NovelToon NovelToon
Rahasia Kuil Naga

Rahasia Kuil Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Epik Petualangan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Lien Machan

Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.

Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.

Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.

Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Bab 4~Melanjutkan perjalanan.

Karena dirasa cukup waktu beristirahat, Zhang Yuze pun berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Ia tak ingin membuang-buang waktu untuk bersantai dan mengabaikan tujuan utamanya.

"Nona Xia, ini adalah pil pereda sakit buatan Kakekku. Satu obat ini bisa menahan efek racun jenis apapun dalam jangka waktu lama." Zhang Yuze memberikan tiga butir pil buatan kakek Ming pada Xia Lien.

Xia Lien terkejut menerimanya. "Tuan Zhang, kau sungguh murah hati. Memberikan obat berharga secara cuma-cuma kepada orang asing," Ia terkekeh sambil menggelengkan kepala.

"Jika itu bisa menolong orang yang membutuhkan, aku tidak masalah." ucapnya tanpa berpikir.

"Hei, bagaimana kalau aku penjahat? Tentu kau akan rugi dan menyesal, bukan?" kelakar Xia Lien. Ia ingin tahu seberapa tulusnya hati Zhang Yuze dalam menolong sesama.

"Jika kau orang jahat, kau pasti sudah menebas leherku saat aku bersikap tak sopan padamu tadi." sahut Zhang Yuze.

Xia Lien tercenung mengingat kejadian tadi ketika Zhang Yuze merobek paksa pakaiannya. Seperti yang dikatakannya, Xia Lien mungkin akan melakukan hal tersebut jika kondisinya baik-baik saja. Tapi, itu bukan salah Zhang Yuze karena sedari awal Xia Lien lah yang meminta tolong padanya tanpa berpikir panjang.

Xia Lien bisa menebak bahwa Zhang Yuze adalah pria baik. Buktinya, pemuda itu tak mengatakan pada orang-orang yang mengejarnya tadi bahwa mereka berpapasan.

"Aku yang meminta pertolonganmu, jadi wajar saja jika kau melakukan hal tersebut untuk menolongku." pungkas Xia Lien. "Pakaianmu juga rusak karena digunakan untuk membalut lukaku," imbuhnya sembari mengangkat lengannya.

Zhang Yuze melambaikan tangan. "Tidak masalah, aku bisa membeli yang baru setibanya di Desa nanti. Baiklah, waktunya kita berpisah Nona. Aku__"

"Xia Lien saja, rasanya enak didengar." selanya.

"Oh, kalau begitu kau pun harus memanggilku dengan nama juga."

"Baiklah Yuze, hati-hati di jalan! Jika ditakdirkan, kita akan bertemu lagi." Xia Lien menjabat tangan Zhang Yuze sambil tersenyum manis. Senyumnya yang begitu menawan bisa membuat siapapun terpikat termasuk Zhang Yuze.

"Kau pun harus berhati-hati, Xia Lien! Jangan sampai tertangkap lagi!"

Keduanya pun saling melambaikan tangan saat berpisah.

Sebetulnya Zhang Yuze ingin bertanya tentang Xia Lien lebih banyak. Tapi niatnya itu diurungkan demi tujuan utamanya, yaitu untuk segera menemukan kuil naga dan membuat permohonan.

Selang beberapa saat dua orang pria muncul di tempat Xia Lien berada.

"Tuan Putri, maaf kami terlambat!" Keduanya berjongkok sambil menundukkan kepala. "Kami berusaha cepat datang setelah melihat tanda yang dikirimkan Tuan Putri, tapi ... Maaf!" Keduanya terdiam tak melanjutkan ucapannya.

Mereka berpikir percuma menjelaskan karena itu terdengar seperti dalih. Lebih baik keduanya dihukum karena kelalaian menjaga keselamatan putri Xia Lien daripada harus beralasan karena tak becus dalam menjalankan tugas.

Tanpa menoleh Xia Lien berkata, "Tidak masalah, karena aku baik-baik saja. Aku tahu orang itu tak akan membiarkan kalian pergi begitu saja."

