NovelToon NovelToon
Janji Di Titik Surga

Janji Di Titik Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Selingkuh / Pelakor / Dunia Lain / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:803
Nilai: 5
Nama Author: Ema Virda

Selama lima tahun pernikahan, Asha dan Fajar memiliki hubungan yang harmonis, saling mencintai dan saling mengerti satu sama lain.

Pernikahan mereka mulai retak, anaknya yang berumur satu tahun meninggal tanpa sebab.
Ujian dan cobaan rumah tangga Asha dan Fajar tidak hanya dari keluarga tapi juga gangguan gangguan makhluk halus. Di tambah saat Asha keguguran anak ke dua yang lagi lagi tanpa sebab.

Apakah mereka bisa menemukan jalan kembali ke titik surga untuk mempertahankan rumah tangga dan cinta mereka ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ema Virda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4

Di balik bilik kamar, Asha merebahkan diri dan memiringkan tubuhnya ke arah kiri di pembaringan dengan tangan kanan memegang gantungan kunci. Dia masih merasakan kehangatan tangan Fajar yang ingin menjabat tangannya.

Begitupun juga di tempat lain, Fajar yang merebahkan di pembaringan, mengingat hal yang indah saat bertemu kembali di sekolah. Ini pertama kali Fajar bisa berbicara kepada Asha tanpa harus malu atau takut.

Tak seperti tiga tahun yang lalu, saat pandangan pertama melihatnya dari jauh.

Fajar bersama teman teman seangkatannya menjadi pengurus untuk kegiatan pengajian Akbar di kampus Surabaya. Dia menjadi orang yang di balik llayar. Untuk mengarahkan temen temannya dalam mengambil gambar yang apik saat nanti diabadikan dalam moment pomosi kampus

Tak seperti gadis lain yang Fajar temui. Asha adalah wanita yang pertama kali mencuri hatinya. Ingin rasanya bertanya siapa namamu ? Asal darimana ? Dimana tinggalmu ? Boleh aku anter pulang ? Dan yang lebih dia ingin tahu, apakah gadis tambatan hatinya ini sudah memiliki pasangan hidup ataupun pilihan di hatinya ? Pertanyaan pertanyaan pertama yang ingin sekali di tanyakan seorang pria pada umumnya kepada wanita yang di sukainya.

Fajar urungkan niat pertamanya, karena ada teman nya yang juga menyukai Asha di saat pertama kali jumpa.

"Wih, ada cewek manis, ayu nggak bosenIn di lihat."

Teman prianya itu menyenggol lengan Fajar, yang terkesan cuek tapi sebenarnya dari awal sudah melihatnya.

"Mana ? Ayu banget ?" cerocos Satrio.

"Ayu banget, zoom wajahnya Sat. Fotogenik wajahnya"

Saat kamera temannya menyorot wajah Asha. Fajar langsung terkesima. Melihat wajah ayunya dengan kulit seperti bayi, hidung mungil dan bibir sedikit tebal yang membentuk senyum manis. Alisnya yang berjejer rapi seperti semut hitam menambah kesan cantik dan elegan pada wajahnya. Matahari pagi memancarkan cahaya lembut yang menyinari, membuatnya terlihat lebih cerah dan berseri. Bagaimana mungkin wajah yang hampir sempurna ini, tak ada kumbang yang datang untuk meminangnya.

"Wih. Beneran ayu banget. Wah. Ini pasti jadi idola kampus, Sat. Siap siap banyak saingan engko," ucapan temannya.

"Anak semester berapa dia ? Jurusan apa ?"

"Yo. nggak tahu. Aku baru tahu ini lewat kamera." Lalu temannya melihat ke arah Fajar. "Jar, eroh cewek ayu iku, apa enggak ?"

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan temannya itu. Fajar hanya mengangkat kedua bahunya ke atas. Dengan raut wajah cuek tak peduli dengan apa yang mereka bicarakan.

"Fajar, ko ngerti. Tahunya itu, buku tebel," sahut Satrio sambil menggerakkan ketajaman dan fokus pada gambar.

"Wis. Angel angel ! Uripmu Jar. Jar," sahut teman prianya.

Lalu, fajar bergerak ke arah panggung untuk membereskan letak kabel mic untuk pembawa acara. Dia tak ingin melanjutkan pembicaraan dengan teman temannya.

Namun, sesekali netranya celagak celinguk dan berdiri di atas kaki, mencari posisi gadis itu duduk. Rasa penasaran masih menyelimuti pikirannya. Dia juga ada sedikit rasa tak mau kalah dengan teman temannya. Dia ingin menjadi orang pertama yang harus tahu namanya.

Acarapun dimulai, Kiyai Haji Ilham Arifin memberi tausyiah untuk memotivasi spiritual dan bersosial. Seorang pembawa acara menyampaikan sesuatu, "Mungkin kakak kakak mahasiswa ada yang ingin di tanyakan kepada Kiyai Haji Ilham Arifin. Jangan malu malu ya, Kiyai tidak memungut pajak. Hahahaha, bercanda ya Pak Kiyai."

