NovelToon NovelToon
The Way He Touched Me

The Way He Touched Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Beda Usia / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Cinta bukan hanya tentang rindu dan sentuhan. Tapi juga tentang luka yang diwariskan, dan rahasia yang dikuburkan."

Kael Julian Dreyson.
Satu pria, dua identitas.
Ia datang ke dalam hidup Elika Pierce bukan untuk mencintai ... tapi untuk menghancurkan.

Namun siapa sangka, justru ia sendiri yang hancur—oleh gadis yang berhasil membuatnya kehilangan kendali.

Elika hanya punya dua pilihan :
🌹 Menikmati rasa sakit yang manis
atau
🌑 Tersiksa dalam rindu yang tak kunjung padam.

“Kau berhasil membuatku kehilangan kendali, Mr Dreyson.” — Elika Pierce

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Balik Nama yang Tak Kau Kenal

...❤︎...

..."Nama yang berbeda, niat yang palsu, namun ... cinta dan dendam yang nyata adanya."...

...❤︎...

Hari ini, Julian datang mengajar Elika seperti biasa. Saat sedan tua yang ia kendarai berhenti di depan pekarangan kediaman Pierce, saat itu juga Conner keluar dari ambang pintu. Di susuli Emma yang mengekori suaminya.

"Hai, pagi," sapa Emma sambil tersenyum ke arah Julian. Ia tahu, pria yang turun dari sedan tua itu adalah tutor yang ia sewa untuk mengajar anaknya secara private. "Mr. Julian Dreyson?"

Julian tersenyum ramah. Tapi tidak dengan hatinya. "Benar. Saya—" Julian menoleh ke arah Conner. "—adalah Julian Dreyson."

"Aku mendengar sedikit banyaknya tentangmu dari Elika," ucap Emma.

Conner tak peduli. Ia berjalan menuju ke arah mobil dan masuk saat supir pribadinya membukakan pintu untuknya.

"Apa anakku—"

"Sayang," potong Conner tak peduli. "Kita terlambat."

"Ah ...." raut wajah Emma berubah gelisah dan malu dengan kelakuan suaminya. Ia menatap Julian dengan penuh rasa bersalah. Kemudian ia meletakkan tangannya di samping bibir dan berbicara dengan suara pelan ke arah Julian.

"Maafkan suamiku, ya. Sebenarnya dia hangat," papar Emma. "Tapi karena sudah terlambat, makanya dia—"

"Emma?" panggil Conner lagi. Dengan intonasi sedikit penekanan.

"I'm coming, Darling," sahut Emma sambil menepuk pelan bahu Julian.

"Sorry. Nanti aku akan memberikanmu tips lebih, ya." Emma yang hangat dan bersahabat, ia pergi meninggalkan Julian dan masuk ke dalam mobil.

"Jangan berbaur dengan pria seperti dia. Jaga batas. Nanti dia jadi lupa diri." Suara Conner terdengar dan menusuk telinga Julian.

"Sayang, dia itu tutor Elika. Berkat dia, Elika bisa menguasai bahasa Jerman dengan baik."

"Itu sudah tugasnya—" Suara Conner tak terdengar lagi. Karena supir menutup pintu mobil.

Tak lama kemudian, mobil mewah yang ditumpangi oleh Conner dan istrinya meninggalkan pekarangan rumah. Meninggalkan Julian yang masih tersenyum hangat mengikuti punggung mobil yang kian tak terlihat di ujung mata.

"Thanks, Conner Pierce .... Kau membuatku sadar. Menghancurkan anakmu adalah satu-satunya cara pertama untuk menghancurkanmu. Persetan dengan cinta," batin Julian penuh dendam.

Julian melangkah masuk ke dalam kediaman Pierce. Lalu ia menuju ke lantai dua dan ke kamar Elika.

Suara ketukan pintu terdengar. Elika sudah bersiap-siap sejak setengah jam yang lalu dengan dress putih berbahan rajut yang membentuk tubuh. Dress putih lengan panjang, dengan panjang sejengkal di atas paha. Rambutnya sengaja ia ikat tinggi menyisakan poni kiri kanan yang memberikan kesan manis dan menggemaskan.

Sesaat Julian masuk, ia tak menutup pintu kamar seperti biasa. Ia melangkah menuju ke meja belajar di mana Elika sudah menunggunya.

