NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

Setelah hampir tiga hari acara pernikahan Linda dan Alvin digelar, pernikahan keduanya dikabarkan masih baik-baik saja. Ingat, masih baik-baik saja tidak tahu bagaimana kedepannya kelak.

Sekarang dengan lega, Rindi dapat dengan bebas kembali ke rumah Papinya selepas pulang dari butik tanpa harus mengkhawatirkan jika bertemu dengan Linda. Rindi merasa bebannya sudah terangkat dengan pernikahan adik tirinya itu.

Gadis cantik berambut sebahu itu baru saja menyelesaikan kewajibannya untuk menunaikan sholat subuh. Rindi berniat akan pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan yang diperlukannya. Setelah mengganti baju piyamanya, Rindi bergegas turun ke lantai bawah.

"Selamat pagi Papi, Mama, Bi Asih" Sapa Rindi saat langkah kakinya menapaki lantai bawah dan berjalan mendekati meja makan yang sudah ada Johan dan Lia. Tak lupa Asih yang sedang menyiapkan sarapan keluarga majikannya.

"Selamat pagi" Balas ketiganya dengan serempak disertai senyum hangatnya. Putri cantiknya Johan itu mendudukkan dirinya di kursi yang berada di depan sang Mama.

"Papi, Mama, Rindi mau minta ijin pergi ke pasar setelah sarapan boleh?" Tanya Rindi dengan senyum menatap ke arah kedua orang tuanya. Sedangkan kedua paruh baya tersebut mendongak untuk menatap wajah cantik putrinya.

"Kamu belanja untuk apa Nak?" Tanya Lia dengan wajah herannya membuat Rindi tersenyum lebar.

"Rindi rencananya mau belanja untuk membuat makanan dalam porsi yang kumayan banyak Ma. Nantinya makanan itu akan Rindi bagikan di sekitar jalanan dekat cafe. Karena sering kali Rindi liat banyak anak jalanan" Balas Rindi setelah mengunyah roti tawarnya.

'Hatimu sungguh mulia sama seperti hati ibumu Nak. Mama bangga bisa memiliki putri sepertimu, semoga kau segera menemukan kebahagiaanmu Nak' Batin Lia dengan menatap penuh kasih sayang ke arah putri sambungnya. Lia sangat bangga kepada Rindi yang selalu baik pada semua orang .

"Kenapa tidak pesan saja Nak? Bukankah jauh lebih cepat dan kamu tidak kerepotan, Mama takut nanti kamu kecapekan Nak" Usul Lia dengan wajah yang menyiratkan kekhawatiran sehingga membuat Rindi merasa haru akan perhatian ibu tirinya itu.

"Rindi nggak akan kecapekan kok Ma, lagian nanti juga minta bantuan sama Bi Asih. Rindi lebih yakin dengan buatan rumah sehingga menjamin kebersihan dan kesehatan makanan itu. Mama nggak perlu khawatir" Ucap Rindi untuk meyakinkan Lia. Wanita paruh baya berhijab itu hanya bisa mengangguk pasrah akan keputusan itu.

"Tentu boleh dong Nak" Balas Johan dengan anggukkan kepalanya sehingga membuat Rindi menoleh dan tersenyum lebar ke arah papinya itu.

"Mau kamu bagikan jam berapa Nak?" Tanya Johan dengan mengelus sayang surai kecoklatan milik Rindi yang sebatas bahu.

"Mungkin nanti sekitar pukul sepuluh Pi, biasanya mereka sudah berada di jalanan" Balas Rindi dengan menatap ke arah wajah tampan sang Papi.

"Bukankah hari ini kamu berkerja sayang?" Tanya Lia dengan melipat kedua tangannya di atas meja makan. Lia selalu saja antusias ketika melihat putrinya berniat baik.

"Semua pekerjaan hari ini sudah di handle oleh Tika kok Ma. Jadi Rindi bisa membuat dan membagikan makanan itu sendiri" Jawab Rindi dengan meminum segelas susu yang sudah disiapkan oleh Mamanya. Setelahnya, gadis cantik itu melahap sarapannya dengan cepat karena akan segera berangkat.

"Bi Asih mau antar Rindi ke pasar nggak? Mungkin kalau Rindi belanja sama Bibi, tidak akan memakan banyak waktu" Pinta Rindi setelah berdiri tepat di samping asisten rumah tangganya.

"Siap Mbak" Jawab wanita berusia hampir setengah abad tersebut. Bi Asih memang tidak terlalu banyak kerjaan di rumah majikannya, sehingga membuatnya ada waktu untuk mengantar Rindi ke pasar.

