warning!!
terdapat umpatan dan **** ***** bijaklah dalam berkomentar
karya ini merupakan karya asli author!
jika ada kesamaan tempat, nama dan waktu itu bukan kesengajaan!!
Aurora steffani Leandra, seorang gadis yang terpaksa menerima takdir jika dirinya telah dijual oleh sang ibu tiri demi uang, dirinya dilelang pada sebuah perkumpulan mafia dan bos besar. hingga akhirnya seorang mafia kejam bernama Liam Emiliki Kyler membelinya. bagaimana nasib Aurora??
silahkan membaca kelanjutanya berikut..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyku_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Aurora benar-benar ketakutan, ia tak pernah membayangkan jika ibu tirinya sebegitu tega menjual dirinya padahal harta yang ditinggakan Sang ayah sudah cukup untuk menghidupi mereka berdua.
...----------------...
kedua laki-laki berbadan besar itu mencengkram kuat tangan Aurora. Tak peduli dengan pemberontakan yang dilakukan Aurora itu tak berarti apa-apa tenaga Aurora begitu kecil tidak membuat para laki-laki itu bergeming.
"lepaskan tanganku"teriakan Aurora
"Diam!! menurutlah" jawab laki-laki berbadan besar itu
"aku tidak mau, cepat lepaskan akuu!" teriak Aurora dengan mata yang berkaca kaca
Aurora mengigit lengan pria besar itu tetapi pria itu tan bergeming dengan gigitan Aurora. Pria berbadan besar itu seperti tan mempan digigit. Sesampainya dilantai atas tepatnya dikamar Liam laki-laki berbadan besar itu mendorong Aurora untuk masuk ia tidak peduli dengan teriakan Aurora.
"Tolong...Lepaskan aku.. keluarkan akuu dari sini.."teriak Aurora sambil menggedor-gedor pintu kamar Liam
Aurora melihat sekelilingnya dan mengamati kamar itu begitu menyeramkan lampu yang redup membuat suasana didalam terkesan gelam ia pun mencari sakelar lampu dan menghidupkannya.
Ctek!!
Lampu menyala begitu ia melihat kamar itu nuasa hitam abu yang ia lihat dan aroma maskulin seperti pribadi yang dingin pemilik kamar itu.
"apa yang harus aku lakukan? Bagaimana caranya aku pergi dari sini" ucapnya
namun tiba-tiba terdengar suara pintu yang berusaha dibuka. Aurora yang melihat itu langsung waspada dia bergetar takut ketika seorang pria masuk kedalamnya.
Wajah tampan hidung mancung rahang kuat dengan setelan jas membuat aura pria itu terkesan dingin.
"si-siapa kau?" tanya Aurora gugup dengan mengacungkan sepatunya kedepan
Liam yang melihat itu tak menggubrisnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket karena lelah seharian bekerja hingga larut malam.
Setelah menyelesaikan urusannya Liam berganti baju menggunakan kaos dan celana pendek lau menghampiri gadis itu
"ja-jangan mendekat" teriak Aurora.
"Siapa kau? Apa maumu" teriak Aurora lagi
"kau tak perlu tau siapa aku! Kau bertanya apa mauku?" jawab Liam dingin
Liam mendekati Aurora yang ketakutan dengan badan yang bergetar. Liam terus mendekat kearah Aurora Hingga menghimpitnya ke tembok ia mendekatkan wajahnya hingga hidung Liam dan Aurora saling menyentuh.
"baiklah aku akan mengatakan apa mauku" jawab Liam yang mengunci kedua tangan Aurora.
Aurora yang diperlakukan seperti itu terus memberontak tapi ia tak bisa karena badannya yang kecil tentu saja kalah dengan badan Liam yang besar itu.
"dasar kau pria brengsekk..mau apa kau?" teriak Aurora
"Jelas aku mau kau, karena aku sudah membelimu" jawab Liam dingin
Aurora diam sejenak, kini ia mengerti jika Liam adalah orang yang membelinya dari sang ibu tiri. Ita tidak tau jika Liam membelinya dari sebuah pelelangan manusia karena saat itu Aurora tidak sadarkan diri.
Liam yang melongarkan cengkraman tangan membuat Aurora mempunyai kesempatan ia natap kanan dan kekiri dia melihat sebuah vas bunga dari bahan kaca dengan cepat ia mengambil vas bunga itu dan memecahkannya lali ia mengarahkan vas bunga ke arah Liam.
"jangan mendekat!!" teriak Aurora
"ohh.. kau berani sekali sayang, kau kelinci nakal"
Liam tetap mendekat dan dengan cepat ia menarik tubuh Aurora hingga jatuh diatas tempat tidur.
Aurora yang masih mengarahkan vas bunga pun berhasil melukai Liam hingga darah mengucur.
"Brengs*kkk" umpat Liam yang sengaja melayangkan sebuah tamparan pada Aurora.
PLAKKK!
