NovelToon NovelToon
Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Membawa Bayi Kembar Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pena cantik

Hidup Anaya tidak pernah beruntung, sejak kecil ia selalu di jauhi teman-temannya, dirundung, di abaikan keluarganya. kekacauan hidup itu malah disempurnakan saat dia di jual kepada seorang CEO dingin dan dinyatakan hamil setelah melakukan malam panas bersama sang CEO.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tidak ada pernikahan

Jackson menyandarkan punggungnya di kursi kayu. Ia memijat pelipisnya yang berdenyut. "Masalah satu belum selesai, sudah datang masalah baru." gumamnya lirih.

Ia harus memperketat penjagaan di sekeliling Farah. Ia tidak akan membiarkan Grace menemui Farah dan melukainya.

Tiba-tiba pintu di ketuk, "Mas, Jackson."

"Masuk," Jawabnya singkat.

Cindy—kakak sepupunya masuk. Ia datang menemuinya setelah mendengar kabar mengenai Farah.

"Kenapa? Apa kau tidak bisa menyelesaikannya." pertanyaan itu semakin membuatnya pusing.

"Kak....." Jackson menatapnya tajam.

Cindy tersenyum miring, ia meletakkan tas nya dan duduk di depannya.

"Kenapa? Bukankah ya g ku katakan benar?"

"Tidak semudah itu, kak." Ucapnya pelan. Jelas wajahnya tampak lelah.

"Apa harus aku yang turun tangan?"

Jackson mendesah pelan, "Kak...bisa tidak biarkan aku yang menyelesaikan sendiri? Jangan ikut campur dulu."

Cindy menatapnya lama, lalu mendekat sambil memelankan suaranya. "Mereka anak-anakmu. Tidak perduli apa yang terjadi di antara Kalian di masa lalu. Mereka tetap darah dagingmu, mereka berhak tahu siapa ayah mereka."

Jackson memalingkan wajah, rahangnya mengeras. "Aku tahu." lirih lirihnya. "Namun, tidak semudah itu. kesalahanku sangat fatal." ia menatap Cindy. Terlihat dari sorot matanya bahwa dia benar-benar menyesali perbuatannya itu.

Cindy menghela nafas pelan, "Kalau kau terus menahan diri seperti ini. Farah bisa benar-benar menjauh, atau... seseorang bisa mengambil tempatmu."

kalimat itu membuat Jackson menatap kakak nya tajam, "Siapa?"

Cindy mengangkat bahu, "Entah...Oma bilang, Farah tinggal ditempat sederhana, dan dia memiliki usahanya sendiri di desa ini. Wanita tangguh dan cerdas sepertinya akan selalu ada laki-laki baik yang selalu membantunya."

Jackson mengepalkan tangannya, hatinya terbakar. Bukan karna cemburu tetapi karena takut. Ketakutan yang tak pernah ia akui.

Takut...ia tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki semuanya. takut, kalau Farah sudah benar-benar tidak membutuhkan kehadirannya nya lagi.

"Jackson," Cindy menepuk pundaknya, tatapannya lembut. "Datangi mereka... Bicarakan baik-baik, sebelum terlambat."

Jackson menatapnya, "Aku takut, kehadiranku membuatnya terluka. Kak. Terakhir kali kami bertemu, aku melihat tangannya terluka. Tidak tahu dari mana datangnya luka itu."

"Kita lakukan perlahan. Kau harus berani. Tunjukkan kalau kau tulus padanya."

Jackson terdiam. Ia sangat di lema. Tapi, perkataan kakak nya ada benarnya juga.

~

Setelah memastikan anak-anak tidur, Farah berjalan menuju rumah bude yang berada tidak jauh dari rumahnya. Rumah yang luas bercat hijau itu terlihat sepi.

ia mengetuk pintu, "Bude?"

Beberapa detik kemudian pintu terbuka. Pas sekali Dimas yang membuka pintunya, sehingga Farah tidak perlu bertanya dimana dia.

"Oh, Farah..." senyumnya muncul, hangat seperti biasa. "Ada apa? Anak-anak mana?" tanya Dimas celingukan mencari keberadaan si kembar.

"Dirumah, mas. Aku cuma mau tanya sesuatu sama kamu."