"Ini untuk tambahan Nak" Ucap Lia dengan menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada putrinya.

"Nggak perlu Ma, Rindi sudah menyiapkan semua dengan uang Rindi. Makasih atas bantuan Mama, tapi Rindi mau menggunakan hasil jerih payah Rindi sendiri. Nggak apa-apa kan Ma?" Ucap Rindi dengan sedikit tidak enak karena menolak bantuan Mamanya.

"Nggak apa-apa dong sayang, justru Mama sangat bangga dengan niat baikmu Nak" Jawab Lia dengan mengelus punggung milik Rindi dengan penuh kasih sayang disertai senyum teduhnya.

"Ya sudah, Rindi berangkat ke pasar dulu sama Bi Asih. Assalamualaikum Papi, Mama" Pamit gadis cantik itu dengan mencium punggung tangan kedua orang tuanya dengan sopan.

Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Rindi bergegas untuk mengambil kunci mobil serta dompetnya yang terletak di kamarnya. Dengan bergegas, Rindi memasuki mobilnya dengan Bi Asih.

Setelah dua puluh menit berlalu, mobil Rindi sudah sampai di sebuah pasar tradisional yang terletak di sekitaran perumahan tempatnya tinggali. Rindi mengamati keadaan sekitarnya yang sudah dipenuhi oleh orang yang sedang berbelanja.

"Mbak Rindi nggak papa belanja di tempat seperti ini? Biasanya anak muda nggak mau kalau ke pasar tradisional, Mbak Rindi nggak jijik atau gimana gitu?" Tanya Asih dengan sedikit heran menatap ke arah anak majikannya tersebut.

"Rindi nggak papa kok Bi, lagipula kondisi pasar juga nggak seburuk itu. Kalau kita belanja di pasar kan jauh lebih murah dan bisa membantu pedagang. Kalau kita pandai-pandai memilih belanjaan, kita pasti dapat yang berkualitas tak kalah jauh dengan kualitas di supermarket Bi" Balas Rindi dengan ramahnya sehingga membuat Asih terkagum.

"Ya sudah kita belanja sekarang saja Bi, nanti takutnya keburu ramai terus kehabisan bahan" Ajak Rindi dengan membuka pintu mobil. Sedangkan Asih mengangguk dan turut keluar dari dalam mobil.

Keduanya berjalan menyusuri padatnya kios-kios pasar yang dipenuhi oleh para konsumen. Rindi dapat dengan jelas mendengar tawar menawar yang terlontar dari mulut para pedagang dan pembeli.

Rindi dan Asih kembali menyusuri lapak pedagang yang digelar di atas tanah dengan tikar sebagai alasnya. Rindi dengan asyik memilah berbagai sayuran dan juga bahan-bahan lainnya dibantu oleh Asih.

Setelah sekitar satu setengah jam mereka habiskan untuk berkeliling mencari berbagai bahan makanan. Rindi kembali mengecek semua list belanjaan yang sudah dicatatnya dalam ponsel miliknya. Setelah dirasa sudah lengkap terbeli, Rindi memutuskan untuk segera pulang.

"Bi Asih, semua yang kuta perlukan sudah terbeli. Pulang sekarang aja ya Bi" Ajak Rindi yang sedang menenteng beberapa plastik kresek belanjaannya.

"Iya Mbak, semua sudah lengkap kok" Balas Asih dengan menolehkan kepalanya menatap Rindi. Setelahnya, dua wanita berbeda usia itu berjalan meninggalkan hiruk pikuk pasar menuju mobil milik Rindi.

Mobil berwarna putih itu melaju membelah jalanan yang mulai ramai kendaraan. Pagi itu memang cuaca sangat cerah sehingga membuat beberapa orang yang akan memulai harinya merasa semangat.

Setelah sampai di kediaman Johan, Rindi dan Asih menurunkan belanjaan yang tidak terlalu berat dari dalam mobil untuk dibawa masuk ke dalam rumah. Keduanya meletakkan barang belanjaan di atas meja dapur.

"Kita mulai dari sekarang aja masaknya Bi, Rindi minta bantuan Bibi mau kan?" Tanya Rindi dengan tangan yang masih sibuk mengikat rambutnya. Sedangkan Asih tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Ternyata kamu sama Bibi udah sampai Nak. Mama bantu-bantu boleh nggak nih?" Rindi dan Asih menoleh ke arah pintu masuk dapur. Mereka melihat Lia yang mengenakan gamis polos dan hijab instannya.

