanjutan kisah Gabriel putra Gerald di novel berjudul. [ Istri Kontrak Sang Mafia ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Hal yang benar-benar paling Daniel tidak suka yaitu harus pura-pura menyukai perempuan yang mereka curiga, ya seperti sekarang ini dia harus mendekati salah satu babysitter dari anak-anak Gabriel dan Vale.
“Kimmy, kamu harus membantuku, Tuan selalu menjadikan aku umpan untuk.. "
“Anda memang pantas di jadikan umpan" Sela Kimmy dengan ketus.
Daniel menaikkan sebelah alisnya. “Kamu cemburu?" Bisiknya dengan sedikit meniup telinga Kimmy.
“Ck, apa hak saya harus cemburu Tuan, seperti yang Anda ucapkan, perempuan rendahan seperti saya hanya pantas untuk memuaskan nafsu Anda" Jawab Kimmy tersenyum getir.
Daniel terpaku dengan ucapan Kimmy, ya dia memang pernah mengucapkan kalimat menyakitkan itu pada perempuan cantik di depannya, dia menikmati tubuh indah Kimmy ketika dirinya sedang mabuk parah karena cintanya di tolak oleh seorang gadis.
Sejak hari itu Daniel sering melampiaskan hasratnya kepada Kimmy setiap kali ada kesempatan, seperti yang baru saja Daniel lakukan, sekalipun itu di kamar mandi.
Daniel memang lebih brengseknya dari Gabriel, bahkan janjinya sudah dia langgar yang tidak akan menyentuh perempuan sebelum ada ikatan pernikahan, nyatanya dia gugur oleh keindahan tubuh mulus Kimmy.
Kimmy hanya seorang tawanan yang menjadi pelayan, gadis cantik itu sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan Asisten, Tuannya sampai mau menyentuhnya.
Kimmy melangkah meninggalkan Daniel yang masih diam menyandarkan tubuhnya di dinding kamar mandi, rasanya benar-benar puas, Kimmy membuatnya kecanduan.
Di lain tempat detak jantung Vale tidak karuan terlebih saat suaminya mengatakan agar dirinya lebih hati-hati dengan babysitter putrinya dan hari ini rencananya mereka akan bersiap-siap untuk pergi ke Villa milik keluarga Smith.
“Gabriel.. "
“Tenanglah, percaya saja padaku, semua akan baik-baik saja, jika kita tidak keluar maka dia tidak akan menunjukkan siapa dirinya." Sela Gabriel memegang kedua bahu istrinya, hanya dengan cara ini dia bisa tau siapa orang di balik wajah cantik babysitter putrinya.
Jika sampai gagal mungkin Gabriel akan kehilangan salah satu dari anaknya, tetapi dia sangat yakin tidak akan terjadi apapun kepada anak-anaknya. Gabriel tidak ingin terlalu lama bermain dengan membiarkan musuh ada di dalam Mansion nya.
Sementara perempuan yang sudah di curigai oleh Gabriel, juga merasa was-was, di sana ada Daniel dan orang-orang yang sangat peka terhadap penyamaran, dan sebenarnya dengan adanya acara liburan keluarga ke Villa, kesempatan bagus untuknya bertindak, namun bisa saja ini adalah jebakan, penyamarannya terbongkar dan nyawanya melayang.
Pintu kamar di ketuk, perempuan bernama Bora itu tersentak kaget, dalam hatinya sudah tidak jelas ingin rasanya dia mengumpat dan menembak mati Kimmy.
“Kamu sudah siap Bora? Tuan dan Nyonya sudah menunggu, dan cepat bawa Nona Brianna keluar" Ucap Kimmy.
“Baiklah, aku sudah siap, Nona Brianna juga sudah siap, bagaimana dengan Tuan Muda?" Tanya nya basa-basi.
“Tuan Erlan sudah di bawah bersama More" Jawab Kimmy membantu Bora membawa tasnya.
Sepanjang perjalanan Daniel menjalankan perintah dari Tuannya, dia mencoba basa-basi dengan Bora, namun seperti pelayan pada umumnya Bora tidak begitu berani menanggapi Daniel.
Setelah melakukan perjalanan yang kurang lebih tiga jam lama, mereka sudah sampai ke tempat tujuan, Bora merasa sepertinya ada hal yang aneh atau dia melupakan sesuatu.
“Selamat Datang Tuan dan Nyonya Vale" Selain Daniel ada satu orang lagi yang menjadi kepercayaan Gabriel.