Dimas mengangguk meski ia penasaran dengan sesuatu yang di katakan Farah.

"Masuk dulu," ujar Dimas.

Namun Farah menolak, ia menggeleng cepat. "Ngak usah, mas. Cuma sebentar aja kok."

Ia menarik nafas dalam, "Lampu di depan rumahku...mas, yang betulkan?"

Dimas tampak terkejut, kemudian ia menggeleng. "Bukan aku, bahkan aku baru tahu kalau lampunya sudah nyala lagi."

Farah memicingkan mata, "Serius, mas? Bukannya kemarin mas bilang mau cek kalau ada waktu?" tahta Farah.

"Iya...aku bilang begitu, tapi aku belum sempat. Akhir-akhir ini jadwal kerja lumayan padat, selalu pulang larut malam. Dan, tadi pagi aku lihat lampunya sudah menyala." jawab Dimas, Farah semakin di buat bingung.

Farah terdiam. Kalau bukan Dimas? Lalu siapa?

"Kenapa, Rah? apa ada sesuatu?" tanya Dimas heran dengan sikap Farah.

Farah Tersenyum, menggelengkan kepalanya. "Ngak apa-apa, Mas."

Namun, dimas Tahu pasti ada sesuatu yang disembunyikan Farah darinya.

"Kalau ada apa-apa kamu bilang ya. Atau butuh apa-apa katakan saja padaku,"

Farah Tersenyum tipis, "Iya, mas. Makasih ya. Kalau gitu aku pamit pulang dulu. Nanti titip salam sama pakde, bude, ya."

Farah pergi dari sana dengan membawa seribu pertanyaan di kepalanya.

Langkahnya berat, seolah ada sesuatu yang tidak beres. Dan ia semakin yakin, seseorang telah melakukannya, tapi...siapa?

Lampu itu tidak mungkin menyala dengan sendirinya karna sudah lama lampu itu mati. Tidak mungkin tiba-tiba hidup dengan sendirinya.

~

Sementara itu, ditempat lain. Jackson menerima laporan dari Delon, tangan kanannya masuk sambil membawa map hitam di tangannya.

"Bos, informasinya sudah lengkap."

Jackson langsung berdiri, "Katakan."

Delon membuka map pertama, "Mengenai pria yang bernama Dimas. Kamu sudah menyelidiki semuanya tentangnya termasuk kedekatannya dengan, nona Farah."

Jackson menatapnya tajam, "Langsung saja, dia siapanya Farah?"

Delon menahan nafas sejenak, lalu menyerahkan foto yang tertera didalam map itu.

"Mereka sepupu, bos."

"Sepupu?"

"Ya...tidak ada hubungan pernikahan di antara mereka. Mereka adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki nona Farah disini."

Delon menurunkan suaranya. "Sejak dimas di tugaskan menjadi dokter di desa ini. Dia lah yang merawat Nona Farah dan anak-anaknya."

Rahangnya mengeras mendengar itu.

"Bos, mau kemana?" tanya Delon saat Jackson hendak pergi.

"Menemuinya,"

Delon ingin bicara. Namum, mendapatkan tatapan tajam itu saja sudah membuat nyawanya di hujung tanduk.

Jackson mengepalkan tangannya kuat, "Aku sudah terlalu lama membiarkan Farah berjuang sendiri."

ia menatap foto Farah dan si kembar.

"Dan aku tidak akan membiarkan laki-laki manapun... bahkan saudara sepupunya, mengambil tempatku sebagai ayah dari anak-anakku."

1
اختی وحی
kok namanya jadi ALYA thor
R.
singgah manpir di halaman kak...
singgah balik di halamanku 😍 baca novel pertamaku yg berjudul "AKU DAN ADIK TIRIKU"😍
terima kasih sebelumnya
Ma Em
Mungkin itu emang cicit ibu .
Ma Em
Angkasa anak baik dan berjanji akan melindungi ibu dan adiknya .
Ma Em
Semoga Farah selalu bahagia bersama sikembar dan usaha kue nya semakin sukses , Jackson sdh tiga tahun tdk bisa menemukan anak2 nya biar saja Jackson merasakan penyesalannya .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!