Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sashy yang berangkat dengan mobil Lidia. Kini wanita itu pulang bersama Arga. Setelah pertemuan mereka bertiga, Mama Arga langsung pergi, meninggalkan dirinya.
Reaksi Mama Arga membuat Sashy menjadi pendiam. Masih memikirkan bagaimana wajah terkejut Mama Arga tadi.
Awalnya mereka sangat cocok, menghabiskan waktu bersama sambil berbagi cerita. Namun dalam sehari ternyata semua itu berubah. Mama Arga menjauhinya seteleh tahu jika dirinya mengenal putranya. Sashy ingat jika Mama Arga bercerita tentang putranya yang menyukai seorang wanita bersuami, dan ternyata itu dirinya.
Pikiran Sashy masih melayang dan tersentak saat merasakan tangannya disentuh.
"Mikirin apa hm," Arga menggenggam tangan Sashy dan mengecupnya lembut.
"Semua akan baik-baik saja, kamu fokus dengan perceraian kamu." Ucap Arga lagi.
Sashy tak menjawab, memilih melepaskan sabuk pengaman dan hendak turun dari mobil Arga. Namun sebuah cekalan berada di tangannya.
"Kamu marah padaku?" Tanya Arga saat Sashy menoleh padanya.
Kepala Sashy menggeleng, "Ngak, aku capek. Mau istirahat." Ucapnya disertai dengan senyum tipis.
"Sas-"
"Kamu pulang gih, aku ngak nerima tamu." Ucap Sashy disertai kedipan mata membuat Arga tersenyum.
Mobil Arga pun pergi, Sashy masih berdiri disana menatap mobil mewah itu menjauh.
Hah
"Kenapa aku jadi galau seperti ini. Ini tidak benar." Gumamnya pada diri sendiri.
Sashy berbalik berjalan menuju lift, namun sebuah mobil mendekatinya membuat Sashy terkejut.
Srekk
"Lepas!" Teriak Sashy saat tangannya di tarik paksa masuk ke dalam mobil.
Pintu mobil tertutup lagi setelah Sashy berhasil masuk. Di dalam dua orang memakai topeng duduk diantara dirinya.
"Siapa kalian! Lepas!" Teriaknya dengan berontak.
"Diam, atau kami akan membungkam mu!"
Karena terlalu berisik, salah satu dari mereka memukul tengkuk Sashy membuat wanita itu langsung tak sadarkah diri.
"Mulut wanita memang berisik." Gumam salah satu dari mereka.
"Tapi dengan mulut mereka, kita bisa puas Jhon."
Hahaha
Mereka berempat tertawa bersama, "Wanita cantik seperti ini, pasti miliknya sangat legit." Sepasang mata menatap minat Sashy.
"Ck, pilih wanita lain Jhon, seteleh ini kita akan dapat bayaran dan bersenang-senang."
"Bre, tadi kayak ada yang berteriak, kamu denger ngak?" Tanya security yang baru datang dari toilet.
"Bre!"
Temannya itu tidak menyahut, dan saat dilihat, ternyata sedang memakai headset di telinga.
"Astaga BRE!!"
"Elah kodok loncat!" Pria itu terlonjak kaget dan latah saat bahunya ditepuk dengan keras.
"Kuping kamu budek!"
"Apa'an sih lu, ganggu orang lagi asik aja!" Gerutunya dengan wajah kesal.
"Ck, tadi aku di kamar mandi. Dan denger seseorang berteriak! Kamu denger ngak." Tanyanya lagi.
"Ngak ada, aku dari tadi ngak denger apa-apa, kuping kamu aja kali salah denger." Balasnya santai, dan kembali memasang handset.
Pria itu berdecak kesal, memilih keluar pos dan memastikan sendiri.
"Ehh itu apa? Kayak tas." Dengan cepat langkahnya mendekat, dan melihat tas yang tergeletak di lantai yang sepi.
"Loh iya. Punya siapa ini." Dia membolak-balikkan tas itu, dan terpaksa membuka isinya untuk mencari petunjuk.
"Ah, ini KTPnya."
"Sashy Devita Maharani. Loh inikan punya mbak Sashy, kenapa jatuh di sini. Apa jangan-jangan."
Security itu langsung merogoh ponselnya, menghubungi seseorang yang tentu dia kenal.
"Halo Tuan, maaf saya menemukan tas Mbak Sashy jatuh di basement."
Beberapa saat kemudian, sebuah mobil berhenti mendadak didepan pos satpam, kedua security langsung mendekat dengan wajah panik.
Arga keluar dari mobil dengan wajah dingin tanpa ekspresi.
"Tu-tuan ini tas mbak Sashy." Ucap security itu sambil mengulurkan tas pada Arga.
"Kenapa tasnya bisa jatuh?"
Kedua security menelan ludah, melihat wajah Arga yang dingin dengan tatapan gelap membuat keduanya merinding.
"Sa-saya tidak tahu Tuan, saya hanya mendengar orang berteriak, dan menemukan tas itu." Ucapnya dengan jujur.
Arga mere mas tas Sashy dengan rahang mengeras, mengedarkan pandangannya, Arga melihat cctv di sana.
"Antarkan saya keruang cctv!" Titahnya dingin.
"B-baik Tuan ayo."