Nata salah satu orang kepercayaan Gabriel, dia bekerja di mengawasi setiap markas, hanya beberapa kali datang ke Mansion Gabriel dan itu sebelum adanya pernikahan dengan Vale. Wajar jika Vale merasa asing dengan Nata.
Nata ini mampu membuat Bora jantungan tatapannya lebih menakutkan dari Gabriel, kegugupannya sampai membuat Brianna menangis di sambung oleh Erlan si bayi cengeng menurut Gabriel.
“Tenanglah Tuan Erlan, anda menangis sampai membuat burung-burung itu berterbangan" Ucap More dengan keukehan kecil.
“Bora, tenangkan Brianna" Titah Vale seperti biasanya suaranya terdengar lembut, namun siapa yang tau jika perasaan perempuan itu tengah ketakutan.
Daniel mendekati Bora dan memainkan tangan Brianna, membuat gadis kecil itu berhenti menangis. “Kamu hanya perlu mengajaknya bercanda" ucap Daniel pelan, tetapi matanya melirik ke belakang di mana Kimmy sedang menurunkan barang bawaan mereka, perempuan itu terlihat kelelahan.
“Nata, apa kamu tidak bisa tersenyum? lihatlah keduanya keponakan kita ketakutan hanya mendengar suaramu" Kata Daniel melihat kearah Nata.
“Tidak, karena aku bukan orang yang suka berpura-pura sepertimu" Jawabnya membuat Daniel tercengang, memang sialan sahabatnya yang satu ini. Namun pandangan Nata mengarah pada Kimmy.
“Dia Kimmy?" Tanya Nata pelan, entah dia bertanya pada siapa.
“Hmm" jawab Daniel.
“Cantik, untuk kalian berdua, mari aku tunjukan kamarnya" ujar Nata beralih kepada dua babysitter itu.
“Baik Tuan"
Setelah kepergian Nata, Daniel masih diam. “Apa dia memuji pelayan itu cantik?" gumamnya.
***
“Nona Anda seperti memakai topeng wajah silikon, atau memang riasan Anda yang terlalu tebal?" Ucap Nata sembari membuka pintu kamar untuk dua babysitter itu.
More menoleh. “Saya tidak memakai riasan, Tuan, meskipun ada bedak transculent yang tidak berwarna dan bau menyengat, saya tidak menggunakan karena pekerjaan ini saya sangat membutuhkan nya" Jawab More, dia lebih baik terlihat jelek daripada nyawanya melayang.
Nata memasang wajah datarnya. “Bukan Anda, tetapi Nona Bora, saya tau Anda memang tidak cantik jadi tidak usah berias." Mata More langsung mendelik, jika dia memiliki keberanian sudah pasti Nata akan habis dia maki-maki.
Bora tidak mampu menopang beban tubuhnya lagi jika Nata masih ada di dekatnya, laki-laki ini sangat jeli bahkan hanya melihat sekilas saja sudah bisa menebaknya.
”Silahkan istirahat, dan jaga keduanya dengan baik, karena taruhannya nyawa kalian berdua"
**
“Bagaimana?" tanya Gabriel.
“Dia sedang menyamar dan itu bukan wajah aslinya." jawab Nata, berdiri dengan tegak bersebelahan dengan Daniel.
mereka bertiga sedang berada di ruang rahasia. “Identitasnya benar-benar terjaga, aku bahkan tidak bisa menemukannya" ucap Daniel.
Nata melirik, “Itu karena kamu bo*h, tidak perlu mencari di mana-mana, dia sudah membawa identitasnya sendiri" sahut Nata.
Gabriel mengerutkan keningnya. “Katakan" titahnya.
“Hanya orang-orang dari organisasi Jason yang memiliki topeng wajah silikon." jawab Nata.
Gabriel menganggukkan kepalanya, ya memang hanya dari kelompok Jason yang bisa membuat dan memakainya meskipun ada yang bisa membuatnya tetapi tidak bisa meniru milik Jason.
“Bersiaplah, jangan sampai lengah, aku yakin dia sedang merencanakan sesuatu malam ini" ujar Gabriel.
Nata dan Daniel menganggukkan kepalanya. “Siap Tuan" jawab keduanya.
Gabriel tersenyum tipis. “Jason, kamu mengirim seorang wanita untuk melawanku?" gumamnya pelan.
**
Bersambung.
saling dukung ya kak😁
Isin yaa