NovelToon NovelToon
My Husband, The Mysterious Casanova

My Husband, The Mysterious Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Myra Eldane

Lovy Crisela Luwiys—gadis ceplas-ceplos yang dijuluki Cegil—dipaksa menikah dengan Adrian Kaelith Evander, pewaris dingin sekaligus Casanova kelas kakap.

Bagi Lovy, ini bencana. Wasiat Neneknya jelas: menikah atau kehilangan segalanya. Bagi Kael, hanya kewajiban keluarga. Namun di balik tatapan dinginnya, tersimpan rahasia masa lalu yang bisa menghancurkan siapa saja.

Niat Lovy membuat Kael ilfil justru berbalik arah. Sedikit demi sedikit, ia malah jatuh pada pesona pria yang katanya punya dua puluh lima mantan. Casanova sejati—atau sekadar topeng?

Di tengah intrik keluarga Evander, Lovy harus memilih: bertahan dengan keanehannya, atau tenggelam di dunia Kael yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myra Eldane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OTW Aula

Pagi itu, mansion keluarga Kael terasa jauh lebih hidup dari biasanya. Staf rumah mondar-mandir, membawa buket bunga, memeriksa dekorasi, mengangkut kue bertingkat raksasa. Udara dipenuhi aroma bunga segar, parfum lembut, dan entah kenapa... wangi roti panggang.

Di lantai dua, kamar Lovy sudah seperti studio make up dadakan. Meja rias penuh foundation, eyeshadow, lipstick, hairspray, sampai tumpukan bunga melati untuk sanggul.

Lovy duduk di kursi rias, wajahnya tegang seperti murid yang mau ujian nasional. Jantungnya berdegup terlalu cepat. Jemarinya mencubit ujung piyama satin putihnya sendiri.

"Aku... aku kayak mau lari aja," gumamnya.

Syegi, yang duduk di kasur sambil mengunyah donat, menatap Lovy dari pantulan cermin. "Lari ke mana? Mau kabur ke Thailand? Atau kepelukan Kael!"

"Syegi!" Lovy menoleh, panik. "Jangan bercanda, aku serius ini! Aku... aku kayak mau pingsan aja!" gumamnya, tatapan matanya hanya menatap pantulan di cermin.

"Pingsan? Bagus!" Syegi nyengir. "Nanti kamu trending satu di TikTok—'Pengantin Pingsan di Hari Bahagia'. Judulnya catchy banget!"

"SYEGI!" Lovy memelototinya. "Jangan bercanda!"

Syegi cuma mengangkat bahu santai, meneguk jus jeruk. "Relax, calon nyonya muda Evander. Besok kamu bakal viral di TikTok kalau jatuh di pelaminan. Jadi pastikan jalannya bagus, ya."

Lovy menatapnya horor. "Jangan ngomong kayak gitu! Sekali lagi kamu ngomong, aku suruh Kak Samuel bawa kamu balik buat jadi budak korporat lagi."

"Iihhh, ngancemnya serem." Syegi tertawa terbahak-bahak.

Make-up artist yang sedang mengoles foundation menahan tawa, sementara hair stylist tersenyum geli.

Setelah tawanya reda, Syegi hanya mengangkat bahu. "Aku serius, Lov. Kamu bakal viral, terus semua orang repost dengan caption, 'romantis tapi tragis'."

Lovy mendengus kesal. "Tuh kan!"

Tangan Lovy bergetar, eyeliner yang baru saja dipulas jadi miring sedikit. Make-up artist mendecak pelan, mencoba merapikan garisnya lagi.

"Lovy," Syegi mencondongkan tubuh, suaranya setengah bercanda, setengah serius, "kamu tahu nggak? Kamu calon pengantin paling lucu yang pernah aku lihat. Grogi kayak mau sidang skripsi."

"Aku emang grogi, Syegi..." Lovy mengeluh. "Aku takut salah langkah, takut ngomong salah, takut—"

"Takut Kael kabur?" Syegi memotong dengan senyum jail.

Lovy langsung memelototinya. "Ya Tuhan, Syegi! Stop ngomong asal!"

Syegi ngakak sampai donat di tangannya hampir jatuh. Tapi tawa itu mereda, berganti tatapan lembut.

"Lov..." katanya pelan. "Kamu cantik banget. Aku serius."

Lovy terdiam. Bibirnya terbuka sedikit. "Serius?"

"Serius." Syegi tersenyum tulus. "Kamu kelihatan kayak... pengantin yang bahagia. Gak keliatan kalau terpaksa karena dijodohin. Padahal dulu nangis-nangis nggak mau dijodohin."

Pipi Lovy memanas, malu mengingat kejadian itu. Tapi matanya ikut berkaca-kaca—teringat neneknya yang dulu bersikeras menjodohkan mereka. Neneknya yang kini sudah tiada.

"Kamu jahat banget tahu nggak? Bikin aku mewek di hari pernikahan!"