Sejenak terdiam, keduanya langsung melapor. "Tuan Putri, kami melihat pasukan Kerajaan menuju arah Dermaga."

Mendengar laporan pengawalnya, Xia Lien berbalik menatap keduanya. "Apa ada berita lain tentang keberadaan Kuil Naga? Sepertinya tempat itu sangat menarik perhatian sampai Yang Mulia Raja sendiri mengirim pasukan sebanyak itu!"

"Kami dengar bahwa tempat itu memiliki kekuatan dahsyat sehingga banyak kalangan yang mencari keberadaanya. Namun, tak ada satupun yang bisa menemukan persis letak keberadaan Kuil Naga." jelas mereka.

"Apa yang ingin dilakukan Yang Mulia jika menemukan Kuil Naga?" gumam Xia Lien. Sejujurnya ia tak mengerti akan jalan pikiran raja.

Jika raja menginginkan kekuatan untuk mendapatkan kekuasaan, bukankah ia telah berkuasa sampai sekarang. Bahkan wilayah kekuasaannya kini melebar luas hingga daratan Lubian. Tapi, apa rencana sesungguhnya yang ada dipikiran raja?

Sekeras apapun Xia Lien berpikir, ia tak bisa menebak jalan pikiran sang raja.

"Lee Wei, Junjie. Ayo, kita kembali ke Istana!"

Keduanya serempak menjawab, "Baik!"

Sementara Zhang Yuze, pemuda itu saat ini berada di sebuah penginapan. Awalnya ia tak ingin singgah ke tempat manapun yang ada di desa walaupun itu sekedar makan. Baginya, makanan bisa didapat di hutan secara percuma. Jadi, tak perlu membuang uang untuk hal remeh seperti itu.

Namun, ia harus mencari informasi mengenai keberadaan kuil naga dan juga mengganti pakaiannya yang robek.

Saat ini Zhang Yuze menjadi pusat perhatian semua orang karena penampilannya yang compang-camping seperti gelandangan. Sampai-sampai pemilik penginapan tak mau melayaninya karena mengira ia akan merugikan bisnisnya.

Tapi, setelah Zhang Yuze membayar uang muka untuk kamar, barulah pemilik penginapan pun mengizinkan dirinya untuk menginap di sana.

Zhang Yuze juga membayar lebih untuk keperluan lain seperti makan, mandi dan pakaian baru dengan harga tinggi. Padahal, jika membeli pakaian di pasar harganya tentu tidak segitu.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Zhang Yuze terlihat lebih segar. Wajah tampannya bersinar cerah seperti matahari terbit, bahkan menarik banyak wanita di sekitaran. Namun, ia tak peduli karena bukan itu yang sedang dicarinya.

Saat ini ia makan di lantai satu bersama pengunjung lainnya. Sesuai dugaannya, penginapan atau tempat umum lainnya akan menjadi tempat paling pas untuk mencari informasi.

"Hei, kalian tahu tidak? Pasukan Kerajaan saat ini sedang berbaris di Dermaga Luoyang. Kudengar mereka akan pergi ke wilayah barat untuk mencari Kuil Kuno yang menjadi misteri selama ribuan tahun ini." Pria paruh baya mulai bergosip.

"Benarkah? Wah, untuk apa Raja melakukannya, ya? Bukankah tempat itu sangat berbahaya? Kudengar tak ada yang selamat setelah menemukan Kuil Naga itu?" tutur salah satu warga.

"Astaga, jadi seorang prajurit itu ternyata tidak enak. Mereka harus mengorbankan nyawa demi perintah konyol Raja." cicit yang lain.

"Betul itu. Bahkan katanya, Raja sendiri mengutus Putra Mahkota dalam misi ini." tambah yang lain.

"Ya Dewa, seorang Ayah tega menjerumuskan putranya ke dalam bahaya. Jika aku jadi Putra Mahkota, aku akan menentang titah Yang Mulia."

