Salwa ara bella atau biasa di panggil ara dia seorang gadis yang sering di siksa oleh ibu tiri dan adik kakak tirinya, sedangkan ayah nya tak pernah memperdulikan dirinya.
suatu hari ara di kejutkan kalau dirinya telah di jodohkan dengan anak dari bos ayah nya, yang katanya lumpuh karena kecelakaan, ara sebenarnya ingin menolak nya, namun sang ayah terus mendesak dan mengancam dirinya agar menerima perjodohan itu, dengan terpaksa ara menerima perjodohan itu
Dewa Alaska adalah pria yang akan di jodohkan dengan ara, dia adalah pria yang sangat kejam dan dingin, ia sebenarnya tidak mau menerima perjodohan yang ayah nya ajukan ,menurutnya perempuan yang mau dengan nya hanya mengicar harta nya saja, namun ia tak bisa menolak kalau ia menolak nya maka seluruh kekayaan keluarga Alaska akan di berikan kepada sepupu tirinya,hal itu membuatnya terpaksa menerima permintaan ayah nya.
apakah ara bisa menaklukkan Dewa yang sangat kejam dan dingin itu?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
seminggu telah berlalu dewa masih nampak sedih dan masih sering melamun sendirian terkadang juga ara memergoki suaminya itu tengah menangis sendirian, jadi ara memutuskan untuk mengajak suami nya tinggal di markas sekalian bisa mengawasi perkembangan Bram dan Mela
" mas lagi apa?" tanya ara yang menghampiri suami nya
" lagi ngasih makan nih macan " jawab dwa sambil memberikan daging kepada harimau putih peliharaan nya
"umur nya sudah berapa tahun mas?" tanya ara sambil ikut memperhatikan harimau putih itu sedang memakan daging pemberian dewa
" sepuluh tahun "
" wah! Berarti mas sudah lama ya memlihara nya?"
" ya lumayan , aku menemukan nya saat dia masih kecil "
" oh begitu, em mas aku boleh bicara sesuatu gak" ucap ara sambil memperhatikan wajah tampan suami nya
" mau bicara apa?"
" em , aku boleh ikut latihan bela diri sama menembak " tanya ara dengan takut, takut tidak di perbolehkan oleh suami nya
Dewa langsung melihat ke arah ara , ia memperhatikan raut wajah keseriusan di sana
" apa tujuan mu mau belajar itu?" bukan nya menjawab dewa malah belik bertanya
" tujuan ku belajar bela diri dan menembak agar aku bisa melindungi diri ku sendiri , setidak nya kalau ada musuh mu menyerang ku di saat kamu tidak ada di samping ku kan aku bisa melindungi diri ku sendiri" jawab ara dengan sangt serius
Dewa menghela nafas nya dengan kasar , sebenr nya ada benar nya juga apa yang di katakan oleh ara
" baik lah , aku yang akan mengajari mu bela diri dan menembak , jadi kapan kau mau mulai belajar?" tanya dewa yang menyetujui permintaan ara
" sekarang aku siap" ara dengan antusias
" ya sudah sekarang kamu berlatih bela diri terlebih dahulu"
" siap bos" jawab ara sambil tegak sempurna dan sambil hormat seperti harmat kepada tiang bendara
dewa tersenyum sambil mengelus kepala sang istri nya
mereka langsung menuju ke tempat latihan bela diri yang ada di markas itu, saat memasuki ruangan itu mereka melihat banyak anak buah dewa sedang berlatih bela diri
" cepat ganti baju mu di sana" ucap dewa sambil menunjuk ke arah ruangan ganti
Ara mengguk lalu berjalan menuju ke rungan ganti , tak berselang lama ara pun sudah keluar dari ruang ganti sudah memakai seragam untuk berlatih bela diri
" ayo mas aku sudah siap" ucap ara sambil tersenyum
" ayo, tapi sebaik nya kita mulai dari pemanasan trlebih dahulu, agar tak terjadi cedera" ujar dewa sambil tersenyum melihat ara sangat antusias untuk belajar bela diri
dewa pun memulai mengajak ara untuk pemasan ringan sebelaum belajar dasar dasar beladiri , setelah melakukan pemanasa dewa langsung mengajarkan dasar dasar bela diri termasuk memasang kuda kuda yang benar
Untung lah ara orang yang cepat dalam belam belajar sehingga dewa tak kesulitan untuk mengajari nya