"Pintunya?" Elika bertanya pada Julian dengan penuh penasaran.

"Biarkan saja terbuka." Julian menjawab ucapan Elika dengan dingin.

"Tapi—"

"Tugas kemaren—" Julian mengeluarkan bukunya. "—mana? Apa ada yang tak kau fahami?"

Elika menoleh ke arah Julian. Menggelengkan kepalanya dengan ekspresi yang sendu. "Aku tidak mengerjakannya."

"Warum?" tanya Julian dengan ekspresi datar. (Warum \= kenapa)

Alih-alih menjawab pertanyaan Julian, gadis itu bangkit dari duduknya dan menuju ke pintu kamar. Kemudian ia menutup pintu dan kembali ke meja belajar. Kini, Elika duduk menghadap ke arah Julian.

"Julian—"

"Ms Elika Pierce ... kalau kau seperti ini, aku akan mengundurkan diri sebagai tutormu."

Elika tersentak. Ia tak menyangka Julian akan benar-benar mengundurkan diri dari pekerjaannya itu. Tapi ... bukankah aneh? Hanya karena kejadian beberapa hari yang lalu. Seharusnya, yang merasa rugi adalah dia. Karena dia seorang perempuan. Tapi ini? Kejadiannya mendadak terbalik.

Elika berbalik badan. Menghadap meja belajar dan memegang pena. "Aku tak tahu di mana letak salahku. Padahal, kau yang lebih dulu menciumku dan menikmati tubuhku."

"Tapi ... saat aku meminta lebih, malah kau yang menarik batas di antara kita, Julian," imbuh Elika kecewa.

Namun, di dalam rasa kecewanya. Masih tersimpan dalam perasaan yang setiap detiknya semakin bertambah. Bukan berkurang. Entahlah. Apa mungkin karena Elika sudah merasa nyaman dengan Julian? Atau ... karena seluruh kepercayaan yang ia miliki ia berikan pada pria itu.

Julian tak peduli dan tak menjawab pernyataan Elika. Ia membuka buku dan kembali mengajarkan Elika seperti biasa.

"Heute—" (Hari ini)

"Julian ... aku tak akan pernah menolak jika kau ingin kita seperti sebelum-sebelumnya," potong Elika.

Julian menghela nafas pelan. Ia berkata dengan nada pelan dan hampir tak terdengar. "Kau benar-benar keras kepala."

...❤︎...

Di sebuah ruang eksekutif, Conner dan Emma sedang duduk sambil memegang beberapa lembar dokumen pemegang saham Jams Corp. Mata Conner menatap hati-hati setiap daftar pemegang saham yang ada. Satu per satu ia baca dan ia cerna.

Hingga tiba di sebuah nama dengan jumlah saham yang besar. Sorot matanya berhenti.

"Kael Julian Dreyson?" gumam Conner pelan. Entah kenapa, tiba-tiba ia teringat nama tutor anaknya tadi pagi.

Emma yang sadar, ia langsung menoleh ke arah suaminya. "Mr Julian Dreyson? Tutor Elika?"

"Kau kenal dengannya?" tanya James, pemilik perusahaan Jams Corp.

Conner mendadak menyeringai. Ia tertawa merendahkan saat mengingat kembali penampilan Julian di perkarangan rumahnya. Bahkan ia sempat melihat sedan tua yang seperti rongsokan itu masih ada yang menggunakannya.

"Mana mungkin pemilik sedan rongsokan itu punya saham sebesar 20% di perusahaan ini," kekeh Conner.

Conner menatap James. "Tidak. Aku tak mengenalnya. Tapi, pertemukan aku dengan Mr Kael Julian Dreyson ini. Setelah itu, aku akan melakukan investasi di Jams Corp."

"We are so sorry, Mr Conner," James menghela nafas pelan. "Sampai saat ini, kami hanya berhubungan langsung dengan asistennya."

"Oh ya?" Emma mendadak tertarik.

"Maksudmu, pemilik saham ini sama sekali tak pernah menampakkan batang hidungnya?" tanya Conner penasaran.

James mengangguk pelan. "Dia juga memiliki saham yang jauh lebih besar di PG Auto Corp.

"PG Auto Corp?" Emma membelalak. "Perusahaan automotif yang terkenal itu? Yang kantor pusatnya di Berlin?"