Make-up artist ikut senyum. "Nggak apa-apa, Mbak Lovy. Mewek bahagia boleh."

****

Tak lama kemudian, Lovy merasa dadanya terlalu sesak. Ia minta izin keluar sebentar. "Aku butuh udara," katanya.

Syegi mengangkat alis. "Jangan kabur, ya."

Lovy menepuk kepala Syegi. "Diam, Syegi!"

Ia melangkah keluar ke taman belakang mansion. Udara pagi terasa menenangkan. Dan di situlah ia melihatnya.

Kael.

Pria itu berdiri di lorong, jas hitamnya sudah terpasang rapi meski acara belum dimulai. Rambutnya disisir ke belakang, wajahnya setenang patung marmer, tapi mata itu... mata itu langsung menemukan Lovy.

Mereka saling diam. Hanya suara burung pagi dan detak jantung Lovy yang terdengar di kepalanya.

Kael yang pertama bicara. Suaranya rendah, berat, seperti bariton lembut.

"Aku hampir kehilangan kendali semalam..."

Lovy membeku. Kata-kata itu membuat seluruh darahnya mengalir lebih cepat. Kilasan momen semalam — hampir ciuman mereka yang gagal karena Syegi — terulang di kepalanya.

Kael melangkah mendekat. Gerakannya pelan tapi tegas. Jemarinya hampir menyentuh tangan Lovy. Hampir.

"Aku nggak akan biarin hal itu kejadian lagi," katanya, tatapannya menusuk. "Aku mau cium kamu... tapi nanti, di saat yang tepat."

Pipi Lovy terbakar. Ia hanya bisa mengangguk kecil. Kael tersenyum tipis — senyum setengah yang membuat Lovy merasa lututnya hampir lemas.

****

Setelah make-up selesai, Lovy mengenakan gaun putihnya. Gaun itu sederhana tapi elegan, kainnya jatuh sempurna, membuat Lovy tampak seperti bidadari.

Isabella, ibu Kael, masuk ke kamar. Matanya langsung berbinar.

"Lovy..." suaranya lembut. "Kamu... luar biasa cantik."

Lovy memerah. "Terima kasih, Ma."

Isabella meraih tangan Lovy, menatapnya penuh kasih. "Aku senang Kael menerimamu." Senyumnya muncul perlahan—senyum yang menyiratkan banyak arti. Seolah ada cerita panjang di baliknya; tapi entah apa?

Mata Lovy berkaca-kaca lagi. "Aku... akan menjaga Kael, Ma."

Isabella tersenyum, memeluknya sebentar. "Aku tahu."

Damien, ayah Kael, ikut masuk. Ia berdiri di ambang pintu, menatap Lovy lama. Wajahnya datar seperti Kael.

"Kamu terlihat... cukup baik," katanya dengan nada datar khasnya.

Syegi yang dari tadi ikut di kamar langsung menutup mulut menahan tawa. "Cukup baik? Itu aja komentarnya, Pak?"

Damien mengangkat alis. "Aku jarang memberi pujian. Jadi anggaplah itu... spesial."

Lovy tersenyum malu. "Terima kasih, Dad."

Syegi berbisik ke Lovy, "Kayak Kael banget ngomongnya. Datar tapi nyentil. Like Father Like Son."

Samuel masuk paling akhir, melihat Syegi cekikikan. "Sssttt... Syegi, jangan ganggu."

Syegi menoleh. "Lho, aku nggak ganggu kok!"

Samuel menatapnya dengan tatapan dingin ala paman protektif. "Hargai hari bahagia sahabatmu."

Syegi cemberut. "Iya, iya... bos!"

****

Rombongan mulai bergerak.

Lovy dan Kael satu mobil. Menunggu semua rombongan siap. Mobil masih rapi satu dengan yang lainnya.

Di kursi belakang, tangan mereka bersentuhan. Awalnya pelan, hanya ujung jari. Tapi kemudian Kael menggenggam penuh tangan Lovy, jemarinya hangat, menenangkan.

"Tenang," katanya lirih. "Aku di sini."

Lovy menarik napas panjang. "Aku masih deg-degan..."

Kael menoleh sebentar. "Kalau kamu jatuh di pelaminan, aku ikut jatuh."

Lovy melotot. "Kael!"

Kael hanya tersenyum tipis, seperti biasa.

Di mobil lain, Samuel dan Syegi ribut sendiri. Samuel yang biasanya dingin, tiba-tiba banyak bercanda.

"Nanti kalau Lovy nangis di pelaminan, aku yang nyanyi pengiring aja deh," katanya setengah bercanda.

Syegi melotot. "Sejak kapan Bos jadi MC pernikahan?"

Lovy di mobil samping mendengar itu lewat jendela terbuka. Ia mengernyit. Kenapa Samuel tiba-tiba jadi... lucu? Biasanya kan dingin kayak es batu.