"Boleh banget dong Mamaku sayang" Balas Rindi dengan cengirannya sehingga membuat Lia dan Asih terkekeh melihat tingkah lucu Rindi. Lia mengangguk antusias dan melangkah mendekati keduanya.

"Kamu mau masak apa Nak?" Tanya Lia setelah berdiri tepat di samping putrinya.

"Rindi mau buat nasi box yang lauknya itu ayam goreng terus nanti kita kasih sayurnya juga. Kemarin Rindi juga sempatkan untuk membeli beberapa buah, jadi kita bisa bagikan juga Ma" Jawab Rindi dengan tangan yang sibuk mengeluarkan beberapa buah apel dan jeruk dari dalam kulkas.

"Minumnya mau sekalian nggak Mbak?" Tanya Asih yang turut membantu Rindi untuk mengeluarkan keranjang buah dari dalam kulkas.

"Minumnya udah Rindi siapkan air mineral botol Bi" Balas Rindi sehingga membuat Lia dan Asih mengangguk paham.

"Mama bantu apa sayang?" Tanya Lia dengan melipat lengan gamisnya sedikit ke atas.

"Rindi minta tolong Bi Asih untuk menanak nasi dan sekalian di bagi dalam box makanan itu. Dan untuk Mama, Rindi minta tolong untuk goreng ayamnya. Nanti biar Rindi yang siapkan sayur dan yang lainnya" Balas Rindi dengan membagi tugas mereka bertiga.

Dengan sigap, Lia dan Asih dengan senang hati membantu Rindi untuk memasak makanan tersebut. Tanpa basa-basi, ketiganya mulai untuk mengerjakan tugas masing-masing.

Setelah lamanya kurang lebih dua jam, mereka sudah selesai dengan tugas masing-masing. Meletakkan semua hasil masakan mereka di atas meja makan. Ketiganya berkumpul untuk menata masakan tersebut di dalam box.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga" Ucap Rindi dengan menepuk kedua tangannya dengan bahagia. Mata gadis itu berbinar menatap ke arah sekitar 50 box makanan yang sudah tertata rapi di atas meja.

"Makasih banyak bantuannya ya Ma, Bi. Akhirnya semua selesai sebelum jam sepuluh" Ucap Rindi dengan menatap Lia dan Asih yang kini sedang duduk di kursi meja makan.

"Sama-sama, justru Mama senang bisa membatu kamu dan Bi Asih jadi cepat selesai" Balas Lia dengan melepaskan celemek yang dikenakannya dan meletakkan di atas meja.

"Iya Mbak, Bibi juga senang bisa bantu-bantu" Tambah Asih sehingga membuat Rindi mengangguk.

"Ya sudah, Rindi mau siap-siap dulu untuk bagikan ini" Pamit Rindi yang dianggukki oleh Lia dan Asih. Gadis cantik itu melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

Setelah kepergian Rindi ke lantai atas, Lia meminta tolong pada sopir keluarga mereka untuk mengangkat semua box makanan tersebut ke dalam mobil yang ada di garasi.

Setelah berkutat sekitar tiga puluh menit, kini gadis cantik itu sudah selesai mandi dan berpakaian. Mengenakan dress dibawah lutut dengan lengan sepanjang tiga perempat berwarna putih polos, Rindi tampak sangat cantik ditambah dengan sepatu flatshoes putihnya.

Setelah merapikan penampilannya di depan cermin, Rindi menyambar tote bag miliknya. Rindi memutuskan untuk menggunakan sopir kali ini supaya mudah dalam membagikannya.

"Mama, Bibi, Rindi berangkat sekarang aja. Udah jam sepuluh juga nih, nanti keburu panas" Ucap Rindi setelah menapakkan kakinya di lantai bawah. Gadis cantik itu melangkahkan kakinya mendekati meja makan untuk pamit pada Mamanya.

"Rindi pamit Ma, Assalamualaikum" Ucap Rindi dengan mencium punggung tangan Lia. Seelah itu Rindi juga mencium punggung tangan Asih.

Setelah berpamitan, Rindi melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya. Gadis cantik itu memasuki mobil alphard putihnya yang sudah terdapat sopir di dalamnya.

Mobil putih tersebut melaju meninggalkan pelataran rumah besar kediaman Rindi dengan kecepatan rata-rata. Selama di perjalanan, Rindi mengirimkan pesan pada Tika untuk meminta tolong supaya memantau pegawainya.