Sedikit candaan yang di lontarkan pembawa acara membuat suasana yang tadinya tegang berubah mencair. Lalu, tiba tiba seorang gadis mengangkat tangannya tinggi tinggi agar terlihat karena ingin mengatakan sesuatu.

Kamerapun seketika menyorot wajahnya. Dan seluruh orang yang di sana berseru. "Huuuuuu ... " dengan sangat lantang. Bukan karena tak suka dengan gadis itu. Namun, kamera yang menyorot wajahnya begitu cepat.

"Oh. Dengan Kakak yang cantik di sana. Siapa namanya ? Semester berapa dan fakultas apa ?"

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Semua riuh membalas salamnya.

"Nama saya Asha Nararsya. Semester empat dari fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ada yang ingin saya tanyakan ?"

Suara samar menyahut dengan kencang. "Asha dimana rumahmu ?"

Semuanya kembali menyahut, "huuuuuu ..." Asha mendengar hanya tertunduk malu.

Namun, bagi Fajar harapan untuk tahu nama nya adalah seperti petunjuk, bahwa doanya sedikit demi sedikit terkabul. Nama Asha yang terdengar, dia tangkap dan tertanam lama di hati dan pikirannya.

Sejak saat itu, dia sering lewat ke ruangan kelasnya ataupun menunggu dan mencari tahu jadwal jam kuliah, agar bisa menunggu di taman atau koridor kampus walaupun hanya melihat senyum dan wajahnya saja.

Tapi karena kesibukan nya dalam skripsi dan KKN waktu untuk melihatnya sudah tak bisa sesering dulu. Apalagi, saat yudisium kelulusan. Ingin sekali dia memberikan undangan kepada Asha untuk mengikuti acara wisuda. Tapi pikiran pikiran berlebihan yang tertanam di otak Fajar begitu banyak dan tumpul. Dia tak tahu memulai nya bagaimana ? Karena, bagi Fajar waktu lalu, mengatakan kata hai atau hallo tak bisa terucap. Mulut sperti terkunci dan tertutup rapat hanya dapat melihat, mengangumi dan tertunduk malu.

Untuk saat ini, Fajar yang melamun di atas ranjangnya dengan memeluk guling yang terbungkus lembaran kain bermotif batik berwarna hijau. Dengan kesadaran penuh dia berucap dalam hati Kali ini, aku tidak akan seperti dulu. Allah mempertemukan ku dengan Asha, semoga jodoh.

Dan dia berdecak, " ish, tadi gak tanya nomer telpon rumahnya kan tadi bisa alasan ada pengajian akbar di Surabaya, goblok, goblok." Fajar menepuk keningnya sedikit keras.

Tak lama kemudian, suara nada dering polifonik di handphonenya berbunyi dan bergetar. Era di mana ponsel non-smartphone sangat penting sebelum ponsel android berkembang.

Di layar tertangkap nama Satrio memanggil. Fajar berdecak males untuk mengangkat atau mendengar suara temannya itu. Namun, dia tersadar. Mungkin Satrio mempunyai nomer telpon Asha. Karena Satrio menjadi ketua panitia dan Asha pernah menjadi panitia di saat dia sibuk dengan skripsinya.

"Hallo Sat. Kenapa ?" ucap Fajar di ponsel.

"Jar, Melu jadi panitia pengajian Akbar Alumni ya, ini kurang panitianya?"

"Iyo. Gampang."

" Alhamdulillah. Tapi bantu bantu aku, jadi panitia Yo."

"Iyo. Hari Sabtu kan. Tapi siapa aja yang ikut ?"

"Ada. Ical, Sapto, Edy, yang seangkatan sama kita."

"Hemm . Eh, Sat. Nurul juga ikut gak. Bojomu ?"

"Melu, eh. Ngapain tanya tanya bojoku."

"Gaplek cak. Aku arep takon Asha nang Nurul."

"Hahaha. Jar ... Jar. Pasti arep takon nomer telpon omahne Yo."

"Gaplekkkk, arek Iki eroh ae "

"Tak takon Nurul." Satrio meletakkan ponsel di atas meja.

Dari sebrang, Fajar tak mendengar jelas suara Satrio lagi. Namun, ada suar samar samar dia mengobrol dengan istri. Merayu Nurul untuk memberikan nomer telpon rumahnya.

kemudian, "Wis. Gampangkan merayu perempuan itu. Dengan cara melembutkan suara, langsung dapat. Hallo. Jar."

"Iyo!"

"Catet, nomer telpon rumahnya. 0333-506678 ... "

"Oke. Sip. Makasi loh Bro. Keren banget merayu istrinya."

"Hahahaha. Makane kawino Cak."

"Tenang. Nomer telpon sudah ada, setelah itu undangan nikah, engko tak kirim ke rumahmu. Bro."

"Aamiinn."

1
Valentino (elle/eso)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
robleis_XD
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Victor
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!