"Salah satu diantara mereka mengantarkan keruangan kendali cctv, disana Arga bisa melihat saat mobilnya datang dan pergi, setelahnya barulah sebuah mobil hitam datang sangat cepat, lalu dua orang turun dengan wajah bertopeng, menarik Sashy dan memaksanya untuk masuk, dan saat itulah tasnya jatuh.
Brak!
"Sial! Siapa mereka!"
Dua orang yang disana terlonjak kaget saat Arga menggebrak meja. Tapi tak berani bersuara, karena aura Arga begitu dominan.
Arga segera meminta salina vidio itu, dan setelah dapat ia menghubungi Mirza.
"Mirza, segera lacak mobil tadi secepatnya!" Titahnya tanpa bisa di bantah.
Mirza di ujung telepon, mengiyakan pria itu jelas langsung bergerak untuk melakukan perintah bosnya.
Di lain tempat, mata Sashy mulai mengerjap, kepalanya terasa berat dan sakit pada lehernya. Perlahan mengumpulkan kesadaran dan bersandar di bahu ranjang. Sashy melihat kesekeliling dan tak asing dengan kamar ini.
"Kenapa aku bisa disini." Gumamnya sambil mengusap punggung lehernya yang sakit.
Ceklek
Pintu kamar terbuka, sosok Fatur muncul membawa nampan.
"Hay sayang."
Mata Sashy membulat sempurna, "Kau!"
"Ya, kau terkejut." Ucap Fatur santai dengan senyuman.
"Fatur apa yang kau lakukan! Kenapa kau menculik ku." Katanya dengan nada tegas.
Fatur hanya tersenyum, menaruh nampan di atas nakas lalu duduk disisi ranjang.
"Menculik istri yang tak pulang-pulang." Katanya dengan senyuman, yang mana senyuman itu terlihat aneh Dimata Sashy.
"Apa kabar sayang, lama tidak bertemu." Tangan Fatur terulur untuk menyentuh wajah Sashy, tapi belum sampai menyentuh Sashy lebih dulu menyentaknya.
Membuat Fatur terkekeh kecil. "Kenapa kau menjadi kasar sekali sayang." Ucap Fatur dengan riak wajah yang membuat Sashy ketakutan.
Namun sebisa mungkin Sashy menunjukan sikap sebaliknya, ia tidak mau melihat pria itu begitu sombong.
"Jangan menyentuh ku! Kau pria menjijikan!" Ucap Sashy dengan segala kekesalannya.
"Oya.. apa kau lupa sayang, pria menjijikan ini yang memberikan mu kepuasan selama dua tahun. Kau meleguh menjerit dan mende sah di bawah milik ku yang menghujam mu dengan kuat."
"Hentikan!" Sashy berteriak dengan sorot mata tajam, mendengarnya saja membuat perutnya mual.
"Ow..ow..ow.. atau kau sudah mendapatkan barang yang bisa memuaskan mu itu." Ucap Fatur lagi dengan nada pelan namun terdengar dingin. "Kau sudah merasakan milik pria lain selain aku? Hm!"
Fatur dengan kasar meraih dagu Sashy, dan menyuruhnya dengan kuat sehingga membuat Sashy merasakan sakit.
"Fatur lepas!"
"Lepas! Ck jangan mimpi sayang. Mendapatkan mu begitu sulit. Kau istriku tapi kau seperti belut yang susah di tangkap, jadi aku tidak akan melepaskan mu sampai kapan pun."
"Fatur, kau mempunyai Celine, dia sedang hamil. Kau tidak perlu aku Fatur. Aku wanita mandul!" Sashy masih berusaha melepaskan tangan Fatur, namun tenaganya tak sebanding dengan Fatur.
"Tentu saja aku memiliki Celine yang bisa memberikan kita anak, semua aku lakukan agar rumah tangga kita bahagia sayang, aku memberikan mu anak." Ucap Fatur.
"Kau tau sayang, rasanya aku hampir gila lama tidak menyentuh mu. Aku rindu sentuhan lidah mu yang hangat itu pada milikku. Servis mu memang tiada tanding."
Hah
Napas Sashy tersengal, wajahnya memerah dengan mata tajam melirik Fatur yang menuju pintu.
Klik
Pria itu mengunci pintu dan membuang kuncinya asal. Sashy membelalakan matanya melihat itu.
"Fatur kau mau apa! Jangan macam-macam!" Sashy mulai panik, apalagi melihat Fatur yang mulai membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Membuat kenikmatan bersama, memang apalagi." Jawab Fatur santai dengan senyum sinis.
"Berapa banyak uang yang kau dapatkan dari pria baji Ngan itu! Sudah cukup kau bermain-main Sashy. Karena aku suami mu membutuhkan mu!"
"Ngak! Kita akan bercerai Fatur! Aku ngak akan kembali padamu!"
Akhh
Tubuh Sashy terjerembab ke atas rajang saat wanita itu hendak bangun, Fatur mendorong bahu Sashy membuatnya terlentang di atas ranjang.
"Sampai kapan pun, kita tidak akan bercerai sayang. Jika itu terjadi, hanya dalam mimpi mu!" Desis Fatur dengan tangan mencekram rahang Sashy membuat wanita itu kesakitan.
"Mari kita bersenang-senang, kau pasti merindukan milikku yang sudah lama tak memberikan ku kenikmatan." Senyum miring terukir di bibir Fatur.
Buat temen bobok.... jangan lupa like komen 🥰
jngn sampai terlambat lho Thor nyelametinnya
kalau kamu cinta sama agra, berjuanglah.. tp tetep jangan murahan.