NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir / Tamat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 – Monolit Kegelapan

Udara di ruangan bawah tanah itu begitu berat, seakan setiap tarikan napas menambah beban di dada. Monolit kristal hitam berdiri kokoh di tengah ruangan, retakan biru bercahaya berdenyut seperti jantung raksasa. Cahaya itu bukan cahaya murni—di dalamnya, aurora bercampur dengan pusaran gelap, berputar seperti badai yang tak pernah berhenti.

Kael berdiri paling depan, Aurora’s Heart di pinggangnya bergetar semakin hebat. Bisikan samar di kepalanya semakin jelas, seolah-olah monolit itu sendiri memanggilnya.

“Sentuhlah aku, Kael. Aku adalah kebenaran yang tersembunyi. Aku adalah kekuatan yang kau cari.”

Lyra melangkah maju, wajahnya pucat. “Jangan, Kael. Aku bisa merasakan energi ini… ia bukan hanya cahaya. Ia penuh bayangan. Jika kau menyentuhnya, aku takut kau tidak akan kembali sama.”

Soren menyeringai, mencoba meredakan ketegangan. “Atau mungkin dia akan kembali dengan kekuatan sepuluh kali lipat, lalu kita semua bisa pulang dengan cepat.”

Elira menatap monolit itu lekat-lekat, matanya berkilat dengan campuran ketakutan dan rasa ingin tahu. “Monolit ini… aku mengenalinya. Ada catatan kuno tentang pilar kegelapan yang menyatu dengan aurora. Dulu, para leluhur menyebutnya Hati Bercabang. Katanya, siapa pun yang menyentuhnya akan melihat masa depan… tapi dengan harga yang sangat mahal.”

Kael mengepalkan tangannya. “Kalau ini bagian dari Pilar, kita tidak bisa mengabaikannya. Dunia sedang runtuh. Kita tak punya pilihan.”

---

Ia melangkah mendekat. Suara bisikan semakin keras, kini berubah menjadi gema yang menutupi segala suara lain.

“Kau sudah merasakannya, bukan? Api yang membakar jiwamu. Kau lelah menolak. Mengapa harus memilih antara cahaya atau bayangan, jika kau bisa memiliki keduanya? Sentuhlah aku, dan aku akan menunjukan kebenaran yang disembunyikan dari dunia ini.”

Kael mengangkat tangannya, jari-jarinya hampir menyentuh retakan biru itu.

Lyra berteriak, “Kael, hentikan! Kau akan kehilangan dirimu!”

Namun, sebelum ia bisa menarik tangannya, Soren menahan bahunya. “Kalau kau mau mati konyol, lakukanlah nanti. Tapi sekarang, kita harus hati-hati.”

Kael terdiam sejenak, lalu menatap teman-temannya. “Aku… mendengar sesuatu. Suara yang memanggilku. Aku tak tahu apakah itu Erebos, atau… sesuatu yang lain. Tapi aku tahu jawabannya ada di sini.”

Elira maju, menaruh tangannya di bahu Kael. “Kalau begitu, jangan hadapi ini sendirian. Kita di sini bersamamu. Kalau monolit ini memberi penglihatan, maka biarkan kita semua melihatnya.”

Kael mengangguk. Ia menaruh Aurora’s Heart di retakan monolit. Pedangnya bersinar terang, menyatu dengan cahaya biru di dalam kristal.

---

Tiba-tiba, cahaya meluap, menelan seluruh ruangan. Kael merasakan tubuhnya terangkat, jatuh ke dalam pusaran gelap bercampur cahaya.

Ia melihat kilasan-kilasan aneh:

— Dunia yang hancur, kota-kota runtuh ditelan bayangan.

— Sosok berbalut cahaya aurora, wajahnya tidak terlihat, tapi membawa pedang yang sama dengan Kael.

— Dan sosok lain, berbalut kegelapan, matanya merah menyala… wajahnya mirip dirinya sendiri.

Bisikan itu kembali, kini lebih jelas, lebih dingin.

“Kau bukan pahlawan, Kael. Kau adalah penyeimbang. Cahaya dan bayangan, keduanya ada di dalam dirimu. Tanpa kau, dunia ini akan binasa. Denganmu… dunia ini juga bisa binasa.”

Kael berteriak, “Tunjukkan kebenaran! Apa yang kau inginkan dariku?!”

Tiba-tiba, ia melihat gambar terakhir—monolit-monolit lain, Pilar yang tersebar di seluruh dunia. Semuanya bercahaya, lalu retak, lalu pecah. Dan dari dalam pecahan itu, lahir sesuatu yang sangat besar… sesuatu yang menyerupai dewa berbalut aurora hitam.

---

Cahaya menghilang. Kael jatuh terduduk di depan monolit, tubuhnya basah oleh keringat. Aurora’s Heart masih menyala redup, seolah-olah ikut kelelahan.

Lyra segera memeluknya. “Apa yang kau lihat?”

Kael terdiam lama, matanya kosong. “Aku melihat… akhir dari dunia ini. Dan aku… ada di tengahnya.”

Keheningan menyelimuti mereka. Tak ada yang berani berbicara, karena semua merasakan hal yang sama: perjalanan mereka baru saja memasuki bahaya yang jauh lebih besar daripada serangan bayangan semalam.

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!