NovelToon NovelToon
Absurd Couple

Absurd Couple

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: felyaklueva

Hanya menceritakan tentang dua sejoli yang awalnya sebatas teman sekelas yang sering menganggu dan di ganggu, kemudian berakhir menjadi sepasang kekasih yang sulit di pisahkan, entah alasan apa cowok bernama lengkap Jendra Natawiratama tiba-tiba jatuh cinta pada gadis sekelasnya yang bernama Aprilia Yuswan atau kerap di sapa Lia. Banyak hal yang terjadi setelah mereka menjadi sepasang kekasih, mulai dari hal Absurd nya Jendra pada Lia sampai orang ketiga yang terus mencoba merusak hubungan mereka.




Apakah mereka bisa menghadapi segala lika-liku hubungan nya? Bagaimana cara mereka berdua saling menguatkan? Dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Ikuti kisah mereka sampai tuntas ya..


See you.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon felyaklueva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15. Masak bersama Mamanya Jendra (part 1).

Di siang hari yang panas nan haredang (gerah). Sepulang sekolah Lia di ajak untuk main ke rumah Jendra, lebih tepatnya sih di paksa. Lia yang terus menolak ajakan Jendra sebab Lia bilang, gadis itu malu untuk bertemu dengan ibunya Jendra. Sementara Jendra, yang emang otaknya dah kebanyakan Ngide. Jadi lelaki itu tiba-tiba aja dapet ide buat menelpon langsung Tante Yusi untuk minta ijin bawa anak gadisnya ke rumah, dan untungnya beliau ngizinin.

Jadi berakhir lah, mau gak mau, suka gak suka. Ya harus tetep pergi. Walau di jok belakang, sekarang Lia lagi misuh-misuh gak jelas. Dia bad mood gegara nyokap nya yang bisa gampang banget ngeiyain ajakan orang, terus juga gimana caranya nanti dia berhadap-hadapan sama ibu dan bapak nya Jendra? Tau dah.. bersikap rada centil aja gitu ya? Eh. Jangan Lia, nanti kamu di kira cewek pick me. Iyuh...

Setelah mendaki gunung, melewati lembah, dan terakhir menyebrangi sungai. Akhirnya sampai juga ke tempat tujuan, bohong deng.. abaikan aja tulisan yang diatas. Sebenarnya cuma butuh waktu 25 menit untuk sampai ke rumah Jendra menggunakan motor, kini tibalah dua sejoli itu ke kawasan perumahan yang asri, luas dan menenangkan. GREEN HOUSE RESIDENCE. nama perumahan nya.

Motor ninja warna hitam itupun, mulai memasuki halaman rumah yang terbilang sangat luas. Jendra mematikan mesin motor sembari membuka helmnya. Disusul dengan Lia yang mulai turun dari jok belakang setelah membuka helmnya juga, gadis itu terus saja memandangi rumah besar bernuansa classic modern, berwarna putih yang di kombinasikan dengan warna emas menggunakan wall panel list gold.

Hmm... Dah kek istana negara aja rumah Lo Jen. Mungkin Tante Rinjani, mamanya Jendra suka kali konsep begini, pikir Lia. Jendra yang melihat Lia terus saja menatap pada bangunan rumahnya dengan raut wajah yang gugup, lantas lelaki itu menggenggam tangan Lia sembari menatap wajah si gadis.

Lia tersentak ketika tangannya di genggam Jendra, lantas Lia pun menoleh pada lelaki yang sekarang sedang tersenyum teduh ke arahnya.

"Tenang aja, nyokap bokap gue gak bakal gigit kok" ucap Jendra lembut menenangkan Lia.

"Tapi.. gak tau kenapa kok gue nervous banget, bawa gue pulang aja gak sih?" Usul Lia semakin gugup dengan mengigit bibir bawahnya.

"Yakin mau pulang? Orang tua gue family friendly loh.." ucap Jendra dengan memberikan senyum lebarnya.

Mendengar Jendra berkata seperti itu, apalagi di tambah dengan senyuman yang tumben banget teduh buat di lihat. Akhirnya Lia pun luluh, maklum saja jika gadis itu terserang nervous. Lia belum pernah bertemu langsung dengan kedua orang tua Jendra, dirinya hanya sekedar tahu nama mereka. Begitupun juga sebaliknya.

Kedua anak Adam dan hawa itu pun mulai melangkahkan kaki mereka menuju teras rumah, masuk ke dalam rumah yang memang jarang di kunci dan menuju ruang tamu. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana, rumah Jendra nampak sepi. Gimana mau sepi, orang Jendra anak semata kaki. Eh, anak semata wayang maksudnya. Rumah doang elit, penghuninya sulit. Cuaks...

