pernikahan yang terjadi karena kebaikan seorang laki-laki yang ingin menyelamatkan teman perempuannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bimbang
Malam itu Airin dan Vina baru saja menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan. Tidak berencana membeli apapun, kedua sahabat itu hanya menonton film disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswi. Selesai menonton, mereka berencana makan malam di tempat langganan mereka. Keduanya pun terlihat menunggu taksi dipinggir jalan.
"Rin? Taksinya penuh semua. Kita naik apa, nih?."
"Coba kita jalan ke depan lagi, yuk." Airin memberi saran, Vina pun memilih untuk setuju dari pada hanya berdiam diri menunggu disana
Sedang berjalan kaki, sebuah mobil terlihat berhenti tepat disamping mereka. Sosok Adrian, yang baru saja menurunkan kaca mobilnya, menawarkan Airin dan Vina untuk ikut bersamanya. Airin yang merasa tidak enak hati, diyakinkan oleh Vina karena ini adalah kesempatan untuk lebih dekat dengan Adrian, mengingat Airin sudah berjanji akan membantu Vina mendekati laki-laki itu.
Akhirnya Airin kalah, ia menuruti kata Vina. Vina pun langsung duduk di kursi depan dengan semangat, sedangkan Airin dibelakangnya.
"Kalian mau kemana?." Adrian bertanya sambil melirik Airin lewat cermin yang ada diatas kemudinya. Namun gadis itu tidak sadar karena ia berfikir Adrian bertanya pada Vina yang duduk disebelahnya.
"Airin?." Adrian memanggil
"Eh, iya? Kenapa?."
"Lo sama, teman lo-"
"Vina. Kenalin, aku Vina." Vina memperkenalkan diri karena sadar Adrian belum mengenalnya
"Kalian mau kemana?." Adrian kembali bertanya setelah menyambut uluran tangan Vina
"Ini, mau makan ditempat langganan, tapi nggak dapet taksi. Maaf ya udah ngerepotin." ucap Airin
"Enggak. Santai aja."
"Kamu mau ikut kita, nggak?." Pertanyaan Vina dibalas anggukan Adrian, "Boleh."
"Yeay!." Vina berseru senang, karena ini adalah awal dari pendekatannya kepada Adrian.
•••
Beberapa bulan telah berlalu. Hari-hari Airin berjalan seperti biasa. Kuliah, bekerja paruh waktu di restoran dan beberapa kali berjalan-jalan melepas penat bersama sahabatnya Vina dan juga Adrian.
Hubungannya dengan laki-laki itu menjadi lebih akrab. Tetapi jika dibandingkan dengan Vina, gadis itu sudah seribu langkah didepannya. Ya, mengingat Vina memang memanfaatkan kedekatannya untuk mendapatkan hati Adrian. Berbeda dengannya yang hanya ingin menambah teman.
Tetapi jangan lupa, hari-hari Airin juga ia lewatkan dengan omelan dan ancaman Susan yang terus saja memaksa dirinya menikahi Pak Benny, salah satu duda kaya raya di daerah tempat tinggal mereka. Entah berapa kali Airin harus menolak, sang Bibi juga tidak tinggal diam. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk membuat Airin tunduk. Namun hasilnya nihil.
Dan satu lagi, selama beberapa bulan terakhir, Airin merasa percaya diri bahwa ia mampu mengembalikan seluruh hutang keluarganya. Namun, ya, hasilnya juga nihil. Uang yang ia kumpulkan dari hasil kerja kerasnya di restoran tidak mampu menutupi hutang yang jumlahnya ternyata sangat banyak.
"Sampai tujuh turunan pun kita nggak akan bisa bayar hutang itu, Rin. Sadar..."
"Gaji kamu di restoran, gaji Om kamu di toko kelontong itu kecil..."
"Mau nunggu berapa lama lagi sampai uang itu terkumpul? Sampai kita semua mati?." Susan menggerutu sambil berkacak pinggang
"Udah lah, dikasih jalan yang gampang kok nggak mau, sih..."
"Tinggal nikah sama Pak Benny, urusan beres."
"Enggak, Tante. Airin nggak mau." Airin tetap pada pendiriannya, ia enggan berdebat lagi dengan sang Bibi dan memutuskan untuk masuk kedalam kamar.
•••
Tinggal beberapa jam lagi pekerjaannya di restoran selesai, Airin menerima kabar buruk dari Susan. Sang paman, Pandu, dikabarkan mengalami kekerasan dari segerombol pria saat hendak pulang kerumah. Tentu Airin merasa khawatir. Setelah mendapat izin untuk pulang lebih cepat, Airin bergegas pulang kerumah dan menemui sang paman yang terbaring lemah dengan beberapa bagian tubuh yang dibalut perban.
Pandu menjelaskan kronologi kejadiannya. Dan dalang dibalik pengeroyokan yang dialaminya ini tidak lain adalah Benny. Ya, pria itu mulai mengambil tindakan, bukan sekedar lagi ancaman. Dan atas kejadian ini, Susan menyalahkan Airin sepenuhnya. Susan murka dan marah besar.
Airin dibuat tidak berdaya setelah Pandu mengatakan kalau Benny tidak akan berhenti sampai disitu. Benny akan terus menyerang sampai Airin menyerahkan diri, dengan kata lain, mau tidak mau Airin harus menerima pinangan dari pria itu. Demi keselamatan keluarganya. Demi Pandu dan Susan, yang sudah ia anggap seperti orang tua kandungnya sendiri.
•••
Hayo, gimana nih kelanjutannya? Apa akhirnya Airin terima pernikahan itu???
Yuk tinggalkan jejak biar aku semangat update. Terimakasih guys ♥️
🧑 gak
👧aku cium y
🧑 ok
sumpah ini mereka knpa siihh 😭😭 mood bgt bacanya