Tapi setelah itu semua mobil rombongan berjalan perlahan menuju aula pernikahan di bagian belakang mansion.

Mobil berhenti di depan aula besar mansion Evender. Lovy turun, diiringi Syegi dan Isabella yang menuntunnya dengan hati-hati.

Dan saat itulah mata Lovy menangkap sesuatu.

Donovan.

Ia berdiri di dekat pintu aula. Tapi bukan itu yang mengejutkan. Donovan sedang tersenyum.

Ia membantu seorang nenek yang terjatuh di tangga. Dengan lembut, ia memapah nenek itu berdiri, bahkan menepuk punggung nenek itu dengan perhatian. Wajahnya tampannya tersenyum, hangat—nyaris seperti malaikat.

Lovy tertegun. Mulutnya terbuka sedikit.

"Bagaimana bisa dalam lima hari, Donovan berubah seperti ini?" pikirnya.

Kilasan kenangan menyerang Lovy.

Lima hari yang lalu, Donovan sangat berbeda. Garis rahang tajam, mata abu-abu dingin yang seolah bisa menembus pikiran, dan senyum tipis—bukan senyum ramah, tapi seperti seseorang yang sedang mengukur lawan.

Tapi ini? Senyumannya terlihat tulus.

Lovy bukan satu-satunya yang melihatnya.

Kael juga memperhatikan, matanya menyipit.

Samuel dan Syegi saling pandang.

Damien menatap dengan ekspresi tak terbaca.

Dan Isabella—ibu Kael—mengepalkan tangannya erat. Ada sesuatu di matanya.

Tapi tidak ada yang bicara.

Lovy kembali mengingat kejadian saat ia di balkon lima hari lalu. Ingatan yang membuatnya gelisah setiap malam sampai kesulitan tidur.

......................

Flashback – pesta pengumuman pernikahan.

Di kejauhan, Lovy melihat Donovan. Pria itu berdiri di luar aula, punggungnya tegap, satu tangan memegang ponsel. Suaranya terdengar di telinga Lovy. Begitu rendah tapi tajam, seperti pisau menggores kaca.

"Lima hari lagi," katanya datar, "kita tunggu saja. Semua akan bergerak. Rencana hari ini ditunda dulu."

Lovy membeku. Kata-kata itu seperti kabut yang menyelimuti pikirannya. Semua akan bergerak? Apa maksudnya? Bergerak ke mana? Aku atau dia yang akan digeser?

Kata-kata itu menempel di pikirannya seperti duri. Ia tak tahu apakah duri itu akan menusuknya, atau justru melindunginya.

Flashback selesai.

......................

Lovy berperang dengan pikirannya. "Aku tidak tahu apa yang Donovan rencanakan. Tapi satu hal pasti—senyum itu terlalu manis untuk bisa dipercaya."

.

.

.

1
Rihana
buset kaya bener 🤣🤣🤣
Rihana
seret bang muel adek mu itu 🤣
Rihana
kenapa yah yang baca kurang, padahal tulisannya bagus, rapi, sesuai peubi, typonya gak banyak, pokoknya bagus lah. dan updatenya juga rutin. aku suka banget, smoga makin banyak yang baca yah kak 🩷
Rihana
ini karakter lovy, cegil bucin 😭😭😭
Rihana
gak berasa udah sampai sini wkwk... penasaran. aku lanjut duluu. alurnya menarik
Rihana
awal yang menarik
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
aku udah kirim satu kopi yah, biar gak ngantuk thor
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
Si lovy gak nyangka sekeren ini tapi si kael kenapa yah perginya. aduhhh kasian banget di tinggal di hari pernikahan😭
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
up kak
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
Satpam😭 GGS INI MAH (ganteng ganteng satpam)/Drool/
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
nemu sampah di mana sih lovy 😭 kok bisa pacaran 8 tahun woy kayak kredit rumah
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
akhirnya putus, lagian kok sanggup sih pacaran 8 tahun?
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
syukur deh samuel. seret aja tuh lovy, dari pada makin akut bucinnya
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
bucin akut wehhh😭
Saidil M🍇
gilas banget bisa ngasi hadiah segitunya si donovan. berartu dia udah mempelajari kesukaan lovy aka targetnya? keren sih, suka banget kakak penulisnya creazy up terus.... jadi maraton bacanyaaa enak bangettt 😍😍😍 lanjut kak
Saidil M🍇
meskipun terlambat, kuucapkan selamat atas pernikahanmu lovy dan kael 😍 sekarang aku maratoon bacanya
Saidil M🍇
terharu gueee makk😭
Saidil M🍇
syegi ini jadi sahabat asik banget. bisa nyairin suasana woy.... mau sahabat kayak dia😭
Saidil M🍇
hahahaha mau ciuman gak jadi 🤣🤣🤣
Saidil M🍇
barang bawaan syegi astaga😭 inj orang gue kira kalem di awal. ternyata kalem kalem sama aja kayak lovy, pantesan sahabatan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!