"Hai ganteng, malam ini, mau bermalam bersamaku?"
~ Keira ~
"Kau tidak akan menyesalinya kan, little girl?"
~ Reynald ~
**********
Demi bisa menghadiri pesta ulang tahun pacarnya di sebuah klub malam, Keira nekat mencari cara untuk kabur dari pengawasan Raka, sang kakak yang overprotektif, dengan bantuan sahabatnya, Selina. Namun, sesampainya di sana, betapa terkejutnya ia saat mendengar bahwa Dion, kekasih yang selama ini ia sembunyikan dari sang kakak, justru malah menghina Keira di depan teman-temannya.
Hatinya hancur. Di tengah rasa sakit dan kekecewaan, Keira bersumpah akan mencari laki-laki lain yang jauh lebih tampan dan mempesona dari Dion. Saat itulah ia bertemu dengan sosok pria asing yang sangat tampan di klub. Mengira pria itu seorang host club, Keira tanpa ragu mengajaknya berciuman dan menghabiskan malam bersama.
Namun, keesokan harinya, Keira baru menyadari kalau pria yang bersamanya semalam ternyata adalah Reynald, teman dekat kakaknya sendiri!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Malam Bersamamu
Mata pria itu sempurna membulat saat mendengar ucapan Keira.
"Heh, bocil! Lo tau nggak maksud ucapan Lo tadi apa?"
Keira mengerjap-ngerjapkan matanya, seperti tak berdosa.
"Ngerti lah, gue kan bukan anak kecil,"
Pria itu mendengus kesal, sudah habis kesabarannya menghadapi gadis di depannya ini. "Udah, gue anterin Lo pulang sekarang,"
Pria itu berusaha untuk memindahkan tubuh Keira yang masih duduk di pangkuannya, tapi bukannya menyingkir, Keira malah merangkul leher pria itu dengan semakin erat.
"Nggak, gue nggak mau pulang,"
"Astaga, susah banget sih Lo dibilangin! Gue telepon juga nih Kakak Lo,"
"Please..." Keira menatap pria itu dengan mata memelas. "Gue pengen disini aja sama Lo.."
Pria itu terkesiap. Tatapan mata Keira seperti sihir yang membuatnya terdiam. Memanfaatkan hal itu, Keira yang memang pada dasarnya akal sehatnya sudah hilang malah menyerang kembali pria itu dengan menciumi lehernya.
"Shi...t..." pria itu mengerang, berusaha menahan diri. Sekuat tenaga ia mencoba mendorong Keira, tapi gadis itu tetap menempel kuat. Bahkan sekarang sudah berpindah menciumi dadanya.
"Bocil! Lo bener-bener!" Pria itu mau tidak mau akhirnya mengangkat Keira dalam gendongannya. Keira masih tidak melepaskan ciumannya pada dada bidang pria itu, membuatnya benar-benar gelisah.
"Lo beneran mau tidur sama Gue?" tanya pria itu akhirnya. Keira mengangkat wajahnya dan mengangguk.
"Lo yakin nggak akan nyesel?"
Keira tersenyum lebar dan memainkan jemarinya dengan gerakan menggoda pada dada pria itu. "Justru Gue nyesel kalau nggak sama Lo,"
Rahang pria itu mengeras. Tampak sekali saat ini dia sedang berusaha sekuat tenaga menahan diri. Tapi ia berusaha untuk tetap tenang. "Oke, kalau gitu kita ke atas," Katanya kemudian.
Keira yang masih sangat mabuk hanya menganggukkan kepala saja tanpa berkata apa-apa. Pria itu, masih dengan posisi menggendong Keira yang melekat seperti panda membawanya naik lift menuju lantai atas. Dan selama perjalanan itu, Keira masih saja berbuat nakal dengan menciumi leher dan dada pria itu, bahkan berusaha melahap bibirnya.
"Anj1ng! Gimana gue bisa nahan diri kalau kaya gini!" Pria itu menyumpahi dirinya sendiri. Ia menggigit bibir, berusaha menekan hasrat di dalam dirinya yang sudah mengamuk minta keluar. Sementara itu, Keira dalam gendongannya sama sekali tidak berhenti. Terus menerus berusaha menggodanya.
Tak berselang lama, lift terbuka di lantai lima. Ternyata, selain klub malam, di lantai tiga sampai lima gedung itu ada hotel tempat pengunjung bisa menginap jika terlalu mabuk. Keira sendiri tidak menyadari hal itu karena sekarang dia sedang mabuk berat.
