NovelToon NovelToon
Queen Amora

Queen Amora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Anak Genius / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adirbas

Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.

Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.

Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabat.

Kedua wanita itu masuk ke ruangan Amora saat dirinya mulai diam dari tangisnya. Mereka berdua masuk perlahan-lahan dan melihat bahwa Amora telah kembali tertidur di samping Alex.

Mamanya Alex mengeluarkan Handphone milik sahabatnya itu. Lalu, dia mengambil beberapa Foto Amora yang sedang tidur dengan memeluk Alex. Dia ingin mengambil beberapa kenangan. Namun, tidak dengan Handphone miliknya. Dia lebih mempercayai foto itu berada di galeri Hp sahabatnya itu.

"Mari kita keluar saja, biarkan dia istirahat lebih lama. Kita tunggu di luar saja sampai dia bangun. Kau tidak buru-buru pergi meeting kan,,,," tulis mamanya Alex di Hp temannya. Lalu, dia memperlihatkan kepada pemilik Hp.

Keduanya kembali ke luar saat saling menganggukkan kepala.

"Aku merasa penasaran dimana kau menemukan gadis ini. Dia mau menerima untuk memberikan jalan untuk menyembuhkan Alex, dan dia juga memikirkan anaknya kelak bila dia tidak memiliki orang tua yang berstatus menikah. Itu berarti dia memiliki pemikiran yang bija. Jadi, dimana,,,,?" tanya pelan Jane yaitu sahabat mamanya Alex.

"Aku bertemu dengannya di sini, di rumah sakit ini. Aku melihat seorang gadis yang menatap kami dengan sedikit tatapan iri namun sedih. Aku melihatnya meneteskan air mata sambil menekan hamburger di tangannya. Lalu, setelah ku telusuri ternyata makanan yang dia makan hari itu adalah makanan yang di berikan oleh perawat yang berada di meja administrasi,,," jawab pelan mama Alex.

"Apakah itu alasannya kau meminta kakak ku untuk meningkatkan gaji mereka,,,?" tanya Jane.

"Benar, mereka bisa merasa simpati kepada seorang gadis yang hari itu begitu rapuh karena kecelakaan semua keluarganya. Namun, sepertinya kini menantu ku itu yang selalu membeli makanan kepada mereka,,," senyum Maria. Maria Lemos adalah nama ibunya Alex.

"Kau bahkan tahu sampai hal ini,," senyum Jane.

"Aku tak sengaja tahu saat melihat dia selalu membawa empat bekal makanan dari rumah kami. Lalu, setelah aku meminta supir yang sering mengantarnya kemari untuk menceritakan semua tentang menantu ku itu. Disanalah aku baru tahu bahwa mereka berempat saling bertukar makanan. Ketiga perawat itu juga sering membawa makanan untuk. Lihat, mereka panjang umur, mari kita pergi sebentar dulu,,," ucap Maria sambil menarik tangan Jane saat matanya melihat tiga sosok gadis perawat dari jauh. Mereka bersembunyi di ruangan yang berada di dekat ruang Alek.

Ketiga perawat itu berjalan semakin dekat ke ruangan keluarga Amora. Mereka berdiri mematung saat baru membuka pintu ruang rawat itu. Lalu, mereka menutup kembali.

"Apa yang harus kita lakukan,,,?" tanya pelan salah satu perawat.

"Kita harus memberikan obat-obatan ini ke infus,,," jawab pelan perawat lain.

"Aku juga tahu,,," kesal perawat yang pertama berbicara.

"Kenapa kau malah membesarkan suara mu,,," Bisik kesal perawat ke tiga yang sedang memegang roti lapis dan segelas susu.

Kret,,,,,,

"Alamak,,,," kaget ketiganya ketika pintu di belakang mereka bergeser tiba-tiba.

"Kalian seperti melihat Hantu saja,,," ucap Amora sambil mengambil susu di tangan perawat. Lalu, dia berjalan ke dalam di ikuti ketiga perawat.

Mereka bertiga kompak melakukan tugas mereka setelah mereka masuk.

"Kenapa tidak cuci muka mu dulu sebelum makan,,,?" tanya perawat pertama.

"Aku sudah mencucinya sejam yang lalu,,," jawab Amora.

"Bagaimana tubuh suami mu itu,,,?" tanya perawat pertama sambil memasang obat di infus adik Amora.

"Nyaman,,,," jawab Amora singkat.