Conner terbelalak. Pasalnya, ia menerima suntikan dana dari PG Auto Corp. Itulah yang membuat ia dan Emma melakukan perjalanan bisnis ke Berlin selama hampir sebulan lebih. Selain karena melihat langsung pabrik automotif perusahaan itu, ia juga diberikan kesempatan liburan gratis dari PG Auto Corp.

"Apa anda kenal dengan Mr Logan Müller?" tanya Conner memastikan.

"Tentu saja! Dia adalah pemilik perusahaan PG Auto Corp!" seru James antusias. "Aku masih penasaran, di usianya yang muda itu, bagaimana bisa dia menjadi pemilik perusahaan sebesar itu."

Conner menyeringai. Ia merasa puas. Meskipun belum pernah bertemu langsung dengan Logan Müller, tapi ia merasa dihargai. Mereka datang ke Berlin untuk mendapatkan suntikan dana, di mana PG Auto Corp yang menjadi investor. Tapi mereka juga malah diberikan kesempatan jalan-jalan gratis dibiayai langsung oleh PG Auto Corp.

"Kalau begitu ... dalam minggu ini, aku akan segera melakukan investasi." Conner tersenyum penuh kepuasan. Melihat nama Kael Julian Dreyson memiliki saham yang besar di Jams Corp, Conner pun menjadi percaya diri untuk melakukan investasi di perusahaan yang belum lama berdiri itu.

Usai berjabat tangan, Conner dan Emma pun pergi meninggalkan ruangan James. Merasa aman dan tak ada siapapun lagi di ruangannya, James bergegas menghubungi seseorang.

"Mr Logan ...," James menatap pemandangan kota Houston dari kaca ruang kerjanya. "Mereka akan melakukan investasi di minggu ini."

"Jangan lupa dengan janji yang sudah kita sepakati," imbuhnya sambil menyeringai.

...❤︎❤︎❤︎...

...To be continued .......

1
Sleepyhead
Love is the ultimate winner because it brings us joy, fulfillment, and a sense of purpose..

But love can also be a disaster due to the hatred and resentment that lingers....
Sleepyhead
Yess, you're so mean
Ita rahmawati
mimpinya kael serem bgt,,tp masih penuh misteri 🤭
Ita rahmawati
itu mah si lagan yg demen belanja 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
Ita rahmawati
ayolah elika gk usah ikut campur urusan ortumu sm kael,,bangkrut ya udh biarin kalo kael mau balas dendam ya biarin juga 🤣
Sleepyhead
This is fuckin insane.. she's totally beauty, thats why Kael adoring U
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ oooh i see, Logan Shopocholic yaah.... wkkwkkk
Sleepyhead
Dah, Elika... mending lu cabut aj dah dari sisi Kael...
Lagian ku merasa hidup lu ga pantas utk bersanding dengan Kael bukan..
ditambah finansial orangtua lu udh ga menunjang utk hidup hadon, pergi jauh-jauh..
support dr anak satu-satunya akan lebih dibutuhkan untuk orangtuamu..

Dan tinggalkan Kael dengan seribu penyesalan terdalam karena terlalu sibuk dengan mendendam.
Ita rahmawati
kamu gk akan bisa menolak pesonanya elika kael 🤣🤣
W I 2 K
wanita cerdas..... 👍👍
vj'z tri
auto panas dingin ya mr.kael mmm 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sleepyhead
Hummm.. nakal tp suka 🤣🤣
Sleepyhead
Yah solusinya Junior Kael harus hadir di antara mereka, agar dendam dimasa lalu mencair
Sleepyhead
Cinta yg rumit yahhhh... huuuftt
Ita rahmawati
gk usah khawatir kael,,apapun yg terjadi elika akn ttap bersamamu ,,mungkin tapi 🤣
Sleepyhead
Gadis nyaa 🤭😂 Kael Kael Kael u R totally foolish and childish
Sleepyhead
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Sleepyhead
OH my.. she's beauty
Sleepyhead
Barely, Love and hate are two sides of the same coin...
Indeed Love and hate have equal emotional intensity, but opposite directions, and one can swiftly turn into the other with betrayal or heartbreak
Sleepyhead
It feels like my heart is being torn apart, stabbed by multiple knives.... /Cry//Cry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!