Pria itu membawa Keira ke dalam sebuah kamar yang sudah ia pesan sebelumnya. Segera saja, ia membuka pintu dan langsung membaringkan gadis itu ke atas kasur. Namun, Keira benar-benar seperti panda yang melekat pada pohon. Sama sekali tidak mau lepas.
"Jangan pergi," ucap Keira dengan suara sedikit serak. "Gue pengen Lo,"
Lalu dengan tanpa aba-aba, Keira langsung menarik kerah pria itu sehingga bibir mereka kembali bertemu. Sang pria yang sedari tadi berusaha menahan diri akhirnya menyerah juga. Bibirnya menyambut bibir Keira dengan penuh gairah, sampai-sampai membuat Keira kewalahan. Hingga setelah beberapa lama, barulah pria itu melepaskan ciuman mereka.
Keira menatap pria itu dengan napas tak beraturan. Meskipun kesadarannya sudah tinggal seperempat, matanya masih sempat menangkap ketampanan pria di depannya itu. Tiba-tiba ia jadi penasaran seperti apa bentuk badan pria itu di balik kemejanya. Jika dari luar saja sudah kelihatan sebagus itu, apalagi jika dilihat langsung kan?
Maka, dengan nakalnya Keira mulai membuka satu persatu kancing kemeja pria itu. Awalnya pria itu berusaha menahan tangan Keira, tapi pada dasarnya gadis itu memang keras kepala, jadi tetap saja ia berhasil membukanya. Pada saat itulah Keira terbelalak takjub.
"Indah banget," Jemari Keira perlahan menyusuri perut kotak-kotak milik pria itu. Terasa sangat keras dan kokoh.
"Lo suka?" Tanya pria itu. Napasnya juga tak kalah terengah-engah dari milik Keira. Tampaknya ia menahan diri terlalu keras selama ini.
"Eung," Keira mengangguk kecil. "Jauh lebih bagus dari punya Dion,"
Alis pria itu langsung bertaut. "Siapa Dion?"
"Pacar... eh maksudnya mantan. Dia cowok br3ngsek yang jauh lebih hina seperti sampah,"
Pria itu tampak terkejut. "Lo punya pacar?"
Keira mendongak untuk menatap pria itu sambil tersenyum. "Mantan, sayang, kan tadi udah gue bilang,"
Lagi lagi, pria itu terkesiap. Dan hal itu kembali membuat Keira melancarkan aksinya. Kali ini gadis itu mulai menciumi perut gagah pria itu.
"Aahhh," tidak bisa dipungkiri, perbuatan Keira membuat pria itu mendesah. Keira benar-benar tidak peduli kalau pria itu sudah sejak tadi menahan diri, malah berbuat semakin menjadi-jadi.
"Lo benar-benar membangkitkan singa yang lagi tidur," Ucap pria itu sambil mengerang, lantaran Keira sudah mulai menyentuh area sensitifnya. Lantas, dengan gerakan cepat, pria itu mulai mengambil alih. Dia menangkap kedua lengan Keira dan balik menindihnya.
Keira jatuh terlentang di atas kasur dengan kedua tangan berada di atas kepala. Selama beberapa saat, dua manusia itu saling bertatapan. Lalu perlahan-lahan kembali berciuman.
Awalnya ciuman itu begitu lembut, seperti memakan kue yang sangat manis. Tapi lama kelamaan menjadi semakin panas. Keira bahkan tidak sadar sejak kapan tangan pria itu mulai menyentuh dadanya.
Dengan bibir yang masih saling bertaut, tangan pria itu mulai bermain di area sana. Keira, yang baru pertama kali menerima sensasi semacam itu hanya bisa mendesah nikmat.
Perlahan tapi pasti, ritme mereka semakin cepat. Bibir pria itu kini sudah berada di leher Keira, dengan pakaian gadis itu yang sudah terangkat. Lalu dengan rakus pria itu mulai menjelajahi setiap inci tubuh Keira dengan bibirnya.
Keira yang sedang berada di ambang sadar dan tidak sadar hanya bisa menerima dengan pasrah dan menikmatinya. Lagipula gerakan pria itu meskipun agak terburu-buru sangatlah terasa lembut, membuat Keira benar-benar terlena dibuatnya.
Sampai kemudian Keira bisa merasakan ada benda dingin yang menyentuh area bawah, dan itu membuatnya sontak menggigit bibir. Ia meremas rambut pria itu yang entah sedang berbuat apa di sana. Sampai perlahan-lahan, Keira sudah tidak mengingat apa-apa lagi.
...****************...
...Makanya Kei, kalau ada cowo ganteng itu dijaga, bukannya dirusak! 🤦♀️...