" hari ini cukup sampai disini, kamu cepat tanggap aku yakin dalam beberapa bulan kamu sudah bisa bela diri dengan baik" ujar dewa memuju ara
" mas bisa aja , ya udah besok kita lanjut lagi ya mas latihan nya"
" ya , sekerang kita mandi setelah itu aku mau melihat ke adaan papa"
Ara tersenyum lalu menggukkan kepalanya , lalu berjalan beriringan dengan dewa menuju ke kamar mereka , tanpa merekasadari ada dua orang yang sedang memperhatikan ara dan dewa
" aku tak bisa bayangkan kalau nona ara tak ada di sapin tuan " ucap satria yang melihat kebersamaan tuan dan istri nya
" ya kau benar , aku tak bisa membayangkan bagai mana hancur nya kakak kalau tak ada kakak ipar yang menyamangati nya" ujar diego yang juga ikut memperhatikan dewa dan ara belajar menuju ke kamar mereka
" oh ya , bagai mnaa dengan bella istri sean ?" tanya diego
" dia sudah melarikan diri saat pembantaian itu" jawab satria
" apa dia sudah terbukti tak ada kerja sama dengan sean?" tanya diego
" seperti nya tidak, sean hanya memanfaatkan nya untuk mendapatkan harta keluarga alaska , sebab saat itu nyonya Retno mengatakan kepada sean dan tuan dewa kalau siapa yang menikah terlebih dulu , maka dia lah yang akan menjadi penerus kekayaan keluarga Alaska" jelas satria
" tapi kita harus tetap mengawasi nya, aku takut nanti di bekerja sama dengan sean untuk menghancurkan kakak" diego yang merasa sedikit takut
" kau tenang saja , aku telah menyuruh salah satu anak buah kita untuk mengawasi gerak gerik nya"
" apa kau telah menemukan keberadaan sean?" tanya diegi
ya setelah kejadian itu satria diam diam mencari keberadaan sean untuk memantau pergerakan sean , sstria takut kalau sean akan ada membalas dendam kepada tuan nya
" belum , anak buah kita masih berusaha untuk menemukan nya" jawab satria
" semoga saja dia cepat di temukan , aku takut dia akan menyusun rencana untuk membalas dendam kepada kakak"
" ya , aku akan menambah anak buah kita untuk mencari keeradaan sean " ujar satria
di tempat lain dewa dan ara kini sudah rapi, mereka langsung menuju ke arah ruang kesehata tempat papa dan tante nya di rawat
" bagai mana keadaan papa ku?" tanya dewa kepada dokter yang menangani Bram
" sejauh ini sudah mulai benyak perubahan tuan , kita tingal menunggu tuan besar untuk sadar saja" jawab dokter itu
" lalu bagai mana dengan keadaan tante ku?" tanya dewa
" keadaan nya masih sama dengan kemarin tuan , nyonya mela belum ada perubahan " jawab dokter itu
' sungguh malang nya nasip mu ten, kau sudah sengaja di lukai oleh orang yang tente cintai dan tente jungjung tinggi selama ini, semoga setelah ini tente bisa berubah dan mengambil pelajaran darfi kejadian ini, meski harus mengorbankan nyawa oma' gumama nya dalam hati sambil melihat tente dan ayah nya terbaring lemah dengan peralatan medis ynag melekat di tubuh mereka
" kapan kira kira papa bisa sadar dok?" tanya ara
" kalau menurut perediksi saya sih tak akan lama lagi nona, karena tuan besar sudah banyak mengalami perubahan " jawab dokter itu
" apa boleh kami menemui papa?" tanya ara , ya saat ini mereka hanya melihat dari balik kaca saja
" boleh nona silahkan" ucap dokter itu mempersilahkan
" terimakasih dok" ucap ara sambil tersenyum
" ayo mas kita melihat ke adaan papa" ajak ara sambil menarik tangan dewa dengan pean
dewa yang sedari tadi melamun pun sedikit terkejut saat tangan nya di tarik oleh ara, dewa langsung menoleh ke arah ara, seolah bertanya kenapa?
" kita masuk liat papa, mas pasti kangen kan sama papa" ucap ara sambil tersenyum
dewa pun ikut tersenyum lalu mengukkan kepalanya , mereka pun masuk kedalam ruangan tempat Bram dan mela di rawat, seama ini mereka hanya bisa melihat nya dari balik kaca saja
jangan lupa like , komen dan vote nya ya terimakasih telah membaca🥰🥰🥰