Valeria Isabella, wanita cantik yang di khianati oleh kekasihnya dengan sebuah perselingkuhan.
ria, wanita cantik dan kaya. sayangnya dia kalah dengan wanita ketiga yang hadir di hubungan nya dan arlo jasper. entah di mana kelebihan wanita itu sehingga arlo lebih memilih wanita itu dari pada ria.
karena tidak ingin terlihat menyedihkan dan ingin membuat arlo menyesal dan cemburu. ria mengikuti sebuah idel konyol yang muncul di benaknya. dia meminta bosnya Arlo untuk menikahinya.
bagaimana kisah Selanjutnya ? akankah bos nya Arlo mau menikahi ria? atau akankah Arlo menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4_ Memohon
Valeria masuk ke ruangan Felix dengan senyuman cerah. jika kalian bertanya kenapa dia bisa sampai Disini jawaban nya adalah dia meminta bantuan pada Noel.
Ini perusahaan besar, Felix juga tidak pernah menerima tamu yang tidak penting. Jadi petugas resepsionis tidak akan mengizinkan siapa pun bertemu Felix jika tidak membuat janji lebih dulu. Untungnya Noel mau membantunya dengan cara membicarakan dengan petugas resepsionis melalui telpon dan mengatakan jika Valeria kesini karena ada hal yang penting yang Noel suruh sampaikan.
Karna mereka semua tahu Noel adalah sahabat dekat Felix. Jadi mereka mengizinkan Valeria untuk masuk dan sekaligus mengantarkan Valeria sampai di depan ruangan.
" hy, honey" sapa Valeria duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Felix " aku bawain kamu makan siang" lanjut Valeria seraya meletakkan paperbag nya di atas meja dan menyingkirkan laptop milik felix serta berkas berkas yang ada di sana.
" ngapain kamu kesini? Saya tidak meminta mu untuk datang" ujar Felix yang sama sekali tidak tertarik dengan kehadiran Valeria yang menurutnya sangat menganggu.
" memang nya seorang kekasih harus di minta baru datang?" tanya Valeria " untungnya aku kekasih mu yang paling peka, jadi tanpa kamu minta pun aku akan tetap datang" ujar Valeria sambil tersenyum.
Felix menatap datar gadis yang berada di depannya. Valeria sibuk mengeluarkan kotak bekal dari paperbag dan menata nya di atas meja untuk mereka makan.
" saya harus kerja, mending kamu pergi" usir Felix dengan dingin" lagian kamu bukan kekasih Saya, jadi jangan kepedean " ujar Felix.
Valeria melipat kedua tangan nya di atas meja, lalu menatap Felix " tuan Felix Silas yang terhormat, ayo menikah dengan ku, aku jamin kau tidak akan kekurangan apapun "
alis Felix terangkat" tidak kekurangan apapun? Yang ada hidup saya yang sempurna ini akan menjadi kekurangan jika saya menikah dengan mu" ujar Felix.
" kekurangan apanya?" tanya Valeria tidak terima dirinya di bilang penyebab kekurangan. enak saja! Valeria ini cantik dan kaya, apa yang kurang? kalo IQ sih iya.
" om tenang aja, aku bukan wanita gila harta. Tidak om nafkahi juga tidak papa. aku cuma butuh pengakuan om, om cukup akui aku di perusahaan om aja, yang penting karyawan karyawan om tahu jika om ini suami aku" ujar Valeria panjang lebar.
Kening Felix berkerut. Valeria butuh pengakuan pada karyawan nya? Untuk apa? apa yang sebenarnya gadis ini inginkan? Tidak mungkin karena Valeria mencintai nya kan? Ini terlalu janggal jika karena cinta.
" sebenarnya apa tujuan kamu?" tanya Felix penasaran.
" tujuan aku ya nikah sama om lah" jawab Valeria serius.
" bukan itu, tapi tujuan kamu menikah dengan saya itu apa?" ulang Felix.
Valeria tidak Lansung menjawab, dia terdiam sejenak berfikir keras apa dia harus berkata jujur dengan mengatakan tujuan utamanya?
" gini om, sebenarnya saya mau bikin mantan saya menyesal" ujar Valeria Jujur.
" apa hubungannya mantan kamu sama saya? kamu menikah sama pria lain saja. saya tidak tertarik sama kamu " tolak Felix.