"Mbak ini sudah sampai, mau saya bantu bagikan nggak Mbak?" Ucap sopir tersebut ketika mobilnya sudah berhenti di pinggir jalan sekitaran cafe milik Rindi didirikan.

"Saya minta tolong sama Bapak untuk bantu membagikan ini pada anak jalanan atau pengemis. Intinya bagikan ini pada orang yang membutuhkan nggak papa kan Pak?" Tanya Rindi dengan memajukan sedikit tubuhnya ke arah sang sopir.

"Siap Mbak, saya nggak keberatan sama sekali" Ucap sopir tersebut dengan semangatnya sehingga membuat Rindi tertawa kecil.

"Makasih banyak ya Pak atas bantuannya, maaf jadi merepotkan Bapak" Ucap Rindi dengan tulus sehingga membuat sopir tersebut merasa haru.

Keduanya mulai turun dari dalam mobil dan mengeluarkan kantung plastik yang berisi box makanan, buah apel dan jeruk serta botol minum air mineral. Keduanya meletakkannya di pinggir jalan yang tak jauh dari mobil Rindi.

Belum juga mereka mulai membagikan makanan tersebut, kegiatan mereka terhenti seketika karena pekikan seseorang.

"Bundana Abang..."

...*****...

Karita up lagi nih Kak...

Yuk jangan lupa like dan komen ya Kak, supaya karita cepet update lagi hari ini...

Terimakasih untuk pembaca yang masih setia di cerita ini dan Terimakasih untuk pembaca yang sudah memberikan like, komen, rate lima, hadiah dan vote.

Karita ucapkan banyak-banyak terimakasih...

...Gracias...

1
Eli Elieboy Eboy
𝒚𝒈 𝒂𝒏𝒆𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒍𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌 𝒕𝒊𝒓𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒄𝒐𝒘𝒌 𝒚𝒈 𝒎𝒐𝒅𝒆𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌 𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 𝒈𝒕𝒖
𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝟐 𝒅𝒊𝒂 𝒖𝒅𝒉 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝟐...
Riz Wijayanti
thor aku keluar masuk terus ke ceritamu siapa tau update...thorrr jangan lama2 updatenya...yuk thor semangat
zaqueni
udah bagus kak,lanjut aja
awesome moment
thor, unggahny 1x/tahun y? soale dilist episode bgitu. tahun 2022 season 2, hiatus muncul lg 2023, hiatus lg muncul 2024, hiatus lg, muncul 2025 brarti episode brikutnya nunggu 2026 y? okay dwh. msh 5 bulan lagi. smg g lupa
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
bolak balik buka noveltoon siapa tu udh up Lg,eh tau nya blm up/Angry//Angry//Angry//Angry/
stefani n.i.s
thor cerita nya hampir lupa krn terlalu lama up nya
Sodri Sodri
lanjut thor
Kalsum Irwan
sehat selalu Thor, di tunggu cerita selanjutnya 😊🥰
Hadrah Rara
lanjuut kak
Reni Setia
makasih author udah mau melanjutkan karya ini,,,, jangan sampai ngantung ya
Rucira DN
lanjutt kakakkk..
saking nungguinnya, sering bulak balik baca dari bab 1 huhuhu
sri purwati Wati
sampk lupa ceritanya
Jeniemi
udah brp purnama ini..TPI slalu di tunggu up nya🥰
Ayi lubis
terbaik
Unnie Santi Formosa
nunggu sampe lumutan hahahah Alhamdulillah dilanjut juga cerita nya
Karita Ta: iya kakk, alhamdulillah. terimakasih banyak sudah mampir yaa. mohon ditunggu notif selanjutnya yaa
total 1 replies
I Love you,
hedew author kirain g lnjut
Karita Ta: lanjut kakk, insyaallah konsisten update lagi ini
total 1 replies
Atik Marwati
Alhamdulillah akhirnya up juga...
ditunggu up selanjutnya ya thor..
tetap semangat..🥰🥰🥰
Nengs
lanjuttttt thor dtnggu/Kiss//Rose//Rose/
Karita Ta: siapp ditunggu kelanjutannya ya kakk. terimakasih sudah mampir
total 1 replies
zh4insu
Akhirnya up juga,,,
Karita Ta: iyaa nih kak, alhamdulillah. ditunggu notif selajutnya yaa 💗
total 1 replies
T4NT1
ditunggu kelanjutannya ya thor.... jangan digantung lagi...😂😂😂
Karita Ta: ahahaa iyaa siap kakk, insyaallah ini segera dilanjut lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!