"Mah... Jendra pulang..." Teriak si Jendra kala dirinya dan Lia telah berada di ruang keluarga.

Pletak!

Sebuah spatula bersih nan kinclong mendarat manis pada kepala lelaki itu, Untung bukan spatula kayu atau stainless steel. Tapi dari bahan karet, bersifat lembut dan lentur. Meski tetep aja kepalanya Jendra rasanya nyut-nyutan.

"Astaghfirullah" kaget Lia sementara Jendra buru-buru memungut spatula yang telah terjatuh setelah menghantam kepalanya.

Dan keluar lah seorang wanita dewasa, dengan wajah masih terlihat cantik serta badan terawat meski umur sudah memasuki kepala empat. Beliau Tante Rinjani, mama nya Jendra. Menghampiri putra nya dengan berkacak pinggang. Mana outfit nya pake daster selutut, rambut penuh dengan hair curler. Cosplay jadi ibu kost mah? Pikir si Jendra.

"Berapa kali mama bilang, kalau pulang itu ngucapin salam, bukan teriak-teriak kek lagi di hutan" ucap Tante Rinjani menasehati putra nya dan belum sadar akan kehadiran Lia.

"Namanya juga spontanitas mah" timpal Jendra dengan mengusap kepalanya sembari mengembalikan kembali spatula ibunya.

Tante Rinjani hanya menghela nafas sabar dengan putra semata wayangnya, sembari tangannya mengambil alih mengusap kepala Jendra yang, ekhem.. sedikit benjol. Dan kini mata dengan bulu mata cetar membahana nya melirik seseorang gadis yang nampaknya diam sembari tersenyum gugup.

"Eh.. ini yang namanya Lia? Ya ampun.. cantik banget sih, kok mau sama anak Tante yang petakilan ini" heboh Tante Rinjani dengan memegang kedua pundak Lia dan melirik sekilas putra nya.

Lia hanya tersenyum canggung, sementara Jendra nampaknya anak itu hendak mengibarkan bendera kemusuhan pada sang ibunda. Terlihat jelas soalnya dari raut wajahnya. Langsung cemberut.

"Kebetulan hari ini mama masak banyak loh, sengaja. Soalnya mama yang nyuruh Jendra buat bawa kamu ke sini buat makan malam bersama, supaya kita bisa lebih deket gitu..." Ucap Tante Rinjani dengan gaya bicaranya bak ibu-ibu arisan. Beliau ini emang ibu-ibu arisan jeng, jadi maklumi aja ya.

"Aduh.. Tante maaf kalau Lia ngerepotin, padahal kalau mau ngundang Lia makan malam nanti bisa Lia sama ibuk yang bawain makanan ke sini" ujar Lia sopan dengan kedua pipinya memerah, nahan malu sama nervous coy.

"Ngak dong sayang... Gak ngerepotin, kan emang ini khusus buat kamu. Ya udah... Mama tinggal dulu ke dapur belum selesai soalnya, anggap aja rumah sendiri ya sayang" ujar Tante Rinjani pada Lia, dan Jendra benar-benar sudah diabaikan di sana.

'Giliran ke Lia aja mama baik banget, giliran ke gue dah kaya cosplay ibu tiri. Kesenjangan ibu njir' batin Jendra.

Ketika Tante Rinjani hendak berbalik badan, tiba-tiba Lia menahan pergerakan Tante Rinjani sebelum ibu-ibu itu keburu ngacir lagi ke dapur.

"Eh.. Tante, Lia bantuin masak bolehkan Tan?" Ucap Lia setelah Tante Rinjani menoleh kembali ke arahnya.

"Kamu udah cantik, baik, ternyata bisa masak juga? Combo spesial ini mah, kalau gitu, yuk, sayang kita cap cus ke dapur. Jadi penasaran kalau masakan kamu di Collab sama masakan mama, jadi gimana hasilnya" kata Tante Rinjani sembari mengaitkan tangannya pada lengan Lia, membawa gadis itu bersama nya menuju dapur.

"Masakan mama di Collab sama masakan Lia? Curiga, rasanya pasti acakadul" batin Jendra meringis membayangkan hasil masakan keduanya.

Namun walau demikian, Jendra mengukir senyumnya kala Lia yang sudah tak nervous juga ibunya yang sangat friendly pada orang-orang sekitarnya.

1
Nana Colen
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!