Felix ini tidak mau menikah karena dia tidak ingin ribet karena tingkah perempuan. apa lagi jika nanti berakhir dengan penceraian. Felix tidak suka itu. apa lagi menikah dengan alasan seperti ini, yang ada baru 1 Minggu menikah sudah bercerai.
" masalah nya cuma om pria yang tepat, om ini bos nya. Jika dia tahu aku menikah dengan om dan melihat kita bersama dia pasti panas om"
Felix mengeleng keras " saya tidak tertarik, kamu cari pria lain saja "
Felix sama sekali tidak tertarik. dia tidak ingin menikah. Jika pun menikah dia ingin menikah dengan wanita yang tulus an benar benar mencintai nya tanpa memandang harta dan rupa.
lah ini, dia yang ada di manfaat sama ni wanita. Bagaimana nanti nasib rumah tangga nya. Menderita habis pasti.
" ayo lah om, aku mohon" ujar Valeria memohon.
Valeria menatap Felix dengan mata penuh harapan. Dia harus membuat Felix luluh dengan cara apa pun. Pokoknya harus.
" jika om mau, aku yakin aku akan menjadi istri yang penurut dan berbakti. meskipun pernikahan nya terpaksa, tapi aku tidak ingin pernikahan kita berakhir dengan perpisahan. Jadi aku akan berusaha menjadi istri yang baik seperti yang om inginkan" rayu Valeria.
" saya lapar, saya ingin keluar untuk mencari makan " ujar Felix yang memilih mengalihkan topik. Sepertinya percuma saja menolak Valeria dengan kata kata, jadi lebih baik dia mengabaikannya saja.
" ngapain keluar om? Ini aku udah bawain banyak makanan. ayo kita makan berdua" ujar Valeria.
Dia sudah susah sudah membawa banyak makanan. Masa ia harus dia bawa pulang lagi, nggak mau lah.
" saya tidak berselera memakan makanan dari mu, pasti makanan nya sudah kamu jampi jampi" tuduh Felix.
" jangan nuduh gitu dong om!" protes Valeria tidak terima di tuduh yang tidak tidak" aku ini wanita baik baik, aku tidak pernah menggunakan hak hal kek gitu"
" siapa yang tahu kan?" ujar Felix.
Valeria berdengus sebal. ingin sekali dia memaki Felix, namun dia harus bersabar agar kelihatan seperti wanita baik.
Valeria mengambil sendok lalu mengambil sesendok kuah sup " cobain deh om, enak banget masakan bibi aku" ujar Valeria menyodorkan kuah sup tersebut ke depan mulut Felix.
" saya nggak mau" tolak Felix.
" ayo dong om, cobain dulu" paksa Valeria.
Felix menghela nafas berat, lalu terpaksa dia membuka mulut dan mencoba kuah sup tersebut.
" gimana om?" tanya Valeria menatap Felix dengan tatapan harap cemas. Semoga saja sup nya cocok di lidah Felix.
" hmm" dehem Felix " saya akan memakannya, malas juga keluar" ujar Felix.
Valeria tersenyum senang lalu mengambil nasi dan lauk Pauk lain nya untuk Felix. Meskipun Felix tidak mendatangkan jika rasanya enak, tapi tetap saja Valeria senang karena Felix mau memakannya.
" di makan om" ujar Valeria.
felix mengambil nya lalu memakan makan siangnya yang di bawakan oleh Valeria. Valeria juga ikut makan, mereka makan berdua di ruangan Felix.
Baru kali ini ada yang membawakan Felix bekal dan menemani nya. Biasanya dia selalu makan di luar bersama asisten nya atau terkadang bareng Noel atau kadang kadang bareng klien nya.
Felix punya mantan, tapi saat dia SMA dulu. Itu pun cuma satu doang. Setelah itu dia tidak pernah lagi pacaran. Alasan nya? hanya Felix yang tahu.
felix menatap Valeria yang sedang makan sambil mengunyah. matanya menatap dengan tatapan yang sulit di jelaskan.
" ternyata benar, kalo ingin wanita mau dengan mu maka kamu harus memiliki fisik yang sempurna" batin Felix.
" aku tidak akan melupakan kejadian di hari itu" lanjutnya