"Sepertinya itu keinginan dari bayi mu,,,," ucap perawat ke tiga.

"Lalu,,,,?" jawab ketus Amora.

"Hei,,,apa ada dari kalian yang membawa racun,,,?" tanya perawat pertama dengan nada kesal.

"Di sana,,, sepertinya lebih baik ,,," tunjuk Amora ke arah jendela rumah sakit. Ruangan keluarga Amora berada di lantai enam.

"Kalau begitu loncat saja sana,,,," ucap perawat pertama.

"Baik,,," jawab Amora sambil menggeser membuka jendela itu.

"Eh,,,," ketiga perawat itu berlari menghentikan Amora karena mereka terkejut Amora benar-benar pergi ke jendela. Begitu juga dengan sebagian orang yang saat ini mendengar segala ucapan Amora dan perawat.

"Kau mau apa,,,?" tanya ketiga perawat.

"Tadi,,,," jawab singkat Amora.

"Dasar kau ini, aku kan tak serius dengan ucapan ku. Kenapa kau malah ingin lompat ke bawah,,,," terkejut perawat pertama hingga dia terduduk jatuh ke lantai karena kakinya tiba-tiba lemas.

"Siapa yang ingin lompat,,,?" tanya Amora.

"Jadi,,,?" bingung ketiganya.

"Tadi, aku ingin meminta tolong kepada kakak untuk membuka jendela supaya udara segar masuk ke ruangan ini sebelum banyaknya polusi udara. Jadi, aku membukanya sendiri karena kakak tidak mau,,," ucap Amora dengan wajah tak berdosanya.

"Apa,,,?" kompak bingung ke tiga perawat.

"Seharusnya kau mengatakannya dengan jelas,,,," kesal perawat pertama sambil kembali melakukan tugasnya.

"Bukankah tadi sudah kukatakan,,,,?" ucap Amora.

"Kapan, kau hanya mengatakan disana sepertinya lebih baik,,," jawab perawat pertama sambil meniru ucapan Amora.

"Di sana,,, maksud ku adalah jendela. Sedangkan, sepertinya lebih baik bila udara pagi masuk,,,," Ucap Amora membuat ketiganya terdiam mematung beberapa saat sambil berpikir tentang ucapan Amora.

"Lalu, dimana salahnya,,,?" tanya Amora ketika tiga perawat itu tak lagi adu bicara dengannya.

"Aku ada tugas lain,,,," kesal perawat pertama setelah menyelesaikan tugasnya dengan memberikan obat kepada dua orang. Lalu, dia berjalan ke luar tanpa mempedulikan ucapan Amora.

"Sepertinya kau sangat suka mengganggu saudaramu yang itu,,,,?" tanya perawat ketiga.

"Bukan aku yang mengganggunya, tapi kakak saja yang baper. Buktinya kalian saja tidak,,," ucap Amora sambil memeluk perawat ke dua dan ke tiga dari belakang.

"Kami akan bekerja lagi, jaga kesehatan mu Amora sayang,,,," kompak keduanya sambil melambaikan tangan.

"Nanti malam padahal jumpa juga,,," ucap Amora dengan nada manja sambil melambaikan tangannya. Lalu, dia berjalan masuk kembali ke ruangan.

"Ini adalah sisi baru dirinya yang baru aku lihat hari ini setelah selama ini dia tinggal bersama ku,,," bisik pelan Maria di telinga Jane. Lalu, keduanya juga masuk ke ruangan Alex karena Amora sudah bangun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Adinda
Amora walau bagaimanapun anak kembar pertama butuh kamu jangan pilih kasih menikah la dengan alex
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Morna Simanungkalit
Menikahlah Amora dengan Alex ,agar anak - anakmu merasakan kasih sayang mama dan papanya .
Adinda
alex dan amora menikah lagi Saja anak kalian ada empat butuh kasih sayang kalian
Adinda
ceritanya bagus semangat thor
Morna Simanungkalit
setelah Amora melahirkan sembuhlah Alex dari komanya ya thor.
Anaya Adirbas Adirbas: Saat Amora telah bercerai sah dengan Alex kak, yang usia anaknya sudah hampir empat bukan
total 1 replies
Morna Simanungkalit
Singguh besar pengorbananmu Amora semoga keluargamu dapat sehat..
Anaya Adirbas Adirbas: terima kasih sudah mampir dan membaca kak
total 1 replies
Morna Simanungkalit
berarti sepertinya Amora sudah punya firasat yang ngak mau ikut.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!