Zhang Yuze terus mendengarkan dengan seksama tentang obrolan mereka. Apa benar Kuil naga itu berbahaya seperti yang dikatakan mereka?

Bukan hanya di penginapan, bahkan rumor tentang kuil naga menyebar di mana-mana seperti wabah dan Zhang Yuze kini jadi tahu bahwa bukan hanya dirinya yang sedang mencari keberadaan kuil naga, tapi pihak lain pun menginginkan kekuatan kuil naga yang masih menjadi misteri di daratan Bandao ini.

Tiba-tiba pundak Zhang Yuze ditepuk oleh seorang pria tua yang entah berasal dari mana. "Nak, barangmu tertinggal." Kakek tua itu menyerahkan sebuah cincin perak ke tangan Zhang Yuze.

Dahi Zhang Yuze mengerut memperhatikan cincin di tangannya. "Maaf Kek, ini bukan punya saya. Saya tidak__"

"Kau hendak pergi tempat berbahaya, jadi berhati-hatilah!"

Ucapan si kakek menyentil hatinya. Namun Zhang Yuze jadi bertanya-tanya, mengapa Kakek ini tahu jika dirinya akan pergi ke tempat berbahaya? Bukankah tak ada satupun yang tahu mengenai hal ini?

"Bagaiman Kakek tahu kalau aku__"

Lagi-lagi kakek itu menyela ucapannya lalu menunjuk arah. "Carilah jalan memutar agar kau selamat sampai tempat tujuan. Walaupun memakan waktu lama, tapi kau harus mengikuti petunjuk dengan sabar dan jangan menyimpang dari jalan. Ingatlah anak muda, jalan yang kau pilih sudah benar. Jangan ragu untuk melangkah karena garis takdirmu sudah ditentukan olehnya!" tutur pria tua itu.

"Tapi Kek," Zhang Yuze celingukan karena pria tua itu sudah tak ada lagi di tempatnya berdiri. "Kakek... Kakek...!" Seberapa keras memanggil dan mencari, pria tua itu sudah tak terlihat lagi. "Siapa Kakek itu sebenarnya?" Ia bertanya sambil memperhatikan cincin di tangan.

Siapa pria tua itu? Apa dia orang baik atau orang jahat yang justru membuat Zhang Yuze dalam bahaya?

...Bersambung .......

1
Kaum rebahan
lanjut
y@y@
👍🏼🌟👍🏾🌟👍🏼
y@y@
💥👍🏾⭐👍🏾💥
Mamat Stone
/Gosh/
Mamat Stone
/Panic/
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop 👍
Elisabeth Ratna Susanti
paket komplit karya ini, visualnya keren, kisahnya keren, dan seru pollll. like plus subscribe 👍
MoonShape
secara logika Shizen termasuk org yg memiliki tekad kuat sampai bisa bertemu dengan kuil naga kuno... aku baca ulang klan Gui yg ngejar Shizen mati di tempat jdi itu mungkin keinginan hatinya(?)... berarti, shizen juga termasuk orang yg meminta sesuatu utk 'kejahatan' 🤔😵‍💫
MoonShape: jadi Shizen hidup!
Machan: Shizen cuma minta diselamatkan maka dia akan mengabdi pada dewa selamanya. untuk suku Gui memang gak bisa mendekati kuil naga sebab mereka manusia siluman yang bermusuhan dengan dewa hingga mereka dibasmi karena kejahatannya, bukan karena permintaan Shizen🤗
total 2 replies
MoonShape
wah, Shizen ini...
MoonShape
karena kehendak author
Machan: 😅😅othor berkuasa
total 1 replies
Mamat Stone
💪🔥💪
Mamat Stone
🔥💪🔥
Mamat Stone
sukses selalu Thor
Mamat Stone
sehat selalu Thor
Machan: makasih, kak. sehat selalu juga untukmu🤗
total 1 replies
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Mamat Stone
/Facepalm/
Mamat Stone
/Silent/
Mamat Stone
/Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!